Anda di halaman 1dari 10

PEMBAHASAN SOAL KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Di suatu desa terjadi wabah diare. Hasil pengkajian didapatkan: 38% keluarga tidak
memiliki jamban, 20% buang sampah disungai, 65% buang air besar disungai, dan 45%
mandi disungai. Masyarakat menganggap kebiasaan tersebut adalah hal biasa dan sudah
berlangsung turun temurun. Perawat melakukan pendidikan kesehatan tentang pentingnya
perilaku hidup bersih dan sehat. Pertanyaan : Apakah indikator evaluasi formatif
keberhasilan tindakan pada kasus tersebut?
pilihan jawaban:
a. angka kejadian diare menurun
b. masyarakat bisa hidup lebih sehat
c. adanya WC umum tiap desa minimal 1
d. masyarakat memahami tentang pentingnya buang air besar di jamban
e. kepala desa berkomitmen untuk memperbaiki kesehatan lingkungan

Jawaban : D

Pembahasan:
Evaluasi formatif adalah penilaian hasil yang diukur saat proses intervensi dilakukan
dapat berupa respon kognitif, afektif dan psikomotor dari klien. Perawat telah melakukan
pendidikan kesehatan yang tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan atau pemahaman
masyarakat tentang pentingnya buang air besar dijamban.

Strategi :
Identifikasi definisi evaluasi formatif dan indikator kunci keberhasilan tindakan
keperawatan pada kasus. Pilihan A, B, C dan E termasuk dalam indikator evaluasi
sumatif pendidikan kesehatan pada masyarakat.

2. Hasil pengkajain disuatu wilayah dusun didapatkan kejadian chikungungya sebanyak 2


orang dalam sebulan terakhir. Masyarakat memiliki kebiasaan menguras bak mandi
setelah terlihat kotor, menggantung baju dibelakang pintu dan terdapat kaleng bekas
disekitar lingkungan rumah yang terisi air. Selama ini masyarakat belum mempunyai
kegiatan untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut. pertanyaan : Apakah tindakan
keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
pilihan jawaban :
a. pengobatan masyarakat yang terkena chikungunya di puskesmas
b. memberikan penyuluhan kesehatan tentang penularan chikungunya
c. melakukan pendataan pada keluarga yang terkena chikungunya
d.membentuk tim jumantik yang terdiri dari kader semua desa
e. melakukan screening pada masyarakat yang berisiko
jawaban :
D

Pembahasan :
Data tentang belum adanya kegiatan berbasis masyarakat untuk mengatasi masalah
chikungunya mengakibatkan tidak adanya upaya pencegahan penyebaran penyakit
tersebut. Salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat dalam pemantauan kejadian
chikungunya adalah bentuk kader juru pemantau jentik (jumantik) untuk memutus siklus
hidup nyamuk sebagai vector penyebaran virus chikungunya.

Strategi : pilihan A tidak dipilih karena tidak ada data upaya yang telah dilakukan.
Pilihan B tidak dipilih karena belum ada data tentang pengetahuan masyarakat tentang
penyakit chikungunya. Pilihan C tidak dipilih karena tidak perlu dilakukan. Pilihan D
tidak dipilih karena skrining memerlukan biaya dan waktu yang banyak.

3. Seorang perawat sedang mempersiapkan penyuluhan tentang bahaya HIV/AIDS. Saat


diskusi dengan tim, ditemukan gambar atau foto seorang penderita yang terlihat jelas
wajahnya. Kemudian salah satu anggota tim mengusulkan agar foto tersebut disamarkan.
Pertanyaan : Apakah prinsip etikyang diterapkan pada kasus tersebut?
pilihan jawaban :
a. veracity b. autonomy
c. beneficence
d. confidentiality
e. nonmaleficence

Jawaban : D

Pembahasan :
Wajah atau identitas klien perlu disamarkan agar terjaga kerahasiaan sebagai orang
dengan HIV/AIDS. Hal ini dilakukan untuk menjaga kehormatan klien sebagai manusia
yang bermartabat. Prinsip confidentiality adalah upaya memegang teguh prinsip-prinsip
kerahasiaan informasi tentang data kesehatan klien hanya untuk kepentingan pemberian
layanan keperawatan.

