Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

TENTANG HIPERTENSI PADA LANSIA

Dosen Pengampu :

KELOMPOK 4 :

NURMALIA LISTIYANA 1801008


AVIN AL MUCHTARY
AHLUL FIRDAUS
ANANDA BADRID TAMAM
ANDINI TIA ANGGRAINI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


S1 ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS DR. SOEBANDI JEMBER
TAHUN 2021 – 2022
A. Hasil Pengkajian
1. Data Inti
a. Riwayat atau sejarah perkembangan
Pertambahan usia yang dialami lansia mengakibatkan semua sistem dan fungsi mengalami penurunan. Salah satu fungsi yang
mengalami penurunan adalah fungsi fisiologis. Penyakit hipertensi menempati urutan pertama dalam masalah kesehatan bagi lansia.
Jumlah prevalensi lansia yang mengalami hipertensi dalam data Infodatin Lansia 2016 menyebutkan bahwa usia 55-64 tahun
sebanyak 45,9%, usia 65-74 tahun sebanyak 57,6% dan usia di atas 75 tahun sebanyak 63,8% 1. Prevalensi hipertensi menurut
Riskesdas 2018 menyebutkan bahwa penderita hipertensi di Jawa Tengah pada penduduk umur lebih dari 18 tahun sebanyak 8,4% 2.
Data Profil Kesehatan Dinas Kota Semarang tahun 2018 angka hipertensi sebanyak 161.283 kasus 3. Berdasarkan data profil
kesehatan Provinsi Jawa Tengah diperoleh data dengan penderita hipertensi di Kota Semarang sebanyak 6,88% 4. Hal ini
menandakan bahwa sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis dan terjangkau pelayanan kesehatan.

b. Status kesehatan komunitas


1) Keluhan yang dirasakan saat in oleh komuitas
Dampak lanjutan yang didapatkan adalah meningkatnya komplikasi karena hipertensi yang terjadi dalam jangka waktu lama dan
terus menerus bisa memicu stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan merupakan penyebab utama gagal ginjal kronik.
2) Tanda – tanda vital
TD :
- 155/90 mmHg
- 143/90 mmHg
- 135/90 mmHg

Nadi :
- 60x/menit
- 70x/menit
- 56x/menit

RR :
- 20x/menit
- 23x/menit
- 18x/menit

c. Pola pemenuhan nutrisi komunitas


Para lansia disini selalu makan teratur namun terkadang dalam makanan tersebut ada yang terlalu banyak mnengandung garam.
Dalam 3 kali sehari lansia makan.

d. Pola pemenuhan cairan dan elektrolit


Para lansia rutin meminum air putih dan vitamin yang telah dianjurkan.

e. Pola istirahat tidur


Istirahat lansia terkadang teratur dikarenakan lansia sendiri terkadan tidak bisa tidur, lansia mengakatan juga jika tidurnya teatur itu
mulai dari jam 21.00 – 04.00 WIB.

f. Pola eleminasi
Lansia dapat melakukan melakukan eleminasi urine maupun fekal seperti biasa dikarena setiap harinya lansia bisa melakukannya 3x
dalam seharidan melakukannya sendiri ke kamar mandi.

g. Pola aktivitas gerak


Para lansia kebanyakan banyak yang mengalami nyeri pada sendi sendi nya dikarenakan faktor usia dan lain lain, ada yang mengeluh
sesak dikarenakan lansia merokok. Akna tetapi lansia mengatakan pada sat di pagi hari lansia juga ansia melakukan senam ringan
untuk merelaksasikan sendi sendi nya.

h. Pola pemenuhan kebersihan diri


Lansia menjaga kebersihannya dengan mandi teratur dan mencuci tangan sebelum makan dan dari kamar mandi.

i. Status psikososia
Antar lansia ataupun komunitas hingga tetangga lansia berhubungan baik dengan semuanya dan mengkomunikasikan dengan baik.

j. Status pertumbuhan dan perkembangan


1) Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan
Lansia mendapatkan BPJS dan kartu kontrol lansi dari fasilitas pelayanan.

2) Pola pencegahan dari penyakit dan perawatan kesehatan


Lansia dapat diberika obat vitamin ataupun makanan yang rendah garam, serta obat obatan anti hipertensi lalu susu kalsium
untuk lansia.

2. Data Lingkungan/Fisik
3. Pelayanan Kesehatan dan Sosial
4. Ekonomi
5. Keamanan dan Transportasi
6. Politik dan Keamanan
7. Sistem Komunikasi
8. Pendidikan
9. Rekreasi

B. Rumusan Diagnosa
Defisit nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada lansia karena pola makan terkadang tidak teratur dan mengalami nyeri pada sendi sendi
lansia akibatnya dengan pusing dan nyeri bagian kepala akibat naiknya tekanan darah lansia.
C. Analisis Data
Data Etiologi Masalah Kesehatan
DS : - Ketidakcukupan nutrisi akibat pola Defisit nutrisi
Lansia mengatakan sering tidak enak makan
makan nafsu makannya menurun - Nafsu makan menurun
akan tetapi terkadang tidak teratur
makan.

DO:
lansia merasa badannya tidak
seimbang

DS : - Mobilitas fisik kurang Nyeri Akut


Lansia mengatakan dibagian - Kesehatan sendi tidak terjaga
sendinya nyeri dan terkadang terasa - Gangguan kenyamanan dalam aktifitas
panas atau dibagian bahunya terasa
pegal.

DO :
Lansia sering merasa ingin marah
marah dan seketika mengalami
pusing di kepala karena tensi darah
yang meningkat.
D. Perencanaan

Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI


Kode Diagnosa Kode Kriteria Hasil Kode Intervensi
D.001 Defisit Nutrisi lansia Pencegahan primer : PREVENSI PRIMER :
9 mengatakan sering tidak L.03030 Status nutrisi I.03123 Pemantauan Nutrisi
enak makan dan nafsu Kriteria SA ST Observasi :
makannya menurun Porsi makan yang 1 5 - Identifikasi faktor yang
serta tidak menjaga pola dihabisakan memengaruhi asupan gizi
makan. - Identifikasi perubahan berat badan
Pengetahuan tentang 2 4
- Identifikasi kemampuan menelan
pilihan makanan yang
- Identifikasi kelainan eleminasi
sehat
Edukasi :
Pengetahuan tentang 2 4
standart asupan nutrisi - Jelaskan tujuan dan prosedur
yang tepat menatauan
- Informasikan hasil pemantauan.
Sikap terhadap makanan 3 5
Jika perlu
/minuman sesuai dengan
tujuan kesehatan I.12395
L.12107 PREVENSI SEKUNDER :
Pencegahan sekunder : Edukasi Nutrisi
Perilaku Kesehatan Observasi :
Kriteria SA ST - Periksa status gizi, status eneri,
Penerimaan terhadap 2 4 program diet, kebutuhan dan
status kesehatan kemampuan pemenuhan kebutuhan
gizi
Kemampuan melakukan 2 5
- Identifikasi kemampuan dan waktu
tindakan pencegahan
yang tepat menerima informasi
masalah kesehatan
Edukasi :
Kemampuan 2 4
- Jelaskan pada pasien dan keluarga
peningkatan kesehatan
alergi makanan, makanan yang
Pencapaian 2 4 harus dihindari, kebutuhan jumlah
L.09074 pengendalian kesehatan kalori, jenis makanan yang
dibutuhkan pasien.
pencegahan Tersier : - Ajarkan cara melaksanakan diet
Ketahanan Keluarga sesuai program
Kriteria SA ST - Jelaskan hal-hal yang dilakukan
Dukungan kemandirian 1 5 sebelum memberikan makanan
antar anggota keluarga - Demonstrasikan cara
membersihkan mulut
Verbalisasi harapan 2 5
- Demonstrasikan cara mengatur
yang positif antar
posisi saat makan
keluarga
- Ajarkna pasien/keluarga memonitor
Menggunakan strategi 1 4 asupan kalori dan makanan
koping yang efektif - Ajarkan pasien dan keluarga
Mencari dukungan 2 4 memantau kondisi kekurangan
emosional dari anggota I.12472 nutrisi
keluarga
Memanfaatkan tenaga 1 5 PREVENSI TERSIER :
kesehatan untuk Promosi perilaku upaya kesehatan
nedapatkan informasi Observasi :
- Identifikasi perilaku upaya
kesehatan yang dapat digunakan
Edukasi ;
- Berikan lingkungan yang
mendukung
- Anjurkan makn buah dan sayur tiap
hari
- Anjurkan tidak merokok dalam
rumah
D.007 Nyeri akut mengalami Penegahan primer : PREVENSI PRIMER :
7 nyeri pada sendi sendi L.08066 Tingkat Nyeri I.09257 Dukungan keluarga merencanakan
lansia akibatnya dengan Kriteria SA ST perawatan
pusing dan nyeri bagian Keluhan nyeri 2 5 Observasi :
kepala akibat naiknya - Identifikasi kebutuhan dan harapan
Meringis 2 5
tekanan darah lansia. keluarga tentang kesehatan
Sikap protektif 3 4 - Identifikasi konsekuensi tidak
Gelisah 2 4 melakukan bersama keluarga
L.08063 - Identifikasi sumber-sumber yang
Pencegahan Sekunder : dimilki keluarga
Kontrol Nyeri - Identifikasi tindakan yang
Kriteria SA ST dilakukan keluarga
Melaporkan nyeri 2 4 Edukasi :
terrkontrol - Informasikan fasilitas kesehatan
Kemampuan 2 5 yang ada dilingkungan keluarga
mengenali onset - Anjurkan menggunakan fasilitas
nyeri keluarga yang ada
Kemampuan 2 5 - Ajarkan cara perawatan yang bisa
mengenali penyebab dilakukan keluarga
nyeri I.09257
Kemampuan 2 5 PREVENSI SEKUNDER :
menggunakan teknik Dukungan hipnotis diri
non-farmakologi Observasi :
Dukungan orang 2 4 - Identifikasi apakah hipnotis diri
L.12105 terdekat dapat digunakan
Edukasi :
Pencegahan Tersier : - Jelskan jenis hipnotis diri sebagai
Manajemen Kesehatan Keluarga penunjang terapi modalitas
Kriteria SA ST - Ajarkan prosedur hipnotis diri
Kemampuan 2 5 sesuai kebutuhan dan tujuan
menjelaskan masalah - Anjurkan memodifikasi prosedur
kesehatan yang I.12362 hipnotis diri.
dialami
Aktivitas keluarga 2 5 PREVENSI TERSIER :
mengatasi masalah Eukasi aktifitas/istirahat
kesehatan tepat Obsevasi :
Tindakan untuk 2 5 - Identifikasi kesiapan dan
mengurangi faktor kemampuan menerima infomasi
resiko Edukasi :
- Jelskan pentingnya melakukan
aktifitas fisik/olahraga secara rutin
- Anjurkan terlibat dala aktifitas
kelompok, aktifitas bermain atau
aktifitas lainnya
- Anjurkan menusun jadwal aktivitas
dan istirahat
- Ajarkan cara mengindentifikasi
kebutuhan istirahat
- Ajarkan cara mengidentifikasi
targat dan jeis kegiatan sesuai
kemampuan.

E. Implementasi dan Evaluasi


No Diagnosa Kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran Sumber Daya
Keperawatan PJ Waktu Tempat Dana Keberlanjutan
1 Defisit Nutrisi Penyuluhan Lansia dapat Lansia Kelompok Minggu, Baladesa 300.000 Pemberian
lansia mengatakan bagaimana memahami 4 19 Juni patrang makanan
sering tidak enak cara pentingnya 2022 bernurisi serta
makan dan nafsu menjaga kebutuhan nutrisi vitamin bagi
makannya menurun nutrisi tubuh lansia
serta tidak menjaga serta
pola makan. memberitah
u cara
membuat
makana
yang sehta
bagi lansia
2 Nyeri akut Penyuluhan Lansia dapat lansia Kelompok Minggu, Balai desa 100.000 Berikan media
mengalami nyeri edukasi melaksakan 4 19 Juni patrang leaflet kepada
pada sendi sendi menurunkan hipnotis 5 jari 2022 lansia tentang
lansia akibatnya tingkat nyeri dengan baik agar hipnotis 5 jari.
dengan pusing dan dengan cara tingkat nyerinya
nyeri bagian kepala ajarkan menurun
akibat naiknya hipnotis 5
tekanan darah lansia. jari untuk
lansia

Anda mungkin juga menyukai