Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KEPERAWATAN ANAK
PEMBERIAN KEMOTERAPI PADA BAYI

DISUSUN OLEH:
DEWI WAHYUNINGRUM 2022206203182P

FALKUTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
PROGRAN STUDI SI KEPERAWATAN KONVERSI
TAHUNAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kelompok yang berjudul
“Kemoterapi Pada Bayi”
Adapun tulisan ini masih jauh dari sempurna dan perlu kajian yang lebih
dalam lagi. Kami membuka diri jika ada saran dan kritik yang ditujukan pada
tulisan ini.
Kami juga sangat berterima kasih kepada teman-teman yang ikut
membantu dalam meyelesaikan tugas makalah kelompok ini, semoga kita semua
senantiasa dilimpahkan rahmat-Nya dan selalu dalam lindungan-Nya.

Daya Asri, 29 Maret 2023

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................ii

Daftar Isi ..............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan Umum............................................................................................1
BAB II KONSEP MEDIS
A. Definisi Kemoterapi..................................................................................2
B. Indikasi Dilakukannya Kemoterapi...........................................................2
C. Dampak Kemoterpi...................................................................................3
D. Penanganan Terhadap Dampak Kempterapi.............................................4
BAB III PENUTUP.............................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keganasan merupakan penyakit yang dapat terjadi pada siapa saja,
baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Seiring perkembangan
IPTEK, terjadi perubahan gaya hidup dan perubahan kondisi lingkungan.
Sebagian masyarakat cenderung memilih hidup yang serba praktis,
misalnya memilih makanan instan, gizi tidak seimbang dan kurang
aktivitas olahraga. Perubahan lingkungan meliputi peningkatan kepadatan
penduduk, polusi udara, paparan radiasi dan lain sebagainya. Hal ini secara
tidak langsung menyebabkan insiden kasus keganasan terus meningkat
dari tahun ke tahun.
Keganasan atau kanker merupakan diagnosis penyakit yang tidak
mudah diterima oleh penderita maupun keluarganya. Hal ini karena proses
pengobatan panjang yang harus dilalui untuk pemulihan penyakit, dan
hasil pengobatan yang tidak selalu sesuai dengan yang diharapkan.
Pengobatan penyakit kanker meliputi pembedahan, kemoterapi dan
radiasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari kemoterapi?
2. Apa indikasi dilakukan kemoterapi?
3. Apa dampak Kemoterapi?
4. Bagaimana penanganan terhadap dampak kemoterapi?

C. Tujuan
Adapun tujuannya, untuk mengetahui
1. Definisi dari kemoterapi
2. Indikasi dilakukan kemoterapi
3. Dampak Kemoterapi
4. Penanganan terhadap dampak kemoterapi

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kemoterapi
Kemoterapi adalah pemberian obat anti kanker yang bertujuan
untuk membunuh sel kanker.
Kemoterapi adalah pengobatan untuk kanker di dunia medis
konvensional. Kemoterapi bertujuan untuk menghancurkan sel-sel kanker
supaya hancur dan mati, namun sel-se normal pun turut dihancurkan
(Windy Hartanto, 2015).
Kemoterapi merupakan terapi sistemik yang dapat digunakan
untuk menghambat pertumbuhan kanker atau untuk membunuh sel kanker
dengan obat-obat anti kanker yang disebut sitostatika.
Kemoterapi efektif untuk menangani kanker pada anak, khususnya
untuk jenis penyakit tertentu yang tidak efektif bila hanya ditangani
dengan pembedahan atau radiasi saja. Pada kemoterapi, ada protokol atau
panduan yang diikuti terkait jenis obat dan jadual pemberian kemoterapi.
Kemoterapi dapat berlangsung selama beberapa bulan di rumah sakit dan
untuk beberapa kasus dilanjutkan dengan rawat jalan. Dengan demikian,
klien harus menjalani proses pengobatan dan perawatan yang panjang baik
di rumah sakit maupun diluar rumah sakit (Hayati, 2016).

B. Indikasi Pemberian Kemoterapi


Pelaksanaan kemoterapi menjadi metode pengobatan utama kanker yang
dianjurkan oleh dokter karena bertujuan untuk:
1. Menghambat penyebaran kanker.
2. Menyembuhkan kanker secara keseluruhan. Kemoterapi ini juga
digunakan pasca prosedur operasi guna membunuh sel kanker yang
masih tersisa dalam tubuh.
3. Meningkatkan keberhasilan metode pengobatan lain, praoperasi atau
kemoterapi yang dikombinasikan dengan radioterapi.

2
4. Meringankan gejala yang diderita.

C. Dampak Kemoterapi Pada Bayi


Mekanisme kerja obat kemoterapi yang sangat kuat untuk
membunuh sel kanker juga bepengaruh pada sel-sel sehat. Sehingga obat
kemoterapi akan menimbulkan beberapa efek samping. Dampak fisik
kemoterapi pada anak diantaranya adalah pada sistem pencernaan
(mukositis, stomatitis), kurangnya kemampuan untuk mengecap rasa, mual
dan muntah, anoreksia/ kehilangan berat badan, diare, konstipasi,
gangguan hematologi (anemia,trombositopenia, neutropenia), rambut
rontok, nephrotoxic, fatigue, gangguan pendengaran, masalah pada
jantung, saraf, dan pernapasan (Ridha Ranailla dkk, 2016).
1. Pada aspek fisik
Rambut rontok merupakan dampak kemoterapi yang dianggap paling
berat pada anak oleh orang tua. Terdapat beberapa faktor yang
memengaruhi keparahan/ beratnya kerontokan rambut diantaranya
adalah obat, dosis, dan jadwal pemberian obat. Reaksi pasien terhadap
kerontokan yang terjadi akibat efek samping kemoterapi berbeda-beda,
pada penelitian sebelumnya melalui pendekatan antropologi yang
dilakukan oleh Hensen dinyatakan bahwa pasien kanker terutama
wanita merasa kerontokan rambut membuat mereka kehilangan
kepribadian dan daya tarik serta dikaitkan dengan status atau peran
dalam kehidupan bersosial. (Ridha Ranailla dkk, 2016).
2. Pada Sistem Pencernaan Dan Perkemihan
Kehilangan nafsu makan dapat terjadi karena penyakit kanker yang
dialami anak atau karena berbagai efek samping pengobatan
kemoterapi seperti mual dan muntah, mukositis, penurunan
kemampuan pengecapan, konstipasi atau diare, nyeri, dan
fatigue/kelelahan. (Ridha Ranailla dkk, 2016).
3. Pada Aspek Psikologis
Perubahan psikologis anak merupakan salah satu dampak kemoterapi,

3
suasana hati berubah-ubah dan mudah marah atau merasa tidak
bahagia adalah salah satu karakteristik dari gangguan perilaku pada
aspek eksternal (perilaku yang terekspresikan). Hal ini mungkin terjadi
karena beberapa faktor diantaranya adalah faktor biologis yaitu
kelelahan yang dialami oleh anak karena menjalani pengobatan secara
terus menerus maka anak akan mengalami kelelahan sehingga anak
harus mengurangi aktivitas. Faktor durasi penyakit dan lamanya proses
pengobatan (Ridha Ranailla dkk, 2016).

D. Penanganan Terhadap Dampak Kemoterapi


Ada beberapa intevensi yang dapat dilakukan terhadap dampak
kemoterapi pada anak, yaitu :
1. intervensi yang dapat dilakukan pada anak yang mengalami kehilangan
nafsu makan adalah dengan memberikan anak makanan berukuran
kecil dan menarik tetapi dalam frekuensi yang sering, memberikan
makanan kesukaan anak, dan menganjurkan anak untuk makan
bersama orang lain agar meningkatkan interaksi sosial. Pada anak usia
lebih muda perawat dapat memberikan makan pada anak dengan
metode bermain(Ridha Ranailla dkk, 2016).
2. Mengkaji beberapa strategi koping yang dilakukan oleh anak dalam
menghadapi mual dan muntah yang dirasakan. Aktivitas yang
merupakan bagian dari strategi koping yang paling sering dilakukan
oleh anak adalah distraksi, regulasi emosi, pemecahan masalah, dan
wishful thinking (berpikir positif/penuh harapan), sedangkan koping
yang dianggap paling efektif adalah dukungan sosial dan distraksi
(Rodgers et al, 2012)
3. Intervensi lain yang dinilai efektif diantaranya adalah akupresur,
membayangkan gambar, terapi musik, terapi relaksasi otot progresif,
dan dukungan psikoedukasi(Ridha Ranailla dkk, 2016).
4. Upaya yang dilakukan melalui meningkatkan harapan dan keyakinan
akan kesembuhan anak akan membantu mengurangi rasa menderita

4
yang dialami anak serta menguatkan anak dalam menghindari stress
emosional atau perubahan perilaku(Ridha Ranailla dkk, 2016).
5. Beberapa aktivitas juga dapat dilakukan misalnya terapi bermain.
Terapi bermain dapat mengisi waktu luang anak dan menghilangkan
rasabosan dengan kegiatan positif, namun jenis terapi bermain perlu
diperhatikan agar tidak menimbulkan fatigue pada anak. Terapi
bermain yang menyenangkan juga mampu meningkatkan koping anak
dalam menjalani kemoterapi dan proses hospitalisasi(Ridha Ranailla
dkk, 2016).
6. Untuk penanganan terhadap rambut rontok, strategi menggunakan wig
dapat digunakan untuk mengurangi stress dan rasa malu akibat rambut
rontok. (Ridha Ranailla dkk, 2016).

5
BAB III
PENUTUP

Kemoterapi efektif untuk menangani kanker pada anak, khususnya


untuk jenis penyakit tertentu yang tidak efektif bila hanya ditangani
dengan pembedahan atau radiasi saja. Pada kemoterapi, ada protokol atau
panduan yang diikuti terkait jenis obat dan jadual pemberian kemoterapi.
Kemoterapi dapat berlangsung selama beberapa bulan di rumah sakit dan
untuk beberapa kasus dilanjutkan dengan rawat jalan. Dengan demikian,
klien harus menjalani proses pengobatan dan perawatan yang panjang baik
di rumah sakit maupun diluar rumah sakit.

6
DAFTAR PUSTAKA

Hartanto, Windy. 2015. Rainbow After Cancer. Jakarta: PT KAWAHmedia


Hayati. 2016. Ketinggalan Pelajaran: Pengalaman Anak Usia Sekolah
Menjalani Kemoterapi. Jurnal Keperawatan Indonesia. 19(1) : 8- 15.
(pISSN 1410-4490, eISSN 2354-9203).
Ranailla, Ridha dkk. 2016. Gambaran Dampak Kemoterapi Pada Anak
Menurut Orang Tua Di Rumah Cinta Bandung. 12(2): 143-158
Rodgers, C., Norville, R., Taylor, O., & Poon, C. 2012.Children's coping
strategies for chemotheraphy-induced nausea and vomiting.
Oncology Nursing Forum: 202-209

Anda mungkin juga menyukai