Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIABETES INSIPIDUS

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Diabetes insipidus

Sasaran : Penderita diabetes insipidus dan yang beresiko

Hari/ tgl : 29 Agustus 2018

Waktu : 30 menit

Tempat : Balai Desa Kawunganten

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Dengan diadakannya penyuluhan dan pemantauan pada penderita diabetes insipidus


diharapkan dapat mengatasi atau menurunkan komplikasi pada penyakit diabetes insipidus

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah diberi penyuluhan mengenai penyakit diabetes insipidus sasaran dapat :

1. Menyebutkan pengertian penyakit diabetes insipidus


2. Menyebutkan penyebab penyakit diabetes insipidus
3. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit diabetes insipidus
4. Menyebutkan cara pengobatan atau mengurangi komplikasi penyakit diabetes
insipidus
5. Menyebutkan komplikasi penyakit diabetes insipidus

C. Media dan alat :


a. Lembar balik
b. Leaflet
D. Metode :
a. Ceramah
b. Tanya jawab
E. Kegiatan Penyuluhan

Alat yg
Tahap Kegiatan penyuluhan Kegiatan audiens
dipakai
Pembukaan1. Memberi salam pembukaan 1. Membalas salam penyaji -
5 Menit 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan 3. Mendengarkan dan memperhatikan
4. Menjelaskan kontrak waktu
4. Mendengarkan dan memperhatikan

Pelaksanaan
1. Mahasiswa menggali 1. Menyebutkan pengertian diabetes Leaflet
15 Menit
pengetahuan audiens tentang insipidus
pengertian Diabetes insipidus
1. Menjelaskan pengertian DM
2. Menjelaskan penyebab diabetes 2. Mendengarkan dan memperhatikan
insipidus 3. Mendengarkan dan memperhatikan
3. Menjelaskan tanda dan gejala
diabetes insipidus 4. Mendengarkan dan memperhatikan
4. Menjelaskan cara mengatasi 5. Mendengarkan dan memperhatikan
diabetes insipidus
5. Menjelaskan komplikasi 6. Mendengarkan dan memperhatikan
dari Diabetes insipidus 7. Mendengarkan dan memperhatikan
6. Memberikan waktu audien untuk
bertanya 8. Mendengarkan dan memperhatikan
9. Mendengarkan dan memperhatikan

10. Audience bertanya


Penutup 1. Memberikan beberapa pertanyaan1. Menjawab pertanyaan
5 menit untuk mengevaluasi sejauh mana
pemahaman pasien tentang DM
2. Menyimpulkan secara bersama-
sama 2. Menyimpulkan
3. Mengakhiri penyuluhan
4. Memberi salam penutup 3. Mendengarkan dan memperhatikan
4. Membalas salam penutup
F. Kriteria Evaluasi

a. Evaluasi struktur
1. Peserta diharapkan duduk menghadap ke arah penyaji
2. Peserta turut serta dalam kegiatan

b. Evaluasi Proses
1. Peserta tidak ada yang meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung
2. Peserta dapat berperan aktif selama kegiatan berlangsung
3. Peserta dapat menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan penyaji

c. Evaluasi Hasil
1. Keluarga mampu menyebutkan pengertian diabetes insipidus
2. Keluarga mampu mengetahui penyebab, tanda dan gejala
3. Keluarga mampu memahami mengenai diabetes insipidus

G. Materi
A. Pengertian
Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang jarang ditemukan, penyakit ini
diakibatkan oleh berbagai penyebab yang dapat mengganggu mekanisme
neurohypophyseal-renal reflex sehingga mengakibatkan kegagalan tubuh dalam
mengkonversi air. Kebanyakan kasus-kasus yang pernah ditemui merupakan kasus
yang idiopatik yang dapat bermanifestasi pada berbagai tingkatan umur dan jenis
kelamin. (Khaidir Muhaj, 2009)

Diabetes insipidus (DI) merupakan kelainan di mana terjadi peningkatan output urin
abnormal, asupan cairan dan sering haus. Ini menyebabkan gejala seperti frekuensi
kemih, nokturia (sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil) dan enuresis
(buang air kecil disengaja selama tidur atau “ngompol”) Urin output. ditingkatkan
karena tidak terkonsentrasi biasanya,. Akibatnya bukannya warna kuning, urin yang
pucat, tidak berwarna atau berair tampilan dan konsentrasi diukur (osmolalitas atau
berat jenis) rendah.
Diabetes Insipidus adalah suatu kelainan dimana terdapat kekurangan hormon
antidiuretik yang menyebabkan rasa haus yang berlebihan (polidipsi) dan pengeluaran
sejumlah besar air kemih yang sangat encer (poliuri). Diabetes insipidus terjadi akibat
penurunan pembentukan hormon antidiuretik (vasopresin), yaitu hormon yang secara
alami mencegah pembentukan air kemih yang terlalu banyak. Hormon ini unik, karena
dibuat di hipotalamus lalu disimpan dan dilepaskan ke dalam aliran darah oleh hipofisa
posterior. Diabetes insipidus juga bisa terjadi jika kadar hormon antidiuretik normal
tetapi ginjal tidak memberikan respon yang normal terhadap hormon ini (keadaan ini
disebut diabetes insipidus nefrogenik).

