DISUSUN OLEH :
C. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Umum :
Memberikan informasi serta wawasan kepada pasien yang sedang
melakukan rawat jalan mengenai diet Kanker agar dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari sehingga dapat melakukan suatu perubahan sikap.
2. Tujuan Khusus :
a. Sasaran mengetahui dan memahami Pengertian Kanker
b. Sasaran mengetahui dan memahami Jenis-jenisKanker
c. Sasaran mengetahui dan memahami Penyebab terjadinya Kanker
d. Sasaran mengetahui dan memahami Tanda dan Gejala Kanker
e. Sasaran mengetahui dan memahami Penatalaksanaan Kanker
f. Sasaran mengetahui dan memahami Perubahan gaya hidup
D. SASARAN PENYULUHAN
Pasien rawat jalan di Poli Penyakit Dalam di RSUD Sanjiwani Gianyar.
E. METODE PENYULUHAN
Metode penyuluhan yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab.
F. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Kanker
2. Jenis-jenis Kanker
3. Penyebab terjadinya Kanker
4. Tanda dan Gejala Kanker
5. Penatalaksanaan Kanker
6. Perubahan gaya hidup
G. MEDIA PENYULUHAN
Media penyuluhan yang digunakan yakni : leaflet dan powerpoint
I. KEGIATAN PENYULUHAN
Langkah kegiatan dan estimasi waktu
No Tahap/Waktu KegiatanPenyuluhan KegiatanPeserta
1. Pembukaan 1. Mengucapkan salam pembuka. 1. Menjawab
3 menit 2. Memperkenalkan diri. salam.
3. Menjelaskan maksud dan 2. Mendengarkan
tujuan. perkenalan.
4. Menyampaikan latar belakang.
2. Pelaksanaan 1. Memberikan materi 1. Mendengarkan
25 Menit penyuluhan. dan
2. Memberikan kesempatan memperhatikan.
kepada sasaran untuk bertanya 2. Mengajukan
dan penyuluh menjawab pertanyaan.
pertanyaan dari sasasan.
3. Penutup 1. Menyimpulkan hasil 1. Memperhatikan.
2 menit penyuluhan. 2. Menjawab
2. Mengevaluasi peserta. salampenutup.
3. Mengakhiri penyuluhan dengan
member salam penutup
J. EVALUASI
1. Evaluasi Proses
Dari hasil evaluasi yang dilakukan, masyarakat yang aktif bertanya
sebanyak… orang (…%), yang aktif menjawab adalah sebanyak … orang
(….%).
Lampiran
MATERI
1. Pengertian Kanker
Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel
yang tidak normal karena adanya perubahan dalam ekspresi gen dalam sel yang
menyebabkan ketidakseimbangan, disregulasi, proliferasi, dan kematian sel, dan
pada akhirnya sel-sel tersebut berkembang menjadi populasi sel yang dapat
menyerang jaringan di sekitarnya sehingga terjadi kerusakan, dan dapat
menyebabkan kematian (Brooker, 2008; Corwin, 2008; Ruddon, 2007).
Kanker adalah istilah yang digunakan untuk penyakit di mana sel-sel
abnormal membelah tanpa kontrol dan mampu menyerang jaringan lain. Sel-sel
kanker dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh melalui darah dan sistem limfe.
Kanker bukan hanya satu penyakit tapi banyak penyakit. Ada lebih dari 100
berbagai jenis kanker. Sebagian besar kanker diberi nama untuk organ atau jenis
sel di mana mereka mulai – misalnya, kanker yang dimulai di usus besar disebut
kanker usus besar; kanker yang berawal di sel-sel basal kulit disebut karsinoma
sel basal.
5. Penatalaksanaan Kanker
Penatalaksanaan kanker meliputi terapi medis, terapi diet dan perubahan
gaya hidup.
a. Terapi Medis, meliputi:
1) Terapi Pembedahan
Terapi pembedahan mempunyai berbagai fungsi, antara lain sebagai alat
diagnostik, staging, terapi definitif, profilaksis, paliatif, atau kedaruratan
onkologis, rekonstruktif, sitoreduktif/debulking, dan sebagai persiapan untuk
akses vascular.
2) Radioterapi
Radioterapi adalah penyinaran yang menyebabkan ionisasi pada sasaran
sehingga merusak DNA sel yang berada dalam salah satu fase pembiakan sel dan
menimbulkan apoptosis sel. Terapi radiasi merupakan terapi setempat atau local
3) Terapi sistemik
Terapi sistemik terdiri dari tiga golongan, yaitu kemoterapi menggunakan
obat sitostatik, terapi hormone menggunakan sediaan hormone dan anti hormon,
dan terapi imun. Umumnya terapi sistemik diberikan nmelalui saluran cerna atau
peredaran darah. Konsep kemoterapi adalah membunuh sel kanker. Namun tidak
seperti antibiotik yang hanya membunuh bakteri dan membiarkan sel normal di
sekitar kanker tetap hidup, kemoterapi juga dapat membunuh sel normal. Kejadian
inilah yang disebut efek samping, yang dapat mengenai sel darah, sel rambut,
kulit, organ tubuh lain dan sel di dalam saluran cerna. Efek samping dari
kemoterapi antara lain faktor psikologis berupa stress dan depresi, perubahan rasa
kecap, mual, muntah, masalah mengunyah dan menelan, tidak nafsu makan,
menurunnya produksi air liur, mulut kering, diare dan esophagitis. Efek samping
lainnya juga berupa rambut rontok serta masalah pada kulit (Hudayani, 2012).
