Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

PERAN PERAWAT DALAM MENGELOLAH RASA SAKIT PADA


PASIEN YANG MENGALAMI PENYAKIT KANKER

DOSEN PENGAMPU:PAK AFANDI S.Pd.,M.Pd

DISUSUN OLEH:
RAHMAWATI (PO7120323045)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU
PRODI D-IV KEPERAWATAN PALU
TAHUN AJARAN 2023/2024
BAB I
A.PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Rumah sakit sebagai wadah sosial hidup dalam bentuk organisasi
merupakan wadah masyarakat, tempat hidup dan berkembang dengan hubungan
yang bersifat timbal balik. Artinya rumah sakit dan masyarakat terdapat hubungan
yang tak terpisahkan. Keduanya terdapat hubungan saling memberi dan menerima
Salah satu profesi yang berperan penting dalam penyelenggaraan menjaga mutu
pelayanan kesehatan adalah keperawatan. Pelayanan keperawatan adalah
gabungan dari ilmu kesehatan dan seni merawat (care), suatu gabungan
humanistik dari ilmu pengetahuan, filosofi keperawatan, kegiatan klinik,
komunikasi, dan ilmu sosial.Oleh karena itu penting sekali dikembangkan
berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan diberbagai
aspek
Perawat memiliki peran krusial dalam mengelola rasa sakit pada pasien
kanker. Mereka tidak hanya memberikan perawatan fisik seperti pemberian obat
penghilang rasa sakit, tetapi juga memberikan dukungan emosional kepada pasien
dan keluarganya.Perawat berperan dalam mengevaluasi tingkat rasa sakit,
menyusun rencana perawatan yang sesuai, dan memberikan edukasi kepada
pasien mengenai manajemen nyeri. Melalui pemahaman mendalam terhadap
kondisi pasien, perawat dapat membantu meningkatkan kualitas hidup pasien
kanker dengan mengelola efektif rasa sakit yang mereka alami

2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perawat dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi tingkat rasa
sakit pada pasien kanker?
2. Sejauh mana peran perawat dalam memberikan dukungan emosional dan
psikososial kepda pasien kanker yang mengalami rasa sakit?
3. Bagaimana faktor lingkungan atau kebijakan dapat memengaruhi
pelaksanaan efektif peran perawat dalam hal ini
3. Tujuan
Tujuan saya mengambil materi ini untuk menjawab dari permasalahan yang
saya kemumukakandi atas.oleh karena itu materi ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui sejauh mana sikap perawat dalam memotivasi pasien
kanker sebagai salah satu upaya penyembuhan
2. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh motivasi yang di berikat perawat
terhadap pasien
3. Upaya pencegahan dan intervensi yang telah di lakukan untuk mengurangi
angka kematian akibat kanker di Indonesia
4.Manfaat Penelitian
Penelitian tentang peran perawat dalam mengelola rasa sakit pada pasien
kanker memiliki manfaat besar, seperti meningkatkan kualitas perawatan pasien
dan memahami dampak psikologis serta fisik dari rasa sakit yang dirasakan oleh
pasien.Hasilnya dapat membantu pengembangan pedoman perawatan yang lebih
efektif dan memberikan dukungan yang holistik kepada pasien yang mengalami
penyakit kanker.
Penelitian ini dapat juga memberikan pandangan mendalam tentang
praktik terkini dan pendekatan terbaik dalam manajemen rasa sakit, yang dapat
diterapkan untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan bagi pasien
kanker.Dan penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman perawat tentang
pentingnya perawatan holistik, mencakup aspek fisik, emosional, dan sosial dalam
manajemen rasa sakit pada pasien yang mengalami penyakit kanker.demikian,
penelitian ini tidak hanya memberikan kontribusi terhadap pengetahuan ilmiah,
tetapi juga berdampak langsung pada praktek perawat dan kesejahteraan pasien
kanker.

BAB II
B. LANDASAN TEORI
A. Pengertiian Kanker
Kanker adalah kondisi ketika sel-sel tubuh tumbuh secara tidak terkendali
dan tidak normal. Proses ini dapat memunculkan massa atau benjolan yang
disebut tumor. Tumor dapat bersifat jinak (tidak kanker) atau ganas (kanker),
tergantung pada sejauh mana sel-selnya menyebar dan merusak jaringan
sekitarnya.
Dalam kanker ganas, sel-sel abnormal dapat menyebar ke bagian tubuh
lain melalui darah atau sistem limfatik, menyebabkan pertumbuhan tumor di
lokasi baru. Kanker dapat mempengaruhi berbagai organ dan jaringan dalam
tubuh, dan jenis kanker yang berbeda memiliki karakteristik dan perilaku yang
berbeda. Faktor risiko kanker melibatkan kombinasi genetika, paparan
lingkungan, dan gaya hidup. Pendeteksian dini dan pengobatan merupakan faktor
penting dalam mengelola penyakit kanker.
I. Beberapa teori yang menjelaskan tentang penyakit kanker antaranya yaitu:
1) Teori Mutasi Genetik
Menjelaskan bahwa kanker disebabkan oleh mutasi genetik
pada level sel. Mutasi ini dapat mengarah pada aktivasi
onkogen (gen yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel
kanker) atau penonaktifan gen supresor tumor (gen yang
melindungi dari pertumbuhan sel kanker).
2) Teori Instabilitas Genom
Menyatakan bahwa ketidakstabilan genetik, baik yang
bersifat alami maupun disebabkan oleh faktor lingkungan,
dapat menyebabkan perubahan genetik yang berkontribusi pada
perkembangan kanker.
3) Teori Imunologi
Menekankan peran sistem kekebalan tubuh dalam
mengenali dan menghancurkan sel kanker. Penurunan fungsi
kekebalan dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker.
4) Teori Peradangan Kronis
Mengaitkan peradangan kronis pada tingkat seluler dengan
perkembangan kanker. Paparan terus-menerus terhadap
peradangan dapat memicu pertumbuhan sel kanker.
5) Teori Karsinogenik Lingkungan
Menjelaskan bahwa paparan zat karsinogenik (zat yang
dapat menyebabkan kanker) dalam lingkungan, seperti asap
rokok atau radiasi, dapat menyebabkan kerusakan DNA dan
meningkatkan risiko kanker.

II. Adapun penyebab penyakit kanker antara lain adalah:


A. Mutasi Genetik
Mutasi genetik pada level sel dapat mengubah regulasi
normal pertumbuhan sel dan mengakibatkan pertumbuhan sel yang
tidak terkendali. Mutasi ini bisa terjadi secara alami atau
disebabkan oleh faktor lingkungan.
B. Faktor Genetik dan Riwayat Keluarga
Beberapa jenis kanker memiliki komponen genetik yang
dapat meningkatkan risiko, dan individu dengan riwayat keluarga
kanker mungkin memiliki risiko lebih tinggi.
C. Paparan Karsinogen
Zat karsinogenik dalam lingkungan, seperti asap rokok, zat
kimia industri, atau radiasi, dapat merusak DNA dan memicu
perkembangan kanker.
D. Imunosupresi
Sistem kekebalan tubuh yang lemah atau ditekan dapat
mengurangi kemampuan tubuh untuk mendeteksi dan
menghancurkan sel kanker.
E. Polusi Lingkungan
Paparan terhadap polusi udara, air, atau tanah yang
mengandung zat berbahaya dapat meningkatkan risiko kanker.
F. Gaya Hidup Tidak Sehat
Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, diet tidak sehat,
dan kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko
kanker.
G. Penuaan
Risiko kanker meningkat seiring bertambahnya usia karena
akumulasi mutasi genetik dan paparan lingkungan
sepanjang waktu.
2. Macam-Macam Kangker
1.Kanker Tiroid
Kanker thyroid adalah kanker yang terjadi pada sel-sel thyroid. Thyroid
adalah sebuah kelenjar yang terletak pada leher yang berbentuk kupu-kupu.
Kelenjar thyroid menghasilkan hormon tiroksin yang mengatur denyut jantung,
tekanan darah, laju metabolism, suhu dan berat badan. Kanker thyroid merupakan
kankeryang jarang terjadi, di amerika serikat diperkirakan jumlah penderita
kanker thyroid sekitar setiap tahunnya berdasarkan data dari National Cancer
Institute. Seiring dengan perkembangan teknologi, semakin mudah dan banyak
ditemukan kanker thyroid.Kanker tiroid merupakan salah satu gangguan endokrin.
Kanker tiroid jauh lebih jarang ditemukan jika dibandingkan dengan bentuk-
bentuk kanker lain. Meskipun demikian, penyakit kanker ini merupakan penyebab
90% semua kelainan malignasi endokrin. Kurang lebih 13.000 kasus baru kanker
tiroid terjadi setiap tahun
2. Kanker Serviks
Kanker serviks sering dianggap sebagai suatu penyakit menular seksual
yang disebabkan oleh infeksi tertentu virus papilloma, Kanker serviks adalah
kanker ginekologik yang biasanya tumbuh ke arah luar dan ke arah dalam
sehingga menimbulkan pembesaran serviks(Derek,2002:68). Pengertian Kanker
leher rahim (serviks) adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah
pada organ reproduksi wanita yangmerupakan pintu masuk ke arah rahim yang
terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina) (Yohanes R, 1999).
B.KEPERAWATAN
1.Pengertian Keperawatan
Keperawatan adalah diagnosis dan penanganan respon manusia terhadap
masalah kesehatan aktual maupun potensial (ANA,2000). Dalam keperawatan
modern respon manusia yang didefinisikan sebagai pengalaman dan respon orang
terhadap sehat dan sakit yang merupakan suatu fenomena perhatian perawat.
Perawat atau nurse berasal dari kata nutrix yang berarti merawat atau memelihara.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spriritual yang komprehensif,
ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang
mencakup seluruh proses kehidupan manusia6
Keperawatan merupakan profesi, dimana kedepan perlu semakin tertib,
menurut word medical association (1991) yaitu semakin tertibnya pekerjaan
profesi yang apabila semakin terus dipertahankan pada gilirannya akan berperan
besar dalam turut meningkatkan kulitas hidup serta derajat kesehatan masyarakat
secara menyeluruh. Keperawatan dalam menjalankan pelayanan sebagai
pelayanan keperawatan secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu upaya
untuk membantu orang sakit maupun yang sehat dalam bentuk peningkatan
pengetahuan, kemampuan yang dimiliki sehingga seseorang dapat melakukan
kegiatan sehari-hari secara mandiri tranpa memerlukan bantuan atau tergantung
orang lain(Henderson,1980).
2.Pasien
1. Pengertian Pasien
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pasien adalah orang yang sakit,
yang dirawat oleh dokter13.Pasien juga diartikan yang sakit, penderita
sakit( Sakit) baik itu yang menjalani rawat inap pada suatu unit pelayanan
kesehatan tertentu ataupun yang menjalani rawat inap pada suatu unit pelayanan
kesehatan tertentu ataupun tidak. Dan seseorang dikatakan sakit apabila orang itu
tidak mampu lagi berfungsi secara wajar dalma kehidupan sehari-hari karena
fisiknya yang sakit atau kejiwaannya terganggu.
Pasien adalah orang sakit, penderita (sakit), baik itu yang menjalani rawat
inap pada suatu unit pelayanan kesehatan tertentu ataupun yang tidak. Dan
seseorang dikatakan sakit apabila orang itu tidak lagi mampu berfungsi secara
wajar dalam kehidupan sehari-hari karena fisiknya yang sakit atau kejiwaan nya
yang terganggu
3.Pengertian Pasien menurut Para Ahli
1. Menurut Christine Brook dalam bukunya kamus saku Perawat:
a. Pasien adalah penderita penyakit yang mendapat penanganan
medis dan atau asuhan keperawatan.
b. Klien yang memanfaatkan jasa pelayanan kesehatan.
2. Menurut Barbara F.Weller dalam buku kamus saku Perawat pasien
adalah orang yang sakit atau yang menjalani pengobatan karena
menderita penyakit16
3. Menurut Bahder Djohan, Pasien adalah seseorang yang menderita
penyakit Jasmaniah maupun rohaniah.
3.Peran Perawat Dalam Mengatasi Pasien yang mengalami Penyakit Kanker
 Pemberian Perawatan Dukungan: Perawat membantu memberikan
perawatan yang mendukung secara fisik dan emosional kepada pasien
kanker. Ini termasuk merespons kebutuhan pasien terhadap kenyamanan,
perhatian, dan informasi.
 Pemberian Perawatan Dukungan: Perawat membantu memberikan
perawatan yang mendukung secara fisik dan emosional kepada pasien
kanker. Ini termasuk merespons kebutuhan pasien terhadap kenyamanan,
perhatian, dan informasi.
 Manajemen Gejala dan Efek Samping: Perawat membantu dalam
mengidentifikasi dan mengelola gejala penyakit kanker serta efek samping
dari pengobatan seperti kemoterapi atau radioterapi.
 Pengawasan dan Pemantauan: Perawat memantau kondisi pasien secara
teratur, memberikan perhatian khusus terhadap perubahan dalam respons
terhadap pengobatan dan memberikan lapor
 Pendampingan Emosional: Memberikan dukungan emosional dan
membantu pasien mengatasi stres dan kecemasan yang seringkali terkait
dengan diagnosis kanker.
 Koordinasi Perawatan: Perawat seringkali berperan dalam
mengoordinasikan berbagai aspek perawatan, termasuk janji temu medis,
prosedur diagnostik, dan sesi pengobatan.

BAB III
C. Metode Penilitian
Beberapa contoh metode penelitian tentang cara perawat menangani
pasien yang mengalami penyakit kanker melibatkan pendekatan kulitatif dan
kuantitif.Berikut adalah beberapa metode yang mungkin di gunakan:
1. Studi Kasus
 Deskripsi Pasien:Mengenalisis cara perawat merencanakan dan
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien kanker tertentu.
 Intervensi dan Respons:Meneliti respon pasien terhadap intervensi
keperawatan tertentu dan pengaruhnya terhadap kualitas hidup
2. Survei Kepuasan Pasien
 Kuesioner Kepuasaan:Mengumpulkan data dari pasien kanker tentang
kepuasaan mereka terhadap perawatan yang diberikan oleh perawat
 Analisis Statistik:Menganalisis hasil survey untuk mengidentifikasikan
area perawatan yang perlu di tingkatkan
3. Pemantaun Rutin dan Analisis Data
 Pemantauan Rutin Medis:Menganalisis catatan medis pasien kanker
untuk melihat keberhasilan intervensi keperawatan
 Data Jangka Panjang:Melibatkan pemantaun pasien selama periode
waktu tertentu untuk menilai perkembangan penyakit dan respon terhadap
perawatan.
4. Wawancara Kuantitatif
 Wawancara dengan perawat:Mendapatkan wawasan langsung dari
perawat tentang tantangan dan keberhasilan dalam merawat pasien kanker.
 Analisis Tema:Identifikasi tema umum dalam pengalaman perawat
merawat pasien kanker.
5.Pengukuran Kinerja Perawat
 Evaluasi Keterampilan:Menggunakan penilain keterampilan untuk
mengukur kompetensi perawat dalam merawat pasien kanker.
 Pemantaun Kualitas Asuhan:Melibatkan peninjaun rutin terhadap
asuhan keperawatan yang di berikan oleh perawat.
D.Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan analisis proposal ini, dapat disimpulkan bahwa peran perawat
memiliki dampak signifikan dalam menangani pasien yang mengalami penyakit
kanker. Melalui interaksi intensif, penerapan strategi perawatan yang holistik, dan
dukungan emosional yang diberikan, perawat dapat memberikan kontribusi yang
berarti dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan psikososial pasien
kanker. Penelitian ini menyoroti pentingnya memperkuat peran perawat dalam tim
perawatan kanker untuk mencapai hasil yang optimal bagi pasien. Implementasi
temuan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan pengakuan terhadap
peran kunci perawat dalam memberikan asuhan kepada pasien yang mengalami
penyakit kanker
Saran yang dapat diusulkan melibatkan peningkatan pelatihan dan
pendidikan perawat dalam menghadapi aspek psikososial pasien kanker, serta
memperkuat kolaborasi antara perawat, dokter, dan tim perawatan multidisiplin.
Pengembangan panduan praktik klinis yang menggambarkan peran perawat secara
jelas dalam konteks perawatan kanker juga bisa menjadi langkah proaktif.
Diharapkan, implementasi saran-saran ini dapat memperkuat kontribusi perawat
dalam menyokong pasien kanker secara holistik dan memberikan dampak positif
pada hasil perawatan mereka
DAFTAR PUSTAKA
Andrijono, Purwoto, G., Sekarutami, S. M., Handjari, D. R., Primariadewi, Nuhonni,
S. A., … Octavia, L. I. (2013). Panduan Penatalaksanaan Kanker Serviks. Komite
Penanggulangan Kanker Nasional, 1–30.
Amalia, L. (2009) Kanker Serviks dan 32 Jenis Ranker Lainnya. Yogyakarta:
Landscape
Baird, G. (2009) Panduan Untuk Penderita Kanker Serviks. Jakarta: EGC
BKKBN (2008) Kanker Serviks dan Pencegahannya, Jakarta___, (2009) Kanker
Serviks dan Pencegahannya, Prov. Bali
Candraningsih (2011), Pap Smear Sebagai Pendeteksi Dini Kanker ServiksDepkes
RI (2008), Profil kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
____, (2010), Profil Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Diananda, R. (2007) Mengenal Seluk Beluk Kanker, Cetakan kedua. Jakarta :
Katahati

Anda mungkin juga menyukai