Anda di halaman 1dari 14

TUTORIAL SESI 1 SKENARIO A

MODUL B1-8 KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II


KELOMPOK B1

Kasus:
Seorang laki-laki, 32 tahun dirawat di ruang penyakit dalam RS Bahtera dengan hepatitis. Pasien
mengeluh nyeri pada perut kanan atas dan tidak nafsu makan. Pasien memiliki riwayat
mengkonsumsi alkohol. Hasil pemeriksaan TD 130/90 mmHg, frekuensi nadi 98 x/mnt,
frekuensi napas 23 x/mnt, suhu 37ºC. Pemeriksaan kedua mata ikterik, abdomen kuadran kanan
atas nyeri tekan, integumen terdapat jaundice. Pemeriksaan laboratorium HbSAg (+).
Bagaimanakah asuhan keperawatan yang tepat pada kasus pasien tersebut?

Step 1
Klasifikasi masalah:
1. (Citra) hepatitis: kondisi peradangan hati atau liver yang dapat disebabkan oleh infeksi
virus, bahan kimia dan gangguan kekebalan tubuh (Devi Laila)
2. (Andrew) mata ikterik: bola mata yang berubah menjadi kuning (Atik)
3. (Anggun) jaundice: penyakit kuning atau jaundice merupakan suatu kondisi medis ketika
terjadinya perubahan warna menjadi kekuningan pada kulit, bagian putih dari mata dan
juga membrane mukosa seseorang (Ade Reza)
4. (Clara) HbSAg (+): protein yang terdapat pada permukaan virus hepatitis B (Aisya)
5. (Aulia) integument: lapisan luar sebuah organisme atau organ, misalnya kulit, kulit biji,
cangkang, atau kulit buah (Bella)

Step 2
Identifikasi masalah:
1. (Citra) mengapa pasien dilakukan pemeriksaan HbSAg (+)?
2. (Atik) apa yang terjadi jika integument terdapat jaundice?
3. (Anggun) mengapa pasien mengeluh nyeri pada perut bagian kanan atas dan tidak nafsu
makan?

Step 3
Menjawab pertanyaan:
1. (Aulia) HbSAg ini bertujuan untuk melihat apakah kamu berpotensi menularkan virus
hepatitis B. bila hasil tes positif maka kamu mengidap hepatitis B dan beresiko
menyebarkan virus
- (Ajeng) jika hasil pemeriksaan HbSAg positif berarti anda terinfeksi hepatitis B
(HBV) dan beresiko penyakit ini menularkan keorang lain
- (Aisya) karena pasien mengalami penyakit hepatitis, hepatitis B mendeteksi melalui
darah, pemeriksaan bisa keluar dalam bentuk reaktif (positif) atau non reaktif
(negative)
- (Clara) untuk memastikan diagnosis hepatitis B. jika hasilnya positif artinya
terinfeksi HBV dan beresiko menularkan penyakit ini pada orang lain melalui darah
atau cairan tubuh
- (Bella) saat masuk ke dalan tubuh, virus hepatitis B akan membentuk suvey
antigenyang bisa dideteksi melalui tes darah. Hasil pemeriksaan Hbsag positif
menandakan bahwa pasien terinfeksi penyakit hepatitis B
- (Bagus) karena tes HbSAg adalah Tindakan medis sebagai skrinning awal untuk
mengetahui DNA hepatitis yang menular
2. (Citra) jika integument terjadapt jaundice atau kondisi kulit, sklera dan mukosa berubah
menjadi kuning maka terjadi penumpukan bilirubin dalam darah dan jaringan tubuh lain
seperti hati atau liver sehingga dapat menjadi tanda penyakit hepatitis
- (Bagus) bila jaundice muncul pada kulit itu adalah suatu tanda dan gejala dari
