Anda di halaman 1dari 8

MODUL

PRAKTIK

PROSEDUR MENGHITUNG
BALANCE CAIRAN

BY: FLO
TINDAKAN KEPERAWATAN
MENGHITUNG BALANCE CAIRAN

A. Balance Cairan

1. Pengertian

a. Balance cairan adalah hasil dari pemantauan terhadap

cairan yang masuk dan keluar dari dalam tubuh selama 24

jam maupun per jam.

b. Intake cairan yaitu jumlah atau volume cairan yang masuk

sesuai kebutuhan tubuh manusia per hari.

c. Output cairan yaitu jumlah atau volume cairan yang

keluar dari tubuh manusia (haluaran) per hari.

2. Kebutuhan Intake Cairan

No. Umur BB (Kg) Kebutuhan cairan


1. 3 hari 3 250-300 cc
2. 1 tahun 9,5 1150-1300 cc
3. 2 tahun 11,8 1350-1500 cc
4. 6 tahun 20 1800-2000 cc
5. 10 tahun 28,7 2000-2500 cc
6. 14 tahun 45 2200-2700 cc
7. 18 tahun 54 2200-2700 cc
B. Menghitung Balance Cairan

1. Pengertian :

Menghitung balance cairan adalah menghitung


keseimbangan cairan masuk (intake) dan cairan keluar
(output) tubuh.

2. Tujuan :
a. Mengetahui jumlah intake cairan
b. Mengetahui output cairan
c. Mengetahui balance cairan
d. Menentukan kebutuhan cairan

3. Peralatan
a. Gelas atau gelas ukur untuk minuman
b. Gelas ukur urine atau urine bag
c. Alat tulis

4. Prosedur Pelaksanaan
a. Tahap Pra Interaksi
1. Mengidentifikasi kebutuhan atau indikasi pasien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
b. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam, panggil klien dengan namanya
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya
c. Tahap Kerja
1. Menghitung intake cairan :
 Oral (minum)
 Oral (makan)
 Parenteral
2. Menghitung output cairan :
 Ginjal (urine)
 Gastro intestinal (feses)
 IWL
 Abnormal (muntah, drain, perdarahan, dll)
3. Menghitung balance cairan
 Balance positive : intake > output
 Balance normal : intake = output
 Balance negative : intake < output
d. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil/respon klien
2. Mendokumentasikan hasilnya
3. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Mengakhiri kegiatan, membereskan alat
5. Mencuci tangan
C. Menghitung IWL
Rumus IWL =
(15 x BB)
IWL = 24 jam

Contoh : Tn. X memiliki BB 60 kg dengan suhu tubuh


37,5 ℃ (normal)
(15 x 60)
IWL = 24 jam
= 37,5 cc/jam

Jika 24 jam maka 37,5 x 24 = 900 cc/24 jam


Resusitasi cairan :

a. Hipotonis
1. Osmolaritas cairan < 240 mOsm/L
2. Cairan akan berpindah dari intravaskuler ke interstitial
dan intrasel → resiko hemolysis
3. Contoh : NaCl 0,45 %, Ringer Asetat
b. Isotonis
1. Osmolaritasnya hampir sama dengan plasma (290-310
mOsm/L)
2. Bertahan di dalam intravaskuler dan kemudian
berpindah ke interstinal atau intrasel secara seimbang
3. Contoh : NS, RL, G5, RF
c. Hipertonis
1. Memiliki osmolaritas lebih tinggi daripada plasma
(>340 mOsml/L)
2. Cairan – elektrolit dari intrasel dan interstitial masuk ke
dalam kompartemen intravaskuler
3. Dapat terjadi krenasi pada sel jika diberikan cairan
(infus) ini secara cepat
4. Contoh : G5RL, G5N5, mannitol 10%, NaCL 3%.

Anda mungkin juga menyukai