Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2017 Peningkatan kejadian tekanan darah tinggi dari 600
juta menjadi 1 miliar Orang yang berusia di atas 50 tahun dengan tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg
dibandingkan dengan tekanan darah untuk risiko penyakit kardiovaskular darah diastolik. Pada tahun 2018, sekitar 40%
orang dewasa di seluruh dunia Usia rata-rata saat diagnosis hipertensi adalah 25 tahun ke atas. tapi datanya Statistik
menunjukkan bahwa populasi Asia Tenggara menyumbang 24,7%, dan populasi Asia Tenggara menyumbang 23,3%. Bagi
penduduk Indonesia berusia 18 tahun ke atas dengan tekanan darah tinggi (WHO, 2016)
Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar 2018, Prevalensi hipertensi adalah 26,5%. ini cocok 1 Pada tahun 2018, tingkat
merokok di Indonesia sebesar 68,8% untuk pria dan 68,8% untuk wanita. 6,9%, tingkat prevalensi keseluruhan adalah 36,3%.
Hasil ringkasan Riskesdas menunjukkan bahwa perilaku merokok orang berusia 15 tahun ke atas 2012 hingga 2018 . Pada
tahun 2012, kelompok usia 15-19 sebesar 36,3%, 16,3% untuk 20-24 tahun, 4,4% untuk 25-29 tahun, lebih dari 30 tahun 3,2%.
Jumlah perokok aktif semakin meningkat, terutama di kalangan remaja dan anak-anak. Jumlah perokok remaja aktif
meningkat sejak 2016 dan anak-anak, dari 5% menjadi 17% (Riskesdas, 2018).
Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Hubungan perilaku merokok dengan
kejadian hipertensi pada lansia.
2. Tujuan Khusus.
a. Mengetahui perilaku merokok pada lansia
b. Mengetahui hubungan perilaku merokok pada lansia
c. Mengetahui kejadian hipertensi pada lansia
Manfaat Penelitian
1. Bagi Pelayanan Kesehatan.
Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam upaya melakukan sosialisasi
terhadap pentingnya bahaya merokok dengan kejadian hipertensi
2. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat dijadikan sebagai data bagi institusi pendidikan dan dapat memberikan
masukan atau informasi yang dapat dijadikan masukan bagi institusi untuk
menerapkan hubungan perilaku merokok dengan kejadian hipertensi pada lansia.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya.
Dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya dan bahan
pertimbangan bagi yang berkepentingan untuk melanjutkan penelitian hubungan
perilaku merokok dengan kejadian hipertensi pada lansia
Tinjauan Pustaka
hipertensi klasifikasi
Hipertensi ditandai dengan
peningkatan tekanan darah
Etiologi Mekanisme yang mendasari
diastolik dan sistolik Penyebab paling umum dari peningkatan tekanan darah sistolik
Intermiten atau terus hipertensi maligna adalah Tekanan terkait erat dengan peningkatan
menerus. Pengukuran darah tinggi yang tidak diobati. tekanan darah. Seiring
tekanan darah serial 150/95 Risiko relatif hipertensi tergantung bertambahnya usia, elastisitas dan
mm Hg, manusia, Orang pada jumlah hipertensi dan Tingkat kelenturan arteri besar menurun.
yang berusia di atas 50 Keparahan Faktor Risiko yang Dapat Tekanan aorta meningkat secara
tahun telah didiagnosis Dimodifikasi dan Tidak Dapat substansial dengan volume
menderita tekanan darah Dimodifikasi Diubah. Faktor yang intravascular Sedikit menunjukkan
tinggi. kejadian hipertensi tidak dapat dimodifikasi antara lain kekakuan pembuluh darah pada
Meningkat seiring faktor genetik, umur, jenis kelamin orang tua.
bertambahnya usia dan ras. Meskipun faktor yang dapat
dimodifikasi antara lain Stres,
obesitas dan gizi 7
Perilaku Merokok
Menurut Smet dalam Hasanah, (2018) bahwa tipe perokok dapat diklasifikasikan menjadi 3 menurut
jumlah rokok yang dihisap yaitu perokok berat menghisap lebih dari 15 batang rokok dalam sehari,
perokok sedang menghisap lebih dari 5-14 batang rokok dalam sehari, perokok ringan menghisap
lebih dari 1-4 batang rokok dalam setiap hari. Kemenkes (2015) juga membuat suatu pembagian
menurut rata-rata batang rokok yang dihisap per hari menjadi 1-10 batang rokok yang dihisap per
hari, 11-20 batang rokok yang dihisap per hari, 21-30 batang rokok yang dihisap per hari dan lebih
dari 31 batang per hari.
Kerangka Teori
Resiko
hipertensi
Hipertensi
Penatalaksanaan
Non farmakologis
Variabel Independen variable Dependen
Hipotesis Penelitian
12
NO Variabel Defenisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional Ukur
1. Variabel Keadaan Kuesioner - -
dependen: peningkatan
kejadian tekanan darah
hipertensi
2. Variabel
Kegiatan yang kuisoner 1.aktivitas fisik - -
independen:
perilaku dilakukan
merokok 2.kebiasaan merokok
sehubungan
dengan merokok 3.kebiasaan makan
A. Instrumen Penelitian
B. Etika Penelitian
1. Editing
2.Coding 4. Cleaning
3. Entry 5.Tabulating
Analisa Data
1. Analisa univariat
Frekuensi Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi Variabel independen yaitu
dukungan keluarga kepatuhan berobat dan variabel dependen yaitu kejadian hipertensi .
2. Analisa bivariat
Analisa secara univariat bivariat menggunakan uji chi-square
THANKS