Anda di halaman 1dari 25

RUANG LINGKUP PRAKTIK

KEPERAWATAN KELUARGA

EMMELIA RATNAWATI, M.Kep. Ns.Sp. Kep.Kom


Karakteristik Unik dari praktik
Keperawatan Keluarga
 Mengenali dan mengintegrasi konsep-konsep keluarga
 Menggunakan pandangan yang luas dalam mengkaji
keluarga: memperhatikan perbedaan dari tiap-tiap
anggota keluarga dari berbagai segi; pola komunikasi,
pengambilan keputusan, sikap dan nilai, kebudayaan
dan gaya hidup
 Berfokus pada interaksi keluarga dan dinamika
keluarga
 Melibatkan anggota keluarga dalam pengambilan
keputusan dan asuhan keperawatan
 Keluarga perkotaan berbeda dengan keluarga pedesaan
Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan
Perkembangan Keperawatan Keluarga
 Peningkatan pengakuan dalam lingkungan
keperawatan terhadap kebutuhan akan
profesi kesehatan dan fokus kesehatan
daripada orientasi pada penyakit
 Peningkatan populasi lansia dan

perkembangan dari penyakit kronis


 Memperhatikan kesadaran yang luas dari

keluarga yang bermasalah di masyarakat


 Penerimaan umum dan luas dari
interpersonal dan teori keluarga
 Gerakan terapi keluarga, perkawinan,

perkembangan dalam stimulasi anak, klinik,


dan pelayanan keluarga
 Perkembangan dari penelitian keluarga dan

menemukan hal-hal yang signifikan.


Tujuan Praktik Keperawatan Keluarga
 Peningkatan Kesehatan
 Pemeliharaan Kesehatan
 Pemulihan Kesehatan  Trend saat ini

Keperawatan kesehatan di rumah


Prevalensi penyakit kronis
Ketidakberdayaan di kalangan lansia
populasi meningkat
TINGKAT PENCEGAHAN
1. Pencegahan Primer: promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit
2. Pencegahan Sekunder: deteksi dini,
diagnosis, dan terapi
3. Pencegahan Tersier:tahap pemulihan dan
rehabilitasi  minimalisasi disabilitas dan
memaksimalkan fungsi.
Pencegahan Primer
 Dilakukan sebelum masalah timbul
 Kegiatan berupa pencegahan spesifik dan

promosi kesehatan
 Jenis kegiatan: pendidikan kesehatan,

kebersihan diri, penggunaan sanitasi


lingkungan yang bersih, olahraga, imunisasi,
perubahan gaya hidup
 Hambatan: dana, sikap, sosialisasi, rolemodel

yang buruk, sistem nilai materialistik


Pencegahan Sekunder
 Dilakukan pada awal masalah timbul maupun
saat masalah berlangsung
 Kegiatan: deteksi dini dan tindakan

penyembuhan
Pencegahan tersier
 Dilakukan pada saat masalah kesehatan telah
selesai, mencegah komplikasi, meminimalkan
keterbatasan dan memaksimalkan fungsi
melalui rehabilitasi
 Kegiatan: melakukan rujukan kesehatan,

konseling kesehatan bagi yang bermasalah,


memfasilitasi ketidakmampuan dan
mencegah kematian
Klien Prevensi Prevensi Prevensi
Primer Sekunder Tersier
Keluarga Pendidikan Penanganan Rujukan/
atau konseling gigi konseling
terkait perilaku kesehatan
merokok, Tes tuberkulin mental bagi
perawatan gigi, bagi keluarga keluarga yang
atau nutrisi berisiko mengalami
krisis (misalnya
Perumahan berduka,
yang sehat bercerai)

Instruksi diit
dan monitor AK
dengan BB
Keluarga-keluarga yang tergolong risiko tinggi
dalam bidang kesehatan:
 Keluarga dengan anggota keluarga dalam masa usia
subur dengan masalah: tk sosek rendah; keluarga
kurang atau tidak mampu mengatasi masalah
kesehatan sendiri; keuarga dengan penyakit keturunan
 Keluarga dengan ibu risiko tinggi kebidanan: waktu
hamil umur ibu kurang dari 16 tahun atau lebih 35
tahun; waktu hamil menderita kekurangan gizi atau
anemia; primipara atau multipara; riwayat persalinan
dengan komplikasi
 Keluarga dengan anak: lahir premature; berat badan
sukar naik; lahir dengan cacat bawaan; ASI ibu kurang
sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi; Ibu
menderita penyakit menular
 Keluarga mempunyai masalah dalam hubungannya
antara anggota keluarga: anak yang tidak dikehendaki
dan mencoba untuk digugurkan; sering timbul cekcok;
ada anggota keluarga yang sering sakit; salah satu
orang tua meninggal, cerai, atau lari meninggalkan
rumah
Pengambilan Keputusan dalam
Perawatan Kesehatan Keluarga
Berdasarkan pemikiran:
 Hak tanggung jawab kepala keluarga
 Kewenangan dan otoritas yang diakui oleh

