Anda di halaman 1dari 16

PERENCANAAN – IMPLEMENTASI

DAN EVALUASI (PIE)


KEPERAWATAN KOMUNITAS
Perencanaan Keperawatan
Komunitas
Langkah-langkah :
 Analisis kembali masalah yang ada
 Lakukan prioritas masalah
 Tetapkan tujuan (umum dan khusus)
 Tentukan strategi keperawatan komunitas
 Tentukan intervensi yang akan dilakukan
 Tetapkan kriteria dan standar
 Tentukan sumber, tempat, waktu dan
penanggungjawab kegiatan
Stanhope, 2000
TAHAP 1 : ANALISIS MASALAH

LANGKAH-LANGKAH :
PERHATIAN KEMBALI RUMUSAN
MASALAH YANG ADA
VALIDASI DATA
YAKINKAN BAHWA DIAGNOSIS
YANG DITEGAKKAN TEPAT
TAHAP 2 : PRIORITAS MASALAH

LANGKAH-LANGKAH :
Buat kolom untuk menentukan prioritas
masalah
Gunakan acuan sbb : kesesuaian dgn peran
perawat komunitas, jumlah yang berisiko,
besarnya risiko, kemungkinan untuk dilakukan
penkes, minat masyarakat, kemungkinan untuk
diatasi, kesesuaian dengan program
Puskesmas, tempat, waktu, biaya, sumber daya
dan alat
Tentukan skor masing-masing dengan acuan
skala 1-5 (1 : tidak ada, 2 : rendah, 3 : cukup,
4 : tinggi dan 5 : sangat tinggi)
Hitung masing-masing total skor untuk
mendapatkan prioritas masalah
TAHAP 3 : MENETAPKAN TUJUAN
 Tujuan dalam keperawatan komunitas terdiri dari tujuan umum dan
tujuan khusus
 Tujuan umum berorientasi pada penyelesaian masalah
Mis :
setelah diberikan asuhan keperawatan komunitas diharapkan angka
penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat dapat menurun sebesar
25%
 Tujuan khusus berorientasi pada penyebab masalah
Mis :
setelah diberikan asuhan keperawatan komunitas selama 8 minggu
diharapkan :
1. 75 % masyarakat mempunyai pengetahuan yang baik tentang
berbagai penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat
2. 80% anggota pokjakes berperan serta dalam kegiatan
3. 60% kader kesehatan mampu melakukan penyuluhan
kesehatan tentang berbagai penyakit akibat lingkungan yang
tidak sehat
4. 80% tokoh masyarakat berpartisipasi aktif dalam kegiatan, dll
TAHAP 4 : MENENTUKAN STRATEGI

BERBAGAI STRATEGI KEPERAWATAN KOMUNITAS


DAPAT DIGUNAKAN ANTARA LAIN :

1. PROSES KELOMPOK
2. PENDIDIKAN KESEHATAN
3. KERJASAMA LINTAS SEKTOR/ PROGRAM
4. TERAPI MODALITAS KEPERAWATAN
KOMUNITAS
5. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
TAHAP 5 : MENENTUKAN RENCANA

BERBAGAI INTERVENSI KEPERAWATAN KOMUNITAS YANG DAPAT


DILAKUKAN ANTARA LAIN :

1. KIM/ KIE KELUARGA BINAAN


2. PENYEBARAN INFORMASI : POSTER, LEAFLET, PENYULUHAN
LANGSUNG, SPANDUK, DLL
3. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN : PELATIHAN/ PENYEGARAN
KADER, SUPERVISI KADER
4. PENGGERAKAN MASSA : KERJA BAKTI/ GOTONG ROYONG,
KUNJUNGAN BALITA/ LANSIA KE POSYANDU
5. PENINGKATAN MOTIVASI : LOMBA RUMAH SEHAT, LOMBA BALITA
SEHAT, PMT, KADER TELADAN
TAHAP 6 : MENENTUKAN KRITERIA & STANDAR

Kriteria dan standar penting sebagai acuan dalam


menentukan keberhasilan asuhan keperawatan komunitas

Misalnya :
Kriteria : Pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam
mencegah terjadinya penyakit akibat lingkungan
yang tidak sehat meningkat

Standar : 70% masyarakat dapat menjelaskan tentang


penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat
70% masyarakat dalam mendemonstrasikan cara
mencegah timbulnya penyakit akibat lingkungan
yang tidak sehat
TAHAP 7 : MENENTUKAN SUMBER & SARANA

BEBERAPA SUMBER DAN SARANA


YANG PERLU DIPERHATIKAN
MELIPUTI :

1. SUMBER DAYA MANUSIA


2. SUMBER DANA
3. TEMPAT
4. WAKTU
5. PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN
Pelaksanaan/ IMPLEMENTASI
Keperawatan Komunitas
Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan
Dapat dilakukan secara individu maupun
kelompok
Bersifat preventif dan promotif
(menekankan pada 3 level pencegahan)
Berorientasi pada penyelesaian masalah
di komunitas
Lanjutan….

Menggunakan berbagai media massa


Kaitkan dengan kebijakan kesehatan yang sedang
diprogramkan saat ini
Lakukan dalam interaksi kelompok kecil dahulu baru
kelompok yang lebih besar
Menekankan pada peran perawat sebagai advokat
sekaligus memfasilitasi kebutuhan komunitas
Keberhasilan implementasi dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain :
1. Peran perawat : change agent, educator, advocate, dll
2. Masalah : tergantung kemampuan komunitas
mengambil keputusan yang tepat
3. Proses perubahan sosial : kemampuan komunitas
untuk merubah pola hidup yang sehat.
Evaluasi Keperawatan Komunitas

 Merupakan respon komunitas terhadap program


kesehatan yang telah dilaksanakan meliputi : input,
proses, output
 Fokus evaluasi meliputi :
1. Relevansi antara kenyataan dan implementasi
2. Perkembangan/ kemajuan proses : kesesuaian dgn
rencana, peran petugas kesehatan, fasilitas,
peran serta masyarakat, dll
3. Efisiensi biaya
4. Efektifitas kegiatan : tujuan tercapai, puas
5. Dampak : perubahan yang terjadi setelah
implementasi
 Kemungkinan keputusan yang diambil :
1. Seluruh masalah teratasi
2. Sebagian masalah teratasi
3. Tidak ada masalah yang teratasi
4. Muncul masalah baru
 Evaluasi formatif dilakukan pada setiap kegiatan
meliputi :
1. Evaluasi struktur : alat, ruangan, waktu, dll
2. Evaluasi proses : terkait peran masing2
3. Evaluasi hasil : sesuai tujuan kegiatan
 Evaluasi sumatif dilakukan pada akhir program
untuk mengetahui pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan pada perencanaan
Perbedaan asuhan keperawatan komunitas
perjenjang pendidikan
N Item Pendidikan Keperawatan
o Diploma Sarjana Spesialis
1 Fokus Askep Lebih ditekankan kepada Komunitas dengan masalah Komunitas dengan masalah
Komunitas asuhan keperawatan sederhana kompleks
keluarga atau komunitas
dengan kelompok kecil
2 Luas wilayah RT RW Kelurahan s.d kabupaten
yang menjadi
tanggung
jawabnya
3 Pengkajian Format telah tersedia atau Format sesuai model Format sesuai model
membuat format sederhana Neuman dengan pertanyaan Neuman dengan pertanyaan
sederhana yang detail/ kompleks
4 Strategi Lebih banyak Proses kelompok, Menggunakan semua
komunitas menggunakan strategi Pendidikan kesehatan, strategi komunitas dengan
pendidikan kesehatan, intervensi keperawatan jangkauan yang lebih luas
kerjasama dengan LP di profesional sederhana,
tingkat Puskesmas, kerjasama LP dan LS di
pemberdayaan masyarakat tingkat RW, pemberdayaan
dengan pergerakaan massa masyarakat
Lanjutan…..
N Item Pendidikan Keperawatan
o Diploma Sarjana Spesialis
5 Peran Lebih banyak sebagai Edukator, penemu kasus, Mempunyai peran yang
edukator dan pelaksana pemberi intervensi lebih kompleks, lebih
pelayanan keperawatan keperawatan, konselor ditekankan sebagai
sederhana dengan masalah sederhana, peneliti, advokator dan
role model, advokator dan konselor pada masalah
sebagai asisten dalam yang lebih kompleks dan
penelitian melakukan rujukan,
mengembangkan
pemberdayaan
masyarakat secara lebih
luas, berperan dalam
pengambilan kebijakan
kesehatan di tingkat
kelurahan/ kecamatan/
kabupaten

Anda mungkin juga menyukai