PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
stroke dan yang lainnya. Berdasarkan data WHO 2006, penyakit yang disebabkan
oleh hipertensi menjadi salah satu penyebab kematian paling tinggi di dunia.
Indonesia yang dilakukan oleh Felly PS dkk (2011-2012) dari Badan Litbangkes
koroner).1
2013, DIY Yogyakarta berada di posisi ketiga dengan prevalensi sebesar 12,8%
seperti pada daerah Kota Yogyakarta. Berdasarkan Profil Kesehatan Tahun 2015
Kota Yogyakarta dengan data berasal dari seksi pengendalian penyakit Dinas
tidak minum obat dengan patuh kemungkinan lebih besar. Perubahan tersebut
masyarakat.
dan kemampuan individu atau keluarga tentang gizi. Konseling adalah suatu
bentuk pendekatan yang digunakan dalam asuhan gizi untuk menolong individu
dan keluarga memperoleh pengertian yang lebih baik tentang permasalahan yang
perubahan pola makan serta memecahkan masalah terkait gizi kearah kebiasaan
hidup sehat
media agar apa yang ingin disampaikan bisa dipahami dan dimengerti oleh
menyampaikan suatu informasi kepada orang lain. Salah satu media yang bisa
merupakan buku kecil dengan struktur isi buklet menyerupai buku (pendahuluan,
isi, penutup), hanya saja cara penyajian jauh lebih singkat daripada sebuah buku.
Selama ini tidak banyak pasien hipertensi yang menjalankan diet dengan
baik apabila pasien merasa tubuhnya masih sehat. Hal ini didukung pula oleh
kebiasaan makan sehari-hari selama ada di rumah yang juga dipengaruhi oleh
pasien hipertensi tidak akan berjalan dengan baik. Diet bisa berjalan dengan baik
Perubahan kebiasaan makan dan gaya hidup tidak bisa dimulai dari dalam
diri sendiri saja, perlu dukungan dari berbagai pihak termasuk dari keluarga
pasien. Apabila seseorang mendapat dukungan dari orang terdekat, maka akan
muncul motivasi dari dalam diri sendiri untuk melakukan suatu perubahan. Baik
perubahan menuju ke arah yang lebih baik maupun yang sebaliknya. Keluarga
sendiri merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berinteraksi satu
sama lainnya. Melalui keluarga segala sesuatu yang terjadi bisa disampaikan
dengan baik, sehingga tidak ada suatu informasi apapun yang tertutupi.
Hal yang bisa dilakukan untuk membantu pasien dan keluarganya mengatasi
keluarga akan diberikan informasi dan motivasi mengenai apa saja yang harus
tersebut diharapkan anggota keluarga terdekat bisa dan mampu secara mandiri
informasi dan motivasi tersebut bisa sampai dengan baik pada pasien dan
keluarganya, perlu digunakan suatu media seperti buklet. Melalui buklet, keluarga
pasien hipertensi bisa belajar secara mandiri cukup melalui membaca buklet
tersebut. Struktur yang mirip dengan buku, hanya saja materi yang disampaikan
lebih singkat membuat buklet menjadi media yang tepat untuk belajar anggota
keluarga secara mandiri. Apabila menggunakan leaflet, tidak semua anggota
menyampaikan materi yang lebih banyak tanpa membuat anggota keluarga yang
dengan tujuan pembuatan produk tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana
B. Rumusan Masalah
keluarga pada perubahan asupan makan dan tekanan darah pasien hipertensi di
Puskesmas Gondokusuman 1?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus:
pendampingan keluarga
pendampingan keluarga
pendampingan keluarga
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah gizi klinik yaitu promosi kesehatan
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Gondokusuman 1
2. Manfaat Praktis
b. Penderita hipertensi
Memberikan penjelasan mengenai manfaat dari ketepatan asupan
farmakologi.