Strategi :
Pahami prinsip etik dalam penerapan implementasi keperawatan - veracity adalah
menerapkan prinsip kejujuran dalam menyampaikan kebenarantentang kondisi kesehatan
klien - Autonomy adalah pemenuhan hak klien dalam menentukan nasib sendiri sebagai
individu/kelompok yang unik dalam mengemukakan pendapat, persepsi, nilai-nilai dan
keyakinan mereka tentang kesehatan - Beneficence adalah melakukan tindakan yang
benar dan memberikan kemanfaatan bagi kesehatan klien - Non-maleficence adalah
usaha maksimal mungkin untuk menghindari atau melakukan kesalahan yang dapat
merugikan status kesehatan klien, baik disengaja maupun tidak disengaja.

4. Hasil windshield survey disebuah desa terpencil didapatkan data 65% penduduk
membuang sampah rumah tangga di sungai, 40% warga menyatakan penangan sampah
yang tepat adalah dengan dibakar. Data dipuskesmas terdapat 5% warga mengeluh batuk
pilek pada setiap bulan.
Pertanyaan : Apakah strategi intervensi pada kasus tersebut?
pilihan jawaban :
a. pemberdayaan masyarakat
b. pendidikan kesehatan
c. intervensi profesional
d. proses kelompok
e. kemitraan

Jawaban : B

Pembahasan :

Data 15% penduduk membuang sampah rumah tangga di sungai dan 40% warga
menyatakan penanganan sampah yang tepatadalah dengan dibakar, emnunjukkan bahwa
masyarakat memiliki pengetahuan yang kurang tentangpengelolaan sampah rumah tangga.
Kondisi seperti ini merupakan indikasi untuk dilakukan pendidikan kesehatan untuk
meningkatkan pengetahuan.

Strategi : Indikasi atau kegunaan masing-masing strategi intervensi keperawatan


komunitas - pemberdayaan masyarakat dilakukan dalam bentuk dukungan, dorongan, dan
pengetahuan baru yang bertujuan agar masyarakat terlibat aktif dalam masalah kesehatan
yang dialaminya. - proses kelompok dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan
masyarakat dengan menggunakan potensi yang dimiliki karakteristik yang sama -
Kerjasama atau kemitraan dilakukan untuk meningkatkan inisiatif komunitas melalui
kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam menyelesaikan masalah kesehatan
komunitas - Intervensi profesional dilakukan untuk menyelesaikan masalah kesehatan
dikomunitas melalui penerapan kompetensi yang dimiliki oleh perawat.

5. Hasil pengkajian pada sebuah kelompok penderita Tuberculosis paru didapatkan data
15%, klien menyatakan tidak melanjutkan program pengobatan, 40% pasien menyatakan
merasa tidak nyaman dengan efek samping obat dan 20% keluarga tidak terlibat dalam
pengawasan minum obat.
Pertanyaan : Apakah diagnosis keperawatan pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban :
a. perilaku kesehatan cenderung berisiko
b. ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
c. kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
d. ketidakefektifan manajemen kesehatan
e. defisiensi kesehatan komunitas

Pembahasan :

Data 15 % klien menyatakan tidak melanjutkan program pengobatan, 40% pasien


menganyatakan merasa tidak nyaman dengan efek samping obat dan 20% keluarga tidak
terlibat dalam pengawasan minum obat yang terdapat pada kasus menunjukkan
ketidakefektifan menejemen kesehatan dengan batasan karakteristik kesulitan komunitas
dalam menjalankan program terapi, kegagalan dalam mengurangi faktor risiko dan faktor
yang berhubungan dengan program terapeutik.

Strategi :

Identifikasi definisi, batasan karakteristik dan factor yang berhubungan pada setiap
diagnosis keperawatan. - Perilaku cenderung berisiko ditandai dengan perilaku-perilaku
mal adaptif yang dilakukan oleh populasi, namun belum terjadi masalah kesehatan -
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan ditandai dengan data-data mengarah pada
masalah yang sudah terjadi, tetapi populasi kurang pengetahuan tentang praktik
kesehatan dasar. - Kesiapan meningkatkan managemen kesehatan selalu ditandai dengan
data yang adaptif dan cenderung mempunyai motivasi untuk melakukan perubahan
perilaku. - Defisiensi kesehatan komunitas ditandai dengan adanya atau satu
lebihmasalah kesehatan atau faktor yang mengganggu kesejahteraan atau meningkatkan
risiko masalah kesehatan yang dialami oleh suatu populasi.