peningkatan bilirubin dalam sirkulasi darah dan harus diwaspadai apakah gejala
tersebut sebagai penyakit hepatitis
- (Bella) yang akan terjadi badan merasa gatal, kulit dan bagian putih mata atau skelra
menguning. Dikarenakan banyak bilirubin yang mencoba masuk kehati pada saat
yang bersamaan sehingga kondisi ini menyebabkan terjadinya masalah Kesehatan
bagi tubuh
- (Devi Laila) akan terjadi bagian mata dan kulit yang menguning disertai gatal gatal.
Zat inilah yang memberikan warna kuning pada tinja dan urine. Urine berwarna gelap
atau coklat, serta feses berwarna coklat
3. (Ade Reza) selain beberapa penyebab penyakit pencernaan sakit perut sebelah kanan atas
juga dapat terjadi akibat cedera, radang panggul, endometriosis, batu ginjal, herniahiatus,
tukak lambung atau kanker pancreas
- (Devi Laila) karena organ hati atau liver mengalami peradangan akibat infeksi virus
maupun hal lain. Bisa disebabkan seperti efek dan obat obatan, mengonsumsi alcohol,
penderita penyakit hepatitis umumnya muncul gejala seperti nyeri perut terutama
dibagian kanan atas selain itu penderita akan merasa mual dan tidak nafsu makan
- (Ajeng) mungkin gangguan pada organ tubuh tertentu seperti hati kantong empedu
atau ginjal sebelah kanan
- (Atik) penyebab umum dari sakit perut bagian atas adalah gangguan pencernaan
akibat kekenyangan, terlalu banyak mengkonsumsi makanan pedas dan berminyak,
serta mengkonsumsi minuman beralkohol selain itu kebiasaan tidur setelah makan
juga bisa menyababkan sakit perut bagian atas
Step 4
Pernyataan:
1. (Andrew) jadi perlu dilakukan pemeriksaan HbSAg karena pasien mengalami penyakit
hepatitis B sehingga dilakukan tes tersebut dengan tujuan apakah pasien berpotensi
menularkan virus hepatitis B, tes HbSAg juga merupakan Tindakan medis sebagai
skrinning awal untuk mengetahui hepatitis yang menular bila hasil tes positif artinya
terinfeksi HVB dan beresiko menularkan penyakit ini kepada orang lain melalui darah
atau cairan
2. (Devi Laila) dengan terjadi jaundice akan muncul pada kulit suatu tanda dan gejala pada
peningkatan bilirubin dengan kondisi sklera dan mukosa berubah menjadi kuning maka
terjadi penumpukan bilirubin dalam darah, dan jaringan tubuh lain seperti hati dan liver
hingga dapat terjadi tanda penyakit
- (Aulia) yang akan terjadi yaitu badan terasa gatal mata dan kulit menguning
dikarenakan banyak bilirubin yang mencoba masuk kehati zat inilah yang
memberikan warna kuning pada tinja dan urine hal ini menyababkan terjadinya
masalah kesehatan bagi tubuh
3. (Clara) pasien mengeluh nyeri dan tidak nafsu makan dikarenakan mengalami
peradangan akibat infeksi dan disebabkan oleh obat obatan, makanan pedas dan
menkonsumsi alcohol
- (Citra) pasien mengeluh nyeri perut kanan bagian atas dan tidak nafsu makan hal itu
tidak hanya terdapat pada pasien hepatitis tetapi bisa karena penyebab lain seperti
penyakit pada pencernaan, cidera, radang panggul, endomterosis, batu ginjal, tukak
lambung dan gangguan pada organ tubuh tertentu

