Oleh kelompok 1 :
1. Alvin Indrianto. N
2. Hamida Eka Mardiana
3. Hendrika Lisnawati. W
4. Selvia Agustina
5. Tikky Dea Amalia
PROGAM STUDI PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WILLIAM BOOTH
S U RABAYA
2020
pendahuluan
IDENTITAS KLIEN
Initial : S (Perempuan) Tanggal Pengkajian : 14/9/2020
Umur : 26 tahun RM No. : 20xxxx Informan: klien dan keluarga klien
ALASAN MASUK :
Klien sering ketawa, mengamuk serta bicara sendiri. Klien mengatakan merasa malu
dengan dirinya Tak jarang pasien marah marah pada tetangga karena merasa mereka
menghina pasien.
A. FAKTOR PREDISPOSISI
pasien pernah dirawat di RSJ Menur 2 kali, dan pengobatan yang dijalani kurang berhasil
sehingga pasien harus kembali dan kontrol rutin di RSJ.
Masalah Keperawatan :
Distress masa lalu, Ketidakefektifan koping individu, Penatalaksanaan regimen terapeutik
inefektif
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan:
Px juga mengalami penolakan atau diejek-ejek oleh tetangganya karena harus ke RSJ untuk
kontrol tidak ada
Masalah Keperawatan : respond paksa trauma
Konsep diri
Gambaran diri : Pasien mengungkapkan bangga dan menyukai semua anggota
tubuhnya karena merupakan anugerah dari Tuhan dan tidak ada yang cacat pada
anggota tubuhnya
Identitas : Pasien mengatakan belum menikah dan px merasa belum terlalu penting
untuk memikirkan tentang pernikahan karena pasien masih ingin bekerja dan
mencari uang. Karena statusnya sebagai anak perempuan tunggal pasien
mengatakan belum merasa puas jika ia belum berhasil membuat orangtuanya
bahagia.
Peran : pasien mengatakan bahwa ia adalah anak tunggal dan sebagai anak tunggal
ia seharusnya bisa membahagiakan kedua orangtua bukan malah menyusahkan
seperti saat ini dengan harus masuk ke RSJ. Dalam kegiatan kemasyarakataan
pasien mengatakan tidak pernah mengikuti atau bergabung dalam kegiataan
kemasyarakatan dan ia lebih senang menyendiri, melamun dan hanya dirumah saja
Lanjutan…
• Ideal diri : Pasien mengatakan ingin cepat pulang dan
berkumpul bersama kedua orang tuanya, dan saat ia
sudah sembuh nanti pasien ingin segara mencari
pekerjaan yang kira-kira gajinya cukup banyak untuk bisa
ia berikan kepada ibunya.
• Harga diri : pasien mengatakan merasa malu dengan
dirinya sendiri karena pasien merasa belum mampu
menjadi anak yang baik karena belum bisa
membahagiakan ibunya. Pasien juga merasa bahwa
banyak tetangga-tetangganya yang menghina ia, karena
harus bolak-balik ke RSJ menur.
• Masalah Keperawatan : harga diri rendah kronis
Hubungan Sosial
Orang yang berarti : pasien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah ibunya.
Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : pasien mengatakan tidak pernah
mengikuti kegiataan kemasyarakatan dan lebih sering menyendiri, melamun dan hanya
dirumah saja. Terkadang pasien juga marah marah pada tetangga karena merasa mereka
menghina pasien.
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : pasien mengatakan tidak memiliki
teman di ruangan tersebut, karena dia merasa mereka semua itu orang gila dan dia tidakmau
bergaul dengan orang gila. Pasien lebih banyak menyendiri,
Spiritual
Nilai dan keyakinan :
Pasien beragama Islam, pasien tidak tahu kenapa dibawa ke RSJ, klien mengatakan
bahwa dirinya tidak gila, pasien sering azan dan tidak tentu waktunya.
Kegiatan ibadah : tidak tentu waktu sholat pasien
• Masalah dengan pendidikan, spesifik: Tiap kali berangkat kontrol keluarga harus
memaksa pasien terlebih dahulu
Pasien mengatakan lulusan SMA di
Ponorogo • Masalah lainnya, spesifik:
- Selamat pagi mbak?gimana kabarnya hari S : “Pagi mbak, baik. Iya sus, saya masih ingat”
ini,masih ingat sayakan?
“Paling cuman ikut rehabilitasi buat kipas angin
dan bunga mbak”
- Mbak hari ini kita bincang-bincang tentang
kemampuan positif yang mbak bisa mbak (Pasien hanya diam)
lakukan?
“Banyak mbak”
- Sekarang saya mau tanya,selamadisini kegiatan
apa yang mbak kerjakan? O: Ada kontak mata
- Itukan kegiatan yang positif dan bagus mbak? • Klien mau menjawabn pertanyaan
Kan nanti kalau keluar dari sini bisa mbak • Klien belum menyebutkan hobi atau
lanjutkan dirumah? kegiatan positif yang bisa dilakukan secara
spesifik
- terus hobi mbak yang paling disukai apa saja ?
A: Tuk 2 berhasil sebagian
- “Ya sudah kalau begitu cukup sampai disini
dulu ya mbak nanti besok kita ketemu lagi jam P: lanjutkan TUK 2 poin 2.2dan 2.3
09.00an dikamarnya mbak ya?”
Pertemuan 3
• TUK 2 : (pertemuan ke-3) Jam 09.15 Jam 09.15 S:
- “ Hallo mbak selamat pagi,gimana “Pagi, baik. Iya habis sus “
kabarnya hari ini ? tadi makannya
habis ? “ iya sus” “saya suka
menggambar sama memasak
“ mbak jadi gini kemarinkan kita sudah kalau dirumah sus”
berbincang-bincang tentang apa yang
mbak lakukan selama di RSJ ya “ “ hehehe iya sus
“ kalau saya boleh tau hobi apa yang O : - Ada kontak mata
paling mbak sukai ?”
- Klien sudah mau menyebutkan
“ wah bagus sekali hobinnya mbak” hobinya secara spesifik yaitu
“Ya sudah kalau begitu cukup sampai menggambar dan memasak
disini dulu ya mbak nanti siang kita
ketemu lagi jam 13.00 an dikamarnya A : TUK 2
mbak ya?” P : lanjutkan TUK 3 berhasil
Lanjutan…
TUK 3 : ( Jam 13.10 WIB) (jam 13.35 WIB)
- “ hallo mbak , selamat siang “ S : “ iya sus, siang” “ iya sus, masih ingat
“
- “ masih ingatkan dengan
pembincaraan kita tadi pagi tentang “ menggambar ae sus, saya sudah lama
hobinya mbak ?”
tidak gambar-gambar
- “ oh oke mbak, kira-kira mana dari
dua hobinya mbak itu yang bisa kita O : - Ada kontak mata
kerjakan selama di rumah sakit ?”
- Pasien sudah mau memilih
• “ oke kalau begitu, nanti besok kita kegiatan/hobi yang bisa ia lakukan
mulai buat jadwal untuk mbak S selama di RSJ yaitu menggambar
menggambar ya”
• “Ya sudah kalau begitu cukup sampai A : TUK 3 berhasil
disini dulu ya mbak nanti siang kita
ketemu lagi jam 09.00an, di ruang TV P : lanjutkan TUK 4
ya mbak”
Pertemuan 4