BAB 2
Tinjauan Pustaka
BAB 3
ANALISA
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Tn.R DENGAN HIPERTENSI DI RUANG KENANGA RSUD
Dr.SOEWONDO KENDAL
I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama : Tn.R
Umur : 67 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Kawin
Agama/Suku : Islam/ Jawa
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Swasta
Alamat Rumah : Rejosari
Dx. Medik : Katarak/Gangguan persepsi
sensorik :penglihatan dengan Hipertensi
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn.s
Alamat : Rejosari
Hubungan dengan pasien : Anak Kandung
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama : Pusing
2. Riwayat Penyakit Sekarang : Dirumah pasien mengeluh pusing,mata kabur
kemudian pasien datang ke RSUD Kendal tgl.30/0/2022 dengan keluhan
mata buram kepala pusing dan tekanan darah 160/80 mmHg kemudian
pasien harus menjalani perawatan di RS.
3. Riwayat Penyakit Dahulu : DM,Hipertensi,dan mata buram berkaca.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
A. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran
Kualitatif : Compos Mentis
Kuantitatif : E3 M6 V5
2. Tekanan Darah : 150/90 mmHg
MAP : 110 mmHg
3. Suhu : 36,3℃
4. Pernapasan : 22 x/menit
Irama : Reguler
Jenis : Dada
5. Nadi : 82 x/menit
B. ANTROPOMETRI
1. Lingkar Lengan Atas :-
2. BB : 65 kg
3. Tinggi Badan : 168 cm
4. IMT : 23,2 kg/m2
C. PEMERIKSAAN FISIK ( head to toe )
1. Kepala : Bulat,bersih tidak ada lesi dan rambut hitam
2. Mata : Konjungtiva mata buram ,berkabut ,sklera putih ,kornea semu
putih
3. Hidung : bersih,cuping hidung bersih
4. Telinga : Bersih, daun telinga tampak simetris, tidak terlihat serumen,
tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
5. Mulut : Tidak ada stomatitis,rongga mulut bersih,gigi bersih,gusi
bersih,mukosa bibir lembab
6. Wajah : Tidak ada luka, tidak ada oedema.
7. Leher : Nadi karotis teraba, tidak ada luka, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid dan tidak ada nyeri tekan
8. Dada :
1) Paru-paru
Inspeksi : Simetris,perkembangan paru simetris,irama reguler
Palpasi : Besar perkembangan diafragma seimbang ,getaran saat
vocal fremitus seimbang
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler ,bersih,tidak terdapat tahanan
2) Jantung
Inspeksi : Bentuk dada simetris,pengembangan dada simetris,
tidak ada luka
Palpasi : Icus cordis dan vena jugularis teraba reguler
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : Irama regular terdengar bunyi jantung 1-2 lup-dup
9. Abdomen
Inspeksi : Bentuk permukaan simetris, tidak ada luka
Auskultasi : Bising usus terdengar 5-35x/menit
Perkusi : Tympani
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada kuadran 3,4,2,1
10. Ekstermitas
Atas : Edema tidak ada ,capillary refill <3 detik ,turgor berkerut
kurang kenyal ,luka tidak ada
Bawah : Lengkap, tidak ada luka 4444 4444
4444 4444
Dirumah sakit :pasien dapat tidur dengan nyeyak lebih dari 6 jam
Dirumah sakit : pasien mengeluh mata berkabut dan buram ,badan lemas dan
kepala pusing
IV.DATA PENUNJANG
a.Pemeriksaan laboratorium tanggal 30 mei 2022
Nama Test Hasil Satuan Rujukan Metode
HEMATOLOGI
Darah Rutin :
Hemoglobin 14,9 gr/Dl 13,2-17 Cyanmet
Lekosit 9,09 10^3/uL 3,8-10,6 Elek impedance
Trombosit 293 10^3/uL 150-440 Elek impedance
Hematrokit 41,8 % 40-52 kalkulasi
Waktu Protombit 12,34 Detik 11-15 -
(PT)