B. Etiologi
Diabetes insipidus bisa merupakan penyakit keturunan. Gen yang menyebabkan
penyakit ini bersifat resesif dan dibawa oleh kromosom X, karena itu hanya pria yang
terserang penyakit ini. Wanita yang membawa gen ini bisa mewariskan penyakit ini
kepada anak laki-lakinya.

Diabetes insipidus secara umum dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :
1. Hipotalamus mengalami kelainan fungsi dan menghasilkan terlalu sedikit
hormon antidiuretik
2. Kelenjar hipofisa gagal melepaskan hormon antidiuretik ke dalam aliran darah
3. Kerusakan hipotalamus atau kelenjar hipofisa akibat pembedahan
4. Cedera otak (terutama patah tulang di dasar tengkorak)
5. Tumor
6. Sarkoidosis atau tuberkulosis
7. Aneurisma atau penyumbatan arteri yang menuju ke otak
8. Beberapa bentuk ensefalitis atau meningitis

Berdasarkan etiologinya, Diabetes Insipidus dapat dibedakan menjadi dua, antara lain:
1. Diabetes Insipidus Central
Adanya masalah di bagian hipotalamus (nucleus supraoptik, paraventikular, dan
filiformis hipotalamus) yang mana sebagai tempat pembuatan ADH/ vasopresin,
menyebabkan terjadi penurunan dari produksi hormon ADH.Kelainan hipotalamus dan
kelenjar pituitari posterior karena familial atau idiopatik, disebut Diabetes Insipidus
Primer. Kerusakan kelenjar karena tumor pada area hipotalamus – pituitary, trauma,
proses infeksi, gangguan aliran darah, tumor metastase dari mamae atau paru disebut
Diabetes Insipidus Sekunder. Pengaruh obat yang dapat mempengaruhi sintesis dan
sekresi ADH seperti phenitoin, alkohol, lithium carbonat.
2. Diabetes insipidus Nephrogenik
Ginjal tidak memberikan respon terhadap hormon antidiuretik sehingga ginjal terus-
menerus mengeluarkan sejumlah besar air kemih yang encer. Pada diabetes insipidus
lainnya, kelenjar hipofisa gagal menghasilkan hormon antidiuretik. Diabetes Insipidus
Nefrogenik dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu :
1. Penyakit ginjal kronik : ginjal polikistik, medullary cystic disease, pielonefretis,
obstruksi ureteral, gagal ginjal lanjut.
2. Gangguang elektrolit : Hipokalemia, hiperkalsemia.
3. Obat-obatan : litium, demoksiklin, asetoheksamid, tolazamid, glikurid, propoksifen.
4. Penyakit sickle cell
5. Gangguan diet

C. Manifestasi Klinis
Keluhan dan gejala utama diabetes insipidus adalah :
a. Poliuri 5-15 liter / hari
b. Polidipsi
c. Berat jenis urine sangat rendah 1001-1005
d. Peningkatan osmolaritas serum > 300 m. Osm/kg
e. Penurunan osmolaritas urine < 50-200m. Osm/kg

Keluhan dan gejala utama diabetes insipidus adalah poliuria dan polidipsia. Jumlah
produksi urin maupun cairan yang diminum per 24 jam sangat banyak. Selain poliuria
dan polidipsia, biasanya tidak terdapat gejala-gejala lain, kecuali bahaya baru yang
timbul akibat dehidrasi yang dan peningkatan konsentrasi zat-zat terlarut yang timbul
akibat gangguan rangsang haus. Diabetes insipidus dapat timbul secara perlahan
maupun secara tiba-tiba pada segala usia. Seringkali satu-satunya gejala adalah rasa
haus dan pengeluaran air kemih yang berlebihan. Sebagai kompensasi hilangnya cairan
melalui air kemih, penderita bisa minum sejumlah besar cairan (3,8-38 L/hari). Jika
kompensasi ini tidak terpenuhi, maka dengan segera akan terjadi dehidrasi yang
menyebabkan tekanan darah rendah dan syok.

