Waktu : 30 menit
Alat yg
Tahap Kegiatan penyuluhan Kegiatan audiens
dipakai
Pembukaan1. Memberi salam pembukaan 1. Membalas salam penyaji -
5 Menit 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan 3. Mendengarkan dan memperhatikan
4. Menjelaskan kontrak waktu
4. Mendengarkan dan memperhatikan
Pelaksanaan
1. Mahasiswa menggali 1. Menyebutkan pengertian diabetes Leaflet
15 Menit
pengetahuan audiens tentang insipidus
pengertian Diabetes insipidus
1. Menjelaskan pengertian DM
2. Menjelaskan penyebab diabetes 2. Mendengarkan dan memperhatikan
insipidus 3. Mendengarkan dan memperhatikan
3. Menjelaskan tanda dan gejala
diabetes insipidus 4. Mendengarkan dan memperhatikan
4. Menjelaskan cara mengatasi 5. Mendengarkan dan memperhatikan
diabetes insipidus
5. Menjelaskan komplikasi 6. Mendengarkan dan memperhatikan
dari Diabetes insipidus 7. Mendengarkan dan memperhatikan
6. Memberikan waktu audien untuk
bertanya 8. Mendengarkan dan memperhatikan
9. Mendengarkan dan memperhatikan
a. Evaluasi struktur
1. Peserta diharapkan duduk menghadap ke arah penyaji
2. Peserta turut serta dalam kegiatan
b. Evaluasi Proses
1. Peserta tidak ada yang meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung
2. Peserta dapat berperan aktif selama kegiatan berlangsung
3. Peserta dapat menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan penyaji
c. Evaluasi Hasil
1. Keluarga mampu menyebutkan pengertian diabetes insipidus
2. Keluarga mampu mengetahui penyebab, tanda dan gejala
3. Keluarga mampu memahami mengenai diabetes insipidus
G. Materi
A. Pengertian
Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang jarang ditemukan, penyakit ini
diakibatkan oleh berbagai penyebab yang dapat mengganggu mekanisme
neurohypophyseal-renal reflex sehingga mengakibatkan kegagalan tubuh dalam
mengkonversi air. Kebanyakan kasus-kasus yang pernah ditemui merupakan kasus
yang idiopatik yang dapat bermanifestasi pada berbagai tingkatan umur dan jenis
kelamin. (Khaidir Muhaj, 2009)
Diabetes insipidus (DI) merupakan kelainan di mana terjadi peningkatan output urin
abnormal, asupan cairan dan sering haus. Ini menyebabkan gejala seperti frekuensi
kemih, nokturia (sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil) dan enuresis
(buang air kecil disengaja selama tidur atau “ngompol”) Urin output. ditingkatkan
karena tidak terkonsentrasi biasanya,. Akibatnya bukannya warna kuning, urin yang
pucat, tidak berwarna atau berair tampilan dan konsentrasi diukur (osmolalitas atau
berat jenis) rendah.
Diabetes Insipidus adalah suatu kelainan dimana terdapat kekurangan hormon
antidiuretik yang menyebabkan rasa haus yang berlebihan (polidipsi) dan pengeluaran
sejumlah besar air kemih yang sangat encer (poliuri). Diabetes insipidus terjadi akibat
penurunan pembentukan hormon antidiuretik (vasopresin), yaitu hormon yang secara
alami mencegah pembentukan air kemih yang terlalu banyak. Hormon ini unik, karena
dibuat di hipotalamus lalu disimpan dan dilepaskan ke dalam aliran darah oleh hipofisa
posterior. Diabetes insipidus juga bisa terjadi jika kadar hormon antidiuretik normal
tetapi ginjal tidak memberikan respon yang normal terhadap hormon ini (keadaan ini
disebut diabetes insipidus nefrogenik).
B. Etiologi
Diabetes insipidus bisa merupakan penyakit keturunan. Gen yang menyebabkan
penyakit ini bersifat resesif dan dibawa oleh kromosom X, karena itu hanya pria yang
terserang penyakit ini. Wanita yang membawa gen ini bisa mewariskan penyakit ini
kepada anak laki-lakinya.