APTT 27,90 Detik 25-35 -
Glukosa sewaktu 214 mg/dL 70-140 GHOD-PAP
Antigen SARS- Negatif Negatif -
CoV-2
HBsAg Non Non reaktif Immunochomatograpy
reaktif
B.TERAPI OBAT
No. Nama Obat Dosis Cara Pemberian Indikasi
1. Infus RL 20 tpm IVFD Memenuhi kebutuhan cairan
2. Cefixime 1 x 200 oral Mengobati infeksi bakteri (antibiotic)
3. Nadiclofenac 2x 50
4. P.pred 6 dd 24 tt Untuk mengatasi peradangan pada
mata
5. Metformin 2 x 500 mg oral Menurunkan kadar gula darah DM
tipe 2
6. Dexsametason Injeksi IV Untuk menekan peradangan
7. Ketorolac 3 x 30 Injeksi IV Meredakan peradangan dan nyeri
8. Galvus 50 mg oral Untuk mengendalikan kadar gula
darah
9. Galvus (ekstra) 50 mg oral Untuk mengendalikan kadar gula
darah
10. Metformin 50 mg oral Untuk menurunkan kadar gula darah
DM tipe 2
V.ANALISA DATA
Kolaborasi
1.Kolaborasi pemberian sedasi
dan anti konvulsan ,jika perlu
D.0085 Gangguan Setelah dilakukan intervensi Intervensi utama :
persepsi sensorik b.d keperawatan selama 4x24 jam I.08241
gangguan penglihatan diharapkan : Minimalisasi rangsangan
d.d katarak Luaran utama : Tindakan :
Pcersepsi sensori Observasi
Kriteria hasil : -Periksa status sensori ,dan
- Verbalisasi melihat bayangan tingkat kenyamanan
menurun (1) menjadi meningkat (mis.nyeri,kelelahan)
( 5)
Terapeutik
-Diskusikan tingkat toleransi
terhadap beban sensori
(mis.bising,terlalu terang)
-Batasi stimulus lingkungan
(mis.cahaya,,aktivitas)
-Jadwalkan aktivitas harian dan
waktu istirahat
Edukasi
-Ajarkan cara meminimalkan
stimulus(mis.mengatur
pencahayaan
ruangan,membatasi
pengunjung)
Kolaborasi
-kolaborasi dalam
meminimalkan
prosedur/tindakan
VIII. IMPLEMENTASI
Tanggal DK Jam Implemetasi Respon pasien TTD
31/05/22 1 08.00 -Mengidentifikasi penyebab DS :-Pasien mengatakan
tekanan darah mengeluh pusing
DO :-Pasien tampak lemas
09.30 -Memonitor tekanan darah DS :-pasien mengeluh
nyeri kepala
DO :-TTV
TD :150/90 mmHg
N :84 x/menit
RR : 27 x/menit
S :36,2 C
10.00 -Memposisikan pasien semi
fowler DS :-Pasien mengatakan
nyaman
DO :-pasien diposisikan
13.00 -Memberikan lingkungan yang semi fowler
tenang
DS :-keluarga pasien akan
membatasi pengunjung
14.00 DO :-Pasien tampak tidur
-Memonitor keadaan umum
pasien
DS :-pasien mengatakan
sedikit pusing
DO :-KU
baik,composmetis
DS :-
DO :-pasien pindah ke
2 bed ,pasien tampak
13.00 -Melakukan pemeriksaan status
nyaman
sensori
DS :-pasien mengatakan
mata kanan buram
berkabut ,punya Riwayat
DM kurang lebih 4 tahun
meminum obat rutin
DO :-Infus terpasang
NaCL
DS :-pasien mengatakan
dapat mengontrol nyeri
bekas luka operasi
DO :-pasien tampak
nyaman
03/06/22 08.00 - Periksa status sensori ,dan tingkat DS :-pasien mengatakan
kenyamanan mata sebelah kanan sudah
tidak buram,masih sedikit
luka bekas operasi
DO :-pasien tampak
sudah nyaman
09.30 - Diskusikan tingkat toleransi
terhadap beban sensori cahaya DS :-pasien mengatakan
paham untuk mengontrol
cahaya masuk
DO :-pasien tampak
10.00 - Jadwalkan aktivitas harian dan paham
waktu istirahat DS :-pasien mengatakan
sudah bisa melihat dengan
baik
DO :-pasien dapat
11.30 mengikuti arahan
- Ajarkan cara meminimalkan
stimulus
DS :-pasien mengatakan
bisa meminimalkan
pencahyaan
13.00 DO :-pasien tampak
-Monitor keadaan umum pasien paham
DS:-Pasien mengatakan
mata kanan sudah tidak
kabur dan berkaca,sudah
tidak pusing
DO :-KU
baik,composmetis
BAB 4
PENUTUP