Anda di halaman 1dari 67

KUMPULAN SOAL UKOM FORUM KBS ONLINE

RUMUS PERHITUNGAN DALAM KEPERAWATAN

1. Menghitung Usia Kehamilan

Contoh Kasus
Seorang ibu hamil dengan G1P0A0 datang ke poli kandungan untuk ante natal care. Saat
pemeriksaan diperoleh hasil TFU 28 cm. Berapa usia kandungan ibu tersebut?
A, 5
B, 6
C, 7
D, 9
E, 8

Jawab
Diketahui
G1P0A0
TFU = 28 cm
Ditanya Usia kehamilan ibu

2. Menghitung jumlah tetesan infus

Contoh kasus
Seorang anak perempuan usia 7 tahun, diopname setelah menderita diare berat selama 2 hari.
Dokter memberikan cairan Ringer‘s Lactate 2 labu/botol dan dijadwalkan akan habis 10 jam,
dengan faktor tetesan infus 20. Saat ini infus sudah berjalan selama 7 jam, cairan tersisa adalah
350 ml.

Berapakah jumlah tetesan permenit diperlukan agar infuse habis tepat waktu....?
A.60 tetes/menit
B.41,67 tetes/menit
C.11,666 tetes/menit
D.38,888 tetes/menit
E.33,333 tetes/menit
Jawab
J. volume cairan RL 1000 cc setelah 7 jam sisa 350 ml
Lama pemberian 10 jam tapi sudah berjalan 7 jam sisa 3 jam
Faktor tetes: 20
Jumlah tetesan per menit?

TPM = 38,888

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 1


3. Menghitung jumlah cairan yang dihabiskan

Contoh Kasus
Seorang ibu berusia 33 tahun dirawat di ruangan dengan keluhan muntah-muntah dan diare sejak
3 hari yang lalu. Klien mendapat terapi NaCl 0,9%, 30 tpm, dengan infus set 1cc = 15 tetes.

Berapa volume cairan yang amsuk ke tubuh klien selama 3 jam?


A, 250 ml
B, 300 ml
C, 315 ml
D, 340 ml
E, 360 ml

Jawab:
Diketahui
Faktor tetes = 15
Order tetes = 30
Waktu pemberian = 3 jam
Ditanya jumlah cairan yang masuk?

Jumlah cairan yang masuk = 360 cc

4. Menghitung lama pemberian

Faktor tetes: Mikro


= 60 Makro = 15
atau 20

Contoh Kasus
Seorang anak perempuan usia 1 tahun dirawat dibangsal dengan keluhan demam dan diare sejak 3
hari yang lalu. Dia mengalami dehidrasi akibat mencret 6x/hari dengan konsistensi ai lebih banyak
adri pada ampas. Berdasarkan intruksi dokter maka dilakukan terapi cairan dengan dipasang infus
mikro 50 tetes permenit. Cairan NaCl 0,9% 500cc.

Jika cairan infus tersebut diberikan mulai jam 08:00 Jam berapakah cairan tersebut habis.
A, 14:00
B. 15:00
C, 16:00
D, 17:00
E. 18:00

Jawab:

2 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


LP = 10 Jam
Jika cairan diberikan mulai dari jam 08:00 maka cairan akan habis pada jam 18:00

5. Penilaian GCS
a. Mata (E):
4: Spontan membuka mata
3: Dengan perintah
2: Dengan rangsang nyeri
1: Tidak ada reaksi

b. Motorik (m):
6: Mengikuti perintah
5: Melokalisir nyeri
4: Menghindari nyeri
3: Fleksi abnormal
2: Ekstensi abnormal
1: Tidak ada reaksi

c. Verbal (V):
5: Orientasi baik
4: Disorientasi waktu & tempat, tapi dapat mengucapkan kalimat
3: Hanya mengucapkan kata-kata
2: Mengerang
1: Tidak ada reaksi

Contoh kasus
Seorang laki-laki usia 38 tahun di rawat di ruang ICU dengan penurunan kesadaran, diagnosa
medis cedera kepala. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan ―pasien mampu membuka mata
dengan rangsangan cubitan dan mampu menarik area yang nyeri pada lokasi cubitan tersebut, tidak
mengucapkan kata hanya suara mengerang, tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 88x/i, pernapsan
24x/i, suhu 38o C.

Bagaimana penulisan GCS data di atas?