Diabetes insipidus secara umum dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :
1. Hipotalamus mengalami kelainan fungsi dan menghasilkan terlalu sedikit
hormon antidiuretik
2. Kelenjar hipofisa gagal melepaskan hormon antidiuretik ke dalam aliran darah
3. Kerusakan hipotalamus atau kelenjar hipofisa akibat pembedahan
4. Cedera otak (terutama patah tulang di dasar tengkorak)
5. Tumor
6. Sarkoidosis atau tuberkulosis
7. Aneurisma atau penyumbatan arteri yang menuju ke otak
8. Beberapa bentuk ensefalitis atau meningitis
Berdasarkan etiologinya, Diabetes Insipidus dapat dibedakan menjadi dua, antara lain:
1. Diabetes Insipidus Central
Adanya masalah di bagian hipotalamus (nucleus supraoptik, paraventikular, dan
filiformis hipotalamus) yang mana sebagai tempat pembuatan ADH/ vasopresin,
menyebabkan terjadi penurunan dari produksi hormon ADH.Kelainan hipotalamus dan
kelenjar pituitari posterior karena familial atau idiopatik, disebut Diabetes Insipidus
Primer. Kerusakan kelenjar karena tumor pada area hipotalamus – pituitary, trauma,
proses infeksi, gangguan aliran darah, tumor metastase dari mamae atau paru disebut
Diabetes Insipidus Sekunder. Pengaruh obat yang dapat mempengaruhi sintesis dan
sekresi ADH seperti phenitoin, alkohol, lithium carbonat.
2. Diabetes insipidus Nephrogenik
Ginjal tidak memberikan respon terhadap hormon antidiuretik sehingga ginjal terus-
menerus mengeluarkan sejumlah besar air kemih yang encer. Pada diabetes insipidus
lainnya, kelenjar hipofisa gagal menghasilkan hormon antidiuretik. Diabetes Insipidus
Nefrogenik dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu :
1. Penyakit ginjal kronik : ginjal polikistik, medullary cystic disease, pielonefretis,
obstruksi ureteral, gagal ginjal lanjut.
2. Gangguang elektrolit : Hipokalemia, hiperkalsemia.
3. Obat-obatan : litium, demoksiklin, asetoheksamid, tolazamid, glikurid, propoksifen.
4. Penyakit sickle cell
5. Gangguan diet
C. Manifestasi Klinis
Keluhan dan gejala utama diabetes insipidus adalah :
a. Poliuri 5-15 liter / hari
b. Polidipsi
c. Berat jenis urine sangat rendah 1001-1005
d. Peningkatan osmolaritas serum > 300 m. Osm/kg
e. Penurunan osmolaritas urine < 50-200m. Osm/kg
Keluhan dan gejala utama diabetes insipidus adalah poliuria dan polidipsia. Jumlah
produksi urin maupun cairan yang diminum per 24 jam sangat banyak. Selain poliuria
dan polidipsia, biasanya tidak terdapat gejala-gejala lain, kecuali bahaya baru yang
timbul akibat dehidrasi yang dan peningkatan konsentrasi zat-zat terlarut yang timbul
akibat gangguan rangsang haus. Diabetes insipidus dapat timbul secara perlahan
maupun secara tiba-tiba pada segala usia. Seringkali satu-satunya gejala adalah rasa
haus dan pengeluaran air kemih yang berlebihan. Sebagai kompensasi hilangnya cairan
melalui air kemih, penderita bisa minum sejumlah besar cairan (3,8-38 L/hari). Jika
kompensasi ini tidak terpenuhi, maka dengan segera akan terjadi dehidrasi yang
menyebabkan tekanan darah rendah dan syok.
a. Ketidakseimbangan Elektrolit
Elektrolit adalah mineral seperti kalsium, sodium, khlor, potasium, magnesium, dan
bikarbonat. Kandungan mineral ini berfungsi menjaga keseimbangan air di dalam tubuh
dan berperan dalam fungsi-fungsi sel. Gejala yang mungkin akan terjadi akibat kondisi
ini adalah:
1. Kelelahan atau kehabisan energi.
2. Sakit kepala.
3. Sakit pada bagian otot.
4. Mudah marah.
5. Mual dan kehilangan selera makan.
b. Dehidrasi
Dehidrasi adalah dampak yang paling umum ketika tubuh tidak bisa mempertahankan
cukup cairan di dalam tubuh akibat diabetes insipidus. Gejala yang muncul akibat
dehidrasi antara lain:
1. Mulut dan bibir kering.
2. Pusing atau sakit kepala.
3. Tekanan darah rendah (hipotensi).
4. Demam.
5. Kebingungan dan mudah marah.
6. Denyut jantung cepat.
7. Penurunan berat badan.
Untuk kondisi dehidrasi ringan, bisa ditangani dengan oralit. Sedangkan untuk kondisi
yang parah, Anda mungkin perlu dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan cairan
melalui infus.