Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN HEALTH LITERACY DENGAN

KEPATUHAN MINUM OBAT PADA


PASIEN HIPERTENSI

Faradila Puspita Sari 1.19.039


LATAR BELAKANG
Hipertensi atau tekanan darah tinggi dan disebut sebagai silent killer karena terjadi secara
tiba- tiba tanpa tanda dan gejala, sehingga penderita tidak mengetahui bahwa dirinya
mengidap hipertensi, dari hasil penelitian terungkap bahwa sebanyak 76,1% tidak mengetahui
menderita hipertensi. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2019
prevalensi hipertensi secara global 22% dari total jumlah penduduk yang ada di dunia. Dari
jumlah penderita tersebut, hanya kurang dari seperlima yang melakukan pengobatan
terhadap tekanan darah. Penderita hipertensi sering kali mendapatkan pendidikan kesehatan
mengenai kesehatannya tetapi tidak dapat menerapkannya, maka dari itu penderita
hipertensi harus bertanggung jawab dalam memanajemen kesehatannya sendiri baik untuk
menurunkan gejala atau resiko komplikasi dimana hal tersebut berkaitan dengan health
literacy seseorang
LATAR BELAKANG
Health Literacy merupakan kemampuan seseorang untuk mendapat atau mengakses,
mengolah, memahami, menilai, dan menggunakan informasi kesehatan dan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan dalam upaya untuk mengambil keputusan yang tepat terkait
kesehatannya. Tingginya health literacy pada pasien hipertensi berhubungan dengan
kemauan menerima pengobatan secara berkala, dapat memanajemen diri sendiri, dan
kepatuhan minum obat.

Kepatuhan minum obat penderita hipertensi sangat dianjurkan karena dengan minum obat
antihipertensi secara teratur dapat mengontrol tekanan darah penderita hipertensi,
sehingga dalam jangka panjang risiko kerusakan organ-organ seperti jantung, ginjal, dan
otak dapat dikurangi.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan masalah
penelitian apakah ada hubungan health literacy dengan hubungan
kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi?
TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan health literacy dengan kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi.

2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik responden meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, dan
pekerjaan.
b. Mendeskripsikan gambaran health literacy pada pasien hipertensi.
c. Mendeskripsikan gambaran kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi.
d. Menganalisis hubungan health literacy dengan kepatuhan minum obat pada pasien
hipertensi.
Penyebab Hipertensi :

1. Hipertensi esensial yang

Kerangka teori tidak diketahui


penyebabnya
2. Hipertensi sekunder
yang diketahui
penyebabnya seperti
Faktor Health
gangguan ginjal,
Literacy :
Strategi Kepatuhan gangguan hormon, dan
Minum Obat : sebagainya. 1. Pengetahuan
2. Akses informasi
1. Dukungan kesehatan
profesional 3. Tingkat
HIPERTENSI
kesehatan Pendidikan
2. Dukungan sosial 4. Umur
3. Pemberian 5. Jenis kelamin
informasi Tanda dan Gejala Hipertensi : 6. Akses pelayanan
a) M kesehatan
1. Sakit kepala dan tengkuk
7. pendapatan
2. e Jantung berdebar
3. Sulit bernafas setelah
n bekerja keras
4. Mudah lelah
g
5. Gampang marah
6. o Telinga berdengung
7. Tinnitus
8. n Pingsan
Metodologi Penelitian
Hipotesis : Kerangka Konsep Dan Variabel Penelitian :

Ha : Ada hubungan health literacy dengan


Health literacy Kepatuhan minum obat
kepatuhan minum obat pasien hipertensi.
Ho : Tidak ada hubungan health literacy
dengan kepatuhan minum obat pasien Keterangan :
hipertensi. Variabel Independen : Health literacy
Variabel Dependen : Kepatuhan minum obat
RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling yaitu Teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara
populasi sesuai yang dikehendaki oleh peneliti.
POPULASI & SAMPEL
Sampel pada penelitian ini menggunakan 2 kriteria yaitu

1. Populasi :

Populasi pasien hipertensi yang berada di a. Kriteria inklusi

Kelurahan Jakenan sejumlah 849 orang pada 1) Penderita hipertensi yang mengikuti kegiatan

tahun 2022. prolanis dengan usia < 65 tahun


2) Penderita yang sudah memiliki riwayat hipertensi

2. Sampel selama 3 tahun terakhir

Dalam menghitung ukuran sampel yang 3) Mampu berkomunikasi, membaca, dan menulis

dilakukan dengan menggunakan teknik slovin


menurut (Sugiyono, 2018). Besar sampel yang b. Kriteria eksklusi

digunakan dalam penelitian ini adalah 100 Penderita hipertensi yang memiliki komplikasi penyakit

responden. lain
ANALISA DATA
1. Analisa univariat
Analisa univariat penelitian ini adalah karakteristik responden umur, jenis kelamin,
pendidikan, pekerjaan.

2. Analisa Bivariat
Dalam penelitin ini, analisa bivariat dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Spearman
Rank. Uji korelasi spearman rank digunakan untuk menguji hubungan antar variabel
penelitian pada statistic non-parametrik (skala ordinal). Uji korelasi dilakukan untuk
mengetahui adanya hubungan health literacy (variabel independen) dan kepatuhan minum
obat pasien (variabel dependen) pada pasien hipertensi dilihat dari nilai p value yang
diperoleh.

10
TERIMAKASIH
>_<

Anda mungkin juga menyukai