Anda di halaman 1dari 14

DOKUMENTASI

KEPERAWATAN
KEPERAWATAN KOMUNITAS

KELOMPOK 7
L U K M A N L AT I F U N T O R O
JULIANA
RIA LISTIKA
LESKI CANDRA
HARMONIS
A R FA D Y S H A P U T R A
I N T I R I WA Y A T I
PROSES KEPERAWATAN
• Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan,
merencanakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam rangka membantu klien untuk
mencapai dan memelihara kesehatannya seoptimal mungkin. Langkah – langkahnya dimulai
dari (1) pengkajian : pengumpulan data, analisis data dan penentuan masalah, (2) diagnosis
keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi tindakan
keperawatan. (Wahit, 2005).
• Proses keperawatan pada komunitas mencakup individu, keluarga dan kelompok khusus yang
memerlukan pelayanan asuhan keperawatan. Tahap akhir dari proses keperawatan adalah
evaluasi. Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan
KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS

• DEFINISI
 Keperawatan komunitas atau community health nursing merupakan praktik untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menggunakan pengetahuan dari ilmu
keperawatan, ilmu sosial dan ilmu kesehatan masyarakat
 Pengertian lain dari keperawatan komunitas adalah suatu bentuk pelayanan profesional
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan terutama pada kelompok risiko tinggi
untuk meningkatkan status kesehatan komunitas dengan menekankan upaya peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit serta tidak mengabaikan kuratif dan rehabilitative
TUJUAN

Promosi Kesehatan
Proteksi Kesehatan
Pencegahan Penyakit dan Penyembuhan
SASARAN

Sasaran keperawatan komunitas adalah :


1. individu
2. keluarga
3. kelompok berisiko tinggi (keluarga atau penduduk di daerah kumuh)
4. daerah terisolasi
5. daerah yang tidak terjangkau (termasuk kelompok bayi, balita dan ibu hamil)
MODEL KEPERAWATAN
• Model keperawatan pada hakikatnya mengatur hubungan antara
perawat komunitas dengan klien, yaitu keluarga, kelompok, dan
komunitas. Klien telah memberikan kepercayaan dan
kewenangannya untuk membantunya meningkatkan kesehatan
melalui asuhan keperawatan komunitas yang berkualitas
JENIS MODEL KEPERAWATAN

• Model self care menurut Dorothy Orem


Model ini lebih menekankan kepada self care (mandiri) untuk mempertahankan kehidupan,
kesehatan dan kesejahteraan komunitas dalam keadaan, baik sehat maupun sakit (Orem, 1971, dalam
Marriner, 2001). Bila kita me-review empat konsep sentral dalam paradigma keperawatan
• Model Health Care System menurut Betty Neuman
Model kedua yang akan dibahas adalah model health care system (Neuman, 1972, dalam Anderson &
McFarlane, 2000). Model ini dikembangkan berdasarkan philosophy primary health care (pelayanan
kesehatan utama) yang memandang komunitas sebagai klien. Kliennya bisa meliputi individu,
kelompok, keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya yang dipandang sebagai suatu sistem
terbuka yang memiliki siklus input, proses, output dan feedback sebagai suatu pola yang dinamis
LANJUTAN (JENIS MODEL KEPERAWATAN)

• Model Keperawatan Komunitas sebagai Mitra (community as partner) menurut Anderson


& Mc Farlane
Model komunitas sebagai mitra (community as partner) yang dikembangkan berdasarkan
model Neuman dengan pendekatan totalitas manusia untuk menggambarkan masalah kesehatan
yang ada. Model ini sekaligus menekankan bahwa primary health care (PHC) sebagai filosofi
yang mendasari komunitas untuk turut aktif meningkatkan kesehatan, mencegah, dan mengatasi
masalah melalui upaya pemberdayaan komunitas dan kemitraan
PERAN DAN FUNGSI PERAWAT
KOMUNITAS
• Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan mempunyai peran dan fungsi dalam meningkatkan
kesehatan komunitas. Perawat dituntut mempunyai sekumpulan kemampuan/kompetensi yang
telah ditetapkan oleh kebijakan organisasi dengan merujuk pada persepsi dan harapan
komunitas terhadap pelayanan keperawatan komunitas yang diberikan.