b. Terapi Nutrisi
1) Pengertian nutrisi pada pasien kanker
Menurut Chandra, 2009 nutrisi adalah zat-zat penting yang berasal dari
makanan yang telah di cerna serta diolah oleh tubuh menjadi zat yang berguna
untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, memperoleh tenaga, mengatur
system fisiologi organ di dalam tubuh dan melindungi tubuh terhadap serangan
penyakit.
2) Prinsip nutrisi pada pasien kanker
Tujuan manajemen nutrisi secara umum pada pasien kanker adalah untuk
menyediakan makanan yang mengandung tinggi kalori dan tinggi protein
(Sutandyo, 2007).
3) Tujuan terapi nutrisi pada pasien kanker
- Memperbaiki kekurangan nutrisi atau mencegah malnutrisi
- Mencegah komplikasi dan efek samping yang berhubungan dengan nutrisi
- Mencegah berkurangnya massa otot, tulang, darah, organ dan massa tubuh
yang lain
- Memberikan kekuatan dan energi bagi tubuh
- Meningkatkan daya tahan tubuh dan menurunkan risiko terjadinya infeksi
- Membantu penyembuhan dan meningkatkan kualitas hidup (Sutandyo,
2007).
4) Syarat nutrisi pada pasien kanker
Nutrisi yang diperlukan pada pasien kanker meliputi beberapa komponen
diantaranya:
a. Kalori
Kalori sangat diperlukan pada pasien kanker. Terdapat beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam pemenuhan kalori. Kebutuhan kalori dapat ditentukan
sesuai dengan tinggi badan, berat badan, umur, faktor aktivitas serta faktor stress
setiap individu. Hal ini berarti tinggi badan yang berbeda memerlukan kebutuhan
kalori yang berbeda pula, begitu pula dengan berat badan, umur, aktivitas serta
tingkat stres yang sedang dialami.
- Pasien kanker dengan obsesitas untuk mempertahankan BB memerlukan
kalori 21-25 kal/Kg BB
- Pasien dewasa yang tirah baring memerlukan 25-30 kal/Kg BB
- Pasien yang mengalami sedikit hipermetabolisme atau memerlukan
kenaikan BB memerlukan 30-35 kal/Kg BB
Sumber kalori yang dapat dikonsumsi antara lain
c. Kebutuhan lemak
Lemak dapat diberikan tidak lebih dari 30% dari kebutuhan kalori total.
Lemak yang diperlukan oleh tubuh adalah lemak tak jenuh. Beberapa sumber
minyak tak jenuh diantaranya adalah minyak zaitun dan minyak kacang.
Sedangkan lemak jenuh merupakan lemak jahat yang sebaiknya konsumsinya
dikurangi.
Cara mengonsumsi lemak:
- Hindari makanan tinggi lemak, khususnya lemak hewani, dan kurangi
hidangan penutup serta saus yang banyak mengandung krim
- Hindari kkudapan tinggi lemak, misalnya keripik, kudapan yang digoreng
dengan banyak minyak, kacang asin, dan cokelat
- Pilih daging tanpa lemak dan daging unggas tanpa kulit
- Gunakan lemak tak jenuh untuk menggantikan lemak jenuh, tetapi konsumsi
secukupnya
- Kurangi jumlah minyak atau lemak pada masakan dan pilih lemak tak jenuh
misalnya misak zatun (jika memungkinkan)
- Pilih produk susu rendah lemak untuk memperoleh kalsium tanpa lemakk
jenuh yang berlebihan
- Cari label pada margarin yang menunjukkan asam lemak cis fatty acid,
hindari lemak trans.
- Hindari memasak daging dan ikan pada suhu tinggi, terutama diatas bara api
(Shaw, 2005)
Kekurangan vitamin dan mineral dapat terjadi pada pasien kanker karena
efek lgsung dari kanker, efek sitokin, proses infeksi, terapi atau asupan yang tidak
adekuat.
Beberapa sumber vitamin dan mineral terdapat pada buah dan sayuran
diantaranya:
- Karotenoid (terdapat dalam ubi jalar dan talas)
- Folat (terdapat pada kacang-kacangan)
- Vitamin E (terdapat pada padi-padian)
- Vitamin C (terdapat dalam kentang dan polong-polongan)
- Sayuran berwarna hijau tua: bayam, brokoli, sawi hijau, kailan, katuk,
kenikir, pegagan, daun dewa, sambungnyawa, dll. Sayuran berwarna hijau
muda: selada, selada air, daun bawang. Sayuran berwarna terang: kubis,
bunga kol, lobak, wortel, kentang, rebung, ubi, dll. Sayuran buah: tomat,
terong, gambas, mentimun, pepaya, labu siam, kacang-kacangan, jagung,
dll.
