Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

POLA HIDUP SEHAT UNTUK PENDERITA KANKER

DISUSUN OLEH:
AYUN PERTIWI
(24211481)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES SURYA GLOBAL YOGYAKARTA
2021

SATUAN ACARA PENYULUHAN


POLA HIDUP SEHAT UNTUK PENDERITA KANKER

Pokok Bahasan : Pola hidup sehat untuk penderita kanker


Sasaran : Keluarga Tn. Y
Hari/Tanggal : 27 Agustus 2022
Jam/waktu : 15.30-16.00
Tempat : Rumah keluarga Tn. Y
Penyuluh : Ayun Pertiwi

A. Latar Belakang
Kanker payudara adalah kanker yang paling umun terjadi pada wanita.
Satu dari delapan wanita berpotensi terkena kanker payudara. Bahkan, wanita
gemuk potensinya hingga 60% jika dibandingkan dengan wanita yang berat
badannya ideal Soebachman (2011). Pada penderita kanker payudara aspek
psikologis pasien dipengaruhi oleh perubahan citra tubuh, konsep diri, dan
hubungan sosial. Dampak psikososial yang dialami penderita kanker payudara
yaitu distres yang akan memengaruhi kualitas hidup pasien. Pemicu stres pada
penderita kanker payudara berasal dari tergganggunya fungsi tubuh,
keputusasaan, ketidakberdayaan, dan perubahan perubahan citra diri (Utami, S.S
dan Mustikasari 2017). Pada pasien kanker payudara stadium dini, biasanya
dokter akan melakukan operasi atau mengangkat kanker payudara pasien. Setelah
dilakukan operasi terapi selanjutnya akan dipertimbangkan yaitu pemberian
radioterapi dan terapi sistemik dengan tujuan untuk mencegah terjadinya
kekambuhan. Terapi sistemik tersebut dapat berupa kemoterapi, terapi hormonal,
dan terapi menggunakan obat anti HER2. Atau kombinasi dari dua atau tiga
terapi tersebut (ICCC, 2022). Pemberian kemoterapi bertujuan untuk
memperkecil ukuran tumor dan untuk mematikan sel-sel kanker yang mengalami
metastase, namun demikian dampak negatif juga ditimbulkan setelah pemberian
kemoterapi. Beberapa efek samping pemberian kemoterapi antara lian rambut
rontok, mual, muntah, mukositis, penurunan kadar hemoglobin, konstipasi. Efek
samping kemoterapi tergantung pada jenis obat antikanker yang diberikan
(Priestman, 2008 dalam Setyani, dkk 2020). Dengan adanya beberapa efek
samping tersebut menimbulkan kecemasan pada pasien kanker payudara.
Sesuai dengan tugas perawat yaitu memberi Asuhan Keperawatan yang
profesional kepada individu, keluarga dan masyarakat. Pelayanan yang diberikan
karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbataan pengetahuan, serta
kurangnya keamanan menuju kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari
secara mandiri. Kegiatan yang dilakukan bersifat promotif', preventif', kuratif
serta rehabilitatif. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara profesional, artinya
tindakan, pelayanan, tingkah laku serta penampilan dilakukan secara sungguh-
sungguh dan bertanggung jawab atas pekerjaan dan bekerja keras. Fungsi perawat
adalah membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah keluarga dengan cara
meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan
kesehatan keluarga. (Kosim, 2015)
B. Tujuan Intruksional umum
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, diharapkan keluarga mampu
memahami pola hidup sehat untuk penderita kanker.
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberikan pendididkan kesehatan peserta mampu mampu :
a. Memahami definisi tentang penyakit kanker.
b. Memahami faktor resiko penyakit kanker.
c. Memahami manifestasi klinis penyakit kanker.
d. Memahami komplikasi dari penyakit kanker
e. Mengetahui pentingnya pola hidup sehat untuk
penderita kanker.
C. ISI MATERI
( Terlampir )
D. METODE
 Ceramah
 Tanya Jawab
E. MEDIA
 Leaflet

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
N Waktu Kegiatan Pendidikan Kesehatan Pemateri Sasaran
o.
1. Pembukaan : Ayun Keluarga
5 menit 1. Memberi salam Pertiwi Tn. Y
2. Memperkenalkan diri.
3. Menjelaskan tujuan pendidikan
kesehatan.
2. 15 Pelaksanaan : Ayun Keluarga
menit 1. Menjelaskan definisi tentang penyakit pertiwi Tn. Y
kanker.
2. Menjelaskan faktor resiko penyakit
kanker.
3. Menjelaskan manifestasi klinis
penyakit kanker.
4. Menjelaskan komplikasi dari penyakit
kanker
5. Menjelaskan pentingnya pola hidup
sehat untuk penderita kanker.
3. Evaluasi : Ayun Keluarga
5 menit 1. Memberikan sesi untuk tanya jawab pertiwi Tn. Y
untuk keluarga.
2. Meminta keluarga untuk
menjelaskan kembali materi yang
telah diberikan dengan singkat.
4. Penutup : Ayun Keluarga
5 menit 1. Menyimpulkan hasil penyuluhan pertiwi Tn. Y
2. Menutup kegiatan
3. Ucapan terimakasih dan Salam
penutup.