Komplikasi Diabetes Insipidus


Jika diabetes insipidus tidak terdeteksi sejak awal atau tidak ditangani dengan baik,
kondisi ini bisa menyebabkan beberapa komplikasi seperti di bawah ini.

a. Ketidakseimbangan Elektrolit
Elektrolit adalah mineral seperti kalsium, sodium, khlor, potasium, magnesium, dan
bikarbonat. Kandungan mineral ini berfungsi menjaga keseimbangan air di dalam tubuh
dan berperan dalam fungsi-fungsi sel. Gejala yang mungkin akan terjadi akibat kondisi
ini adalah:
1. Kelelahan atau kehabisan energi.
2. Sakit kepala.
3. Sakit pada bagian otot.
4. Mudah marah.
5. Mual dan kehilangan selera makan.
b. Dehidrasi
Dehidrasi adalah dampak yang paling umum ketika tubuh tidak bisa mempertahankan
cukup cairan di dalam tubuh akibat diabetes insipidus. Gejala yang muncul akibat
dehidrasi antara lain:
1. Mulut dan bibir kering.
2. Pusing atau sakit kepala.
3. Tekanan darah rendah (hipotensi).
4. Demam.
5. Kebingungan dan mudah marah.
6. Denyut jantung cepat.
7. Penurunan berat badan.
Untuk kondisi dehidrasi ringan, bisa ditangani dengan oralit. Sedangkan untuk kondisi
yang parah, Anda mungkin perlu dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan cairan
melalui infus.

Pengobatan Diabetes Insipidus


Pengobatan diabetes insipidus bergantung kepada jenis yang diderita. Pengobatan yang
dilakukan bertujuan untuk mengurangi jumlah urine yang dihasilkan oleh tubuh dan
mengendalikan gejala yang muncul.
a. Pengobatan Diabetes Insipidus Kranial
Jika Anda menghasilkan urine sebanyak 3-4 liter dalam satu hari (24 jam), kondisi ini
dianggap sebagai diabetes insipidus kranial ringan. Kondisi ini tidak memerlukan
pengobatan khusus. Anda bisa meredakan gejala yang muncul dengan meningkatkan
konsumsi air putih Anda untuk menghindari dehidrasi. Dokter akan menyarankan
setidaknya mengonsumsi 2,5 liter dalam satu hari.
Jika kondisi yang Anda alami cukup parah dan disebabkan oleh rendahnya produksi
hormon antidiuretik, maka mengonsumsi banyak air belum cukup untuk meredakan
gejala yang muncul. Berikut ini beberapa obat yang mungkin digunakan untuk
mengatasi kondisi yang dialami.
1. Desmopressin. Obat ini berfungsi seperti hormon antidiuretik. Obat ini akan
menghentikan produksi urine. Desmopressin adalah hormon antidiuretik buatan dan
memiliki fungsi lebih kuat dari hormon aslinya. Obat ini bisa berbentuk obat
semprot hidung atau tablet. Efek samping yang mungkin terjadi adalah sakit kepala,
sakit perut, mual, mimisan, atau hidung berair atau tersumbat. Untuk tahu lebih
banyak tentang obat ini, tanyakan kepada dokter atau apoteker.
2. Thiazide diuretik. Obat ini berfungsi membuat urine menjadi lebih pekat dengan
cara mengurangi kadar airnya. Efek samping yang mungkin terjadi akibat obat ini
adalah pusing ketika berdiri, gangguan pencernaan, kulit menjadi lebih sensitif, dan
bagi pria, mengalami disfungsi ereksi.
3. Obat Anti-inflamasi Non-steroid. Jika kelompok obat ini dikombinasikan dengan
thiazide diuretik, obat ini bisa menurunkan jumlah urine yang dikeluarkan oleh
tubuh.
b. Pengobatan Diabetes Insipidus Nefrogenik
Jika kondisi yang Anda alami disebabkan oleh obat seperti lithium dan
tetracycline, dokter spesialis penyakit hormon akan meminta Anda berhenti
mengonsumsinya dan mencari obat penggantinya. Jika tidak disarankan oleh dokter,
jangan berhenti mengonsumsi obat yang telah diresepkan dokter.
Jika organ ginjal mengalami gangguan dan tidak bisa merespons hormon antidiuretik
sehingga menyebabkan diabetes insipidus nefrogenik, maka Anda akan disarankan
untuk meminum banyak air putih agar terhindar dari dehidrasi. Obat desmopressin tidak
bisa mengatasi kondisi ini.
Mengurangi asupan garam juga akan membantu ginjal dalam menyimpan air
dan mengurangi volume urine. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum
mengubah pola makan Anda. Untuk mengurangi jumlah produksi urine dari organ
ginjal, kombinasi thiazide diuretik dan obat antiinflamasi non-steroid akan diresepkan
pada diabetes insipidus nefrogenik yang parah.

Anda mungkin juga menyukai