- Buah-buahan seperti apel Malang/hijau, pepaya, tomat, jeruk, jambu biji,
mangga, dll.
- Beras, sayuran, dan buah sebisa mungkin yang organik.
- Hindari dengan jus buah atau sayur tiruan yang digambarkan sebagai
minuman jus dan sejenisnya karena jus ini tidak 100% jus buah/sayur
e. Kebutuhan Cairan
f. Antioksidan
Antioksidan merupakan suatu senyawa yang dapat menyerap atau
menetralisir radikal bebas sehingga mampu mencegah penyakit-penyakit
degeneratif seperti kardiovaskuler, karsinogenesis, dan penyakit lainnya. Senyawa
antioksidan merupakan substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal
bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas terhadap sel
normal, protein, dan lemak. Senyawa ini memiliki struktur molekul yang dapat
memberikan elektronnya kepada molekul radikal bebas tanpa terganggu sama
sekali fungsinya dan dapat memutus reaksi berantai dari radikal bebas (Murray,
2009). Berikut ini makanan yang mengandung antioksidan.
5. Cokelat hitam
Kandungan mineral dan antioksidan dalam cokelat hitam jauh lebih banyak
daripada cokelat lain pada umumnya. Dalam 100 gram cokelat hitam mengandung
sekitar 15 mol antioksidan. Jumlah antioksidan ini bahkan melebihi yang ada
dalam buah blueberry dengan porsi yang sama.
Salah satu kandungan antioksidan yang terdapat dalam cokelat hitam adalah
flavonol, yang bisa membantu menurunkan tekanan darah sekaligus
mengurangi risiko diabetes.
6. Raspberry
Dalam 100 gr buah raspberry terdapat 4 mmol antioksida, yang juga disertai
dengan vitamin C dan mangan yang tentunya baik untuk tubuh.
Sebuah penelitian yang dimuat dalam Nutrition Research menemukan
kandungan antioksidan dalam buah raspberry efektif membunuh sel kanker di
dalam lambung, usus besar, dan payudara bahkan hingga 90 persen. Keunggulan
ini diduga datang dari antioksidan antosianim yang bekerja mengurangi
peradangan dan stres oksidatif penyebab kanker. Raspberry juga bermanfaat untuk
menekan risiko penyakit jantung.
7. Kubis ungu
Kubis ungu mengandung jumlah antioksidan 4 kali lebih banyak daripada
kubis putih. Pre 100 gram kubis ungu mengandung 2,2 mmol antioksidan.
Uniknya, jumlah antioksidan dalam kubis ungu bisa meningkat ketika direbus.
Selain itu, kubis ungu juga kaya akan vitamin C, vitamin K, dan vitamin A.
Sama halnya seperti buah stroberi dan raspberry, kubis ungu juga memiliki
kandungan antioksidan bernama antosianin. Tidak sekedar memengaruhi warna
kubis, antosianin juga banyak dikaitkan dengan beragam manfaat kesehatan.
Misalnya membantu mengurangi peradangan hingga menurunkan risiko penyakit
jantung dan kanker. Kandungan vitamin C dalam kubis juga bisa membantu
memperkuat sistem kekebalan tubuh dari berbagai infeksi penyakit.
h. Konstipasi
Konstipasi dapat juga disebabkan karena kurangnya asupan serat
dalam makanan yang dikonsumsi dan kurangnya aktifitas, untuk
mengatasinya dapat dilakukan:
- Mengkonsumsi cukup serat
- Minum 8-10 gelas/hari
- Lakukan aktifitas fisik sesuai kemampuan
8. Perubahan Gaya Hidup
Perubahan gaya hidup yang perlu dilakukan adalah merubah pola hidup
yang berhubungan dengan faktor risiko kanker, diantaranya:
1) Berhenti merokok
2) Berolahraga secara teratur dengan memperhatikan
(1) kontinuitas (menjadikan olahraga sebagai gaya hidup),
(2) frekuensi 3-4 kali/minggu,
(3) durasi 30-45 menit/kali olahraga,
(4) intensitas harus menghasilkan keringat tanpa terengah-engah serta tidak
menimbulkan perasaan lelah tetapi menimbulkan perasaan segar,
(5) gerakan kombinasi antara gerakan dinamis yang tidak terlalu cepat,
regangan, gerakan mengayun lengan serta menggeletarkan jari-jari tangan
serta gerakan pernapasan. Hindari stress fisik seperti kelelahan, kedinginan,
kurang tidur dan lain-lain, stres psikologis atau emosional (amarah atau
kesedihan yang berlebihan) dan stres karena kepribadian (perasaan takut
gagal).
3) Berhenti minum alkohol
4) Mengonsumsi makanan yang dianjurkan dan menghindari makanan yang
meningkatkan risiko kanker
Daftar Pustaka
http://yayasankankerinhttp://eprints.uny.ac.id/56394/1/BAB1_PENDAHULUAN.
pdf
http://repository.unimus.ac.id/912/2/BAB1.pdf
donesia.org/apa-itu-kanker