Anda di halaman 1dari 20

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DIET CANCER PADA PASIEN RAWAT JALAN


DI RUANG TUNGGU FARMASI RSUD SANJIWANI GIANYAR
Disusun untuk memenuhi tugas praktek kerja lapangan Asuhan Gizi Klinik

DISUSUN OLEH :

1. Ni Luh Mega Purnamasari (P07131016032)


2. Anak Agung Kencana Sari Devi (P07131216017)
3. Ida Ayu Wedastri Pradnyani (P07131216009)
4. Deshya Ananda Rachmania (P07131216057)
5. Ageng Siti Zaenab (P07131016029)
6. Komang Bagus Saniartha (P07131216052)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
PRODI DIV JURUSAN GIZI
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

A. TOPIK PENYULUHAN : Kanker


Menurut WHO (World Health Organization, 2017) kanker adalah istilah
umum untuk satu kelompok besar penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel
abnormal di luar batas normal yang kemudian dapat menyerang bagian tubuh
yang berdampingan atau menyebar ke organ lain. Istilah umum lainnya yang
digunakan adalah tumor ganas dan neoplasma. Kanker dapat mempengaruhi
hampir semua bagian tubuh dan memiliki banyak subtipe anatomi dan molekuler
yang masing-masing memerlukan strategi pengelolaan yang spesifik.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Kanker atau tumor ganas adalah penyakit yang terjadi akibat adanya
pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Penyebabnya adalah
neoplasia, displasia, dan hiperplasia. Neoplasia adalah kondisi sel yang terdapat di
jaringan berpoliferasi secara tidak normal dan bersifat invansif. Displasia adalah
kondisi sel yang tidak berkembang normal dan indikasinya adanya perubahan
pada nucleus/inti sel. Hiperplasia yaitu kondisi sel normal yang terdapat pada
jaringan, mengalami pertumbuhan secara berlebihan (Noormindhawati, 2014).
Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh
dunia. Pada tahun 2012, kanker menjadi penyebab kematian sekitar 8,2 juta orang.
Berdasarkan data GLOBOCAN, International Agency for Research On Cancer
(IARC) diketahui bahwa pada tahun 2012 terdapat 14.067.894 kasus baru kanker
dan 8.201.575 kematian akibat kanker di seluruh dunia. Penyebab terbesar
kematian akibat kanker setiap tahunnya antara lain disebabkan oleh kanker paru,
hati, perut, kolorektal, dan kanker payudara (IARC,2012).
Prevalensi penderita kanker pada penduduk semua umur di indonesia
sebesar 1,4 per 1000 penduduk, atau 330.000 orang, tingginya prevalensi kanker
di indonesi perlu dicermati dengan tindakan pencegahan dan deteksi dini yang
telah dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan. Diperkirakan pada tahun 2030
insidens kanker dapat mencapai 26 juta orang, dan 17 juta diantaranya meninggal
akibat kanker. Penyakit kanker menurut hasil Riskesdas tahun 2013 yang tertinggi
adalah di Provinsi DI Yogyakarta (4,1%), kemudian Jawa Tengah (2,1%), dan
Bali (2,0%). Angka penyakit kanker terendah di Provinsi Gorontalo (0,2%),
kemudian Nusa Tenggara Barat dan Papua Barat (0,6%) (Riskesdas 2013).
Dari sebagian besar pasien yang menderita kanker melakukan upaya
pengobatan konversioanl seperti kemotrapi, radiasi, pembedahan, kombinasi.
Kemotrapi diberikan pada pasien kanker yang kemungkinan besar sel kanker
masih ada walaupun pasien sebelumnya sudah mendapatkan terapi utama. Kerja
kemotrapi adalah mengahmbat dan mengontrol pertumbuhan sel-sel kanker serta
membunuh sel-sel kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh lain
(Noormindhawati, 2014).
Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas yang menyebutkan bahwa
penyakit kanker dapat ditangani melalui berbagai upaya salah satunya dengan
upaya promotif seperti penyuluhan. Adanya penyuluhan ini maka diharapkan
dapat menjadi referensi untuk dapat melakukan suatu perubahan sikap setiap
individu mengenai pentingnya mencegah penyakit kanker ini dengan mengatur
pola makan yang sehat.

C. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Umum :
Memberikan informasi serta wawasan kepada pasien yang sedang
melakukan rawat jalan mengenai diet Kanker agar dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari sehingga dapat melakukan suatu perubahan sikap.
2. Tujuan Khusus :
a. Sasaran mengetahui dan memahami Pengertian Kanker
b. Sasaran mengetahui dan memahami Jenis-jenisKanker
c. Sasaran mengetahui dan memahami Penyebab terjadinya Kanker
d. Sasaran mengetahui dan memahami Tanda dan Gejala Kanker
e. Sasaran mengetahui dan memahami Penatalaksanaan Kanker
f. Sasaran mengetahui dan memahami Perubahan gaya hidup

D. SASARAN PENYULUHAN
Pasien rawat jalan di Poli Penyakit Dalam di RSUD Sanjiwani Gianyar.
E. METODE PENYULUHAN
Metode penyuluhan yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab.

F. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Kanker
2. Jenis-jenis Kanker
3. Penyebab terjadinya Kanker
4. Tanda dan Gejala Kanker
5. Penatalaksanaan Kanker
6. Perubahan gaya hidup

G. MEDIA PENYULUHAN
Media penyuluhan yang digunakan yakni : leaflet dan powerpoint

H. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN PENYULUHAN


Hari/tanggal : Kamis, 14 November 2019
Waktu : 09-00 - selesai
Tempat : RuangTungguFarmasi RSUD SanjiwaniGianyar
Narasumber :Mahasiswa PKL Program Studi D-IV Gizi Poltekkes
Kemenkes Denpasar.

I. KEGIATAN PENYULUHAN
Langkah kegiatan dan estimasi waktu
No Tahap/Waktu KegiatanPenyuluhan KegiatanPeserta
1. Pembukaan 1. Mengucapkan salam pembuka. 1. Menjawab
3 menit 2. Memperkenalkan diri. salam.
3. Menjelaskan maksud dan 2. Mendengarkan
tujuan. perkenalan.
4. Menyampaikan latar belakang.
2. Pelaksanaan 1. Memberikan materi 1. Mendengarkan
25 Menit penyuluhan. dan
2. Memberikan kesempatan memperhatikan.
kepada sasaran untuk bertanya 2. Mengajukan
dan penyuluh menjawab pertanyaan.
pertanyaan dari sasasan.
3. Penutup 1. Menyimpulkan hasil 1. Memperhatikan.
2 menit penyuluhan. 2. Menjawab
2. Mengevaluasi peserta. salampenutup.
3. Mengakhiri penyuluhan dengan
member salam penutup

J. EVALUASI
1. Evaluasi Proses
Dari hasil evaluasi yang dilakukan, masyarakat yang aktif bertanya
sebanyak… orang (…%), yang aktif menjawab adalah sebanyak … orang
(….%).
Lampiran

MATERI

1. Pengertian Kanker
Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel
yang tidak normal karena adanya perubahan dalam ekspresi gen dalam sel yang
menyebabkan ketidakseimbangan, disregulasi, proliferasi, dan kematian sel, dan
pada akhirnya sel-sel tersebut berkembang menjadi populasi sel yang dapat
menyerang jaringan di sekitarnya sehingga terjadi kerusakan, dan dapat
menyebabkan kematian (Brooker, 2008; Corwin, 2008; Ruddon, 2007).
Kanker adalah istilah yang digunakan untuk penyakit di mana sel-sel
abnormal membelah tanpa kontrol dan mampu menyerang jaringan lain. Sel-sel
kanker dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh melalui darah dan sistem limfe.
Kanker bukan hanya satu penyakit tapi banyak penyakit. Ada lebih dari 100
berbagai jenis kanker. Sebagian besar kanker diberi nama untuk organ atau jenis
sel di mana mereka mulai – misalnya, kanker yang dimulai di usus besar disebut
kanker usus besar; kanker yang berawal di sel-sel basal kulit disebut karsinoma
sel basal.

