Anda di halaman 1dari 11

Divisi Data Tanda Mayor dan Minor

Lansia 1. lansia (70%) dari komunitas mempunyai kebiasaan Data mayor


makan makanan bersantan 1. Kurang menunjukkan perilaku adaptif terhadap
2. 55,6% lansia mengalami masalah gangguan tidur perubahan lingkungan.
3. 77,8% lansia tidak mengikuti senam lansia 2. Kurang menunjukkan pemahaman tentang perila
4. 70% Lansia mengontrol tekanan darah dalam ku sehat
setiap bulannya. Data minor
5. 65% Lansia pernah memeriksa gula darah dalam 1. Memiliki riwayat perilaku mencari bantuan
waktu 1 tahun terakhir. kesehatan yang kurang
6. 88,9 % Lansia mengatakan tidak pernah mengikuti 2. Kurang menunjukkan minat untuk meningkatkan
kegiatan Posbindu PTM dan 88,9 % lansia juga perilaku sehat
tidak melakukan kegiatan posyandu lansia.
7. 77,8% Lansia mempunyai gejala hipertensi, 10%
Rumatik dan 12,2% sering pusing dan Sakit kepala
8. 66,7% Lansia mengatakan tidak rutin (saat hanya
merasa ada keluhan) saja memeriksakan
kesehatannya
9. 55,6 % lansia mengatakan kadang masih
mengkonsumsi makan yang makanan tinggi lemak
dan kolesterol
10. 88,9 % lansia mengatakan kadang-kadang pernah
lupa minum obat hipertensi
11. 77,8% lansia mengatakan selama 2 pekan terakhir
ini, pernah dengan sengaja tidak meminum obat

Diagnosa Keperawatan
Divisi Tanda Mayor/Minor Diagnosa
Data Mayor Pemeliharaan kesehatan tidak efektif bd
1. Kurang menunjukkan perilaku adaptif ketidakmampuan mengatasi masalah
terhadap perubahan lingkungan. (individu atau keluarga) pada komunitas
 lansia (70%) dari komunitas mempunyai kebiasaan makan lansia
makanan bersantan
2.Kurang menunjukkan pemahaman tentang perilaku sehat, yang
ditandai dengan:
 70% Lansia mengontrol tekanan darah dalam setiap
bulannya.
 65% Lansia pernah memeriksa gula darah dalam waktu 1
tahun terakhir.
 88,9 % Lansia mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan
Posbindu PTM dan 88,9 % lansia juga tidak melakukan
kegiatan posyandu lansia.
 77,8% Lansia mempunyai gejala hipertensi, 10% Rumatik
dan 12,2% sering pusing dan Sakit kepala
Data Minor
1. Memiliki riwayat perilaku mencari bantuan kesehatan yang
kurang
 66,7% Lansia mengatakan tidak rutin (saat hanya merasa
ada keluhan) saja memeriksakan kesehatannya
2. Kurang menunjukkan minat untuk meningkatkan perilaku sehat
 55,6 % lansia mengatakan kadang masih mengkonsumsi
makan yang makanan tinggi lemak dan kolesterol
 88,9 % lansia mengatakan kadang-kadang pernah lupa
minum obat hipertensi
 77,8% lansia mengatakan selama 2 pekan terakhir ini,
pernah dengan sengaja tidak meminum obat

Perencanaan Keperawatan
Divisi Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI
Lansia Pemeliharaan kesehatan a. Pemeliharaan kesehatan 1. Edukasi kesehatan
tidak efektif pada Setelah dilakukan intervensi Definisi: mengajarkan pengelolaan faktor
komunitas lansia keperawatan diharapkan resiko penyakit dan perilaku hidup bersih
pemeliharaan kesehatan meningkat serta sehat.
dengan kriteria hasil: Tindakan
Kriteria hasil Ditingkatkan Observasi
Menunjukkan 5 • Identifikasi kesiapan dan kemampuan
perilaku adaptif ( meningkat) menerima informasi
Menunjukkan 5
• Identifikasi faktor-faktor yang dapat
pemahaman ( meningkat)
meningkatkan dan menurunkan
perilaku sehat
Kemampuan 5 motivasi perilaku hidup bersih dan
menjalankan ( meningkat) sehat
perilaku sehat Terapeutik
Menunjukkan 5 • Sediakan materi dan media pendidikan
minat ( meningkat) kesehatan
meningkatkan • Jadwalkan pendidikan kesehatan
perilaku sehat sesuai kesepakatan
• Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
b. Perilaku kesehatan
• Jelaskan faktor resiko yang dapat
Setelah dilakukan intervensi
mempengaruhi kesehatan pada pasien
keperawatan diharapkan perilaku
hipertensi Faktor resiko hipertensi
kesehatan meningkat dengan
menurut Sartik, dkk ( 2017):
kriteria hasil:
Kriteria hasil Ditingkatkan a) Umur : Semakin tua umur semakin
Penerimaan 5 berisiko menderita
terhadap status ( meningkat) hipertensi.Tingginya hipertensi
kesehatan sejalan dengan bertambahnya umur,
Kemampuan 5
disebabkan oleh perubahan struktur
melakukan ( meningkat)
pada pembuluh darah besar,
tindakan
sehingga lumen menjadi sempit dan
pencegahan
dinding pembuluh darah menjadi
masalah
lebih kaku, sebagai akibat adalah
kesehatan
Kemampuan 5 meningkatnya tekanan darah
peningkatan ( meningkat) sistolik
kesehatan b) Riwayat Keluarga: Riwayat
Pencapaian 5 keluarga dekat yang menderita
pengendalian ( meningkat) hipertensi juga mempertinggi risiko
kesehatan terkena hipertensi terutama pada
hipertensi primer.
c. Tingkat pengetahuan
c) Kebiasaan Merokok: Nikotin dalam
Setelah dilakukan intervensi
tembakau merupakan penyebab
keperawatan diharapkan tingkat
meningkatnya tekanan darah segera
pengetahuan meningkat dengan
setelah hisapan pertama. Seperti
kriteria hasil:
zat-zat kimia lain dalam asap rokok,
Kriteria hasil Ditingkatkan
Perilaku sesuai 5 nikotin diserap oleh pembuluh-
anjuran ( meningkat) pembuluh darah amat kecil di
Kemampuan 5 dalam paru-paru dan diedarkan ke
menjelaskan ( meningkat) aliran darah.
pengetahuan d) Kebiasaan Olahraga: Olahraga
tentang suatu dapat menyebabkan pertumbuhan
topik pembuluh darah kapiler yang baru
Perilaku sesuai 5
dan jalan darah yang baru, dengan
dengan ( meningkat)
demikian hal yang menghambat
pengetahuan
Persepsi keliru 5 pengaliran darah dapat dihindarkan
terhadap maslah ( menurun) atau dikurangi, yang berarti
menurunkan tekanan darah.
Walaupun kesanggupan jantung
untuk melakukan pekerjaannya
bertambah melalui olahraga,
pengaruh dari berkurangnya
hambatan tersebut memberikan
penurunan tekanan darah yang
sangat berarti.

e) Indeks Masa Tubuh: Bila berat


badan menurun, maka volume
darah total juga berkurang, hormon-
hormon yang berkaitan dengan
tekanan darah berubah, dan tekanan
darah berkurang. Penurunan berat
badan akan mengakibatkan
menurunnya tekanan darah.
• Ajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat pada pasien hipertensi
• Upaya yang dapat dilakukan untuk
mencegah hipertensi dan
komplikasinya antara lain:
a) Mempertahankan berat badan
dalam kondisi normal.
b) Mengatur pola makan, dengan
mengkonsumsi makan rendah
garam dan rendah lemak serta
perbanyak onsumsi sayur dan buah.
c) Melakukan olahraga dengan teratur.
d) Mengatasi strees dan emosi,
Menghentikan kebiasaan merokok,
e) Menghindari minuman beralkohol
f) Memeriksa tekanan darah secara
berkala (Depkes RI, 2012)
• Ajarkan strategi yang dapat digunakan
untuk meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat pada pasien hipertensi

2. Promosi perilaku upaya kesehatan


Defenisi: meningkatkan perubahan perilaku
penderita/klien agar memiliki kemauan dan
kemampuan yang kondusif bagi kesehatan
secara menyeluruh baik bagi lingkungan
maupun masyarakat sekitarnya.
Tindakan :
Observasi
• Identifikasi perilaku upaya kesehatan
yang dapat ditingkatkan
Terapeutik
• Berikan lingkungan yang mendukung
kesehatan
• Orientasi pelayanan kesehatan yang
dapat dimanfaatkan (Skrining
Kesehatan) Edukasi
• Anjurkan makan sayur dan buah setiap
hari
• Anjurkan melakukan aktifitas fisik
setiap hari
3. Edukasi Proses Penyakit
Definisi: Memberikan informasi tentang
mekanisme munculnya penyakit dan
menimbulkan tanda dan gejala yang
mengganggu kesehatan tubuh pasien.
Tindakan:
Observasi
• Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi Terapeutik
• Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan pada pasien hipertensi
• Jadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
• Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
• Jelaskan penyebab dan faktor resiko
penyakit hipertensi
• Jelaskan proses patofisiologi
munculnya penyakit hipertensi
• Jelaskan tanda dan gejala yang
ditimbulkan oleh penyakit hipertensi
Keluhan-keluhan pada penderita
hipertensi antara lain:
a) Sakit kepala
b) Gelisah
c) Jantung berdebar-debar
d) Pusing
e) Penglihatan kabur
f) Rasa sakit di dada
g) mudah lelah, dll (Depkes RI,2016)
• Jelaskan kemungkinan terjadinya
komplikasi pada penyakit hipertensi.
Penyakit darah tinggi ini dapat
mengakibatkan serangan jantung, stroke,
gagal ginjal, payah jantung, dan kebutaan.
Oleh karena itu, untuk mencegah tejadinya
peningkatan tekanan darah dan resiko
penyakit kardiovaskuler penderita
hipertensi harus menerapkan pola hidup
sehat (Proverawati dan Rahmawati 2012).
• Ajarkan cara meredakan atau
mengatasi gejala yang dirasakan.
Relaksasi Nafas Dalam :
Teknik relaksasi progresif pasif
melibatkan penggunaan pernafasan perut
yang dalam dan pelan ketika otot
mengalami relaksasi dengan ketegangan
sesuai urutan yang diperintahkan. Teknik
relaksasi yang efektif dapat menurunkan
denyut jantung, tekanan darah, mengurangi
tension headache, menurunkan ketegangan
otot, meningkatkan kesejahteraan dan
mengurangi tekanan gejala pada individu
yang mengalami berbagai situasi (Potter &
Perry, 2010; Handayati & Safrudin, 2018).

Anda mungkin juga menyukai