Anda di halaman 1dari 13

HIPERTENSI

KELOMPOK 9

RATRI DWI WIDYANINGTYAS (202002094)


RIKA WAHYU SETYANINGRUM (202002095)
RISMA FEBRIANA (202002096)
ROSYIDATUL AFIFAH (202002097)
SATRIANI ROFIFATUROHMA (202002098)
DEFINISI

• Hipertensi dicirikan dengan peningkatan tekanan darah diastolik dan sistolik yang intermiten atau
menetap. Pengukuran tekanan darah serial 150/95 mmhg atau lebih tinggi pada orang yang berusia
diatas 50 tahun. Insiden hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia (stockslager , 2008).
• Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang ditandai
dengan peningkatan tekanan darah. WHO (world health organization) memberikan batasan
tekanan darah normal adalah 140/90 mmhg, dan tekanan darah sama atau diatas 160/95 mmhg
dinyatakan sebagai hipertensi. Batasan ini tidak membedakan antara usia dan jenis kelamin
(marliani, 2007).
Etiologi

• Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan-perubahan pada:
• Elastisitas dinding aorta menurun
• Katub jantung menebal dan menjadi kaku
• Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun
menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
• Kehilangan elastisitas pembuluh darah hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
• Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
• Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering
menyebabkan terjadinya hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai berikut :
Faktor keturunan
• Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi
jika orang tuanya adalah penderita hipertensi
Ciri perseorangan
• Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah:
• Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )
• Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )
• Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )
• Kebiasaan hidup
• Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah :
• Konsumsi garam yang tinggi (melebihi dari 30 gr)
• Kegemukan atau makan berlebihan
• Stress
• Merokok
• Minum alcohol
• Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )
KASUS

• Kasus
Di RW 05 kelurahan sukoharjo terdiri dari 254 KK dengan total penderita hipertensi sebanyak 100 orang .
penderita hipertensi yang terdiri dari perempuan sebanyak 48 dan laki laki sebanyak 52 orang. Dari pengkajian
didapatkan rata-rata yang menderita hipertensi 38% berusia <45 ,62% usia >45 tahun. Dari data hasil pengkajian
didapatkan jika warga yang menderita hipertensi mengatakan jika mereka belum mengetahui apa itu hipertensi
dan bagaimana cara mengatasinya. Warga juga mengatakan jarak rumah dari pelayanan kesehatan puskesmas
tidak tejangkau berjarak ≤4-5 km oleh karena itu mereka jarang memeriksakan diri dan mencari pengobatan ke
pelayanan kesehatan. Dari data yang didapatkan dari puskesmas yang bertanggungjawab tentang kelurahan
sukoharjo terdapat hanya 20% warga yang menderita hipertensi yang memeriksakan diri ke puskesmas. Selain
itu dari data pengkajian juga didapatkan sebanyak 50% penderita hipertensi berada di hipertensi stage 1 yaitu
140-159/ 90-99. Sebanyak 62.6% menderita hipertensi mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Warga
mengatakan sering mengonsumsi makanan seperti jeroan, ikan asin, santan, gorengan dan konsumsi makanan
yang mengandung tinggi garam. Sebanyak 45 warga (60%) menyatakan sering mengkonsumsi kopi. Sebanyak
41% penderita hanya mengontrol tekanan darahnya saat ada keluhan.
PENGKAJIAN
• Gambaran wilayah

RW 05 kelurahan sukoharjo sebelah utara berbatasan dengan sungai, sebelah selatan berbatasan dengan RW 04,
sebelah timur berbatasan dengan RW 01 dan sebelah barat berbatasan dengan RW 03. RW 05 kelurahan sukoharjo
terdiri dari 160 KK dengan jumlah total penderita hipertensi sebanyak 100 orang.
• HASIL PENGKAJIAN
• CORE (DATA INTI PENGKAJIAN)
• SEJARAH
• Rw 05 kelurahan sukoharjo merupakan pemecahan dari rw 11 terbentuk sejak 5 tahun yang lalu. Komposisi
penduduk terdiri dari penduduk asli (malang) dan penduduk pendatang sekitar 5% (madura, blitar dan daerah
sekitar jawa timur). Tidak pernah terjadi bencana alam di daerah tersebut. Untuk penyakit hipertensi memang sejak
dari dulu merupakan penyakit yang paling banyak dikalangan masyarakat terutama usia lanjut. Letak wilayah yang
merupakan perkotaan cenderung memiliki warung atau tempat jajanan kuliner berbagai macam yang mempengaruhi
kebiasan makan warga.
ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN

DS : Sebanyak 54% warga yang menderita menderita Ketidaktahuan menemukan sumber informasi Defisit Pengetahun
hipertensi mengatakan jika belum mengetahui apa itu
hipertensi dan cara mengatasinya
 
DO:
- Sebanyak 62.6% menderita hipertensi mengonsumsi
makanan yang tidak sehat
- Sebanyak 41% penderita hanya mengontrol
tekanan darahnya saat ada keluhan
- Belum adanya posyandu lansia dan posbindu