Beberapa Peran dan Fungsi Perawat dalam Komunitas


• Manager kasus
• Pelaksana Asuhan keperawatan
• Pendidik
• Pembela (Advocate)
• Konselor
CONTOH KASUS
Data fokus 1:
• 93 % penampungan air tidak tertutup.
• Adanya jentik tiap penampungan air penduduk.
•  
• Tempat penampungan air tidak dikuras karena air hujan sulit didapat

Data fokus 2 :
• 78% jamban penduduk cemplung terbuka
• 56% keluarga Membuang sampah sembarangan .
• 44 % air limbah dibiarkan tergenang.
• 41 % air limbah dibuang kesungai.
• Lingkungan yang tidak mendukung dalam pembuatan saluran limbah.
LANJUTAN
Data fokus 3 :
• Jumlah lansia 16 orang (4,2%)
• 24% lansia yang memanfaatkan posyandu.
•  
• Masalah kesehatan lansia : rematik 3,1 %, Hiper tensi 1%.
• 37% lansiajika sakit berobat ke alternative/dukun
• 75% lansia tidak rutin memeriksakan kesehatannya di pelayanan kesehatan
 
Data fokus 4:
• 41 % PUS tidak KB
• Alasan tidak ikut KB :22 % Pus tidak tahu tentang KB, 29% arena takut, 4% dilarang suami
• 60% PUS mempunyai anak lebih dari 3 orang.
ANALISA DATA
Tanda dan gejala Etiologi Masalah
Dimanifestasikan oleh Berhubungan dengan ( Aktual / potensial )

 93 % penampungan air tidak tertutup.  Ketidakmampuan mengatasi masalah Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif
 Adanya jentik tiap penampungan air penduduk.  
 Tempat penampungan air tidak dikuras karena air hujan sulit didapat  
 78% jamban penduduk cemplung terbuka  
 56% keluarga Membuang sampah sembarangan .  
 44 % air limbah dibiarkan tergenang.  
 41 % air limbah dibuang kesungai.
 Lingkungan yang tidak mendukung dalam pembuatan saluran limbah

 Jumlah lansia 16 orang (4,2%)  Ketidakefektifan Pola Perawatan Kesehatan Manajemen Kesehatan Tidak Efektif
 24% lansia yang memanfaatkan posyandu. Keluarga
 Masalah kesehatan lansia : rematik 3,1 %, Hipertensi 1%.  
 37% lansia jika sakit berobat ke alternative/dukun
 75% lansia tidak rutin memeriksakan kesehatannya di pelayanan kesehatan
RENCANA ASKEPKOMUNITAS
Pelaksanaan
Dx. Kep Tujuan Strategi
No. Kegiatan Evaluasi
Komunitas   Intervensi
( Implementasi )
1 Pemeliharaan Kesehatan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Perilaku  Memberikan edukasi  Klien / masyarakat
Tidak Efektif berhubungan keperawatan komunitas dalam 2 Observasi : tentang cara mampu menunjukan
dengan Ketidakmampuan bulan, diharapkan Pemeliharaan  Identifikasi harapan untuk mengendalikan perilaku yang positif
mengatasi masalah kesehatan Efektif mengendalikan perilaku perilaku secara intensif  Klien / masyarakat
  Dengan kriteria hasil : Terapeutik :  Mengatur intonasi dan mampu secara
 Menunjukkan Pemahaman  Bicara dengan nada rendah dan nada suara pada saat mandiri menstimulus
Perilaku sehat tenang berinteraksi / anggota untuk
 Menunjukkan minat  Hindari sikap mengancam dan berkomunikasi dengan berperilaku sehat
meningkatkan perilaku berdebat klien/masyarakat  Klien / masyarakat
sehat  Hindari bersikap menyudutkan dan  Memberikan mampu menjalankan
 Mampu menjalankan menghentikan pembicaraan kesempatan terlebih perilaku sehat dalam
perilaku sehat  Diskusikan tanggung jawab dahulu kepada klien kehidupan sehari -
  terhadap perilaku untuk menyampaikan hari
 Informasikan keluarga bahwa masalahnya.
keluarga sebagai dasar  Tidak Mengintimidasi
pembentukan kognitif klien/masyarakat
 Beri penguatan positif terhadap  Memberikan gambaran
keberhasilan mengendalikan tanggung jawab
perilaku terhadap perilaku yang
 Jadwalkan kegiatan terstruktur baik
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai