DISUSUN OLEH:
RAHMAWATI (PO7120323045)
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perawat dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi tingkat rasa
sakit pada pasien kanker?
2. Sejauh mana peran perawat dalam memberikan dukungan emosional dan
psikososial kepda pasien kanker yang mengalami rasa sakit?
3. Bagaimana faktor lingkungan atau kebijakan dapat memengaruhi
pelaksanaan efektif peran perawat dalam hal ini
3. Tujuan
Tujuan saya mengambil materi ini untuk menjawab dari permasalahan yang
saya kemumukakandi atas.oleh karena itu materi ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui sejauh mana sikap perawat dalam memotivasi pasien
kanker sebagai salah satu upaya penyembuhan
2. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh motivasi yang di berikat perawat
terhadap pasien
3. Upaya pencegahan dan intervensi yang telah di lakukan untuk mengurangi
angka kematian akibat kanker di Indonesia
4.Manfaat Penelitian
Penelitian tentang peran perawat dalam mengelola rasa sakit pada pasien
kanker memiliki manfaat besar, seperti meningkatkan kualitas perawatan pasien
dan memahami dampak psikologis serta fisik dari rasa sakit yang dirasakan oleh
pasien.Hasilnya dapat membantu pengembangan pedoman perawatan yang lebih
efektif dan memberikan dukungan yang holistik kepada pasien yang mengalami
penyakit kanker.
Penelitian ini dapat juga memberikan pandangan mendalam tentang
praktik terkini dan pendekatan terbaik dalam manajemen rasa sakit, yang dapat
diterapkan untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan bagi pasien
kanker.Dan penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman perawat tentang
pentingnya perawatan holistik, mencakup aspek fisik, emosional, dan sosial dalam
manajemen rasa sakit pada pasien yang mengalami penyakit kanker.demikian,
penelitian ini tidak hanya memberikan kontribusi terhadap pengetahuan ilmiah,
tetapi juga berdampak langsung pada praktek perawat dan kesejahteraan pasien
kanker.
BAB II
B. LANDASAN TEORI
A. Pengertiian Kanker
Kanker adalah kondisi ketika sel-sel tubuh tumbuh secara tidak terkendali
dan tidak normal. Proses ini dapat memunculkan massa atau benjolan yang
disebut tumor. Tumor dapat bersifat jinak (tidak kanker) atau ganas (kanker),
tergantung pada sejauh mana sel-selnya menyebar dan merusak jaringan
sekitarnya.
Dalam kanker ganas, sel-sel abnormal dapat menyebar ke bagian tubuh
lain melalui darah atau sistem limfatik, menyebabkan pertumbuhan tumor di
lokasi baru. Kanker dapat mempengaruhi berbagai organ dan jaringan dalam
tubuh, dan jenis kanker yang berbeda memiliki karakteristik dan perilaku yang
berbeda. Faktor risiko kanker melibatkan kombinasi genetika, paparan
lingkungan, dan gaya hidup. Pendeteksian dini dan pengobatan merupakan faktor
penting dalam mengelola penyakit kanker.
I. Beberapa teori yang menjelaskan tentang penyakit kanker antaranya yaitu:
1) Teori Mutasi Genetik
Menjelaskan bahwa kanker disebabkan oleh mutasi genetik
pada level sel. Mutasi ini dapat mengarah pada aktivasi
onkogen (gen yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel
kanker) atau penonaktifan gen supresor tumor (gen yang
melindungi dari pertumbuhan sel kanker).
2) Teori Instabilitas Genom
Menyatakan bahwa ketidakstabilan genetik, baik yang
bersifat alami maupun disebabkan oleh faktor lingkungan,
dapat menyebabkan perubahan genetik yang berkontribusi pada
perkembangan kanker.
3) Teori Imunologi
Menekankan peran sistem kekebalan tubuh dalam
mengenali dan menghancurkan sel kanker. Penurunan fungsi
kekebalan dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker.
4) Teori Peradangan Kronis
Mengaitkan peradangan kronis pada tingkat seluler dengan
perkembangan kanker. Paparan terus-menerus terhadap
peradangan dapat memicu pertumbuhan sel kanker.
5) Teori Karsinogenik Lingkungan
Menjelaskan bahwa paparan zat karsinogenik (zat yang
dapat menyebabkan kanker) dalam lingkungan, seperti asap
rokok atau radiasi, dapat menyebabkan kerusakan DNA dan
meningkatkan risiko kanker.