masing-masing anggota keluarga


 Hak dalam menentukan masalah dan

kebutuhan pelayanan terhadap keluarga/


anggota keluarga yang bermasalah
Hambatan
 Hambatan dari keluarga: pendidikan rendah;
keterbatasan sumber daya(dana, fasilitas);
kebiasaan yang melekat; social budaya yang
tidak menunjang
 Hambatan dari perawat: sarana prasarana

yang tidak menunjang; kondisi


alam/geografis yang sulit dijangkau;
kesulitan komunikasi (bahasa); keterbatasan
pengetahuan perawat tentang kultur keluarga
Kompetensi Perawat dalam
Praktik Keperawatan
Keluarga
Peran perawat dalam askep keluarga
 Pendidik: memberikan informasi kesehatan
mll pendidikan kesehatan; focus dan isi
penkes pada keluarga meliputi peningkatan,
pencegahan penyakit dan dampak dari
penyakit
 Peneliti: aktivitas penelitian yang berfokus

pada individu, keluarga, kelompok, atau


komunitas  menerapkan hasil temuan
dalam pengembangan dan perbaikan praktik
keperawatan komunitas.
 Konselor: mendengarkan keluarga secara objektif,
memberikan umpan balik dan informasi serta
membantu keluarga mll proses pemecahana masalah
dan mengidentifikasi sumber dalam keluarga. Perawat
membantu mengidentifikasi alternative solusi,
membuat keluarga menyadari proses pemecahan
masalah yang dihadapi.
 Manajer kasus: mengkaji-mengevaluasi
pelayanan pada keluarga; menunjukkan
kemapuan mengidentifikasi sumber daya
keluarga, memotivasi, dan koordinasi dalam
memenuhi kebutuhan yankes keluarga
 Kolaborator: dapat berpartisipasi bekerjasama
membuat keputusan kebijakan, berkomunikasi
dengan anggota tim kesehatan, berpartisipasi
bekerjasama melaksanakan tindakan untuk
menyelesaikan masalah keluarga.  kemampuan
berkomuninasi
 Penghubung: membantu mempertahankan

kontinuitas di antara petugas professional dan non


professional. Perawat komunitas diharapkan merujuk
permasalahan klien kepada sarana pelayanan
kesehatan serta sumber yang ada di masyarakat spt
Puskesmas, RS, toga, toma.
 Pembela: ditunjukkan oleh perawat yang tanggap thd
kebutuhan komunitas dan mampu mengkomunikasikan
kebutuhan tsb kpd pemberi pelayanan yang tepat;
menggunakan sumber2 atau dukungan yg tersedia di
masy serta membantu komunitas mengambil
keputusan guna mempertahankan dan meningkatkan
kesehatannya. Advokasi ditujukan utk mempengaruhi
kebijakan bagi pengambil kebijakan.
 Pemberi perawatan langsung: memberikan askep pada
keluarga secara langsung dengan menggunakan
prinsip level pencegahan: primer, sekunder, dan
tersier.
 Role model: menampilkan perilaku yg dpt
dipelajari oleh orang lain, mjd panutan bagi
keluarga, memberi contoh yang benar bagi
keluarga.
 Referral resourse: dengan membuat rujukan
dan follow up rujukan ke yankes lain atau
nakes lain yg diperlukan klg.
 Pembaharu (innovator): membantu
melaksanakan perubahan ke arah yg lbh baik
utk perbaikan dan kepentingan kesehatan klg.
PERAN PERAWAT PUSKESMAS
(Minimal vs Ideal)

ideal
PEMODIFIKASI KONSULTAN
LINGKUNGAN

PENDIDIK KESEHATAN

KOORDINATOR
PENEMU KASUS /PENGHUBUNG
PEMBAHARU
PENELITI
(CHANGE
AGENT) KONSELOR
KLIEN
ROLE MODEL

PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN

MANAJER KASUS ADVOKAT

minimal
Pemberdayaan Keluarga
 Pemberdayaan mrpk proses pemberian kekuatan
atau dorongan shg membentuk interaksi
transformative klg.
 Upaya memobilisasi keluarga agar mampu

berperan dlm mengenal masalah, pengambilan


keputusan dan tindakan strategis.
 Perawat perlu mengetahui karakteristik keluarga;

melakukan pendekatan pd keluarga


 Keberhasilan pemberdayaan klg juga dipengaruhi

oleh lingkungan, termasuk klp yg diajak


kerjasama, situasi sos-pol, dan pengalaman klg.
Pendidikan Kesehatan Keluarga
 Mrpk salah satu bentuk kegiatan promosi
kesehatan yg dpt dilakukan kepada keluarga
 Media yg dapat digunakan: spanduk, VCD,

leaflet, dll
 Dirancang untuk membawa perubahan dalam

keluarga dan lingkungan


Terapi Modalitas dan Komplementer
 Terapi modalitas:terapi yg dilakukan perawat
secara mandiri sbg alternative pengobatan yg
dpt dilakukan klien dan keluarga dalam hal
pengobatan dan sudah dibbuktikan secara
riset dampaknya thd kesehatan klien.
 Terapi komplementer : terapi pelengkap

tindakan keperawatan
 Contoh: kompres hangat, relaksasi progresif,

imagery guidance, senam haid, yoga,


meditasi, dll.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai