Anda di halaman 1dari 66

PEMBAHASAN

SOAL 61-90
Oleh:
Ns. Arintan Nur Safitri, S.Kep., M.Kep.
6 Keperawatan spesifik
1 area komunitas

Seorang perawat melakukan pengkajian pada sebuah sekolah dasar. Wali kelas mengatakan,
seminggu terakhir banyak siswa yang izin karena diare. Hasil pengajian menunjukkan
bahwa siswa tidak mencuci tangan saat sebelum dan sesuadah makan dan banyak sampah di
laci meja serta kelas nampak kotor. Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut ?
Manakah tindakan aman diri perawat yang tepat dilakukan perawat?
a. Defisit kesehatan komunitas
b. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
c. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
d. Manajemen kesehatan tidak efektif
61 Pembahasan

Data fokus:
a. Siswa banyak yang izin karena diare
b. Siswa tidak mencuci tangan sebelum dan setelah makan
c. Laci meja terdapat banyak sampah
d. Kelas tampak kotor
Berdasarkan data fokus, masalah keperawatan yang terdapat pada
kasus adalah pemeliharaan Kesehatan tidak efektif dimana terdapat perilaku
maladaptif seperti tidak mencuci tangan, banyak sampah di laci meja dan kelas
tampak kotor. Dalam kasus juga sudah dijelaskan adanya permasalahan masalah
kesehatan yaitu diare
61 Pembahasan

Diangosis Kesiapan Defisiensi Kesehatan Ketidakefektifan Perilaku Kesehatan Ketidakefektifan Pemeliharaan


Meningkatkan Komunitas Manajemen Kesehatan Cenderung Berisiko Kesehatan
Manajemen Kesehatan
Definisi Pola pengaturan dan Adanya satu atau lebih Pola pengaturan dan Hambatan Ketidakmampuan dalam
pengintegrasian ke dalam masalah kesehatan atau pengintegrasian ke dalam kemampuan untuk mengidentifikasi, mengelola,
kehidupan sehari-hari faktor yang mengganggu kebiasaan terapeutik hidup mengubah gaya dan/atau mencari bantuan untuk
suatu regimen terapeutik kesejahteraan atau sehari-hari untuk pengobatan hidup/perilaku dalam mempertahankan kesehatan.
untuk pengobatan meningkatkan risiko penyakit dan sekuelnya yang cara memperbaiki
penyakit dan sekuelannya masalah kesehatan yang tidak memuaskan untuk tingkat kesejahteraan
yang dapat ditingkatkan. dialami oleh suatu memenuhi tujuan kesehatan
populasi. spesifik.
Kata kunci - Ditandai dengan data- - Terdapat satu atau lebih - Populasi telah mengetahui - Data mengarah - Data-data menunjukkan
data yang adaptif masalah kesehatan program terapi yang harus pada perilaku- masalah kesehatan yang sudah
- Cenderung mempunyai - Terdapat sikap atau dilakukan, namun klien perilaku maladaptif terjadi
motivasi terhadap perilaku yang berisiko tidak menjalankan program yang dilakukan - Populasi memiliki pengetahuan
perubahan perilaku terhadap munculnya terapi sesuai dengan oleh populasi yang kurang tentang praktik
- Cenderung ada upaya masalah kesehatan pengetahuan yang dimiliki - Belum terjadi kesehatan dasar
untuk melakukan - Terdapat faktor yang - Populasi belum melakukan masalah kesehatan - Perilaku maladaptif terhadap
perubahan perilaku mengganggu kesehatan tindakan untuk mengurangi perbaikan kesehatan
yang positif masyarakat faktor risiko - Tidak mampu
- Belum terdapat program bertanggungjawab pada
kesehatan di masyarakat pemenuhan praktik kesehatan
dasar
Keperawatan spesifik
62
area komunitas

Suatu desa memiliki tingkat penyebaran leptospirosis yang cukup tinggi. Dalam satu bulan,
terdapat 2 warga yang meninggal akibat penyakit ini. Perawat melakukan kegiatan mencari
penyebab dan berupaya mengendalikan penyebaran. Apakah peran perawat komunitas yang
utama dalam kasus ini?
A. Case manager
B. Caregiver
C. Advokator
D. Case finder
62 Pembahasan

Case manager adalah orang yang mengelola kasus/ masalah kesehatan klien. Pada kasus,
klien mengelola kasus dengan mencari penyebab dan mengendalikan penyebaran. Adapun
peran perawat yang lain yaitu:

● Educator  memberikan pendidikan ● Conselor  pembibing yang expert dalam


kesehatan tentang masalah yang dialami bidang keahliannya
● Role model  memberi contoh baik dalam
pasien.
berinteraksi maupun memberikan pelayanan
● Caregiver  memberikan perawatan/
kepada masyarakat
pelayanan kesehatan
● Peneliti  menyelesaikan permasalahan
● Advocate  memberikan layanan
dengan pendekatan ilmiah
perlindungan hak kepada klien ● Agen of change  perawat sebagai agen
● Case finder  penemu kasus atau kondisi untuk melakukan perubahan ke arah
gangguan kesehatan kehidupan yang lebih baik dan sehat
Keperawatan spesifik
63
area komunitas

Hasil pengkajian pada suatu kelompok Ibu Rumah Tangga di RW 1 didapatkan sebanyak
60% menderita hipertensi. 45% diantaranya tidak memeriksakan diri secara rutin dan hanya
mencoba obat-obat herbal yang sering diiklankan di radio atau televisi. Apa respon perawat
terhadap kasus tersebut ?
a. Menghormati keputusan penggunaan terapi alternatif
b. Menjelaskan kembali komposisi dan efek samping penggunaan terapi alternatif
c. Mendukung pemanfaatan terapi alternatif
d. Menjelaskan tentang risiko terapi alternatif
63 Pembahasan

Keputusan klien untuk mengambil terapi alternatif seperti konsumsi obat


herbal untuk hipertensi merupakan suatu hak dari klien itu sendiri. Setiap
individu atau kelompok berhak untuk mempertahankan keyakinan mereka
tentang kesehatan, oleh karena itu sebagai perawat harus menghormati
keputusan tersebut, hanya saja tetap memberikan saran kepada klien dari
sudut pandang di bidang kesehatan dan klien berhak untuk menyetujui
saran tersebut atau tidak. Dalam situasi ini, perawat telah menerapkan prinsip
otonomi.
Keperawatan spesifik
64
area komunitas

Di suatu desa binaan, perawat menemukan sebanyak 10 orang menderita DM dengan ulkus
pada kaki yang tersebar di 3 RT. Perawat melakukan edukasi terkait perawatan kaki
diabetes. Apakah indikator evaluasi sumatif keberhasilan tindakan tersebut?
a. Klien dan keluarga memahami cara perawatan kaki diabetes
b. Klien dan keluarga mampu mendemonstrasikan cara perawatan kaki diabetes
c. Angka komplikasi terhadap luka DM menurun
d. Klien dan keluarga mengerti jenis makanan yang tepat untuk penderida DM
64 Pembahasan

Evaluasi sumatif adalah bentuk evaluasi yang dilakukan pada saat


program sudah selesai. Asuhan keperawatan pada kasus difokuskan pada
pemahaman keluarga dan klien tentang perawatan kaki DM. Sehingga
indikator keberhasilan akhir adalah penurunan angka komplikasi
terhadap luka diabetes mellitus.
Keperawatan
65
spesifik area anak

Seorang bayi (3 bulan) dibawa ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi. Sebelumnya


bayi sudah medapatkan imunisasi BCG dan Polio1 ketika masih berumur 1 bulan. Anak
belum mendapatkan imunisasi lainnya karena anak demam saat akan dilakukan imunisasi
berikutnya. Imunisasi apakah yang harus disiapkan oleh perawat ?
a. DPT-Hb-Hib 1 dan Polio 2
b. DPT-Hb-Hib 2 dan Polio 3
c. DPT-Hb-Hib 3 dan Polio 4
d. Campak
65 Pembahasan

Jadwal imunisasi pada bayi berusia 3 bulan adalah DPT-Hb-Hib 2 dan polio 3.
Namun pada kasus, bayi baru mendapatkan imunisasi BCG dan Polio1, sehingga
anak harus melakukan catch-up dan mengejar ketertinggalan imunisasi. Maka
imunisasi yang tepat adalah mulai pemberian DPT-Hb-Hib 1 dan Polio 2
65 Pembahasan
Keperawatan
66
spesifik area anak

Anak perempuan (8 tahun) masuk ke IGD karena demam sejak 3 hari lalu. Hasil
pengkajian: suhu 39 C, mengeluh sakit kepala dan lemas. Perawat kemudian melakukan
rumple leed test dan saat ini sudah memompa manset sesuai dengan nilai tengah tekanan
darah sistolik dan diastolik. Apa tindakan selanjutnya pada kasus tersebut?
a. Menahan tekanan manset selama 5-10 menit
b. Melepas manset secara perlahan
c. Mencatat jumlah petekie pada area yang ditandai
d. Menghitung tekanan tengah sistolik dan diastolic
66 Pembahasan

SOP RUMPLED TEST


a. Siapkan dan dekatkan alat
b. Cuci tangan
c. Jelaskan prosedur dan meminta informed consent
d. Atur posisi berbaring
e. Pasang manset di atas fossa cubiti
f. Lakukan pengukuran TD dan hitung nilai tengah tekanan darah sistolik dan diastolik nilai tengah
tekanan darah sistolik dan diastolic
g. Pompa ulang manset hingga tekanan sesuai perhitungan nilai tengah tekanan darah sistolik dan
diastolik
h. Tahan tekanan manset selama 5-10 menit hitung jumlah petekie yang muncul di area yang ditandai
i. Lepaskan manset secara perlahan
Keperawatan
67
spesifik area anak

Seorang bayi baru lahir premaatur dengan kondisi bayi hanya merintih saat dilakukan
stimulasi. Tampak seluruh warna tubuh merah terang namun pada ekstremitas bayi
kebiruan. Frekuensi nadi 110 x/menit dan upaya bayi untuk bernapas tampak lemah dan
tidak teratur. Bayi cenderung diam dan kurang aktif. Apakah kategori skor APGAR pada
bayi tersebut ?
a. Gagal napas
b. Sianosis
c. Asfiksia ringan
d. Asfiksia sedang
67 Pembahasan

Skor APGAR bayi dalam kasus

a. Appearance  Bayi tampak merah terang pada tubuh namun kebiruan pada ektremitas (1)

b. Pulse  Frekuensi nadi 110 x/menit (2)

c. Grimace  Bayi hanya merintih ketika distimlasi (1)

d. Activity  Bayi tapak diam dan kurang aktif (1)

e. Respiration  Upaya bayi untuk bernapas tampak lemah dan tidak teratur (1)

Skor APGAR = 6 (asfiksia sedang)

Pada kasus ini bayi hanya membutuhkan tindakan pertolongan ringan, seperti membersihkan lendir yang
menutupi jalan pernapasan bayi
67 Pembahasan
Keperawatan
68
spesifik area anak

Perawat anak sedang merawat bayi A dengan kelainan kongenital hernia diafragmatika
disertai sepsis yang sedang dirawat menggunakan ventilator diruang NICU. Dokter
mengatakan bahwa bayi tersebut kemungkinan tidak akan bertahan lama karena kondisinya.
Ibu bayi A mengatakan ingin tetap mempertahankan anaknya dan tetap memasang ventilator
tersebut. Sementara ada bayi B yang juga membutuhkan ventilator karena asfiksia
neonatorum pasca lahir. Dilema etik apakah yang sedang dihadapi oleh perawat saat ini ?
a. Confidentiality vs fidelity
b. Justice vs autonomy
c. Veracity vs beneficience
d. Justice vs non-maleficience
68 Pembahasan

a. Justice  Perawat harus berbuat adil kepada semua pasien tanpa memberda bedakan

Dalam kasus disebutkan bahwa terdapat pasien/bayi lainnya (bayi B) yang membutuhkan
ventilator yaitu dengan asfiksia neonatorum pasca lahir. Perawat harus adil kepada pasien tersebut
karena membutuhkan ventilator di NICU

b. Otonomi  Pasien berhak dan bebas memutuskan perawatan atas kondisi kesehatannya

Dalam kasus diatas, ibu bayi A menginginkan ventilator tetap terpasang sementara ibu telah
mengetahui kondisi kesehatan bayinya oleh penjelasan dokter bahwa bayi A tidak dapat bertahan lama
lagi
Keperawatan
69
spesifik area anak

Seorang perawat poliklinik tumbuh kembang rumah sakit X sedang melakukan skrining
menggunakan instrument KPSP pada An. S (1 tahun). Hasil pemeriksaan menunjukkan
bahwa terdapat 7 jawaban YA. Apakah tindak lanjut yang harus dilakukan perawat?
a. Rujuk ke psikolog/dokter anak untuk pemeriksaan secara menyeluruh
b. Lakukan pemeriksaan tumbuh kembang menggunakan instrument dibawah usia anak
c. Minta ibu untuk menstimulasi anak dan lakukan pemeriksaan ulang 2 minggu kemudian
d. Puji keberhasilan orang tua/pengasuh
69 Pembahasan

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa perkembangan An. S meragukan sehingga tindak lanjut yang tepat
dilakukan oleh perawat adalah menasehati Ibu/pengasuh untuk melakukan stimulasi lebih sering dengan penuh
kasih sayang dan menjadwalkan kunjungan ulang untuk 2 minggu lagi. Apabila hasil pemeriksaan selanjutkanya
juga meragukan, rujuk ke Rumah Sakit rujukan tumbuh kembang level 1. Tindakan sesuai intepretasi KPSP
adalah sebagai berikut:

1. Sesuai (skor 9-10)

Puji keberhasilan orang tua/pengasuh. Lanjutkan stimulasi sesuai umur. Jadwalkan kunjungan
berikutnya.

2. Meragukan (skor 7-8)

Nasehati Ibu/pengasuh untuk melakukan stimulasi lebih sering dengan penuh kasih sayang.
Jadwalkan kunjungan ulang untuk 2 minggu lagi. Apabila hasil pemeriksaan selanjutkany juga meragukan,
rujuk ke Rumah Sakit rujukan tumbuh kembang level 1.

3. Penyimpangan (skor <6)

Rujuk ke Rumah Sakit rujukan tumbuh kembang level 1.


7 Keperawatan
0 spesifik area anak

Seorang anak (5 tahun) di rawatdengan diagnosa AML. Hasil pengkajian: anak tampak lesu,
respon sosial lambat, kontak mata terbatas, suka mencoret coret dan belum mampu
berhitung. Apa masalah keperawatan yang tepat?
a. Risiko gangguan perkembangan
b. Gangguan tumbuh kembang
c. Risiko gangguan pertumbuhan
d. Gangguan perlekatan
7
Pembahasan
0

DO :
Anak tampak lesu, respon sosial lambat, kontak mata terbatas, suka mencoret
coret dan belum mampu berhitung.
Gangguan tumbuh kembang didefinisikan sebagai kondisi individu yang
menggalami angguan kemampuan bertumbuh dan berkembang sesuai dengan
kelompok usianya.
7 Keperawatan
1 spesifik area anak

Seorang anak (3tahun) dibawa ke puskesmas dengan keluhan BAB cair dengan frekuensi
5x/24 jam sejak 2 hari yang lalu. Hasil pengkajian: anak letargi, mata cekung, CRT > 2
detik, tidak mau minum, suhu tubuh 38,3oC, RR 30x/menit, frekuensi nadi 115x/menit.
Apakah intervensi masalah yang tepat sesuai MTBS ?
a. Disentri
b. Diare dehiidrasi berat
c. Diare dehidrasi ringan
d. Diare persisten
7 Pembahasan
1
7 Keperawatan
2 spesifik area anak

Seorang perawat sedang mengunjungi anak (3 tahun) yang mengalami demam 3 hari yang
lalu. Anak terlihat takut ketika perawat akan melakukan pemasangan infus. Perawat
menyarankan agar Ibu mendampingi anak dengan membacakan dongen yang dilakukan
agar anak dapat mengalihkan rasa takut anak.
Apakah jenis terapi bermain yang dilakukan pada kasus tersebut?
a. Sense of pleasure play
b. Cooperative play
c. Social affective play
d. Assosiative play
72 Pembahasan

DO :
Anak terlihat takut ketika perawat akan melakukan pemasangan infus. Perawat
menyarankan agar Ibu mendampingi anak dengan membacakan dongen yang dilakukan
agar anak dapat mengalihkan rasa takut anak.
Jenis permainan yang dilakukan adalah social affective play dimana jenis permainan ini
merupakan hubungan interpersonal yang menyenangkan antara anak dengan orang lain.
Pada kasus diatas, Ibu melakukan hal yang menyenangkan dengan dongen gagar anak
mampu mengalihkan rasa takutnya.
7 Keperawatan
3 spesifik area anak

Seorang anak perempuan (6 tahun) dirawat di PICU karena meningitis. Hasil pengkajian:
kesadaran menurun dan terpasang ventilator. Orang tua mengatakan tidak sanggup lagi
membayar biaya rumah sakit dan ingin membawa pulang anaknya. Dilema etik apakah yang
dihadapi oleh perawat ?
a. Otonomi vs non-maleficience
b. Otonomi vs beneficience
c. Otonomi vs fidelity
d. Otonomi vs veracity
73 Pembahasan

Otonomi Otonomi  Pasien berhak dan bebas memutuskan perawatan atas kondisi kesehatannya

Pada kasus, orang tua klien meminta untuk membawa pulang anaknya karena tidak sanggup dengan
biaya perawatan di rumah sakit

Beneficience  Perawat mempunyai keharusan untuk berbuat baik kepada pasien dimana setiap
tindakan perawatan ditujukan untuk kebaikan pasien

Perawat masih mempertimbangkan untuk tetap memberikan ventilator untuk meningkatkan atau
mempertahankan kondisi kesehatan pasien
7 Keperawatan
4 spesifik area anak

Seorang balita dibawa ke IGD karena batuk berdahak dan riwayat demam 1 hari lalu. Hasil
pengkajian: anak rewel karena sesak dan tidak dapat mengeluarkan dahaknya, tidak mau
makan dan minum. Hasil auskultasi: terdengar crackles di lobus kanan paru. Frekuensi
napas 40x/menit dan suhu 37 derajat celcius. Apakah tindakan keperawatan utama pada
kasus?
a. Menganjurkan ibu untuk memberikan anak minum air hangat
b. Melatih napas dalam dan batuk efektif
c. Kolaborasi pemberian terapi oksigen
d. Kolaborasi pemberian terapi inhalasi
7
Pembahasan
4

Data fokus :

● Balita dirawat dengan batuk berdahak dan riwayat demam 1 hari yang lalu

● Anak rewel dan tidak dapat mengeluarkan dahaknya

● Tidak mau makan dan minum

● Hasil auskultasi : terdengar suara crackles di lobus kanan paru, RR 40 x/menit

Berdasarkan data fokus diatas, masalah keperawatan yang dialami klien adalah bersihan jalan napas
tidak efektif, dimana data mayor yang ditemukan adalah balita mengalami batuk berdahak dan sulit
mengeluarkan dahaknya, RR 40 x/menit, dan hasil auskultasi: terdengar suara crackles di lobus kanan
dan wheezing. Maka intervensi yang tepat untuk dilakukan pada klien adalah Kolaborasi pemberian
terapi inhalasi.
7 Keperawatan
5 spesifik area anak

Berikut merupakan jenis vaksin yang sensitif terhadap suhu beku (freeze sensitive), adalah...
a. Vaksin BCG
b. Vaksin Polio
c. Vasin Campak
d. Vaksin DT
7
Pembahasan
5

Penggolongan vaksin dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Vaksin yang sensitif terhadap beku  Vaksin DT, TT, Td, Hepatitis B dan DPT?HB/Hib

2. Vaksin yang sensitif terhadap suhu panas  Vaksin campak, Polio dan BCG
Tindakan
7
keperawatan gawat
6
darurat
Seorang laki-laki (27 tahun) dibaw ke IGD setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Hasil
pengkajian menunjukkan pasien mengalami cedera kepala sedang, GCS 11, tekanan darah
130/70 mmHg, HR 108x/menit, RR 35 x/menit, tampak retraksi dinding dada, SaO 2 85%,
pH 7,35, PCO2 50 mmHg, PO2 70 mmHg. Apakah masalah keperawatan utama dalam kasus
tersebut ?
a. Bersihan jalan napas tidak efektif
b. Gangguan ventilasi spontan
c. Pola napas tidak efektif
d. Gangguan pertukaran gas
7 Pembahasan
6
Data Fokus :

Pasien mengalami cedera kepala sedang

• GCS 11

• Tampak retraksi dinding dada Tanda mayor :


• SaO2 85% • Tampak retraksi dinding dada

• pH 7,35 • PCO2 50 mmHg ( meningkat (Nilai normal = 35-45 mmHg)

• PCO2 50 mmHg • PO2 70 mmHg ( menurun (Nilai normal = 80 – 100 mmHg)

• PO2 70 mmHg • SaO2 85% menurun (Nilai normal = 95 – 100 %)

• Tekanan darah 130/70 mmHg • GCS 11 ( mengalami penurunan kesadaran (apatis)

• HR 105x/menit • RR 34 x/menit ( dipsnea )

• RR 35 x/menit

Masalah keperawatan dalam kasus tersebut adalah Gangguan


Ventilasi Spontan, yaitu penurunan cadangan energi yang mengakibatkan
individu tidak mampu bernapas secara adekuat.
7 Pembahasan
6
Diangosis Ketidakefektifan bersihan Ketidakefektifan pola Hambatan ventilasi Hambatan
jalan napas napas spontan pertukaran gas

Definisi Ketidakmampuan Inspirasi dan/atau Ketidakmampuan Kelebihan atau defisit


membersihkan sekresi atau ekspirasi yang tidak memulai dan/atau oksigenasi dan/atau
obstruksi dari saluran napas memberi ventilasi yang mempertahankan eliminasi karbon
untuk mempertahankan adekuat pernapasan yang dioksida pada
bersihan jalan napas adekuat untuk membrane alveolar
menyokong kehidupan kapiler
Kata kunci - Dipsnea - Pola napas abnormal - Penurun SaO2 - pH arteri abnormal
- batuk tidak efektif - Dipsnea - Penurunan PO2 - Penurunan CO2
- Suara napas tambahan - Pernapasan cuping - Peningkatan PCO2 - Hiperkapnia
- Sputum berlebih hidung - Dipsnea - Hipoksemia
- Pernapasan bibir - Penggunaan otot - Hipoksemia
- Penggunaan otot bantu bantu napas - Dipsnea
napas
- Retraksi intercosta
7
Oksigenasi sederhana
7

Seorang perempuan (45 tahun) dirawat di ruang isolasi dengan TBC. Hasil pengkajian
pasien mengeluhkan sesak napas, RR 28x/menit HR 100x/menit dan td 90/70 mmHg.
Perawat akan memberikan intervensi pursed lip breathing untuk meningkatkan ventilasi dan
oksigenasi. Saat ini, pasien diminta menarik napas melalui hidung selama 4 detik dengan
posisi mulut tertutup dan menahan selama 2 detik. Apakah tindakan selanjutnya yang
dilakukan perawat?
a. Menginstruksikan pasien untuk merilekskan otot leher dan bahu
b. Menganjurkan pasien untuk menghembuskan napas dengan cepat
c. Menganjurkan untuk menghembuskan napas melalui mulut selama 8 detik dan bibir
mencucu, usahakan tidak ada udara yang keluar melalui hidung
d. Menganjurkan untuk menghembuskan napas melalui hidung
77 Pembahasan

Pursed lip breathing merupakan teknik pernapasan dimana udara dihirup secara perlahan melalui hidung
dengan mulut tertutup dan menghembuskan udara secara perlahan melalui mulut dengan bibir mengerucut.
Adapun prosedur pursed lip breathing adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi pasien 9. Instruksikan pasien menghembuskan napas melalui


2. Cuci tangan mulut selama 8 detik dan bibir mencucu, usahakan
3. Jelaskan maksud dan tujuan tidak ada udara yang keluar melalui hidung
4. Informed concent 10. Ulangi langkah 8-10x
5. Posisikan pasien dengan nyaman 11. Anjurkan pasien untuk memberikan durasi
6. Instruksikan pasien merilekskan otot leher dan ekshalasi lebih panjang dari inhalasi serta tidak
bahu terburu-buru dalam menghembuskan napas tetapi
7. Instruksikan pasien melakukan napas dalam dengan melakukan secara perlahan
menarik napas melalui hidung selama 4 detik dan 12. Langkah diulangi sampai gejala berkurang
merasakan dada mengembang serta perut tertarik 13. Evaluasi
kedalam 14. Cuci tangan
8. Insruksikan pasien menahan napas selama 2 detik 15. Dokumentasi
7
Oksigenasi sederhana
8

Nn. Y (21 tahun) 46 dibawa ke rs oleh temannya karena keluhan sesak napas setelah kerja
bakti. Hasil pemeriksaan: klien memiliki riwayat asma, TD 100/80 mmHg, frekuensi nadi
90x/menit, frekuensi napas 28x/menit, dan suhu 36,7oC. Hasil pemeriksaan fisik tampak
pasien bernapas menggunakan otot dinding dada dan terdengar suara wheezing. Apakah
Rencana intervensi keperawatan yang tepat pada kasus di atas?
a. Kolaborasi pemberian bronkodilator
b. Anjurkan pasien untuk bedrest
c. Lakukan fisioterapi dada
d. Lakukan postural drainage
7
Pembahasan
8

Adanya suara wheezing, sesak dan penggunaan otot bantu napas mengindikasikan bahwa
jalan napas pasien tidak paten sehingga masalah keperawatan yang muncul adalah
bersihan jalan napas tidak efektif. Oleh karena itu, dibutuhkan intervensi pembebasan
jalan napas. Pada asma bronkial, wheezing terjadi karena adanya bronkospasme sehingga
tindakan yang tepat dilakukan adalah pemberian bronkodilator.
7
Oksigenasi sederhana
9

Seorang perempuan (39 tahun) datang ke IGD dengan PPOK dengan klien keluhan sesak
napas dan dada terasa berat. Hasil pengkajian : TD 130/90 mmHg, frekuensi nadi
96x/menit, frekuensi nafas 31 x/menit. Hasil analisa gas darah menunjukkan pH 7,25, PCO2
55 mmHg, PO2 70 mmHg, HCO3 25 mmHg. Apakah suplemen oksigen yang tepat
diberikan kepada pasien ?
a. Rebreathing mask (RM)
b. Non-rebreathing mask (NRM)
c. Face mask
d. Sungkup venturi
7
Pembahasan
9

Hasil AGD :
● pH 7,25 ( menurun)
● PCO2 55 mmHg (meningkat)
● PO2 70 mmHg (menurun)
● HCO3 25 mmHg (normal)
Dari data tersebut, pasien mengalami kondisi asidosis respiratorik akut dimana terjadi
penumpukan CO2 dalam darah dan paru-paru tidak bisa mengeluarkan oksigen dengan
optimal. Jadi untuk mengatasi masalah tersebut, klien diberikan suplemen oksigen berupa
NRM agar udara saat inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi
80 Oksigenasi sederhana

Pasien laki-laki (30 tahun) datang ke IGD dengan penurunan kesadaran akibat benturan
kepala yang dialami. Hasil pengkajian: terdengar suara snoring, RR 28x/nenit, frekuensi
nadi 110x/menit, GCS 11, TD 110/80 mmHg dan terdapat gag reflek. Apakah tindakan yang
tepat dilakukan oleh perawat ?
a. Memiringkan pasien
b. Memposisikan pasien semi fowler
c. Memasang NPA
d. Memasang OPA
80 Pembahasan

Hasil pengkajian menunjukkan bahwa pasien mengalami penurunan kesadaran,


terdapat suara snoring dan terdapat gag reflek. Adanya suara snoring
menandakan adanya bersihan jalan napas tidak efektif. Untuk mempertahankan
kepatenan jalan napas, maka perawat harus melakukan tindakan pemasangan
NPA (Nasopharingeal Airway) karena terdapat indikasi gag reflek atau reflek
muntah
8
Oksigenasi sederhana
1

Seorang perempuan (25 tahun) dirawat dengan keluhan sesak berulang dengan stimulus
dingin. Hasil pengkajian : Sesak, batuk produktif, dahak kental. TD 110/70 mmHg,
frekuensi nadi 90x/menit, RR 28x/menit dan suhu 37,4oC, terdengar suara wheezing, SpO2
90%. Pasien diberikan tindakan nebulasi dengan ventolin. Apa yang perlu dievaluasi setelah
tindakantersebut ?
a. Jumlah dan karakteristik sputum
b. Kemampuan batuk efektif
c. Suara napas
d. Kenyamanan pasien
8
Pembahasan
1

Data objektif:
a. Sesak, batuk produktif, dahak kental
b. TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi 90x/menit, RR 28x/menit dan suhu 37,4oC,
terdengar suara wheezing, SpO2 90%.
c. Telah dilakukan tindakan nebulasi dengan ventolin
Wheezing terjadi karena adanya bronkospasme sehingga tindakan yang tepat dilakukan
adalah pemberian bronkodilator diantaranya adalah ventolin. Hal yang perlu dievaluasi
pada tindakan tersebut adalah auskultasi suara nafas paru.
Keperawatan spesifik
82
area komunitas

Hasil pengkajian di suatu desa didapatkan data 75% anak jarang makan buah dan sayur,
45% jarang cuci tangan sebelum makan. Hasil observasi didapatkan anak-anak diwilayah
tersebut terbiasa membeli makanan di pinggir jalan yang belum terjamin kebersihannya.
Beberapa ibu mengatakan anak susah disuruh cuci tangan sebelum makan karena merasa
tidak ada bedanya. Apakah topik penyuluhan yang sesuai dengan kasus?
a. Pola makan sehat
b. Perilaku hidup bersih dan sehat
c. Dampak kurangnya konsumsi buah dan sayur
d. Dampak makan makanan sembarangan
8 Pembahasan
2

Pada kasus disebutkan bahwa terdapat beberapa perilaku yang tidak sesuai dengan
perilaku hidup bersih dan sehat mencakup jarang makan buah dan sayur, jarang cuci
tangan sebelum makan dan jajan sembarangan sehingga topik penyuluhan yang tepat
adalah perilaku hidup bersih dan sehat.
8 Penerapan edukasi
3 kesehatan

Seorang perempuan (24 tahun) datang ke poli KIA dengan keluhan banyak perubahan pada
tubuhnya seperti sering buang air kecil dimalam hari (9 kali), muncul garis-garis pada perut
dan payudara yang nyeri dan membesar. Saat ini merupakan kehamilan pertama dan usia
kehamilan 32 minggu, klien takut bila terjadi sesuatu dengan dirinya dan janin karena
perubahan yang terjadi, klien juga mengeluhkan sulit tidur. Apakah materi edukasi yang
tepat untuk kasus tersebut?
a. Kebutuhan tidur ibu hamil
b. Manajemen kecemasan
c. Perubahan fisiologis kehamilan
d. Risiko cidera janin
8
Pembahasan
3

Semua sistem tubuh mengalami perubahan dari keadaan tidak hamil ke keadaan hamil
yang disebut dengan fisiologi maternal. Pada klien, keluhan sering buang air kecil
disebabkan karena perbesaran uterus yang menekan kandung kemih. Mendekati kelahiran,
janin akan turun mendekati pelvis dan lebih menekan kandung kemih sehingga
meningkatkan frekuensi BAK. Pada payudara, perbesaran yang dialami disebabkan
karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveolar dan suplai darah sedangkan garis-garis
pada perut merupakan striae gravidarum. Informasi mengenai perubahan fisiologis
kehamilan yang dialami klien harus disampaikan untuk mengurangi kekhawatiran dan
memudahkan klien untuk beradaptasi dengan perubahan.
Penerapan edukasi
84
kesehatan

Selama pandemi Covid-19, banyak sekali himbauan untuk melakukan PHBS salah satunya
adalah hand hygiene. Perawat sedang melakukan edukasi hand hygiene kepada komunitas
ibu PKK di wilayah puskesmas binaannya. Berapakah durasi mencuci tangan yang
dianjurkan oleh WHO?
a. 30-60 detik mencuci tangan dengan handwash
b. 40-60 detik mencuci tangan dengan handwash
c. 30-60 detik mencuci tangan dengan handrub
d. 40-60 detik mencuci tangan dengan handrub
84 Pembahasan

Berdasaran anjuran dari WHO,


mencuci tangan dengan sabun
dilakukan selma 40- 60 detik, dan
20-30 detik durasi mencuci tangan
dengan handrub.
Jika telah 5x mencuci tangan dengan
handrub, sebaiknya diselingi dengan
1x cuci tangan dengan handwash
Penerapan edukasi
85
kesehatan

Hasil pegkajian di suatu kelurahanmenunjukkan data 35% masyarakat menderita hipertensi,


15% diantaranya pernah mengalami stroke ringan, banyak kedai yang menjual ikan asin dan
gorengan di wilayah tersebut, 50% berpendidikan tamat SD, danmayoritas bermata
pencaharian sebagai nelayan. Masyaraat belum pernah mendapatkan informasi kesehatan
tentang hipertensi karena jarak ke fasyankes lumayan jauh. Apakah topik edukasi kesehatan
yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut?
a. Pola makan yang sehat di masyarakat
b. Pengurangan konsumsi alkohol pada hipertensi
c. Cara mengatasi stress pada penderita hipertensi
d. Pengurangan konsumsi natrium pada penderita hipertensi
85 Pembahasan

Data objetif :
a. 35% masyarakat menderita hipertensi
b. 15% diantaranya pernah mengaami stroke ringan
c. banyak kedai yang menjual ikan asin dan gorengan di wilayah tersebut
d. 50% berpendidikan tamat SD
e. mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan
Berdasarkan data objektif diatas, topik yang tepat untuk permasalahan hipertensi diilayah
tersebut adalah pengurangan konsumsi natrium pada penderita hipertensi. Selain itu,
banyaknya kedi penjual ikan asin dan mayoritas penduduknya bermata pencaharian
sebagai nelayan, memungkinkan penduduknya mengkonsumsi olahan yang ikan terutama
ikan asin.
Penerapan edukasi
86
kesehatan

Seorang perawat komunitas akan memberikan pendidikan kesehatan kepada anak usia
sekolah dengan topik perawatan gigi dan mulut. Apakah media pendidikan kesehatan
yangtepat digunakan untuk sasaran tersebut ?
a. Leaflet
b. Audio visual
c. Spanduk
d. Booklet
86 Pembahasan

Anak usia sekolah merupakan anak yang sedang berada pada periode usia 6-12 tahun
dimana umumnya sedang menempuh pendidikan sekolah dasar. Salah satu karakteristik
anak usia sekolah adalah memiliki aktifitas fisik yang tinggi dan berisiko terpapar sumber
penyakit. Oleh karena itu, mediayang tepat digunakan untuk pendidikan kesehatan pada
anak usia seolah berupa audio visual seperti video animasi sehingga lebih menarik
perhatian anak.
87 Tanda gejala pasien

Seorang laki-laki (36 tahun) dirawat di rumah sakit dengan keluhan cepat lelah,pusing,
mual, muntah,diare dan volumesedikit mesipun banyak minum. Hasil pemeriksaan lab
menunjukkan nilai BUN 50 mg/dL. Apakah kemungkinan diagnosis pasien ?
a. Infeksi saluran kemih
b. Gagal ginjal akut
c. Nefrolitiasis
d. Glumerulonefritis
87 Pembahasan

Pemeriksaan Blood Urea Nitrogen (BUN) dapat digunakan sebagai pemeriksaan


penunjang gagal ginjal akut. Pengukuran ureumdapat digunkaan untu mengevaluasi
fungsi ginjal, statushidrasi, manilai kesimbangan nitrogen,dan menilai hasil hemodialisa.
88 Tanda gejala pasien

Remaja (16 tahun) datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut bagian bawah sejak minggu
yang lalu. Nyeridirasakan hilang timbul dengan skala 7, mual muntah serta tidaknafsu
makan. Hasil palpasi pada titik mc.burney menunjukkan hasil positif. apakah kemungkinan
diagnosa pasien ?
a. Hymen imperforata
b. Kista bartholini
c. Apendisitis
d. Klamidia
88 Pembahasan

Titik mc. burney merupakan titik imajiner yang digunakan untuk memperkirakan letak
apendiks, yaitu 1/3 lateral dari garis yang dibentuk dari umbilikus dan SIAS dextra. Nyeri
tekan pada titik mc burney menunjukkan adanya inflamasi pada apendiks yang disebut
dengan apendisitis.
Tindakan
89
keperawatan kritis

Pasien perempuan (40 tahun) dirawat diruang ICU dengan penyakit CKD stadium V on HD.
Hasil pengajian: Bagian ekstremitas atas dan bawah bengkak, penurunan kesadaran,
pernafasan menggunakan ventilator. Keluarga telah diedukasi oleh perawat bahwa kondisi
kesehatan klien semakin menurun. Hal yang tepat dilakukan oleh perawat untuk memenuhi
kebutuhan klien pada kondisi tersebut ?
a. Menyarankan keluarga untuk terus mendampingi klien
b. Memutar murotal Al-Quran sebagai bentuk pendampingan secara spiritual
c. Melakukan EFT
d. Memodifikasi lingkungan sekitar klien agar nyaman
89 Pembahasan

-
Keperawatan pre,
90
intra, post operasi

Pasien perempuan (26 tahun) dipindahkan dari kamar operasi ke kamar pasien dengan post
operasi caesar hari kedua. Pasien mengeluh nyeri pada bekas luka operasi, skala nyeri 7,
tampak mengernyit, tida nafsu makan, pasien juga mengatakan susah tidur dan nyeri
bertambah ketika bergerak. Hail pengkajian : TD 140/80 mmHg, frekuensi nadi 110x/menit,
RR 25x/menit suhu 37,8oC, tampakgelisah. Apakah masalah keperawatan pada kasus
tersebut ?
a. Risiko infeksi
b. Gangguan pola tidur
c. Nyeri akut
d. Intoleransi aktifitas
90 Pembahasan

Data mayor :
P  post operasi caesar
Q-
R  area sekitar bekas operasi
S  skala7
T  nyeri bertambah ketika bergerak
TD 140/80mmHg
HR 110x/menit
Data objektif :
• Klien mengernyit
• Klien tampakgelisah
Diagnosa keperawatan  Nyeri akut
“Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras.
Tidak ada keberhasilan tanpa kebersamaan.
Tidak ada kemudahan tanpa doa.”
Ridwan Kamil

Anda mungkin juga menyukai