Step 5
Pertanyaan dari pernyataan:
1. (Dinda) apa patofisiologi dari hepatitis?
2. (Aulia) apa etiologi dari hepatitis selain alkohol?
3. (Atik) bagaimana cara mencegah hepatitis?
4. (Citra) apa saja klasifikasi penyakit hepatitis?
5. (Clara) bagaimana cara penularan penyakit hepatitis?
6. Bagaimana asuhan keperawatan yang tepat sesuai kasus tersebut dimulai dari pengkajian
sampai intervensi

Step 6
Self study:
Step 7
Diskusi kelompok:
1. (Aulia) Patofisiologi hepatitis adalah virus hepatitis yang bereplikasi di dalam hepatosit.
termasuk dalam famili Picornaviridae yang menginfeksi tubuh manusia melalui jalur
fekal – oral. Ketika tertelan, virus dari saluran pencernaan dibawa ke membran
basolateral hepatosit melalui sirkulasi portal. Kerusakan hepatoseluler, proses apoptosis,
dan inflamasi pada saat infeksi akut terjadi karena mekanisme imunitas tubuh yang
berespon akan adanya virus
- (Clara) Virus hepatitis yang menyerang hati menyebabkan peradangan dan infiltrat
padahepatocytes oleh selmononukleous. Proses ini menyebabkan degeneasi dan
nekrosis sel parenchyn hati sehingga terjadi destruksi pada sel hati. Hepatitis terjadi
dari yang asimtomatik sampai dengan timbulnya sakit dengan gejala ringan. Sel hati
mengalami regenerasi secara komplit dalam 2 – 3 bulan lebih gawat bila dengan
nekrosis hati dan bahkan kematian. Individu yang dengan kronik akan sebagai karier
dan resiko berkembang biak menjadi penyakit kronik hati atau kanker hati.
(Kemenkes RI, 2014)
- (Devi) Kelainan sel hati yang diakibatkan oleh infeksi VHB disebabkan oleh reaksi
imun tubuh terhadap hepatosit yang terinfeksi VHB dengan tujuan akhir
mengeliminasi VHB tersebut. "
hepatitis B dapat berkembang secara akut dan kronis. Apabila eliminasi VHB dapat
berlangsung secara efisien. maka infeksi VHB dapat diakhiri, namun apabila proses
tersebut kurang efisien. makan akan terjadi infeksi VHB yng menetap. Proses
eliminasi yang tidak efisien dipengaruhi oleh faktor virus maupun pejamu.
Menurut: Nuur Halimah Universitas Muhammadiyah, 2015
- (Ade Reza) Patofisiologi hepatitis adalah virus hepatitis yang termasuk dalam famili
Picornaviridae yang menginfeksi tubuh manusia melalui jalur fekal – oral.
Ketika tertelan, virus dari saluran pencernaan dibawa ke membran basolateral
hepatosit melalui sirkulasi portal. Kerusakan hepatoseluler, proses apoptosis, dan
inflamasi pada saat infeksi akut terjadi karena mekanisme imunitas tubuh yang
berespon akan adanya virus. (Dewi Yulia, 2020)
- (Bella) Kerusakan hati yang terjadi biasanya meliputi pada semua tipe hepatitis virus.
Cedera dan nekrosis sel hati ditemukan dengan berbagai derajat. Ketika memasuki
tubuh, verus hepatitis menyebabkan cedera dan kematian hepatosit yang biasa dengan
cara membunuh langsung sel hati atau dengan cara mengaktifkan reaksi imun serta
inflamasi ini selanjutnya akan mencederai atau menghancurkan hepatosit dengan
menimbulkan lisis pada sel-sel yang terinfeksi atau yang berada disekitarnya.
Kemudian, serangan antibody langsung pada antigen virus menyebabkan destruksi
lebih lanjut sel-sel hati yang terinfeksi. Edema dan pembengkakan intertisium
menimbulkan kolaps kapiler serta penurunan aliran darah, hipoksia jaringan, dan
pembentukan parut, serta fibrosis (Kowalak, 2016).
- (Ajeng) Adanya invasi virus pada hepar, ataupun pola hidup yang tidak sehat
menyebabkan peradangan pada hati. Peradangan menyebabkan infiltrat pada sel sel
hepar. Lambat laun terjadi nekrosis dan degenerasi sel hepar. Respon dari peradangan
ini menyebabkan pembengkakan dan memblokir sistem drainase pada hepar.
Sehingga empedu (biliary) tidak dapat di ekskresikan ke kantong empedu dan
menyebabkan bercampur ataupun mengalir pada aliran darah (hiperbilirubinemia).
Karena bilirubin beredar pada pembuluh darah maka akan menyebbkn perubahan
warna kulit menjadi kuning (jaundice) akibat zzat toksik dan lambat laun
menyebabkan gagal ginjal karena bilirubin sulit di ekskresikan ginjal (Corwin, 2019).
2. (Citra) Etiologi hepatitis :
a. Hepatitis A
Hepatitis A disebabkan oleh hepatitis A virus diklasifikasikan sebagai hepatovirus yang
berasal dari picornaviridae. Virus ini termasuk virus RNA serat tunggal dengan berat
molekul 2,25-2,28 x 106 dalton, simetri ikosahedral, diameter 27023mm dan tidak
mempunyai selubung
b. Hepatitis B
Penyebab hepatitis B selain alkohol yaitu bisa disebabkan melalui cairan tubuh,
penggunaan obat-obatan yang melebihi dosis, paparan racun, dan autoimun
c. Hepatitis C
Hepatitis C disebabkan oleh virus hepatitis C (HVC) yang dapat berpindah antar
manusia. Virus ini terbagi menjadi beberapa bentuk yang berbeda atau yang disebut
dengan genotype
d. Hepatitis D
Hepatitis D disebabkan oleh infeksi delta virus (HDV). Virus ini jenis virus yang tidak