G. EVALUASI
1. Evaluasi Sruktural
a. Mempersiapkan materi yang akan disampaikan.
b. Kontrak waktu dilaksanakannya pendidikan kesehatan
c. Persiapan tempat yang akan digunakan.
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga antusias dan memperhatikan materi pendidikan kesehatan.
b. Keluarga mengajukan pertanyaan dan pemateri menjawab pertanyaan
dengan benar.
3. Evaluasi Hasil
a. Memahami definisi tentang penyakit kanker.
b. Memahami faktor resiko penyakit kanker.
c. Memahami manifestasi klinis penyakit kanker.
d. Memahami komplikasi dari penyakit kanker
e. Mengetahui pentingnya pola hidup sehat untuk penderita kanker.
LAMPIRAN MATERI
POLA HIDUP SEHAT UNTUK PENDERITA KANKER

1. Definisi Kanker
Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh ketidaknormalan pertumbuhan
sel-sel jaringan tubuh.dalam keadaan normal, sel hannya akan membelah diri jika ada
pergantian sel-sel yang telah mati atau rusak. Namun, sel yang abnormal (sel kanker)
akan membelah terus meskipun tubuh tidak memerlukannya. Akibatnya terjadi
penumpukan sel baru yang disebut tumor ganas. Penumpukan sel tersebut merusak
jaringan normal sehingga mengganggu organ yang ditempatinya (Soebachman, 2011).
Kanker adalah suatu proses penyakit yang dimulai ketika sel abnormal diubah
oleh mutasi genetic DNA seluler (Brunner & Suddarth, 2018)
2. Faktor Resiko
Tidak ada satupun penyebab kanker payudara yang spesifik melainkan kombinasi dari
factor genetik, hormonal, dan kemungkingan faktor lingkungan dapat berperan dalam
perkembangannya. Menurut Brunner & Suddarth (2018), berikut adalah beberaoa factor
yang dapat meningkatkan resiko kanker payudara:
a. Gender (wanita) dan usia lanjut
b. Kanker payudara sebelumnya: Resiko terjadinya kanker dipayudara yang sama atau
yang lain meningkat drastis.
c. Riwayat keluarga: memiliki kerabat yang menderita kanker payudara (ibu, saudara
perempuan, anak perempuan) meningkatkan resiko hingga 2 kali lipat.
d. Mutasi genetic (BRCA1 atau BRCA2) menyebabkan sebagian besar kanker
payudara yang diturunkan
e. Faktor hormonal : menarke dini (sebelum usia 12 tahun), nuliparitas, pertama kali
melahirkan dalam usia 30 tahun atau lebih, menopause lambat (setelah usia 55
tahun), dan terapi hormone (sebelumnya disebut sebagai terapi sulih hormon).
f. Faktor lain dapat mencakup pajanan terhadap radiasi ionisasi selama masa remaja
dan obesitas dimasa dewasa awal, asupan alcohol, dan diet tinggi lemak.
3. Manifestasi Klinik
Menurut Brunner & Suddarth (2018), secara umum manifetasi yang muncul
pada kanker payudara adalah lesi bersifat tidak nyeri saat ditekan, terfiksasi , dan keras
dengan batas tidak teratur paling sering terjadi di kuadran luar atas. Beberapa wanita
tidak memiliki gejala dan tidak memiliki benjolan yang teraba tetapi pada pemeriksaan
mammogram menunjukkan hasil abnormal. Tanda-tanda lanjut dapat mencakup lekukan
di kulit, retraksi putting dan ulserasi kulit.
4. Komplikasi
Gangguan Neurovaskuler, Metastasis (otak, paru, hati, tulang tengkorak,
vertebra, iga, tulang panjang), Fraktur patologi, Fibrosis payudara, hinga kematian
(Nurarif & Kusuma, 2018).
5. Pola hidup sehat untuk penderita kanker
Penerapan gaya hidup sehat mendukung efektivitas pengobatan kanker yang dijalani
pasien. Itu artinya, gejala penyakit kanker seperti kelelahan jadi lebih ringan, bahkan
berkurang intensitasnya.
Di samping itu, penyebaran sel kanker ke jaringan atau organ di sekitarnya bisa dicegah.
Simpulannya, hal ini bisa membuat harapan hidup pasien kanker jadi lebih baik. Panduan
pola hidup sehat untuk pasien penyakit kanker, meliputi:
1. Pastikan cukup tidur
Tidur sangat berhubungan erat dengan ritme sirkadian atau jam biologis tubuh.
Jika tidur cukup dengan jam tidur yang baik, sel-sel tubuh juga akan bekerja