2. Jenis – Jenis Kanker


Jenis kanker dapat dikelompokkan ke dalam kategori yang lebih luas.
Kategori utama kanker termasuk:
- Carcinoma – kanker yang dimulai di kulit atau pada jaringan yang
mencakup garis atau organ internal.
- Sarcoma – kanker yang dimulai di tulang, tulang rawan, lemak, otot,
pembuluh darah, atau lainnya atau mendukung jaringan penghubung.
- Leukemia – kanker yang dimulai di jaringan pembentuk darah seperti
sumsum tulang dan menyebabkan sejumlah besar sel darah abnormal
diproduksi dan masukkan darah.
- Lymphoma and myeloma – kanker yang dimulai di sel-sel sistem kekebalan
tubuh.
- Central nervous system cancers – kanker yang dimulai di jaringan otak dan
sumsum tulang belakang.
3. Penyebab Terjadinya Kanker
Penyebab pasti kanker masih belum diketahui. Namun beberapa faktor
risiko penyebab kanker menurut Davey tahun 2006 dapat disebabkan oleh
beberapa faktor diantaranya adalah faktor genetik, faktor kimia, virus atau
organisme lain, faktor diet, paparan radiasi.
a. Faktor genetic atau kanker yang diturunkan misalnya kanker neuroblastoma
(40% kasus), kanker payudara, neurotromatosis, kanker kolon, tumor wilms,
kanker ovarium, xerodermapigmentosum. Apabila salah satu anggota
keluarga pada garis keturunan ada yang menderita kanker, maka anggota
pada garis keturunan tersebut akan memiliki kecenderungan menderita
kanker, walaupun jenis kankernya tidak sama.
b. Faktor kimia yang dapat menyebabkan terjadinya kanker antara lain asap
dari pembakaran yang tidak sempurna yang menghasilkan karbon
monoksida seperti asap kendaraan dan asap rokok yang dapat menyebabkan
kanker paru, mulut, bibir, laring, esophagus, kandung kemih, dan pankreas.
Bahan kimia lain yang dapat memicu terjadinya kanker adalah asbes, zat
aditif pada makanan (pengawet, pewarna, pemanis, penyedap dan perasa
buatan), obat-obatan dengan dosis berlebih, hormone seks eksogen, dan
alkohol.
c. Faktor diet pada kanker adalah diet yang menimbulkan risiko tinggi
terjadinya kanker seperti diet yang rendah serat, diet tinggi garam, lemak
jenuh, rendah vitamin C.
d. Faktor paparan radiasi meliputi paparan radiasi radon terjadi secara alami,
sumber radio aktif alami yaitu oleh sinar matahari (sinar UV), penggunaan
radio aktif pada diagnose medis, dan radiasi buatan manusia seperti radiasi
senjata nuklir.
e. Biologis. Virus atau organisme lain yang menyebabkan kanker diantaranya
virus Eipstein-Barr yang dapat menyebabkan kanker nasofaring, limfoma
Hodgkin. Hepatitis B/C, Helicobacter pylori, Human Papiloma Virus
(HVP),infeksi HIV yang dapat memicu terjadinya Kaposi (HHVB),
Limfoma (EBV) termasuk Non Hodgkin. Penyebab lain adalah aflatoksin
atau jamur yang dapat tumbuh pada kacang-kacangan yang kisut. Kita tidak
bisa mengetahui ada tidaknya jamur penghasil toksin ini di makanan. Cara
mudahnya, jikamakananitusudahtengikataujamuran di lingkungan yang
tidak bersih, sebaiknya kita tidak mengonsumsinya.

4. Tanda dan Gejala Kanker


Tanda dan gejala pada kanker berbeda-beda menurut jenisnya. Manifestasi
klinis atau tanda dan gejala kanker menurut Manuaba, Sudarsa, Wim de Jong,
Sukardja dalam Sjamsuhidajat (2007) diantaranya adalah dapat berupa benjolan,
pembengkakan, atau luka pada kulit, payudara, kelenjar gondok, mulut, otot atau
organ dalam. Tanda dan gejala kanker pada organ reproduksi dapat ditemukan
perdarahan abnormal, siklus menstruasi abnormal, perdarahan vagina pasca
menopause, nyeri perut bagian bawah atau kram panggul dan nyeri ketika
melakukan hubungan seksual (Schorge, 2008).