lengkap dan membutuhkan bantuan virus hepatitis B untuk berkembang. Infeksi virus ini
akan menyebabkan peradangan dan kerusakan hati
e. Hepatitis E
Hepatitis E disebabkan karena virus hepatitis E (HEV) (Wicaksono, D. A., & Gassem, M.
H., 2014)
- (Bella) Etiologi penyakit Hepatitis B menurut Susan Smeltzer (dalam Brunner and
Suddarth, 2015), yaitu :
1.) Penularan melalui cairan tubuh
Hepatitis B dapat ditularkan melalui cairan tubuh yang terinfeksi virus hepatitis B. Cairan
tubuh yang dapat menjadi sarana penularan hepatitis B adalah darah, cairan vagina, dan
air mani.
2.) Penggunaan obat-obatan melebihi dosis atau paparan racun juga dapat
menyebabkan hepatitis.
3.) Autoimun
Pada Hepatitis terutama Hepatitis B, sistem imun tubuh justru menyerang dan merusak
sel dan jaringan tubuh sendiri, dalam hal ini adalah sel-sel hati, sehingga menyebabkan
peradangan. Peradangan yang terjadi dapat bervariasi mulai dari yang ringan hingga
berat. Hepatitis autoimun lebih sering terjadi pada wanita dibanding pria.
- (Anggun) disebabkan oleh infeksi (virus, bakteri, parasit), obat-obatan (termasuk obat
tradisional), konsumsi alkohol, lemak yang berlebih dan penyakit autoimune.) (Sari, W.,
L. Indrawati, dan O. G. Djing . (2008).
- (Atik) Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus
hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga dapat terjadi karena infeksi virus
lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus.
Penyebab hepatitis non virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan.
( Gede Suwardika , 2017 )
- (Andrew) Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis B. Virus ini mempunyai
lapisan luar (selaput) yang berfungsi sebagai antigen HBsAg. Virus mempunyai
bagian inti dengan partikel inti HBcAg dan HBeAg. Masa inkubasi berkisar antara
15-180 hari dengan rata-rata 60-90 hari. Perubahan dalam tubuh penderita akibaat
infeksi virus Hepatitis B terus berkembang. Dari infeksi akut berubah menjadi kronis,
sesuai dengan umur penderita. Makin tua umur, makin besar kemungkinan menjadi
kronis kemudian berlanjut menjadi pengkerutan jaringan hati yang disebut dengan
sirosis. Bila umur masih berlanjut keadaan itu akan berubah menjadi karsinoma
hepatoseluler (Yatim, 2007).
- (Aisya) Hepatitis bisa disebabkan oleh infeksi virus, bisa juga disebabkan oleh
kondisi atau penyakit lain, selain alkohol, penggunaan obat-obatan tertentu, atau
penyakit autoimun juga bisa menyebabkan hepatitis. Jika disebabkan oleh infeksi
virus, hepatitis bisa menular (Yanuar Arifin, 2020)
3. (Aulia) Hindari berbagi jarum suntik, tidak menggunakan alat kebersihan diri bersama
org lain, perhatikan kebersihan makan dan minum, berhenti minum alkohol, dan hindari
konsumsi suplemen zat besi dan vit a secara berlebihan,
- (Devi) Menjaga kebersihan adalah kunci utama dari upaya pencegahan hepatitis
dengan kebiasaan hidup bersih yang perlu diterapkan adalah mencuci tangan. virus
hepatitis ini dapat menular dari feses ke makanan atau minuman yang dikonsumsi.
Tidak berbagi alat cukur atau sikat gigi,Tidak menggunakan jarum suntik orang
lain,Mengikuti protokol aman saat kontak dengan jarum suntik dan benda tajam
lainnya. Menurut: Ai Mardhiyah, Media Kesehatan 2 (1), 2019
- (Clara) Penyakit hepatitis yang kita ketahui ada 5 macam, yakni hepatitis A, B, C, D
dan E. Perbedaannya hanya terletak pada virus yang menginfeksinya. Pada umumnya
pencegahan hepatitis bisa dilakukan dengan mudah. Yaitu dengan Cara rajin mencuci
tangan, bersihkan bahan makanan secara menyeluruh, jaga kebersihan, jangan sentuh
toilet, dan hindari penggunaan barang bersamaan. (Hastuti,D. dan Suklan, 2013)
- (Andrew) meski penularannya sangat cepat, bukan berarti penyebaran ini tidak dapat
dicegah. ada beberapa cara yang dapat dilakukan mencegah penyebaran hepatitis B
mulai dari pemberian vaksin, menerapkan pola hidup sehat, menjaga kebersihan diri,
serta menghindari perilaku sek yang tidak sehat
- (Atik) dengan tidak menggunakan barang" secara bersamaan karena ada beberapa
barang pribadi yang tidak dapat digunakan secara bersamaan, seperti sikat gigi,
lipstik, alat pencukur, pemotong kuku dan masih banyak lagi. Penggunaan barang
tersebut kadang terjadi luka minor.Sehingga akan ada darah pada alat tersebut dan
terkadang tidak terlihat. Darah tersebutlah yang membuat virus hepatitis menular.
( Nyata Ellisa Muttaqin , 2020 )
- (Aisya) – Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
Vaksin hepatitis
Memakai kondom saat seks
Tidak menggunakan alat kebersihan diri bersama orang lain (Jafar, 2020)
- (Anggun) Dengan cara deteksi dini dan pencegahan penyakit Hepatitis B melalui
pendidikan kesehatan tentang penularan, gejala yang ditimbulkan, orang yang terkena
risiko infeksi, pencegahan penyakit, pencegahan penularan, cara diagnosis, dan
metode pemeriksaan pada penyakit Hepatitis B. Terdapat banyak faktor yang
mungkin belum banyak diketahui oleh siswa/i yang dapat menularkan penyakit
Hepatitis B yaitu transfusi darah yang terkontaminasi Virus Hepatitis B, tertusuk
jarum/ luka benda tajam yang terinfeksi oleh penderita, menindik telinga
menggunakan alat yang tidak steril, pemakaian sikat gigi secara bersamaan, dan lain
sebagainya.( Agustina, F.Z. 2007)
- (Ade Reza) Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan tindakan Health
Promotion. Untuk mencegah Hepatitis terbagi 2 yaitu Personal Higiene atau
Kebersihan Diri dan Higiene Sanitasi atau kebersihan lingkungan seperti:
Menjaga kebersihan diri dan Lingkungan, Meningkatkan daya tahan tubuh, Olahraga
yang teratur dan tidak berlebihan, Istirahat yang cukup dan efektif serta menerapkan
pencegahan secara spesifik seperti Imunisasi. (Menurut Afifah, Evi 2003)
4. (Citra) Klasifikasi penyakit hepatitis :
Berdasarkan karakteristik virus dan sifat patogenesis yang ditimbulkan virus terdapat 5
tipe hepatitis yaitu :
a. Hepatitis A, adalah picornavirus dengan genom berupa RNA positif utas tunggal yang
berbentuk linear
b. Hepatitis B, adalah hepadnavirus dan satu-satunya virus hepatitis yang memiliki
genom berupa DNA
c. Hepatitis C, adalah anggota dari flaviviridae yang memiliki genom berupa RNA utas
tunggal yang berbentuk linear
d. Hepatitis D, adalah hepatitis delta atau peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi
virus delta
e. Hepatitis E, adalah infeksi hati akut berpotensi serius yang disebabkan oleh virus HEV
(Putri E.A, 2018)
- (Bagus) Hepatitis biasanya dikategorikan sebagai penyakit yang akut dan kronis. Masa
penderita penyakit hepatitis akut biasanya sangat singkat tidak akan berlangsung dalam
waktu yang lama dan bisa sembuh dalam beberapa minggu tanpa efek yang
berkelanjutan. Sedangkan penderita penyakit hepatitis kronis akan berlangsung dalam
waktu yang sangat lama. Berkaitan dengan virus yang menyerang dan kondisi penyakit,
hepatitis digolongkan sebagai berikut: Hepatitis A (Hepatitis Infeksi), Hepatitis B
(Hepatitis Serum), Hepatitis C (Hepatitis Non-A/NonB), Hepatitis D (Hepatitis Delta),
Hepatitis E (Hepatitis Enterik), Hepatitis F, Hepatitis G dan Hepatitis Kronis (Sinaga,
Ferry.2017)
5. (Citra) Cara penularan penyakit hepatitis :
a. Hepatitis A
Penularan hepatitis A sangat mudah menyebar melalui konsumsi makanan atau paparan
langsung dari kotoran penderita hepatitis A. Penularannya bisa melalui ciuman intim,
melalui makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi.
b. Hepatitis B
Ada beberapa faktor risiko penularan penyakit hepatitis B antara lain , kontak
seksual(saling berganti pasangan dan tidak menggunakan kondom saat berhubungan),
kontak darah, penggunaan jarum suntik bergantian atau bekas dipakai penderita hepatitis
B, kontak plasenta dari ibu yang mengidap HIV pada anaknya dan kontak air liur
c. Hepatitis C
Penularan hepatitis C bisa melalui transfusi darah, kontak seksual yang tidak aman
(misalnya pengguna jasa PSK), infeksi nosokomial, penggunaan jarum suntik bekas, dan
transplantasi organ. d. Hepatitis D
Penyakit hepatitis D hanya dapat berkembang biak didalam tubuh jika tubuh sudah
terinfeksi virus hepatitis B. Virus hepatitis D dapat menular melalui kontak dengan darah
yang terkontaminasi HVD atau cairan tubuh lainnya
e. Hepatitis E
VHE ditularkan melalui fecal oral, yaitu air minum yang tercemar tinja, transmisi secara
zoonotic dari babi, rusa dan hewan pengerat. (Siswanto, S., & Octavianur, E, 2020)
- (Aulia) Untuk Hepatitis A: Melalui makanan atau air yang terkontaminasi.
Untuk Hepatitis B: dengan cairan tubuh pengidap hepatitis,
Untuk Hepatitis C: Melalui produk darah (jarum yang tidak steril atau darah yang tidak
disaring). Dari ibu ke bayi dalam proses mengandung, persalinan, atau menyusui.
Di antara beberapa jenis hepatitis yang telah dijelaskan tersebut, jenis hepatitis yang
paling berbahaya adalah hepatitis B dan hepatitis C. Disebut paling berbahaya karena
keduanya dapat berkembang menjadi sirosis hati.
- (Ajeng) a. Cara penularan dapat memalui cairan tubuh penderita hepatitis (darah, air liur,
cairan serebrospinal, cairan peritonium, cairan amnion, cairan semen dan vagina)
b. Dari ibu ke janin melalui proses kehamilan
c. Hubungan seksul tanp pengaman dengn orang terinfeksi hepatitis
d. Melalui jarum suntik, alat cukurm gunting kuku, alat tatto, dan alat pribadi lain yang
terinfeksi darah penderita hepatitis B (kowalak, 2016)
- (Dinda) Cara penularan Hepatitis A : Berikut ini penyebab tertularnya seseorang dengan
penyakit Hepatitis A : Faktor Lingkungan seperti jenis Pekerjaan yang berhubungan
dengan feses atau kotoran (Pemulung sampah, Petugas Kebersihan, Cleaning Service di
Mall atau Hotel. Faktor Host seperti permasalahan perilaku Personal higiene dan higiene
sanitasi (buruknya dalam mengatasi masalah sanitasi), Mengkonsumsi air minum yang
(tanpa disadari telah) terkontaminasi, Mengkonsumsi sayuran dan buah buahan yang
tidak dicuci atau dicuci dengan air yang telah terkontaminasi, Mengkonsumsi makanan
laut yang tercemar oleh limbah, Berhubungan / berinteraksi secara langsung dengan
penderita penyakit Hepatitis A (karier), Mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi
oleh tinja orang yang terinfeksi Hepatitis A serta buruknya kebersihan pribadi (Personal
Higiene). contohnya, ketika kita mengkonsumsi makanan yang disiapkan oleh
Epidemiologi Penyakit Hepatitis 23 penderita Hepatitis A yang belum mencuci tangan
dengan baik Cara penularan Hepatitis B : § Kontak Seksual Sering berganti pasangan
hubungan intim dan tidak dengan menggunakan alat pelindung / pengaman (kontrasepsi)
Contohnya kejadian penularan melalui hubungan intim dengan orang yang sedang
menderita penyakit Hepatitis B tanpa menggunakan alat pelindung maka akan mudahnya
mengakibatkan air liur maupun cairan pada vagina akan masuk kedalam tubuh. § Kontak
Darah Contohnya kejadian penularan melalui transfusi darah yang dilakukan pada orang
yang sedang terkena virus HBV kepada orang yang belum terkena infeksi. Epidemiologi
Penyakit Hepatitis 24 Menggunakan jarum suntik bekas dipakai penderita Hepatitis B
seperti pecandu obat narkotika suntikan, pemakaian tatto, pemakaian akupuntur. §
Kontak Placenta Dari ibu pada anaknya Contohnya kejadian penularan melalui placenta
pada ibu yang sedang mengandung dan mengidap virus tersebut maka akan mudahnya
janin yang ada dikandungnya terserang virus HBV ini. § Kontak Air Liur Menggunakan
sikat gigi secara bersama dengan penderita penyakit Cara penularan Hepatitis C : • Blood
Transmission Hepatitis C Nosomical Infections Nosomical transmission biasanya terjadi
pada pasien hemodialisis, transmisi ini terjadi karena tidak memadainya teknik disinfeksi
dan sterilisasi peralatan hemodialisis, sehingga perlatan tersebut terkontaminasi oleh
HCV. • Penggunaan jarum suntik (penasun) maupun pada peralatan lain secara
bersamaan seperti alat alat yang dipakai. Cara penularan Hepatitis D : Penyebab penyakit
Hepatitis D atau virus Delta hanya dapat berkembang biak didalam tubuh bila tubuh
sudah mengalami terinfeksi virus Hepatitis B. Meskipun sangat jarang terjadi, namun
pada Hepatitis D yang merupakan jenis Hepatitis yang sangat membahayakan dari jenis
Hepatitis lainnya. Virus Hepatitis D dapat menular atau menyebar melalui kontak dengan
darah yang terkontaminasi VHD atau cairan tubuh lainnya. Sebuah temuan di Rumah
Sakit Anak di Philadelphia, sekitar 5 % penderita Hepatitis B juga memiliki Hepatitis D.
Cara penularan Hepatitis E : VHE ditularkan melalui jalur fecal oral. Air minum yang
tercemar tinja merupakan media penularan yang paling umum. Penularan melalui
perikutan dan perinatal pernah terdokumentasi. Berdasarkan berbagai penelitian terbaru
menunjukkan kemungkinan penularan melalui transmisi secara zoonotic dari babi, rusa
dan hewan-hewan pengerat.
- (Clara) Berikut cara penularan virus hepatitis menurut (Sanityoso, 2019) :
a. Hepatitis A , penularannya melalui fekal oral.
b. Hepatitis B ,penularan vertikal 95% terjadi masa perinatal (saat persalinan) dan 5%
intra uterine. Penularan horizontal melalui transfusi darah, jarum suntik tercemar, pisau
cukur, tattoo, transplantasi organ.
c. Hepatitis C ,penularan melalui darah dan cairan tubuh.
d. Hepatitis D, penularan hanya ditemukan pada orang yang telah terinfeksi virus
Hepatitis B.
e. Hepatitis E ,. penularan melalui fokal oral, dengan didapatkannya IgM dan IgG anti
HEV pada penderita yang terinfeksi.
- (Anggun) Dengan kemampuan penularan yang 50-100 kali lebih kuat dibandingkan dengan
virus HIV menjadikan hepatitis salah satu penyakit paling manular. Dengan kebiasaan
cuci tangan yang buruk dapat menyebabkan penularan hepatitis tidak terkendali.
Kebiasaan mencuci tangan merupakan salah satu upaya pencegahan
penularan hepatitis, dan berbagai kuman penyakit dari lingkungan kepada manusia
dikarenakan tangan banyak menyentuh benda dan digunakan sebagai upaya menutup
mulut, makan, dan bahkan membersihkan mata. Tangan yang telah terkontaminasi
bakteri patogen dapat menyebabkan timbulnya penyakit menular jika tidak dilakukan
hand hygiene dengan benar. kebiasaan masyarakat yang masih menggunakan handuk
secara bersama, penggunaan gelas secara bersama saat berkumpul untuk meminum
minuman tradisional, dan memakai pakaian yang sama secara bergantian serta kebiasaan
masyarakat untuk memiliki tato dan tindik.( J.B. Suharjo B. Cahyono, 2009)
- (Andrew) virus hepatitis B dapat ditularkan melalui 2 cara, yaitu penularan secara vertikal
dan secara horizontal. Penularan secara horizontal, yaitu penularan infeksi virus heptitis
B dari seorang pengidap virus hepatitis B kepada orang lain disekitarnya, misalnya
melalui hubungan seksual, terpapar darah yang terkontaminasi HBV, transfusi darah,
pasien hemodialisis, penggunaan tatto permanen dan tindik, pasien akupuntur, dan
penggunaan peralatan yang dapat berhubungan dengan darah serta terkontaminasi virus
hepatitis B, misalnya pisau cukur, gunting, dan gunting kuku (Radji, 2015).
- (Atik) -hepatitis A : penularan.y melalui oral ke dlm sluran pencernaan
-hepatitis B : cara penularan.y dgn kontak melalui cairan tubuh tsb
-hepatitis C : menular melalui parenteral yaitu memakai berbagai barang pribadi
bersama"
-hepatitis D : penularan.y sama dgn penularan VHB
-hepatitis E : ditularkan secara oral ( Yanyan Mulyani, 2020)
- (Aisya) - Seks bisa tertular jika melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan pasangan
- Berbagai jarum, virus bisa menyebar dengan mudah melalui jarum suntik yang
terkontaminasi darah yang terinfeksi.
- Tertusuk jarum secara tidak sengaja
- Ibu ke anak, ibu hamil dengan hepatitis B bisa menularkannya kepada bayinya saat
melahirkan (Nurhidayanti, 2019)
- (Bella) Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan virus hepatitis B ini menular
menurut (Kuswiyanto, 2015), yaitu:
1.) Secara vertikal, cara penularan vertikal terjadi dari ibu yang mengidap virus
hepatitis B kepada bayi yang dilahirkan, yaitu pada saat persalinan atau segera setelah
persalinan.
2.) Secara horizontal, dapat terjadi akibat penggunaan alat suntik yang tercemar,
tindik telinga, tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi
secara bersama-sama (hanya jika penderita memiliki penyakit mulut [sariawan, gusi
berdarah, dan lain-lain], atau luka yang mengeluarkan darah serta hubungan seksual
dengan penderita.
6.(Bagus) Konsep asuhan keperawatan
a. Pengkajian
Data tergantung pada penyabab dan beratnya kerusakan atau gangguan hati
1) Aktivitas / istirahat Gejala : Kelemahan, kelelahan, malaise umum
2) Sirkulasi Tanda : Bradikardia Gejala : Ikterus pada sklera, kulit dan dan membran mukosa.
3) Elimnasi Gejala : Urine gelap, diare / konstipasi, feses berwarna hitam, adanya /
berulangnya hemodialisis.
4) Makanan dan cairan Gejala : Hilang napsu makan (anoreksia), penurunan berat badan atau
meningkat odem, mual/muntah. Tanda : asites
5) Neurosensori Tanda : Peka rangsang, cenderung tidur, alergi, dan asteriksis.
6) Nyeri / Kenyamanan Gejala : Kram abdomen, nyeri tekan pada bagian kuadran kanan
atas,mialgia, atralgia, dan sakit kepala. Tanda : otot tegang, gelisah.
7) Pernapasan Gejala : Tidak minat / enggan merokok .
8) Keamanan Gejala : Adanya tranfusi darah/produk darah Tanda : demam, urtikuria, lesi
makutopapular, eritema tak beraturan, eksaserbasi jerawat, angioma jaring-jaring.
9) Seksualitas Gejala : Pola hidup / peeksualitas Gejala : Pola hidup / perilaku meningkat
resiko terpajan (contoh : homo seksual aktif / biseksual pada wanita).
10) Penyuluhan / Pembelajaran Gejala: Riwayat diketahui atau mungkin terpajan pada virus
bakteri atau toksin. Makanan terkontaminasi, air, jarum, alat bedah dengan anastesi halotan:
terpajan pada kimia toksik (contoh: karbon tetraklorida, vinil klorida): obat resep (contoh:
surfanomit, fenotizid)
b. Diagnosa Keperawatan
Untuk perumusan masalah keperawatan berpedoman pada buku Aplikasi Asuhan
Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NOC dan NIC (Nurarif, 2015).
Diagnosa keperawatan yang dapat terjadi pada pasien dengan hepatitis yaitu:
1. Hipertermia b.d invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadapt inflamasi hepar.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d perasaan tidak nyaman di
kuadran kanan atas, gangguan absorbs dan metabolism pencernaan makanan, kegagalan
masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolic karena anoreksia, mual, muntah.
3. Nyeri akut b.d pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan bendungan
vena porta. 4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum, ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksingen.
5. Resiko gangguan fungsi hati b.d penurunan fungsi hati dan terinfeksi virus hepatitis.
6. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d gangguan metabolism kaborhidrat
lemak dan protein, kurang penerimaan terhadap diagnostic dan asupan diet yang tepat
(Nurarif, 2015)
- (Dinda) INTERVENSI :
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh :
Status nutrisi bayi (NOC 1002)
Status nutrisi (NOC 1004)
Status nutrisi: Asupan nutrisi (NOC 1009)
Status nutrisi: Asupan makan dan cairan (NOC 1008)

