Di rumah klien mondar-mandir, bingung, bernyanyi dan menari.
Klien di bawa ke poliklinik
jiwa dan langsung dipindahkan ke ruang rawat inap. Tiap kali dilarang bernyanyi keras karena mengganggu klien yang lain klien langsung marah dan mengumpat. Klien mengatakan bahwa dirinya adalah penyanyi terkenal di daerahnya yaitu di lamongan. Menurut kakak klien sudah 2 kali ini di RSJ Menur, klien masuk Rumah Sakit Jiwa Menur pertama kali pada tanggal 18 Oktober 2019 dan keluar pada tanggal 2 November 2019 masuk ke Rumah Sakit kembali pada tanggal 14 Agustus 2020. Klien menikah pada tahun 2018. Namun pada bulan Juli 2019 klien ditinggal oleh suaminya tanpa alasan yang jelas, sejak saat itu keadaan klien semakin parah, klien seperti orang yang kebingungan dan mondar mandir. Klien mengatakan bahwa ia senang dengan seluruh anggota tubuhnya, dirinya adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara, klien mengatakan diantara 3 bersaudara itu klien merasa bangga menjadi seorang wanita yang berprofesi sebagai penyanyi terkenal walaupun janda tanpa anak klien mengatakan bahwa ia ingin cepat pulang agar bisa segera memenuhi kontrak nyanyi di berbagai tempat di lamongan. Selama di RSJ klien selalu tampak rapi dan berdandan menor, mondar mandir menyanyi keras, jika mendapat tepuk tangan dari klien lain maka klien akan menyanyi lebih nyaring lagi, tak jarang klien terlibat pertengkaran dengan klien lain karena suaranya mengganggu klien yg lain. Menurut keluarga klien, setelah lulus SMA klien lebih sering membantu ibunya memasak karena, ibunya menyediakan jasa cattering di kantor.