BAB III
C. Metode Penilitian
Beberapa contoh metode penelitian tentang cara perawat menangani
pasien yang mengalami penyakit kanker melibatkan pendekatan kulitatif dan
kuantitif.Berikut adalah beberapa metode yang mungkin di gunakan:
1. Studi Kasus
Deskripsi Pasien:Mengenalisis cara perawat merencanakan dan
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien kanker tertentu.
Intervensi dan Respons:Meneliti respon pasien terhadap intervensi
keperawatan tertentu dan pengaruhnya terhadap kualitas hidup
2. Survei Kepuasan Pasien
Kuesioner Kepuasaan:Mengumpulkan data dari pasien kanker tentang
kepuasaan mereka terhadap perawatan yang diberikan oleh perawat
Analisis Statistik:Menganalisis hasil survey untuk mengidentifikasikan
area perawatan yang perlu di tingkatkan
3. Pemantaun Rutin dan Analisis Data
Pemantauan Rutin Medis:Menganalisis catatan medis pasien kanker
untuk melihat keberhasilan intervensi keperawatan
Data Jangka Panjang:Melibatkan pemantaun pasien selama periode
waktu tertentu untuk menilai perkembangan penyakit dan respon terhadap
perawatan.
4. Wawancara Kuantitatif
Wawancara dengan perawat:Mendapatkan wawasan langsung dari
perawat tentang tantangan dan keberhasilan dalam merawat pasien kanker.
Analisis Tema:Identifikasi tema umum dalam pengalaman perawat
merawat pasien kanker.
5.Pengukuran Kinerja Perawat
Evaluasi Keterampilan:Menggunakan penilain keterampilan untuk
mengukur kompetensi perawat dalam merawat pasien kanker.
Pemantaun Kualitas Asuhan:Melibatkan peninjaun rutin terhadap
asuhan keperawatan yang di berikan oleh perawat.
D.Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan analisis proposal ini, dapat disimpulkan bahwa peran perawat
memiliki dampak signifikan dalam menangani pasien yang mengalami penyakit
kanker. Melalui interaksi intensif, penerapan strategi perawatan yang holistik, dan
dukungan emosional yang diberikan, perawat dapat memberikan kontribusi yang
berarti dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan psikososial pasien
kanker. Penelitian ini menyoroti pentingnya memperkuat peran perawat dalam tim
perawatan kanker untuk mencapai hasil yang optimal bagi pasien. Implementasi
temuan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan pengakuan terhadap
peran kunci perawat dalam memberikan asuhan kepada pasien yang mengalami
penyakit kanker
Saran yang dapat diusulkan melibatkan peningkatan pelatihan dan
pendidikan perawat dalam menghadapi aspek psikososial pasien kanker, serta
memperkuat kolaborasi antara perawat, dokter, dan tim perawatan multidisiplin.
Pengembangan panduan praktik klinis yang menggambarkan peran perawat secara
jelas dalam konteks perawatan kanker juga bisa menjadi langkah proaktif.
Diharapkan, implementasi saran-saran ini dapat memperkuat kontribusi perawat
dalam menyokong pasien kanker secara holistik dan memberikan dampak positif
pada hasil perawatan mereka
DAFTAR PUSTAKA
Andrijono, Purwoto, G., Sekarutami, S. M., Handjari, D. R., Primariadewi, Nuhonni,
S. A., … Octavia, L. I. (2013). Panduan Penatalaksanaan Kanker Serviks. Komite
Penanggulangan Kanker Nasional, 1–30.
Amalia, L. (2009) Kanker Serviks dan 32 Jenis Ranker Lainnya. Yogyakarta:
Landscape
Baird, G. (2009) Panduan Untuk Penderita Kanker Serviks. Jakarta: EGC
BKKBN (2008) Kanker Serviks dan Pencegahannya, Jakarta___, (2009) Kanker
Serviks dan Pencegahannya, Prov. Bali
Candraningsih (2011), Pap Smear Sebagai Pendeteksi Dini Kanker ServiksDepkes
RI (2008), Profil kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
____, (2010), Profil Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Diananda, R. (2007) Mengenal Seluk Beluk Kanker, Cetakan kedua. Jakarta :
Katahati