Intervensi :
Manajemen gangguan makan
Manajemen nutrisi
Bantuan peningkatan berat badan
2 Nyeri Akut : Kontrol nyeri (NOC. 1606)
Tingkat nyeri (NOC.2102)
Intervensi :
Pemberian analgetik (NIC.2210)
Manajemen nyeri (NIC.1400)
Bantuan pasien untuk mengontrol pemberian analgesic (NIC.2400
Manajemen sedasi(NIC 2260)

Resiko gangguan fungsi hati : Fungsi Liver (NOC. 0803)


Koagulasi darah (NOC. 0409)
Intervensi :
Manajemen pengobatan
Perawatan pengunaan zat terlarang

KESIMPULAN:
1. (Aulia) Patofisiologi hepatitis adalah virus hepatitis yang bereplikasi di dalam
hepatosit. Virus hepatitis yang menyerang hati menyebabkan peradangan dan
infiltrat padahepatocytes oleh selmononukleous. Proses ini menyebabkan
degeneasi dan nekrosis sel parenchyn hati sehingga terjadi destruksi pada sel hati.
Hepatitis terjadi dari yang asimtomatik sampai dengan timbulnya sakit dengan
gejala ringan. Adanya invasi virus pada hepar, ataupun pola hidup yang tidak
sehat menyebabkan peradangan pada hati. Kelainan sel hati yang diakibatkan oleh
infeksi VHB disebabkan oleh reaksi imun tubuh terhadap hepatosit yang
terinfeksi VHB dengan tujuan akhir mengeliminasi VHB tersebut.Kerusakan hati
yang terjadi biasanya meliputi pada semua tipe hepatitis virus.
2. (Andrew) Hepatitis bisanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima
hepatitis yaitu A,B,C,D, E hepatitis juga dapt terjadi karena infeksi virus lainya
seperti mononukleosis infeksiosa,
1) penularan melalui cairan tubuh hepatitis b dapat ditularkan melaui cairan tubuh
2) penggunaan obat obatan melebihi dosis atau paparan racun juga dapat
menyebabkan hepatitis
3) autoimun
Pada hepatitis terutama hepatitis b sistem imun tubuh justru menyerang sistem
imun tubuh justru menyerang dan merusak sel dan jaringan tubuh sendiri, dalam
hal ini adalah sel sel hati, sehingga menyebabkan peradangan
3. (Atik) dengan tidak menggunakan barang pribadi secara bergantian seperti sikat
gigi, lipstik , alat pencukur dan masih banyak lagi, dan juga hindari berbagi jarum
suntik , memakai kondom saat berhubungan seks dan tidak bergonta-ganti
pasangan, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan , menerapkan pola hidup
sehat dan menjaga kebersihan adalah kunci utama dari upaya pencegahan
Hepatitis
4. (Clara) klasifikasi Hepatitis di bagi menjadi 5 diantaranya adalah :
a. Hepatitis A
Penyebab adalah virus Hepatitis A, dan merupakan penyakit endemis di beberapa
negara berkembang. Hepatitis A berisifat akut.
b. Hepatitis B
Etiologi virus Hepatitis B dari golongan virus DNA.
c. Hepatitis C
Penyebab Hepatitis C adalah sirosis dan kanker hati, etiologi virus Hepatitis C
termasuk golongan virus RNA, masa inkubasi 2-24 minggu.
d. Hepatis D
Hepatitis D disebut virus delta, virus ini memerlukan virus Hepatitis B untuk
berkembang biak sehingga hanya ditemukan pada orang yang telah terinfeksi
virus Hepatitis B.
e. Hepatitis E
Hepatitis E dikenal sebagai Hepatitis Non A – Non B, etiologi virus Hepatitis E
termasuk virus RNA.
5. (Citra) Cara penularan hepatitis masing-masing tergantung dari jenis hepatitisnya
diantarnya, hepatitis A dapat ditularkan melalui konsumsi makanan dan minuman
dari kotoran penderita hepatitis A , hepatitis B dapat ditularkan melalui 2 cara
yaitu vertikal (misalnya dari ibu ke janin) dan secara horizontal (misalnya
hubungan seks tidak aman, tato ), hepatitis C ditularkan melalui transfusi darah,
hepatitis D dapat menular melalui kontak dengan darah yang terkontaminasi HVD
, serta hepatitis E ditularkan melalui fecal oral
6. (Bagus) Konsep asuhan keperawatan
a. Pengkajian
Data tergantung pada penyabab dan beratnya kerusakan atau gangguan hati
1) Aktivitas / istirahatb:Kelemahan, kelelahan, malaise umum
2) Sirkulasi Tanda : Bradikardia,Ikterus pada sklera, kulit dan dan membran
mukosa.
3) Elimnasi : Urine gelap, diare / konstipasi, feses berwarna hitam, adanya /
berulangnya hemodialisis.
4) Makanan dan cairan : Hilang napsu makan (anoreksia), penurunan berat badan
atau meningkat odem, mual/muntah. Tanda : asites
5) Neurosensori : Peka rangsang, cenderung tidur, alergi, dan asteriksis.
6) Nyeri / Kenyamanan : Kram abdomen, nyeri tekan pada bagian kuadran kanan
atas,mialgia, atralgia, dan sakit kepala.
7) Pernapasan Gejala : Tidak minat / enggan merokok .
8) Keamanan : Adanya tranfusi darah/produk darah Tanda : demam, urtikuria
9) Seksualitas Gejala : Pola hidup / perilaku meningkat resiko terpajan (contoh :
homo seksual aktif / biseksual pada wanita).
10) Penyuluhan / Pembelajaran Gejala: Riwayat diketahui atau mungkin terpajan
b. Diagnosa Keperawatan
Untuk perumusan masalah keperawatan berpedoman pada buku Aplikasi Asuhan
Keperawatan NANDA NIC NOC Diagnosa keperawatan yang dapat terjadi pada
pasien
1. Hipertermia
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 3. Nyeri akut 4.
Intoleransi aktivitas
5. Resiko gangguan fungsi hati
6. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
c. Intervensi Keperawatan
INTERVENSI :
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh :
Status nutrisi bayi (NOC 1002)
Status nutrisi (NOC 1004)
Status nutrisi: Asupan nutrisi (NOC 1009)
Status nutrisi: Asupan makan dan cairan (NOC 1008)

Intervensi :
Manajemen gangguan makan
Manajemen nutrisi
Bantuan peningkatan berat badan

2 Nyeri Akut : Kontrol nyeri (NOC. 1606)


Tingkat nyeri (NOC.2102)
Intervensi :
Pemberian analgetik (NIC.2210)
Manajemen nyeri (NIC.1400)
Bantuan pasien untuk mengontrol pemberian analgesic (NIC.2400
Manajemen sedasi(NIC 2260)

Resiko gangguan fungsi hati : Fungsi Liver (NOC. 0803)


Koagulasi darah (NOC. 0409)
Intervensi :
Manajemen pengobatan
Perawatan pengunaan zat terlarang

Anda mungkin juga menyukai