Oleh :
EVA ISMAR NELISMAN, S.Kep PUTRI MUSTIKA RAMI, S.Kep ZORRATIRA AZIZA JUITA, S. Kep
1. Latar Belakang
Diabetes Mellitus adalah sindrom yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara tuntutan dan suplai insulin. Sindrom ini ditandai oleh hiperglikemia dan berkaitan dengan abnormalitas, metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Abmormalitas metabolik ini mengarah pada perkembangan bentuk spesifik komplikasi ginjal, okular, neurogenik dan kardiovaskuler (Hotma Rumoharba, Skp, 1997). Jumlah penderita penyekit Diabetes Mellitus (DM) mengutip data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencapai 17 juta orang atau 8,6 persen dari 220 juta pada tahun 2006 menjadi 21,3 juta pada tahun 2030. Angka tersebut terus meningkat belakangan ini. Berdasarkan penelitian Departemen Kesehatan pada 2001, untuk jenis penyakit ini Indonesia menempati urutan keempat di dunia setelah India, Cina dan Amerika Serikat (AS), Brata T Hardjosubroto di Jakarta,.
Pada tahun 2001, tercatat 7,5 persen penduduk di Pulau Jawa dan Bali, baik pria maupun wanita, menderita DM. Kemungkinan juga angkat tersebut bisa bertambah lebih besar lagi. Berdasarkan hasil Riskesda tahun 2007, prevalensi nasional Diabetes Mellitus adalah sebesar 4,1 persen. Sedangkan disumatera Barat yang termasuk daerah semi urban melaporkan prevalensi diabetes mellitus diatas prevalensi nasional yaitu 5,1 persen ( www.depkes.go.id ) Berdasarkan hasil Medical Record RSU Solok sejak tahun 2010 diabetes mellitus menempati urutan ke 4 dari 10 penyakit terbanyak, dimana angka penderita dengan diabetes mellitus setiap tahunnya meningkat. Pada tahun 2009 terdapat 25 penderita diabetes baru dari 123 orang penderita yang dating berobat pada tahun tersebut ( 20,32% ) dan pada tahun 2010 terdapat 33 orang penderita diabetes baru dari 146 orang penderita yang dating berobat pada tahun tersebut ( 22,60% ). Ini terlihat peningkatan sebesar 2,28% penderita baru pada tahun 2010 bila dibandingkan dengan tahun 2009.
Berdasarkan observasi kelompok dari tanggal 11 Mei sampai dengan 13 Mei 2012 jumlah pasien Diabetes Mellitus yang dirawat diruangan VIP Mayang Taurai sebanyak 4 orang dari 10 orang pasien yang dirawat. Berdasarkan hal diatas, penulis merasa perlu mengadakan penyuluhan mengenai Pencegahan Neuropati diabetik pada Penderita Diabetes Mellitus. 1. Tujuan A. Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan di ruangan VIP Mayang Taurai Rumah Sakit Umum Solok pasien mengerti tentang Pencegahan Neuropati diabetik pada Penderita Diabetes Mellitus. B. Tujuan Khusus Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta mampu : mengetahui dan memahami pengertian DM. mengetahui dan memahami etiologi DM mengetahui dan memahami tanda dan gejala DM mengetahui dan memahami komplikasi DM Mengetahui dan memahami Pencegahan Neuropati diabetik pada Penderita Diabetes Mellitus 2. Strategi Pelaksanaan Topik : Pencegahan Neuropati diabetik pada Penderita Mellitus Metode : * Ceramah * Diskusi * Demonstrasi Diabetes
Tempat Jam
: Lobi ruangan VIP Mayang Taurai RSU Solok : 09.00 WIB 09.45 WIB :
Seting tempat
Keterangan : CI Klinik + Akademik Flip Chart Penyaji + demonstrator Moderator + Observer Audiens Fasilitator : : : : : :
3. Pengorganisasian Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik Penyaji + Demonstrator Moderator + Observer Fasilitator : Ns.Ratna Dewi,S.Kep : Ns.Irmawati,S.Kep : Roza Winarty, S.Kep. : Rosya Maira, S.Kep. : Mahasiswa YPTK
4. Tugas Pengorganisasian Moderator : Rosya Maira, S. Kep Membuka dan menutup acara penyuluhan. Memperkenalkan anggota kelompok, Pembimbing Klinik dan Akademik Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan Membuat kontrak waktu dan bahasa. Mengarahkan jalannya penyuluhan. Menjelaskan tujuan kegiatan penyuluhan
Memimpin diskusi. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan. Menyimpulkan kegiatan. Mengamati jalannya penyuluhan dari awal sampai akhir.
Penyaji : Roza Winarty, S. Kep Menyajikan / menyampaikan materi penyuluhan Menggali pengetahuan audiens tentang materi penyuluhan Menjawab pertanyaan audiens Mendemonstrasikan senam kaki DM Menyimpulkan materi penyuluhan.
Fasilitator : Memotivasi audien dan memfasilitasi untuk bertanya. Mengajak audiens untuk fokus pada materi yang disajikan. Meminimalkan gangguan dari luar yang mengganggu jalannya penyuluhan 5. Kegiatan Penyuluhan
No 1
Kegiatan Mahasiswa o Memberi salam o memperkenalkan diri, pembimbing Klinik, Akademik dan anggota kelompok. o Menjelaskan Topik dan Tujuan Penyuluhan o membuat kontrak waktu / bahasa dengan audiens
Waktu 5 menit
menyetujui kontrak waktu/bahasa dengan audiens Menyampaikan pendapat. Mendengarkan dan memperhatikan. Mendengarkan dan memperhatikan. Menyampaikan pendapat. 15 menit
Pelaksanaan 1. Menggali pengetahuan audiens tentang pengertian DM. 2. Memberi reinforcement positif. 3. Menjelaskan pengertian DM 4. Menggali pengetahuan audiens tentang etiologi DM. 5. Memberi reinforcement positif. 6. Menjelaskan etiologi DM. 7. Menggali pengetahuan audiens tentang tanda dan
gejala DM. 8. Memberi reinforcement positif. 9. Menjelaskan tentang tanda dan gejala DM. 10. Menggali pengetahuan audiens tentang akibat lanjut DM. 11. Memberi reinforcement positif. 12. Menjelaskan akibat lanjut penyakit DM 13. Memberi reinforcement positif. 14. Menggali pengetahuan klien tentang senam kaki diabetes 15. Memberi reinforcement positif. `16. Menjelaskan tentang senam kaki DM 17. Mendemonstrasikan tentang senam kaki DM 3 Penutup 1. Mengevaluasi 2. menyimpulkan materi bersama audiens 3. memberikan salam penutup 6. Evaluasi Evaluasi Struktur SAP dan materi tersedia sesuai rencana.
10 enit
Peran dan tugas mahasiswa sesuai rencana. Sarana dan prasarana tersedia sesuai rencana. Seting tempat sesuai rencana. Evaluasi Proses Pelaksanaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Materi disampaikan sesuai rencana dan tepat waktu. Peserta berperan aktif selama penyuluhan Peserta memberikan respon terhadap pelaksanaan peserta menyetujui kontrak waktu dan tempat
60% audiens mampu menyebutkan etiologi DM 60% audiens mampu menyebutkan tanda dan gejala DM. 60% audiens mampu menyebutkan koplikasi dari DM 60% audiens mampu melakukan senam kaki DM.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner dan Suddarth (2002), Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8, vol. 2, EGC : Jakarta. Corwin, J. Elizabeth (2001), Patofisiologi, EGC : Jakarta. Tjokro, Askandar (2001), Diabetes Mellitus, Klasifikasi, Diagnosis dan Terapi, Gramedia Pustaka Utama : Jakarta Suyono Joko, Alih Bahasa Arisman (2000), Pencegahan Diabetes Mellitus, WHO, Hipokrates : Jakarta. Majalah Kesehatan Masyarakat, Dokter Indonesia, Edisi 02/X/209. Majalah Kedokteran Indonesia, The Status of Diabetes Control in Indonesia, 2006. Medika Jurnal Kedokteran Indonesia, 2008, Faktor Resiko DM di RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.