5. Penatalaksanaan Kanker
Penatalaksanaan kanker meliputi terapi medis, terapi diet dan perubahan
gaya hidup.
a. Terapi Medis, meliputi:
1) Terapi Pembedahan
Terapi pembedahan mempunyai berbagai fungsi, antara lain sebagai alat
diagnostik, staging, terapi definitif, profilaksis, paliatif, atau kedaruratan
onkologis, rekonstruktif, sitoreduktif/debulking, dan sebagai persiapan untuk
akses vascular.
2) Radioterapi
Radioterapi adalah penyinaran yang menyebabkan ionisasi pada sasaran
sehingga merusak DNA sel yang berada dalam salah satu fase pembiakan sel dan
menimbulkan apoptosis sel. Terapi radiasi merupakan terapi setempat atau local
3) Terapi sistemik
Terapi sistemik terdiri dari tiga golongan, yaitu kemoterapi menggunakan
obat sitostatik, terapi hormone menggunakan sediaan hormone dan anti hormon,
dan terapi imun. Umumnya terapi sistemik diberikan nmelalui saluran cerna atau
peredaran darah. Konsep kemoterapi adalah membunuh sel kanker. Namun tidak
seperti antibiotik yang hanya membunuh bakteri dan membiarkan sel normal di
sekitar kanker tetap hidup, kemoterapi juga dapat membunuh sel normal. Kejadian
inilah yang disebut efek samping, yang dapat mengenai sel darah, sel rambut,
kulit, organ tubuh lain dan sel di dalam saluran cerna. Efek samping dari
kemoterapi antara lain faktor psikologis berupa stress dan depresi, perubahan rasa
kecap, mual, muntah, masalah mengunyah dan menelan, tidak nafsu makan,
menurunnya produksi air liur, mulut kering, diare dan esophagitis. Efek samping
lainnya juga berupa rambut rontok serta masalah pada kulit (Hudayani, 2012).

b. Terapi Nutrisi
1) Pengertian nutrisi pada pasien kanker
Menurut Chandra, 2009 nutrisi adalah zat-zat penting yang berasal dari
makanan yang telah di cerna serta diolah oleh tubuh menjadi zat yang berguna
untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, memperoleh tenaga, mengatur
system fisiologi organ di dalam tubuh dan melindungi tubuh terhadap serangan
penyakit.
2) Prinsip nutrisi pada pasien kanker
Tujuan manajemen nutrisi secara umum pada pasien kanker adalah untuk
menyediakan makanan yang mengandung tinggi kalori dan tinggi protein
(Sutandyo, 2007).
3) Tujuan terapi nutrisi pada pasien kanker
- Memperbaiki kekurangan nutrisi atau mencegah malnutrisi
- Mencegah komplikasi dan efek samping yang berhubungan dengan nutrisi
- Mencegah berkurangnya massa otot, tulang, darah, organ dan massa tubuh
yang lain
- Memberikan kekuatan dan energi bagi tubuh
- Meningkatkan daya tahan tubuh dan menurunkan risiko terjadinya infeksi
- Membantu penyembuhan dan meningkatkan kualitas hidup (Sutandyo,
2007).
4) Syarat nutrisi pada pasien kanker
Nutrisi yang diperlukan pada pasien kanker meliputi beberapa komponen
diantaranya:
a. Kalori

Kalori sangat diperlukan pada pasien kanker. Terdapat beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam pemenuhan kalori. Kebutuhan kalori dapat ditentukan
sesuai dengan tinggi badan, berat badan, umur, faktor aktivitas serta faktor stress
setiap individu. Hal ini berarti tinggi badan yang berbeda memerlukan kebutuhan
kalori yang berbeda pula, begitu pula dengan berat badan, umur, aktivitas serta
tingkat stres yang sedang dialami.
- Pasien kanker dengan obsesitas untuk mempertahankan BB memerlukan
kalori 21-25 kal/Kg BB
- Pasien dewasa yang tirah baring memerlukan 25-30 kal/Kg BB
- Pasien yang mengalami sedikit hipermetabolisme atau memerlukan
kenaikan BB memerlukan 30-35 kal/Kg BB
Sumber kalori yang dapat dikonsumsi antara lain

- Karbohidrat dapat memberikan energi yang diperlukan oleh tubuhselama


pengobatan kanker. Makanan yang bersumber dari karbohidrat yaitu roti,
pasta, gandum, produk sereal, sayuran, kacang-kacangan dan lain-lain.
- Sumber karbohidrat yang terbaik ditemukan terkandung dalam gandum
utuh, hal ini disebabkan karna gandum memiliki kandungan akan serat dan
nutrisi yang baik untuk kesehatan karena rendah lemak dan bebas kolesterol.
- Ada 2 jenis karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks (sayuran,kacang-
kacangan,gandum), karbohidrat sederhana (roti putih dan beras putih),
b. Kebutuhan Protein