dengan normal. Apabila mengalami kesulitan tidur karena efek samping
pengobatan, nyeri akibat tumor, dan masalah kesehatan lain yang menyertai,
cobalah untuk tidur dan bangun tidur lebih awal. Hindari minum kopi di malam
hari dan sesuaikan suhu ruangan serta cahaya lampu, agar dapat tidur dengan
nyaman.
2. Terapkan diet kanker
Diet kanker menjadi bagian pola hidup sehat untuk penderita kanker, Ini karena
makanan mengandung nutrisi yang memainkan peran besar bagi tubuh, seperti
menjaga sel agar bekerja sesuai fungsinya, meningkatkan sistem imun, dan
menyediakan energi. Tentunya, hal ini secara tidak langsung akan membuat
gejala kanker menjadi lebih baik. Apalagi, pasien kanker cenderung mengalami
gangguan pencernaan, seperti mual, diare, dan muntah. Belum lagi gangguan
makan, seperti anoreksia dan kaheksia. Kondisi tersebut membuat berat badan
mereka tidak stabil. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan diet
kanker, yaitu:
a. Konsumsi makanan sehat
Tidak tepat dalam memilih makanan menjadi penyebab kanker kembali bisa
kembali kambuh atau lebih parah. Sebaliknya, pilihan makanan yang tepat
bisa meningkatkan efektivitas obat sebagai pembunuh sel kanker dan tumor.
Pilih daging tanpa lemak, ikan, telur dan produk susu sebagai sumber protein
hewani. Sementara untuk protein nabati, pilih kacang kedelai, kacang polong,
kacang almond, atau kacang kenari. Jengkol juga bisa menjadi pilihan karena
memberi manfaat seperti obat kanker, yakni memblokir dan menghambat sel-
sel kanker, menurut penelitian pada jurnal International Food Research
Journal. Kebutuhan protein untuk pasien kanker setidaknya 1 gram protein
untuk setiap kg berat badan. Nantinya, protein dari makanan sehat ini akan
digunakan untuk membantu tubuh membuat sel, hormon dan enzim, serta
mencegah infeksi pada penderita kanker. Dalam menerapkan pola hidup
sehat untuk penderita kanker ini, sumber karbohidrat yang dipilih adalah roti,
pasta, gandum, dan produk sereal. Karbohidrat yang masuk ke tubuh
nantinya akan berubah menjadi energi yang satuan unitnya berupa kalori.
Pasien kanker dalam diet ini, setidaknya perlu memenuhi 25-35 kalori untuk
setiap kilogram berat tubuhnya. Agar nutrisinya lengkap, kombinasikan
dengan sayur dan buah. Anda bisa memilih buah bit, sirsak, dan lemon serta
sayuran beraneka warna untuk meningkatkan manfaat dan efektivitas obat
sebagai pembunuh sel-sel kanker. Berdasarkan situs American Institute for
Cancer Research, khasiat buah bit untuk kanker adalah menjaga DNA tetap
sehat, karena kaya akan folat, vitamin C, dan vitamin B. Sementara, khasiat
buah sirsak dan lemon adalah mampu memperlambat pertumbuhan sel
kanker, menginduksi apoptosis (kematian sel), dan memiliki aktivitas
sitotoksisitas untuk membunuh sel kanker. Dalam penerapan pola hidup sehat
untuk penderita kanker ini, menu makanan harian bisa disajikan dengan
beragam cara, seperti salad, dimakan langsung, dibuat jus, dijadikan topping
yogurt, atau diolah tumis, rebus, kukus, atau semur.
b. Patuhi anjuran dan pantangan diet kanker
Selain memerhatikan pilihan makanan, patuhi juga beberapa hal berikut
dalam menerapkan pola hidup sehat untuk pasien kanker, seperti:
1) Makanan dalam porsi sedikit namun lebih sering. Batasi minum alkohol
dan kurangi garam atau bumbu pedas dalam meracik makanan serta
makanan yang dibakar dan tinggi lemak jenuh.
2) Cuci makanan hingga bersih dengan air mengalir, untuk membersihkan
bakteri dan pestisida. Hindari konsumsi makanan mentah karena
memungkinkan ada bakteri di dalamnya.
3) Puasa Ramadan memberikan manfaat untuk pasien kanker karena bisa
menghambat pertumbuhan tumor dan mencegah kerusakan sel. Namun,
pastikan untuk mendapatkan izin lebih dahulu dari dokter dan tetap ikuti
pola hidup sehat untuk pasien kanker seperti biasanya. Jika tidak
sanggup, tidak perlu memaksakan diri.