DS: Warga mengatakan sering mengonsumsi makanan Kurang terpapar informasi Manajemen Kesehatan tidak efektif
seperti jeroan, ikan asin, santan, gorengan dan
makanan yang mengandung garam yang tinggi
 
DO :
- Sebanyak 62.6% menderita hipertensi mengonsumsi
makanan yang tidak sehat
- Sebanyak 45 warga (60%) menyatakan sering
mengkonsumsi kopi
- Sebanyak 41% penderita hanya mengontrol tekanan
darahnya saat ada keluhan
 
DS : Warga mengatakan jarak rumah dari Hambatan Akses Ke Pemberi Pelayanan Defisit Kesehatan komunitas
pelayanan Kesehatan puskesmas tidak Kesehatan
tejangkau berjarak ≤4-5 km,
2. Mereka (Warga) jarang memeriksakan diri
dan mencari pengobatan ke pelayanan
Kesehatan.
 
DO :
-Dari data yang didapatkan dari puskesmas
yang bertanggungjawab tentang kelurahan
sukoharjo terdapat hanya 20% warga yang
menderita hipertensi yang memeriksakan diri
ke puskesmas.
-jarak puskesmas ke desa kurang lebih 4-5 km
INTERVENSI
NO MASALAH KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Defisit Pengetahun berhubungan ( L. 12111) Tingkat Pengetauhan ( I.12383) Edukasi Kesehatan


dengan Ketidaktahuan
Menemukan Sumber Informasi Observasi
Setelah dilakukan pertemuan 1x 40 menit diharapkan
  tingkat pengetauhan pasien meningkat dengan kriteria 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

hasil : 2. Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan


menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
1. Perilaku sesuai anjuran meningkat
Terapeutik
2. Verbalisasi minat dalam belajar meningkat
3. Sediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan
3. Kemampuan menjelaskan pengetauhan tentang 4. Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
suatu topik meningkat
5. Berikan kesempatan untuk bertanya
4. Kemampuan menggambarkan pengalaman Edukasi
sebelumnya yang sesuai dengan topik meningkat
6. Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi Kesehatan
5. Perilaku sesuai dengan pengetauhan meningkat. 7. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat

6. Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi menurun 8. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat
7. Persepsi yang keliru terhadap masalah menurun

8. Perilaku membaik
2. Manajemen Kesehatan tidak efektif (L.12104) Manajemen Kesehatan (I.12383) Edukasi Kesehatan
berhubungan dengan Kurang
Setelah dilakukan pertemuan 1x 40 menit diharapkan Observasi
Terpapar Informasi
status manajemen kesehatan meningkat dengan
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
kriteria hasil :
informasi
1. Melakukan tindakan untuk mengurangi faktor
2. Identifikasi faktor-faktor yang dapat
risiko meningkat
meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku
2. Menerapkan program perawatan meningkat hidup bersih dan sehat
3. Aktivitas hidup sehari-hari efektif memenuhi Terapeutik
tujuan kesehatan meningkat
3. Sediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan
4. Verbalisasi kesulitan dalam menjalani program
4. Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai
perawatan/pengobatan menurun
kesepakatan
5. Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
6. Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi
Kesehatan
7. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
8. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
3. Defisit Kesehatan komunitas (L.12109) Status Kesehatan Meningkat (I.14548) Pengembangan Kesehatan masyarakat
berhubungan dengan Hambatan
Setelah dilakukan pertemuan 1x 40 menit diharapkan Observasi
Akses Ke Pemberi Pelayanan
Kesehatan meningkatnya kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan
sosial komunitas dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi masalah atau isu Kesehatan dan prioritasnya
  2. Identifikasi potensi atau aset dalam masyarakat terkait isu yang dihadapi
1. Ketersedian program promosi Kesehatan 3. Identifikasi kekuatan dan partner dalam pengembangan Kesehatan
meningkat 4. Identifikasi pemimpin/tokoh dalam masyarakat

2. Ketersediaan program proteksi Kesehatan Terapeutik


meningkat
5. Berikan kesempatan kepada setiap anggota masyarakat untuk berpartisipasi
3. Partisipasi dalam program Kesehatan komunitas
sesuai aset yang dimiliki
meningkat

4. Keikutsertaan asuransi/jaminan Kesehatan 6. Libatkan anggota masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap isu dan
meningkat masalah Kesehatan yang dihadapi
5. Kepatuhan terhadap standar Kesehatan lingkungan
meningkat 7. Libatkan masyarakat dalam musyawarah untuk mendefinisikan isu Kesehatan
dan mengembangkan rencana kerja
6. Sistem surveilens Kesehatan meningkat

7. Pemantauan standar Kesehatan komunitas 8. Libatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan implementasi serta
meningkat revisinya

9. Libatkan anggota masyarakat dalam mengembangkan jaringan Kesehatan

10. Pertahankan komunikasi yang terbuka dengan anggota masyarakat dan pihak-
pihak yang terlibat

11. Persatukan anggota masyarakat dengan cita-cita komunitas yang sama

12. Bangun komitmen antar anggota masyarakat

Anda mungkin juga menyukai