Sebagian besar pasien kanker mengalami penurunan protein. Oleh karena


itu, penting memenuhi kecukupan protein untuk mencegah penurunan protein
pada tubuh. Kebutuhan protein bagi pasien kanker adalah 1,0-1,5 gram/Kg BB.
Protein dapat diperoleh pada:
- kacang-kacangan, tempe, tahu, ikan, telur ayam kampung, ayam kampung.
- Hindari mengonsumsi daging kambing, sapi, kerbau, babi yang
mengandung banyak lemak.
- Hindari mengonsumsi ayam negeri, kalkun terutama kulit dan jerohan
karena mengandung lemak jenuh dan tempat berkumpulnya racun.
- Jika anda makan daging merah, pilihlah daging merah tanpa lemak, bukan
produk daging olahan
- Ikan yang berminyak, seperti salmon dan sarden, adalah pilihan yang sehat
serta cepat dan mudah dimasak

c. Kebutuhan lemak

Lemak dapat diberikan tidak lebih dari 30% dari kebutuhan kalori total.
Lemak yang diperlukan oleh tubuh adalah lemak tak jenuh. Beberapa sumber
minyak tak jenuh diantaranya adalah minyak zaitun dan minyak kacang.
Sedangkan lemak jenuh merupakan lemak jahat yang sebaiknya konsumsinya
dikurangi.
Cara mengonsumsi lemak:
- Hindari makanan tinggi lemak, khususnya lemak hewani, dan kurangi
hidangan penutup serta saus yang banyak mengandung krim
- Hindari kkudapan tinggi lemak, misalnya keripik, kudapan yang digoreng
dengan banyak minyak, kacang asin, dan cokelat
- Pilih daging tanpa lemak dan daging unggas tanpa kulit
- Gunakan lemak tak jenuh untuk menggantikan lemak jenuh, tetapi konsumsi
secukupnya
- Kurangi jumlah minyak atau lemak pada masakan dan pilih lemak tak jenuh
misalnya misak zatun (jika memungkinkan)
- Pilih produk susu rendah lemak untuk memperoleh kalsium tanpa lemakk
jenuh yang berlebihan
- Cari label pada margarin yang menunjukkan asam lemak cis fatty acid,
hindari lemak trans.
- Hindari memasak daging dan ikan pada suhu tinggi, terutama diatas bara api
(Shaw, 2005)

d. Kebutuhan Vitamin dan Mineral

Kekurangan vitamin dan mineral dapat terjadi pada pasien kanker karena
efek lgsung dari kanker, efek sitokin, proses infeksi, terapi atau asupan yang tidak
adekuat.
Beberapa sumber vitamin dan mineral terdapat pada buah dan sayuran
diantaranya:
- Karotenoid (terdapat dalam ubi jalar dan talas)
- Folat (terdapat pada kacang-kacangan)
- Vitamin E (terdapat pada padi-padian)
- Vitamin C (terdapat dalam kentang dan polong-polongan)
- Sayuran berwarna hijau tua: bayam, brokoli, sawi hijau, kailan, katuk,
kenikir, pegagan, daun dewa, sambungnyawa, dll. Sayuran berwarna hijau
muda: selada, selada air, daun bawang. Sayuran berwarna terang: kubis,
bunga kol, lobak, wortel, kentang, rebung, ubi, dll. Sayuran buah: tomat,
terong, gambas, mentimun, pepaya, labu siam, kacang-kacangan, jagung,
dll.
- Buah-buahan seperti apel Malang/hijau, pepaya, tomat, jeruk, jambu biji,
mangga, dll.
- Beras, sayuran, dan buah sebisa mungkin yang organik.
- Hindari dengan jus buah atau sayur tiruan yang digambarkan sebagai
minuman jus dan sejenisnya karena jus ini tidak 100% jus buah/sayur

e. Kebutuhan Cairan

Pasien kanker yang menjalani kemoterapi atau radiasi mudah mengalami


dehidrasi akibat mual, muntah dan diare. Kebutuhan cairan pada pasien kanker
yang tidak memiliki gangguan ginjal sekitar 30-35 ml/Kg BB). Keseimbangan
cairan perlu dimonitor setiap hari.
Hal yang penting yang perlu diperhatikan adalah mengonsumsi air yang
telah dimasak. Apabila di rumah menggunakan air yang mengandung kaporit,
setelah memasak letakkan air selama ± 20 menit dan biarkan kaporit mengendap
dibawahnya. Ambil air bagian atas untuk diminum dan bagian bawah dapat
dibuang.