4) Jika nutrisi tidak tercukupi lewat makanan, pasien bisa menggunakan
suplemen. Akan tetapi, penggunaannya harus diawasi dokter.
3. Penuhi kebutuhan air putih
Dalam pola hidup sehat, asupan cairan tubuh untuk penderita kanker juga diatur.
Alasannya, air membantu mengatur suhu tubuh, mengantarkan nutrisi makan ke
seluruh tubuh, menjaga sel tetap berfungsi normal, dan mencegah dehidrasi
akibat diare dan muntah yang merupakan efek samping kemoterapi. Menurut
American Cancer Society, wanita dewasa membutuhkan 9 gelas air dan pria
dewasa sekitar 13 gelas air per hari. Air putih menjadi pilihan cairan terbaik,
diikuti dengan sup, jus, dan susu.
4. Biasakan olahraga rutin dan sesuaikan aktivitas
Pola hidup yang sehat untuk penderita kanker selanjutnya adalah bergerak aktif
dan olahraga. Olahraga membantu pasien tidur lebih baik, meningkatkan sistem
imun, mengurangi stres dan kelelahan, serta menjaga berat badan tetap ideal.
Syaratnya, pilihan olahraga dan intensitasnya harus disesuaikan dengan kondisi
tubuh pasien. Mulailah dengan perlahan, yakni beberapa menit di permulaan
kemudian ditingkatkan seiring waktu. Hindari olahraga renang, jika baru saja
menjalani radioterapi atau operasi kanker. Penting bagi pasien kanker menunggu
dan merawat luka hingga kering dan pulih sepenuhnya. Lakukan pemanasan
sebelum olahraga selama 2-3 menit dengan menggerakkan pundak, leher, bagian
tangan, pinggang, dan kaki. Jangan memaksakan diri untuk olahraga jika
memang tubuh sedang tidak sehat. Jika Anda baru saja menjalani operasi kanker,
lakukan latihan pernapasan dan gerakan tangan ke atas selama 10 detik untuk
mencegah penggumpalan darah. Jika pasien masih ingin bekerja, pastikan jika
jadwal pengobatan kanker tidak terganggu. Minta persetujuan dokter dan beri
tahu perusahaan tempat Anda bekerja mengenai hal ini.
5. Hentikan Kebiasaan Merokok
Kandungan tar dan nikotin dalam rokok dapat menumbuhkan sel-sel kanker
dalam tubuh. Ini memudahkan sel kanker untuk semakin menyebar dalam tubuh.
Selain itu, merokok juga membuat paru-paru menjadi tidak sehat karena paparan
asap rokok dapat mengganggu sistem pernapasan.
6. Ketahui cara mengelola stress
Stres rentan menyerang pasien kanker. Kondisi tersebut bisa meningkatkan
berbagai masalah mental, seperti gangguan kecemasan, depresi, dan PTSD (post
traumatic stress disorder). National Cancer Institute menyebutkan bahwa stres
kronis bisa memperbesar ukuran tumor ganas, mempercepat proses penyebaran
sel kanker, dan menurunkan efektivitas pengobatan. Hal ini mengakibatkan
kualitas hidup pasien jadi memburuk. Itulah sebabnya stres harus dicegah atau
dikurangi dalam menerapkan pola hidup sehat untuk penderita kanker.
Ada banyak cara untuk mengurangi stres, yakni dengan melakukan hobi, terapi
relaksasi murottal Al-qur’an, olahraga, atau mengikuti terapi konseling. Bahkan,
pasien kanker yang kondisinya sehat juga berlibur. Akan tetapi, pasien harus
terlebih dahulu memastikan keamanan dirinya selama berlibur dan disetujui oleh
dokter.
7. Minum obat pereda nyeri kanker
Nyeri menjadi gejala kanker yang sangat umum. Ini terjadi karena penyakit
kanker itu sendiri maupun efek samping pengobatan. Untungnya, dalam
menerapkan pola hidup sehat untuk pasien kanker, Anda bisa meredakan nyeri
dengan minum obat, akupuntur, memberikan pijatan, maupun menempelkan
kompres air dingin atau panas. Obat pereda nyeri untuk kanker yang biasanya
digunakan cukup beragam, seperti paracetamol dan obat NSAID (ibuprofen dan
aspirin). Jika tidak ampuh, dokter mungkin meresepkan obat lain, seperti obat
antikolvulsan.
6. Sumber
Brunner & Suddart (2018). Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 12. EGC.
Nurarif, amin huda, & Kusuma, H. (2018). Cancer Mammae. http://www.
perawatciamik.com

Anda mungkin juga menyukai