6. Pengkajian perawat disuatu sekolah didapatkan hanya 5% anak memiliki kebiasaan


mencuci tangan sebelum makan, hasil observasi ditemukan anak-anak memiliki perilaku
jajan sembarangan dipinggir jalan. Disekolah sudah memiliki kantin sekolah, tetapi anak
lebih suka jajan diluar.
pertanyaan :
Apakah diagnosis keperawatan kasus tersebut?

a. perilaku kesehatan cenderung berisiko


b. ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
c. kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
d. ketidakefektifan manajemen kesehatan
e. defisiensi kesehatan komunitas

pembahasan :
Data 5 % anak memiliki kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan hasil observasi
yaitu anak-anak memiliki perilaku jajan sembarangan dipinggir jalan menunjukkan
masalah perilaku kesehatan cenderung berisiko karena batasan karakteristik komunitas
gagal melakukan tindakan mencegah masalah kesehatan, mengurangi perubahan status
kesehatan dan faktor yang berhubungan adalah kurangnya pemahaman dan pencapaian
diri yang rendah.

Strategi :

Identifikasi definisi, batasan karakteristik dan faktor yang berhubungan pada setiap
diagnosis keperawatan. - Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan ditandai dengan data-
data mengarah pada masalah yang sudah terjadi, tetapi populasi kurang pengetahuan
tentang praktik kesehatan dasar. - Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan selalu
ditandai dengan data yang adaptif dan cenderung mempunyai motivasi untuk melakukan
perubahan perilaku. - Ketidakefektifan manajemen kesehatan ditandai populasi telah
mengetahui program terapi yang harus dilakukan, akan tetapi klien tidak menjalankan
program terapi sesuai pengetahuan yang dimiliki. - Defisiensi kesehatan komunitas
ditandai dengan adanya atau satu lebih masalah kesehatan atau faktor yang mengganggu
kesejahteraan atau meningkatkan risiko masalah kesehatan yang dialami oleh suatu
populasi.
jawaban : A
7. Hasil pengkajian disuatu desa ditemukan data peningkatan 10% kasus baru tuberkulosis
70% keluarga prasejahtera, 60% merasakan adanya gejala penyakit, 50% keluarga
bekerja sebagai buruh, dan 50% penderita sulit meluangkan waktu untuk memeriksakan
kesehatan.
pertanyaan:
Apakah diagnosis keperawatan pada kasus tersebut?
a. perilaku kesehatan cenderung berisiko
b. ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
c. kesiapan meningkatkan managemen kesehatan
d. ketidakefektifan managemen kesehatan
e. defisiensi kesehatan komunitas

Pembahasan:
Diagnosis keperawatan komunitas yang sesuai pada kasus adalah defisiensi kesehatan
komunitas karena adanya atau satu lebih masalah kesehatan atau faktor yang
mengganggu kesejahteraan atau meningkatkan resiko maslah kesehatan yang dialami
oleh suatu populasi. Peningkatan 10% kasus baru 70% keluarga pra sejahtera, 60%
merasakan adanya gejala penyakit, 50% keluarga bekerja sebagai buruh, dan 50%
penderita sulit meluangkan waktu untuk memeriksakan kesehatan, menunjukkan batasan
karakteristik tentang: - masalah yang dialami oleh suatu populasi - risiko hospitalisasi
yang dialami oleh populasirisiko - status psikologis yang dialami oleh populasi

Strategi :
Identifikasi definisi, karakteristik dan faktor yang berhubungan pada setiap diagnosis
keperawatan. - Perilaku cenderung berisiko ditandai dengan perilaku-perilaku maladaptif
yang dilakukan oleh populasi, namun belum terjadi masalah kesehatan. -
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan ditandai dengan data-data mengarah pada
masalah yang sudah terjadi, tetapi populasi kurang pengetahuan tentang praktik
kesehatan dasar - Kesiapan meningkatkan managemen kesehatan selalui ditandai dengan
data yang adaptif dan cenderung mempunyai motivasi untuk melakukan perubahan
perilaku. - Ketidakefektifan manageaman kesehatan ditandai populasi telah mengetahui
program terapi yang harus dilakukan, akan tetapi klien tidak menjalankan program terapi
sesuai pengetahuan yang dimiliki.

Jawaban : E

8. Hasil pengkajian disuatu posyandu lansia didapatkan keluhan terbanyak nyeri perut kiri
atas. Kader mengatakan, " lansia menganggap hal tersebut adalah biasa dan memiliki
kebiasaan makan tidak teratur."

pertanyaan : Apakah pengkajian lanjutan pada kasus tersebut?


a. wawancara kader tentang kesehatan lansia
b. data kunjungan lansia ke puskesmas
c. windshield survey lingkungan desa
d. kuesioner perilaku kesehatan lansia
e. pengkajian fisik pada lansia \

Pembahasan : Data tentang keluhan nyeri perut, lansia menganggap sebagai penyakit
biasa dan kebiasaan makan lansia bersifat subjektif perlu didukung dengan data objektif
berupa hasil pengkajian fisik pada kelompok lansia.
Strategi : Indentifikasi jenis data yang telah disajikan pada kasus, kemudian lakukan
validasi data dengan melakukan pengkajian fisik lansia. Data wawancara dan data survey
sudah terdapat dalam kasus, sedangkan data winshield survey tidak perlu dikaji pada
kasus.

jawaban : E

9. Perawat melakukan pengkajian di suatu Desa dengan membuat peta lingkungan dan
menggambarkan lokasi tempat berkumpulnya warga, fasilitas ibadah, tempat bermain
anak, sekolah serta lingkungan yang berisiko menimbulkan masalah kesehatan di
masyarakat.
pertanyaan : apakah metode pengkajian dilakukan oleh perawat pada kasus tersebut?

pilihan jawaban:
a. kuesioner
b. wawancara
c. studi literatur
d. wienshield survey
e. focus group discussion

Pembahasan : Data tentang kondisi peta lingkungan dan menggambarkan lokasi tempat
berkumpulnya warga, fasilitas ibadah, tempat bermain anak, sekolah serta lingkungan
yang berisiko menimbulkan masalah kesehatan dimasyarakat, dapat dikaji melalui
metode winshield survey. Metode ini dilakukan untuk mengkaji kondisi lingkungan fisik
komunitas melalui observasi. Hasil winshield survey adalah peta topografi suatu wilayah
populasi.

Strategi : Identifikasi indikasi masing-masing metode pengumpulan data - Kuisioner


digunakan untuk memperoleh data yang bersumber dari masyarakat langsung dengan
seperangkat pertanyaan yang berkaitan dengan data inti dan data subsistem yang ada
dikomunitas. - Wawancara digunakan untuk mengidentifikasi pandangan dari tokoh
kunci di masyarakat. - Studi literatur digunakan untuk mengumpulkan data sekunder
tentang statistik vital dikomunitas yang diperoleh dari dokumen kader, desa, puskesmas,
dinas kesehatan. - Fokus Group Discussion digunakan untuk mengidentifikasi fenomena
spesifik, mengangkut sekelompok otrang yang lebih efektif dengan metode diskusi.

Jawaban : D

10. saat evaluasi program TB DOTS (Directly Observed Treatment, Short-course) 


didapatkan data: cakupan pengobatan klien (100%), kegagalan pengobatan (30%). Saat
wawancara sebagian besar keluarga berkata, "kami sudah tidak baruk lagi sehingga obat
tidak kami minum."
pertanyaan: apakah data yang harus dikaji lebih detail pada kasus?
pilihan jawaban :
a. lama minum obat
b. cakupan pengobatan
c. penyebab kegagalan pengobatan
d. keyakinan klien terhadap pengobatan
e. penyebab tidak melanjutkan pengobatan
Pembahasan : Pernyataan klien pada kasus, " kami sudah tidak batuk lagi sehingga obat
tidak kami minum." mencerminkan keyakinan terhadap penyakit dan prosedur
pengobatan yang tidak sesuai dengan prosedur pengobatan anti TB. Pengobatan anti TB
harus dilakukan hingga tuntas 6 - 9 bulan.

Strategi : Identifikasi ungkapan klien pada kasus yang menunjukkan keyakinan yang
bertentangan dengan program pengobatan TB, kemudian tentukan pilihan jawaban yang
dapat mendukungnya. Pilihan jawaban A,B,C dan E tidak dapat membuktikan adanya
keyakinan komunitas yang menyalahi norma kesehatan.

Jawaban: D

Anda mungkin juga menyukai