f. Antioksidan
Antioksidan merupakan suatu senyawa yang dapat menyerap atau
menetralisir radikal bebas sehingga mampu mencegah penyakit-penyakit
degeneratif seperti kardiovaskuler, karsinogenesis, dan penyakit lainnya. Senyawa
antioksidan merupakan substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal
bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas terhadap sel
normal, protein, dan lemak. Senyawa ini memiliki struktur molekul yang dapat
memberikan elektronnya kepada molekul radikal bebas tanpa terganggu sama
sekali fungsinya dan dapat memutus reaksi berantai dari radikal bebas (Murray,
2009). Berikut ini makanan yang mengandung antioksidan.

 Makanan sumber antioksidan tinggi untuk melawan radikal bebas


1. Ceri
Ceri adalah makanan tinggi antioksidan alami, khususnya antosianin yang
sekaligus juga memberikan warna merah khas ceri.
Sebuah studi menemukan makan setidaknya 20 buah ceri dalam sehari
mampu mengurangi nyeri asam urat. Antioksidan dalam ceri juga bermanfaat
untuk menangkal kanker dan penyakit jantung,
2. Kacang Pecan
Selain menjadi sumber lemak sehat dan mineral yang penting untuk
tubuh, kacang pecan juga mengandung antioksidan tinggi. Per 100 gram kacang
pecan mengandung 10,6 mmol antioksidan.
Sebuah penelitian yang dimuat dalam Nutrition Research melaporkan
konsumsi kacang pecan rutin meningkatkan kadar antioksidan dalam darah secara
drastis.
Kacang pecan kaya akan antioksidan polifenol flavonoid yang bermanfaat
untuk kesehatan jantung, tulang, dan kulit. Bahkan, kandungan polifenol dalam
kacang pecan dua kali lipat lebih tinggi daripada kacang almond, kacang mete,
dan pistachio. Kacang pecan juga membantu mencegah sembelit.
3. Stroberi
Stroberi adalah buah sumber vitamin C tinggi. Vitamin C itu sendiri
sebenarnya merupakan bentuk lain dari antioksidan, yang bermanfaat untuk
menjaga daya tahan tubuh, kekenyalan kulit, hingga mencegah anemia.
Selain vitamin C, antiokidan lain yang terkandung dalam buah strooberi
adalah antosianin. Tidak hanya memberikan warna merah segar, antosianin
juga juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung dengan cara
menurunkan kolesterol jahat LDL (kolesterol jahat) dan memperbanyak kadar
kolesterol baik HDL dalam tubuh. Dalam 100 gr buah stroberi mengandung
hingga 5,4 mmol antioksidan.
4. Blueberry
Makanan tinggi antioksidan lainnya adalah blueberry. Banyak penelitian
yang melaporkan bahwa kadar antioksidan blueberry adalah yang tertinggi di
antara semua buah dan sayuran. Per 100 gram blueberry mengandung 9,2 mmol
antioksidan.
Selain kaya antioksidan, blueberry juga diperkaya oleh vitamin C, dan
vitamin K, dan mangan tapi tetap rendah kalori. Itu sebabnya blueberry bisa jadi
camilan saat diet yang ideal karena bisa dimakan banyak tanpa harus khawatir
berat badan naik.
Tidak hanya itu. Penelitian dari Nutritional Neuroscience membuktikan
bahwa blueberry bermanfaat untuk menunda penurunan fungsi otak yang biasanya
terjadi seiring bertambahnya usia. Bahkan penelitian lainnya juga
mengungkapkan kalau buah yang satu ini mampu menurunkan risiko penyakit
jantung, kadar kolesterol jahat, dan menurunkan tekanan darah.

5. Cokelat hitam
Kandungan mineral dan antioksidan dalam cokelat hitam jauh lebih banyak
daripada cokelat lain pada umumnya. Dalam 100 gram cokelat hitam mengandung
sekitar 15 mol antioksidan. Jumlah antioksidan ini bahkan melebihi yang ada
dalam buah blueberry dengan porsi yang sama.
Salah satu kandungan antioksidan yang terdapat dalam cokelat hitam adalah
flavonol, yang bisa membantu menurunkan tekanan darah sekaligus
mengurangi risiko diabetes.
6. Raspberry
Dalam 100 gr buah raspberry terdapat 4 mmol antioksida, yang juga disertai
dengan vitamin C dan mangan yang tentunya baik untuk tubuh.
Sebuah penelitian yang dimuat dalam Nutrition Research menemukan
kandungan antioksidan dalam buah raspberry efektif membunuh sel kanker di
dalam lambung, usus besar, dan payudara bahkan hingga 90 persen. Keunggulan
ini diduga datang dari antioksidan antosianim yang bekerja mengurangi
peradangan dan stres oksidatif penyebab kanker. Raspberry juga bermanfaat untuk
menekan risiko penyakit jantung.
7. Kubis ungu
Kubis ungu mengandung jumlah antioksidan 4 kali lebih banyak daripada
kubis putih. Pre 100 gram kubis ungu mengandung 2,2 mmol antioksidan.
Uniknya, jumlah antioksidan dalam kubis ungu bisa meningkat ketika direbus.
Selain itu, kubis ungu juga kaya akan vitamin C, vitamin K, dan vitamin A.
Sama halnya seperti buah stroberi dan raspberry, kubis ungu juga memiliki
kandungan antioksidan bernama antosianin. Tidak sekedar memengaruhi warna
kubis, antosianin juga banyak dikaitkan dengan beragam manfaat kesehatan.
Misalnya membantu mengurangi peradangan hingga menurunkan risiko penyakit
jantung dan kanker. Kandungan vitamin C dalam kubis juga bisa membantu
memperkuat sistem kekebalan tubuh dari berbagai infeksi penyakit.

 Makanan yang mengandung Antioksidan yang dikonsumsi secara rutin


1. Vitamin C
Vitamin yang larut dalam air ini dapat membantu proses regenerasi sel.
Tidak hanya bermanfaat untuk mencerahkan wajah, namun vitamin C merupakan
antioksidan paling kuat untuk tubuh kita. Lemon, jeruk, dan kiwi merupakan jenis
buah yang mengandung vitamin C paling tinggi.
2. Vitamin E
Vitamin ini larut dalam lemak, berfungsi sebagai garis pertahanan pertama
dalam melawan peradangan pada jaringan tubuh kita. Vitamin E dalam makanan
dapat ditemukan pada minyak bunga matahari, canola, kacang tanah, almond, biji
bunga matahari, dan minyak zaitun. Jangan lupa ikan salmon dan telur yang kaya
omega 3 juga memiliki kandungan vitamin E yang cukup tinggi.
3. Beta Karoten
Mineral ini memiliki peran sangat penting dalam mengendalikan
peradangan karena kandungan antioksidannya. Sayuran berdaun seperti selada,
wortel, dan bayam adalah sumber terkaya beta karoten.
4. Omega-3
Melindungi tubuh terhadap dampak buruk polusi udara pada kesehatan
jantung dan profil lipid. Sumber lemak omega-3 ini dapat diperoleh dari kacang-
kacangan, biji-bijian, serta minyak ikan.

7. Pedoman Untuk Mengatasi Masalah Makan

a. Kurang nafsu makan


- Mengkonsumsi makanan padat yang tinggi energi dan protein seperti
telur rebus, kentang, kacang hijau, kacang kedelai, dan lain-lain
- Menyediakan makanan dalam porsi kecil
- Mengkonsumsi makanan lebih sering dari biasanya. Makanlah dalam
1– 2 jam sekali
- Menyediakan selalu makanan favorit untuk menggugah selera
- Hindari bau makan yang menyengat
- Tambahkan bahan yang mengandung energi dan protein tinggi ke
dalam makanan, seperti susu, mentega, telur
- Mengolah makanan dengan bentuk yang menarik
- Tekankan pada diri bahwa makan adalah bagian yang penting dalam
program pengobatan
- Ciptakan suasana makan yang menyenangkan
b. Perubahan indera kecap
Perubahan biasanya di sebabkan karena efek samping terapi radiasi
dan kemoterapi. Biasanya pasien menjadi tiba–tiba tidak suka terhadap
makanan yang biasanya disukai, sehingga makanan yang dikonsumsi
menjadi berkurang. Cara mengatasinya adalah:
- Bilas mulut dengan air sebelum makan
- Konsumsi jus atau makanan selingan berbahan buah-buahan yang
segar
- Campurkan makanan dengan rasa manis, seperti gula dan madu
- Gunakan bumbu yang dapat meningkatkan selera dari segi aroma
maupun rasa
- Berkumur dengan air soda 5 g + air putih 500 ml

c. Mengatasi mual dan muntah


Gangguan ini sangat mempengaruhi asupan makanan pada pasien
kanker dan dapat diatasi dengan cara :
- Makan makanan yang kering
- Porsi makanan kecil dengan frekuensi 6-8 kali/hari, diantaranya 3 kali
porsi besar
- Hindari makanan yang berbau merangsang
- Hindari makanan yang berlemak tinggi karena akan merangsang rasa
mual
- Makan dan minum perlahan-lahan
- Hindari makanan dan minuman terlalu manis
- Batasi cairan pada saat makan
- Tidak tiduran setelah makan ± 1 jam setelah makan
- Apabila muntah, minumlah banyak air untuk mengahindari terjadinya
dehidrasi
d. Mulut kering
Pada kondisi ini sangat rentan untuk menyebabkan luka pada mulut
dan dapat juga mempengaruhi rasa serta dalam mengunyah makanan. Cara
mengatasinya adalah :
- Minumlah 8-10 gelas/hari. Gunakanlah sedotan untuk minum air
- Mengkonsumsi makanan yang lunak dan mudah untuk dikonsumsi
- Kunyah makanan dengan baik
- Kunyahlah permen rendah gula untuk menstimilasi kelenjar ludah
e. Rasa cepat kenyang
- Konsumsi makan dalam porsi kecil dan frekuensi sering
- Hindari minum sebelum makan
- Hindari makan dalam posisi tidur
f. Kesulitan mengunyah dan menelan
- Minum dengan menggunakan sedotan
- Makan/minum dengan suhu kamar atau dingin
- Bentuk makanan saring atau cair. Bila makanan lunak, bahan
makanan dipotong kecil-kecil dan masak hingga lunak
- Hindari makanan terlalu asin atau asam
g. Diare
Pada kondisi ini selain karena efek terapi juga dapat disebabkan
karena faktor stres. Apabila terjadi diare dapat diatasi dengan:
- Minumlah banyak air.
- Mengkonsumsi makanan dalam porsi kecil 6-8 kali/hari
- Hindari makanan terlalu manis.
- Hindari susu penuh selama diare
- Berikan makanan sumber serat larut air seperti apel, pisang, wortel,
pir, dan lain-lain
- Hindari makanan yang mengandung gas misalnya misalnya buah
nangka, brokoli, bawang.

h. Konstipasi
Konstipasi dapat juga disebabkan karena kurangnya asupan serat
dalam makanan yang dikonsumsi dan kurangnya aktifitas, untuk
mengatasinya dapat dilakukan:
- Mengkonsumsi cukup serat
- Minum 8-10 gelas/hari
- Lakukan aktifitas fisik sesuai kemampuan
8. Perubahan Gaya Hidup
Perubahan gaya hidup yang perlu dilakukan adalah merubah pola hidup
yang berhubungan dengan faktor risiko kanker, diantaranya:
1) Berhenti merokok
2) Berolahraga secara teratur dengan memperhatikan
(1) kontinuitas (menjadikan olahraga sebagai gaya hidup),
(2) frekuensi 3-4 kali/minggu,
(3) durasi 30-45 menit/kali olahraga,
(4) intensitas harus menghasilkan keringat tanpa terengah-engah serta tidak
menimbulkan perasaan lelah tetapi menimbulkan perasaan segar,
(5) gerakan kombinasi antara gerakan dinamis yang tidak terlalu cepat,
regangan, gerakan mengayun lengan serta menggeletarkan jari-jari tangan
serta gerakan pernapasan. Hindari stress fisik seperti kelelahan, kedinginan,
kurang tidur dan lain-lain, stres psikologis atau emosional (amarah atau
kesedihan yang berlebihan) dan stres karena kepribadian (perasaan takut
gagal).
3) Berhenti minum alkohol
4) Mengonsumsi makanan yang dianjurkan dan menghindari makanan yang
meningkatkan risiko kanker
Daftar Pustaka

http://yayasankankerinhttp://eprints.uny.ac.id/56394/1/BAB1_PENDAHULUAN.
pdf
http://repository.unimus.ac.id/912/2/BAB1.pdf
donesia.org/apa-itu-kanker

Anda mungkin juga menyukai