A, GCS 4 (E2, M1, V1)
B, GCS 5 (E3, M1, V1)
C, GCS 6 (E2, M2, V2)
D, GCS 7 (E3, M3, V1)
E, GCS 8 (E2, M4, V2)

Jawab:
E = Membuka mata dengan rangsangan cubitan: Skor 2
M = Mampu menarik area yang nyeri pada likasi cubitan; skor 4
V = Tidak mengucapkan kata-kata hanya mengerang; Skor 2

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 3


6. Rumus pemberian Obat

Contoh kasus
Seorang perawat sedang menghitung orderan obat ranitidin untuk An. Y. Dokter memberikan order
25 mg sedangkan dalam obat ranitidin tertulis 50 mg, Netto 2 ml. Perawat x memberikan obat ke
An. Y sebanyak 2 ml, ternyata perawat x salah menghitung. Berapakah dosis yang benar dari
orderan dokter ranitidin 25 mg untuk An. Y ......?
A.1 ml
B.3 ml
C.1,5 ml
D.2,5 ml
E.1,25 ml

Jawab:
Diketahui
Dosis yang diresepkan = 25
mg Dosis tersedia = 50 mg
Netto = 2
Ditanya yang harus diberikan perawat

Yang harus diberikan = 1 ml

7. Menghitung resusitasi cairan pada luka bakar


Dewasa= RL 4 ml x BB x % LB/24 jam
Anak = RL 2 ml x BB x % LB/24 jam
½ diberika 8 jam pertama
½ diberikan 16 jam selanjutnya

Contoh Kasus
Seorang supir truk berusia 39 tahun masuk RS setelah mengalami luka bakar pada dada bagian
depan, lengan dan tangan akibat kebakaran yang terjadi pada truk yang dikendarainya. Diketahui
supir tersebut 60 Kg dengan estimasi luka bakar 30%. Berapakah volume resusitasi cairan yang
diberikan pada klien tersebut pada 8 jam pertama, berdasarkan formula Baxter/parkland?
A. 9600 cc
B. 4800 cc
C. 3600 cc
D. 3600 cc
E. 2400 cc

Jawab
Diketahui
BB pasien = 60 Kg Luas
luka bakar = 30 %
Ditanya jumlah resusitasi cairan yang diberikan pada 8 jam pertama
Rumus: Dewasa = RL 4 mL x 60 Kg 30%/24 jam
= 7200 untuk pemberian 24 jam
Kasus pemberian 8 jam pertama
7200 x ½
3600 cc

4 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


8. Menghitung luas luka bakar
Wallace membagi tubuh atas bagian 9% atau kelipatan 9 yang terkenal dengan nama rule of nine
atau rule of wallace yaitu:
a) Kepala dan leher : 9%
b) Lengan masing-masing 9% : 18%
c) Badan depan 18%, badan belakang 18% : 36%
d) Tungkai masing-masing 18% : 36%
e) Genetalia/perineum : 1%

Contoh Kasus
Seorang klien berusia 45 tahun datang ke ruang UGD bersama teman kerjanya. Satu jam yang lalu,
klien ketika dan temanya ingin memasang teralis plafon rumah klien tersengat listrik, terdapat luka
bakar pada telapak tangan sampai ke siku sebelah kiri dan kanan, kaki kanan sampai alat vital
klien.
Berdasarkan rumus 9 (rule of 9) berapa persenkah luas luka bakar pada klien....?
A.28%
B.19%
C.37%
D.36%
E.27%

Jawab:
Diketahui
Telapak tangan sampai siku masing 4,5 % total 9%
Kaki kanan 18%
Genitalia 1%
Ditanya luas luka bakar
Total luas luka bakar = 9%+18%+1% = 28%

9. Rumus menghitung taksiran partus (Naegle)


a. Jika HPHT bulan Januari sampai Maret
Hari + 7, Bulan + 9, tahun + 0

Contoh Kasus
Seorang perempuan hamil 28 minggu ingin mengetahui hari perkiraan lahir bayinya. HPHT-nya
adalh 8 Januari 2015. Tanggal berapa bayinya diperkirakan lahir? A, 17 Oktober 2015

B, 16 Oktober 2015
C, 15 Oktober 2015
D, 14 Oktober 2015
E, 13 Oktober 2015

Jawab
Diketahui
Usia kehamilan = 28 minggu
HPHT = 8 Januari 2015
Ditanya Hari taksiran partus
Tanggal = 8 + 7 = 15
Bulan = 1 + 9 = 10
Tahun = 2015 + 0 = 2015
Jadi taksiran partus 15 Oktober 2015

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 5


b. Jika HPHT April sampai Desember
Hari + 7, Bulan – 3, Tahun + 1

Contoh Kasus
Seorang perempuan hamil 28 minggu ingin mengetahui hari perkiraan lahir bayinya. HPHT-nya
adalh 15 Oktober 2015. Tanggal berapa bayinya diperkirakan lahir? A, 21 Juli 2015

B, 22 Juli 2015
C, 23 Juli 2015
D, 24 Juli 2015
E, 25 Juli 2015
Jawab
Diketahui
Usia kehamilan = 30 minggu
HPHT = 15 Oktober 2014

Ditanya Hari taksiran partus


Tanggal = 15 + 7 = 22
Bulan = 10 - 3 = 7
Tahun = 2014 + 1 = 2015
Jadi taksiran partus 22 Juli 2015

10. Menghitung berat badan janin (Jhonson tausak)


(TFU-n) x 155 = BB Janin
MD = Jarak simfisis pubis s/d fundus uteri
N= 11 jika verteks pada atau spina iskhiadika, 12 jika Verteks dibawah spina iskhiadika.

Contoh Kasus
Seorang ibu hamil 36 minggu ingin mengetahui taksiran berat janinnya. Apabila TFU = 35 cm,
divergen. Berapakah taksiran berat janinnya?
A, 3620
B, 3720
C, 3820
D, 3520
E, 3730

Jawab
Diketahui
Usia kehamilan 36 minggu
TFU = 35 cm
Divergen
Ditanya Taksiran berat janin
Berat janin = (35 cm -11) x 155
= 24 x 155
= 3720 gram

11. Metode KB kalender masa subur (pantang berkala)


a. Siklus teratur
HPHT Dihitung sebagai hari ke-1 dan masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke-16 dalam
siklus haid

Contoh Kasus
Seorang ibu berusia 42 tahun ingin membatasi kelahiran ankanya dengan metode kalender.
Ibuingin mencoba metode tersebut Pada saat ini. Siklus menstruasi ibu 28 hari pada bulan ini,
HPHT pada tanggal 2 Oktober.

6 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


Kapankah ibu tidak boleh bersenggama dengan suami?
A, Tanggal 16 Oktober
B, Tanggal 18 Oktober
C, Tanggal 16 - 20 Oktober
D, Tanggal 2 – 8 Oktober
E, Tanggal 17 – 18 Oktober

b. Siklus tidak teratur


Siklus haid terpendek dikurang 18
Siklus haid terpanjang dikurang 11

Contoh kasus:
Seoran wanita berusia 29 tahun baru melepas alat kontrasepsi AKDR 3 bulan yang lalu, datang
ke pili KIA untuk berkonsultasi tantang alat kontrasepsi, Ny. Y menginginkan penggunaan alat
kontrasepsi alami tanpa alat karena merencanakan kehamilan dalm waktu dekat, dan
memutuskan untuk menggunkan metode kalender setelah melewati sesi konseling. Hasil
pengkajian siklus haid terpanjang 32 hari dan terpendek 27 hari. HPHT 1 Mei 2013. Kapankah
masa pantang berhubungan pasien di atas?
A, 8-21 Mei 2013
B, 7-21 Mei 2013
C, 9-21 Mei 2013
D, 10-25 Mei 2013
E, 11-25 Mei 2013

Jawab
Diketahui
HPHT = 1 Mei 2013
Siklus haid terpanjang 32 hari
Siklus haid terpendek 27 hari
Ditanya pantang berhubungan
Siklus terpendek 27 hari – 18 = 9
Siklus terpanjang 32 hari – 11 = 21
Masa subur pasien terjadi pada tanggal 9 Mei – 21 Mei. Maka pasien tidak boleh berhubungan
pada tanggal tersebut

12. Apgar Skor


Appearance (warna kulit)
0 — Seluruh tubuh bayi berwarna kebiru-biruan atau pucat
1 — Warna kulit tubuh normal, tetapi tangan dan kaki berwarna kebiruan
2 — Warna kulit seluruh tubuh normal

Pulse (denyut jantung)


0 — Denyut jantung tidak ada
1 — Denyut jantung kurang dari 100 kali per menit
2 — Denyut jantung lebih atau diatas 100 kali per menti

Grimace (respon refleks)


0 — Tidak ada respon terhadap stimulasi
1 — Wajah meringis saat distimulasi
2 — Meringis, menarik, batuk, atau bersin saat stimulasi

Activity (tonus otot)


0 — Lemah, tidak ada gerakan
1 — Lengan dan kaki dalam posisi fleksi dengan sedikit gerakan

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 7


2 — Bergerak aktif dan spontan

Respiration (pernapasan)
0 — Tidak bernapas
1 — Menangis lemah, terdengar seperti merintih, pernapasan lambat dan tidak teratur
2 — Menangis kuat, pernapasan baik dan teratur

Contoh kasus
Seorang perempuan 24 tahun, datang ke poli kandungan, kehamilan 36 minggu, dengan keluhan,
mules-mulas sudah 5 jam yang lalu. Pada hasil pemeriksaan awal perawat menganganjurkan klien
untuk jalan-jalan disekitar poli. Setelah dirasa cukup klien mendatangi perawat dan dilakukan
pemeriksaan dalam dan hasilnya sudah masuk ke pembukaan lengkap. Perawat membantu
persalinan jam 10 lewat 35 menit lahirlah By. A dalam kondisi normal BB 3000 mg dan perawat
melakuakn pemeriksaan apgare score. Berapakah nilai tertinggi dari apgare score........?
A.8
B.9
Jawab:
C.12
Behubung bayinya lahir dengan normal maka
D.11
apgar skornya adalah 8
E.10

13. Rumus Gilles (Manajemeng Keperawatan)


a. Menentukan jam keperawatan yang dibutuhkan klien per hari
 Keperawatan langsung
1). Keperawtan minimal: Jumlah pasien X 2 jam perawatan
2). Keperawatan parsial: jumlah pasien X 3 Jam perawatan
3). Keperawatan Total: Jumlah pasien X 6 jam perawatan
 Keperawatan tidak langsung: Jumlah pasien X 1 Jam perawatan
 Penyuluhan kesehatan: Jumlah pasien X 0, 25 jam

b. Menentukan jumlah total jam keperawatan per klien per hari:

c. Menentukan jumlah kebutuhan tenaga di ruangan

d. Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per hari

e. Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per shift


Shift pagi =

Shift siang =

Shift malam =

Contoh kasus

Ruangan bedah memiliki 20 tenpat tidur dengan jumlah rata-rata pasien sebanyak 17 pasien per
hari ( 3 pasien minimal care, 8 pasien parsial care, 6 pasien total care). Jika jumlah jam kerja

8 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


perawat sebanyak 7 jam per hari dan jumlah hari libur dalam setahun sebanyak 73 hari. Maka
berapakah jumlah perawat yang dibutuhkan secara keseluruhan per hari berdasarkan metode Gilles?

A, 15
B, 16
C, 17
D, 18
E, 19

Jawab
Diketahui
Jumlah tempat tidur 20 buah
Jumlah pasien per hari 17
3 pasien minimal care
8 pasien parsial care
6 pasien total care
J. jam kerja perawat per hari adalah 7 jam
J. hari libur dalam setahun adalah 73 hari

Ditanya Perawat yang dibutuhkan diruangan tersebut per hari

a. Menentukan jam keperawatan yang dibutuhkan klien per hari


 Keperawatan langsung
1). Keperawtan minimal: 3 X 2 jam perawatan = 6 jam
2). Keperawatan parsial: 8 X 3 Jam perawatan = 24 jam
3). Keperawatan Total: 6 X 6 jam perawatan = 36 jam
 Keperawatan tidak langsung: 17 X 1 Jam perawatan = 17 jam
 Penyuluhan kesehatan: 17 X 0, 25 jam = 4,25 jam
Total Jumlaj jam perawatan untuk seluruh pasien 87,25 jam

b. Menentukan jumlah total jam keperawatan per klien per hari:

Jumlah jam perawatan/pasien/hari = 5,13

jam c. Menentukan jumlah kebutuhan tenaga di ruangan

= 15,573 = 15 perawat

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 9


14. Rumus skoring keperawatan keluarga (Komunitas)

No Kriteria Skala Bobot


1 Sifat Masalah
Tidak / Kurang Sehat 3 1
Ancaman Kesehatan 2
Keadaan Sejahtra 1
2 Kemungkinan Masalah Dapat Diubah
Mudah 2 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3 Potensial Masalah Untuk dicegah
Tinggi 3 1
Cukup 2
Rendah 1
4 Menonjolnya Masalah
Masalah Berat, harus segera ditangani 2 1
Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani 1
Masalah Tidak dirasakan o
Skoring
1. TENTUKAN Skor untuk setiap kriteria
2. Score dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot

3. Jumlahkan Skore untuk semua Kriteria

Contoh kasus
Seorang calon perawat melakukan pengkajian keluarga didapatkan 2 masalh keperawatan
keluarga, untuk masalah 1: sifat masalah adalah ancaman kesehatan, kemungkinan masalh bisa
diubah dengan mudah, potensial masalh untuk dicegah dan menurut keluarga masalah segera
untuk ditangani. Berapakah masalah skor keperawatan keluarga pada kasus dengan menggunakan
skoring Baylon?
A, 1 2/3
B, 2 2/3
C, 3 2/3
D, 4 2/3
E, 5 2/3

Jawab
Diketahui
Sifat masalah: Ancaman kesehatan Skor 2

Kemungkinan masalah bisa diubah: Mudah skor 2

Potensial masalah untuk dicegah: Tinggi skor

10 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


Menonjolnya masalah: Segera ditangani 2

Ditanya total skoring = 2/3 + 2 + 1 + 1 = 4 2/3

15. Penilaian AGD


Contoh Kasus
Seorang pasien perempuan berusia 50 tahun dirawat di RS akibat trauma dada dan dilakukan
pemasangan WSD. Skala nyeri 7. Setelah dilakukan pemeriksaan AGD ditemukan pH = 7,11, pCO
= 10, HCO = 25 dan pO2 = 85. Apakah interpretasi dari hasil pemeriksaan AGD di
atas A, Normal
B, Alkalosis Respiratorik
C, Asidosis Respiratorik
D, Asidosis Metabolik E,
Alkalosis Metabolik

16. Klasifikasi bermain


Contoh kasus
Ibu mengajak balita usia 4 tahun pergi tamasya ke pantai, ibu mengajak anak tersebut bermain
membentuk satu istanan kerajaan yang dibuatdari pasir
Manakah klisifikasi bermain yang tepat dalam kasus di
atas? A, Sense of pleasure play
B, Skill play
C, Dramatic play
D, Social play E,
Role play

17. Fase
Contoh Kasus
Seorang ibu hari post partum, sikap ibu kurang perhatian pada bayinya, berfokus pada diri sendiri,
ketergantungan pada suami dan ibu kandungnya, ada perasaan kegembiraan dengan selalu
menceritakan pengalaman hamil dan melahirkan kepada teman atau saudara yang berkunjung.
Kondisi ibu tersebut berada pada fase?
A, Taking in phase
B, Taking hold phase
C, Letting go phase
D, Let down phase E,
Psikososial phase

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 11


Wellcome to the greatest Part of the Nursing Study’s
Kumpulan soal UKNI 2

Joon Suwarno E.S.,S.Kep.:


1. Seorang Perempuan berusia 71 tahun memiliki riwayat serangan stroke dua bulan yang lalu. Berdasarka
hasil anamnesis didapatkan riwayat hipertensi sejak 8 tahun yang lalu dan saat ini sedang rawat jalan.
Klien sering mengeluh pusing bila mendengar suara-suara yang keras. Hasil pemeriksaan fisik diperoleh
data bahwa klien mengalami hemiplegia ekstremitas sebelah kiri.
Apakah intervensi keperawatan yang paling sesuai? a.
Control tekanan darah tiga kali sehari secara rutin b.
Latihan mobilisasi pasif pada ekstremitas sebelah kiri c.
Observasi efek samping obat anti hipertensi
d. Latihan management stress dan nyeri
e. Anjurkan klien untuk mentaati diet rendah garam

Dari data kita harus bisa membedakan data distraktor/pengecoh. data yang paling sesuai yakni data pusing
pusing krn mendengar suara keras. sehingga intervensi yg sesuai yakni dengan Rasional melakukan
managemen stres dan nyeri akan meredakan/mengurangi dari kesederhana, klien saat mendengar suara
suara keras, mengingat fungsi dari manajemen stress dan nyeri

Jawaban D

2. Soal komunitajentik
Seorang perawat komunitas mengunjungi sebuah desa S di kecamatan R, Kabupaten O. setelah di kaji
desa tersebut memiliki riwayat kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah dalam tiga tahun terakhir.
Berdasarkan data pengkajian komunitas didapatkan kondisi lingkungan sangat mendukung bagi
perkembangbiakan nyamuk aedes aegepty.

Apakah intervensi keperawatan yang paling tepat?

a. Advokasi dinas kesehatan untuk melakukan fogging


b. Pemberdayaan masyarakat untuk melakukan gerakan 3M plus
c. Penguatan system jejaring pengaman social
d. Penguatan system rujukan puskesmas dengan rumah sakit
e. Pembentukan dan penguatan kader pemantau jentik

Jawaban B
Rasional : dengan pemberdayaan kader dalam melakukan gerakan 3M plus merupakan cara yang paling
efektif dalam penekanan perkembang biakan dari nyamuk aedes aygepty.

3. Pada saat melakukan perawat kunjungan rumah di desa H kecamatan S, Kab. O. perawat melakukan
pengkajian imunisasi pada anggota keluarga. Perawat dalam pengkajian menemukan status imunisasi
dasar bayi tidak lengkap yang sesuai usianya. Hasil anamnesa didapatkan ibu mengatakan menolak
mengimunisasikan karena setelah imunisasi bayinya bertambah rewel dan panas.
Apa intervensi keperawatan yang paling tepat?
a. Konseling tentang persepsi terhadap imunisasi
b. Konsultasi alternative tindakan pencegahan penyakit
c. Diskusi factor penghambat tindakan imunisasi
d. Penyuluhan manfaat imunisasi dasar
e. Simulasi penanganan efek samping imunisasi
E. Simulasi penanganan efek samping imunisasi.

Jawab :D Rasional : ibu menolak imunisasi pada anaknya karena setelah imunisasi bayi bertambah rewel
dan panas. Hal tersebut menunjukkan bahwa ibu blm faham mengenai efek samping imunisasi sehingga
penyuluhan dan simulasi kepada ibu tentang efek samping imunisasi dan simulasi penanganan dari efek
samping tersebut perlu dilakukan

12 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


4. Seorang wanita berumur 30 Tahun, datang ke poli hamil dengan keluhan semenjak hamil nafsu
makannya sangat menurun , dilakukan pemeriksaan didapatkan usia kehamilan 32 minggu. tinggi fundus
uteri 20 cm , kepala belum masuk PAP. . Perawat merencanakan akan memberikan pendidikan kesehatan
terkait nutrisi pada saat hamil.
Berapakah perkiraan berat badan janin pada kasus tersebut?
A. 1395 gram
B. 1240 gram
C. 1220 gram
D. 930 gram
E.dilakukan
Berat Janin = (tinggi fundus uteri-12) x 155 gram (jika kepala belum masuk PAP).
Berat Janin = (tinggi fundus uteri-11) x 155 gram ( Jika kepala sudah masuk PAP).

Jawab : B.1240 gram


Rasional : Rumus TBJ karna konvergen atau blm masuk PAP jadi rumusnya TFU-12 x 155 gram. Jadi 20 -
12 x 155= 1.240 gram. Jadi TBJ dilakukan

5. Seorang ibu berusia 25 th, status obstetri GIP0A0 hamil 39 minggu janin hidup satu intrauterine, masuk
ke Ruang VK. Dari pengkajian diperoleh data dilatasi servik 5 cm, kontraksi uterus setiap 1-2 / 10‘ selama
10- 20‘‘, TTV dalam batas normal, DJJ 120x/mnt reguler, terdengar jelas di bawah umbilicus

Berada pada tahap apakah kemajuan persalinan pada kasus diatas?


A. Kala I fase aktif
B. Kala I fase laten
C. Kala I fase deselarisasi
D. Kala I fase akselarisasi
E. Kala I fase dilatasi maksimal

Saya tambahi penjelasannya.


1. Fase laten : pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar 8 jam.
2. Fase aktif : pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm), berlangsung sekitar 6
jam. Fase aktif terbagi atas :
A. Fase akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 3 cm sampai 4 cm.
B. Fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam), pembukaan 4 cm sampai 9 cm.
C. Fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai lengkap (+ 10 cm).

Jadi jawbannya adalah E. Kala 1 fase dilatasi maksimal.

6. Seorang perempuan berusia 23 tahun merasa hamil 38 minggu datang ke RS dengan keluhan mules
dibagian perut yang dirasakan menjalar sampai ke punggung, sudah keluar lendir bercampur darah sejak 1
jam yang lalu. Dari hasil pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 2 cm. Berada pada proses persalinan
manakah klien?
A. Kala I fase laten
B. Kala I fase aktif
C. Kala II
D. Kala III
E. Kala IV

Kunci A.
Ini rasionalnya.....
Fokus pada lead in menanyakan proses persalinan. Data fokus keluar lendir bercampur darah sejak 1 jam
yang lalu. Dari hasil pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 2 cm. Ada 4 kala dalam persalinan, kala
pertama yaitu masa pembukaan sampai 10 cm, terdiri dari 2 fase yaitu laten (berlangsung sampai 8 jam)
mencapai ukuran diameter pembukaan 3 cm dan fase aktif sampai 9 cm sampai lengkap. Kala 2 sudah

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 13


mulainya his reflek mengejan, kala 3 dan 4 merupakan kala post partum pembedanya kala 3 dari bayi lahir
sampai keluar plasenta kemudian kala 4 pada saat plasenta lahir sampai 2 jam setelahnya. Kunci A

Joon Suwarno E.S.,S.Kep.:


Jangan sampe terjebak karena data sesak dan nilai AGD padahal nilainya terkompensasi penuh. Jadi yg
jadi masalah aktual sekarang adalah nutrisinya karena terjadi penurunan BB dan nafsu makan mnrun Reff.
Buku SDKI, Nmnrun

7. Seorang pasien perempuan dengan diagnosis kanker payudara stadium 4 menerima obat sulfat morfin
untuk keluhan nyeri yang dirasakannya. Manakah tindakan prioritas yg harus dilakukan perawat?
A. Memantau tinja
B. Mendorong asupan cairan
C. Memantau luaran urin
D. Mendorong klien untuk batuk dan nafas dalam
E. Menganjurkan makanan yg bergizi

R/ Ingat soal yg diajukan pada ukom selalu mengacu pada keamanan dan keselamatan pasien. Dalam hal
ini keamanan dan keselamatan pasien dalam pemberian obat. Liat skrg obat yg diberikan apa, dan
perhatikan efek samping
Sulfat morfin menekan refleks batuk dan refleks pernafasan
Jadi klo dilanjutkan ke prioritas A B C pilihan yg paling tepat opsi jawan D

8. Soal Kep. Jiwa- 0801


Seorang perempuan usia 41 tahun Opname di RSJ sejak tiga minggu yang lalu dengan masalah sering
ketawa sendiri dan tiba-tiba menangis, membanting barang barang dikamarnya. Pengkajian saat ini pasien
tampak lusuh dan badannya berbau, bicara sirkumtansial, tatapi sudah kooperatif.

Apa masalah keperawatan utama pada kasus diatas ?


A. Resiko Perilaku kekerasan
B. Defisit Perawat Diri
C. Perilaku Kekerasan
D. Halusinasi
E. Waham.

Pembahasan
Fokus pada PERTANYAAN soal untuk mengetahui maksud dan tujuan soal, serta untuk menghemat waktu
, kemudian perhatikan data utama atau data fokus atau data mayor yang terkait dengan pertanyaan dan
opsi jawaban.
Kata kunci soal diatas adalah HASIL PENGKAJIAN SAAT INI jadi bukan data 3 minggu yang lalu, data saat
ini adalah pasien tampak lusuh dan badannya berbau, bicara sirkumtansial, tatapi sudah kooperatif jadi
opsi jawaban A,C,D, bisa dieliminasi. Tinggal ada dua opsi yaitu B dan E. kita tentukan Best Answer
melalui kata UTAMA pada LI, maka yang tereliminasi kemudian opsi B dan best answer opsi E,
mengapa ? karena masalah DPD itu akibat dari masalah utama yaitu waham.
Pasien Waham cenderung bicara sirkumtansial yaitu pembicaraan yang berbelit-belit tetapi tetap tentang
wahamnya.

9. Soal Kep. Jiwa 0802


Seorang laki-laki usia 65 tahun diantar ke RSJ karena berusaha gantung diri. Saat dikaji klien
menyampaikan pesan minta tolong untuk mengurus anak cucunya, klien merasa bersalah, tidak berdaya,
kecewa akan hidupnya.
Apa intervensi keperawatan prioritas untuk kasus diatas ?
A. Beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya
B. Beri keyakinkan bahwa peran klien sangat penting
C. Rencanakan kegiatan sesuai dengan potensi klien
D. Pastikan obat diminum secara teratur
E. Lakukan perlindungan pada klien

14 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


Soal Kep. Jiwa 0802
10. Seorang laki-laki usia 65 tahun diantar ke RSJ karena berusaha gantung diri. Saat dikaji klien
menyampaikan pesan minta tolong untuk mengurus anak cucunya, klien merasa bersalah, tidak berdaya,
kecewa akan hidupnya.

Apa intervensi keperawatan prioritas untuk kasus diatas ?


A. Beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya
B. Beri keyakinkan bahwa peran klien sangat penting
C. Rencanakan kegiatan sesuai dengan potensi klien
D. Pastikan obat diminum secara teratur
E. Lakukan perlindungan pada klien

11. Seorang perempuan, usia 30 tahun dirawat di RSU post operasi mastectomy. Pasien tampak
menunduk, melamun, kadang mengeluarkan air mata. Sehari sebelumnya pasien pasrah dengan
kondisinya tapi takut seandainya suami tidak mencintainya lagi. Saat berinteraksi perawat mengatakan
―ibu, apakah ada yang mau ibu bagi atau ceritakan kepada saya?‖.
Apakah teknik komunikasi yang digunakan perawat?
a. Klarifikasi
b. Pendengar aktif
c. Pertanyaan terbuka
d. Pertanyaan tertutup
e. Menanyakan hasil observasi
Manajemen_1 jawaban C
Pada kasus diatas perawat mengatakan ―apakah ada yang mau ibu bagi atau ceritakan kepada saya?‖
Pertanyaan seperti ini membuat/ merangsang dari si ibu agar mau bercerita kepda seorang perawat.

Contoh pertanyaan terbuka biasa di awali apakah, bagaimana, seperti apa,

Joon Suwarno E.S.,S.Kep.:


Soal ujian sesi I

1. Seorang perempuan usia 50 tahun mengalami gagal jantung kongesive sedang di rawat di Ruang rawat
inap RSNU Tuban selama 3 hari, pada hari ke 3 tersebut dilakukan EKG serial dan didapatkan nekrose
inferior dan injury anteroseptal, TD : 90/60 mmHg, nadi cepat dan lemah, kesadaran compos mentis,
diaphoresis +, PND +, pembatasan aktifitas karena adanya oedema ekstrimitas, pasien mengeluh pusing
dan nafsu makan menurun. Masalah keperawatan utama pada kasus di atas adalah ?
a. Intoleransi aktifitas
b. Kelebihan volume cairan c.
Penurunan curah jantung d.
Penurunan perfusi jaringan
e. Nutrisi kurang dari kebutuhan

2. Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa medis diabetes
mellitus. Saat pengkajian didapatkan adanya luka foot ulcer grade II yang tampak basah. Hasil TD 140/90
mmHg, frekuensi nadi 105 kali/menit, frekuensi napas 25 kali/menit, dan keadaan komposmentis.
Apakah tindakan keperawatan utama pada kasus di atas ?
A. Merencanakan melakukan perawatan luka
B. Segera melakukan pemeriksaan
GDS C. Melakukan kompres hangat
D. Ajarkan teknik relaksasi
E. Memberi insulin bolus

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 15


3. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa medis diabetes
mellitus tipe 2. Hasil pengkajian oleh perawat didapatkan pasien mengeluh cemas dan tidak mau makan,
TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 120 x/menit, Suhu tubuh 37,5 derahat celcius dan frekuensi nafas 25
x/menit.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus di atas ?
A. Ansietas
B. Harga diri rendah
C. Defisit Pengetahun
D. Kerusakan integritas kulit
E. Ketidakseimbangan nutrsi kurang dari kebutuhan tubuh

4. Seorang perempuan berusia 28 tahun dirawat di ruang bedah dengan post tiroidektomy pada hari kedua.
Pasien mengeluh sakit saat batuk, dahak tidak dapat keluar dan sulit menelan. Hasil TD 120/70 mmHg,
frekuensi nadi 84 kali/menit, frekuensi napas: 30 kali/menit, suhu tubuh 37 0C.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus di
atas? A. Bersihan jalan nafas tidak efektif
B. Pola pernafasan tidak efektif
C. Kerusakan pertukaran gas D.
Resiko infeksi
E. Nyeri akut

5. Seorang perempuan berusia 50 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sulit bernapas
serta bernapas terengah-engah. Dari hasil pengkajian didapatkan pasien tampak gelisah, frekuensi napas
34 kali/menit, adanya penggunaan otot bantu pernafasan. Hasil pemeriksaan penunjang pasien
menunjukan adanya serangan asma akut.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus di atas ?
A. Menganjurkan pasien untuk beristirahat dan membatasi jumlah
kunjungan B. Berkolaborasi dalam pemberian oksigen
C. Mempersiapkan pasien pindah ke ICU
D. Memonitor hasil analisa gas darah E.
Mengobservasi tanda-tanda vital

6. Seorang bayi perempuan lahir di sebuah rumah sakit, bayi lahir dengan ekstremitas yang biru, nadi
80x/menit, menangis lemah, tangan dan kaki fleksi, muka menyeringai. Berapa nilai APGAR score bayi
tersebut?
a. 5
b. 6
c. 7
d. 8
e. 9

7. Seorang bayi baru dilahirkan dengan kondisi tidak menangis, ekstremitas berwarna biru, nadi 95x/mnt
dan aktifitas lemah. Apakah prioritas tindakan untuk dalam menangani kasus di atas?
a. Melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
b. Melakukan pemotongan tali pusat
c. Melakukan bonding attachment
d. Memberi rangsangan
e. Melakukan resusitasi

8. Seorang kepala ruang melihat bahwa proses timbang terima yang berjalan di ruangan berjalan tidak
efektif sehingga berdampak pada kinerja anggota perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada
shift berikutnya. Perawat cenderung melaporkan hal yang sama setiap waktu dan tidak memenuhi aspek
proses keperawatan. Apa tindakan yang tepat untuk dilaksanakan oleh karu?
A. Mensupervisi dokumen kehadiran timbang terima B.
Mensupervisi tindakan keperawatan yang dilakukan

16 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


C. Mensupervisi jalannya timbang terima setiap shift dinas
D. Mensupervisi isi kegiatan dan laporan asuhan keperawatan
E. Mensupervisi standar prosedur kegiatan timbang terima di ruangan

9. Seorang lulusan Ners baru 3 bulan bekerja di sebuah pelayanan kesehatan swasta. Berdasarkan
penampilannya 3 bulan ini, perawat tersebut menunjukkan antusiasme dan komitmen yang tinggi pada
institusi dan bidang yang digelutinya, namun secara
kompetensi ia masih tergolong kurang terampil dan kurang kecakapannya, ia cenderung belum tanggap
terhadap apa yang seharusnya dilakukan. Bagaimana sikap manager terhadap perawat muda tersebut? A.
Diajarkan dan dibimbing (coaching)
B. Diberdayakan (empower)
C. Diarahkan (directing)
D. Diawasi (controlling)
E. Didukung (Support)

10. Diruang bedah umum memiliki Jumlah tenaga keperawatan sebanyak 18 orang, yang terdiri dari 4
orang lulusan Sarjana keperawatan, 11 orang lulusan diploma keperawatan dan 3 orang pekarya
kesehatan. Ruangan memiliki kapasitas tempat Tidur sejumlah 22 Tempat tidur . BOR 60% . Tingkat
ketergantungan pasien yaitu total care 4 orang, parsial 6 orang. Apa metode asuhan keperawatan yang
tepat dilakukan dengan kondisi ruangan tersebut ?
A. Metode asuhan fungsional
B. Metode asuhan modifikasi
C. Metode asuhan primer D.
Metode asuhan kasus
E. Metode asuhan tim

11.Seorang laki-laki berusia 25 tahun, di rawat di ruang rawat inap isolasi dengan keluhan badan terasa
lemas, tidak bertenaga dan anoreksia. Perawat mengkaji tampak pasien kurus, pucat, sklera ikterik, pasien
berbaring ditempat tidur. TTV: 110/70 mmHg, Frekuensi Nadi : 65 x/menit, Respirasi: 20 x/menit. Apakah
intervensi keperawatan mandiri yang paling tepat pada pasien di atas? A.Berikan infus glukosa SOD

B.Fisioterapi setiap hari


C.Rekomendasi untuk vaksin Hepatitis A
D.Anjurkan tirah baring selama stadium akut
E.Kolaborasi dengan ahli gizi tentang diet yang tepat

12.. Seorang laki-laki berusia 48 tahun. Dirawat di ruang ICCU mengeluh nyeri menjalar dan perasaan
tertekan di dada depan. Perawat mengkaji riwayat pasien hiperkolesterolnemia dan nyeri angina muncul
setelah berolahraga. Pasien di diagnosis Angina pektoris. Manakah karakteristik utama nyeri yang
tergambar pada kasus di atas?
A.Nyeri hebat dan kronis
B.Nyeri berkurang setelah beristirahat
C.Nyeri terlokalisir dan rasa akan menjelang ajal
D. Nyeri menjalar dan menyebabkan kebas pada lengan atas
E.Nyeri hebat terlokalisir dan tidak berkurang dengan istirahat

13. Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat di ruang rawat inap medikal bedah mengeluh leher
terasa tegang. Dari hasil pemeriksaan pasien di diagnosis medis dengan hipertensi. Manakah
pemeriksaan fisik keperawatan yang paling sesuai untuk menegakkan masalah keperawatan pada kasus di
atas?
A.Menghitung Nadi
B.Mengukur Suhu tubuh
C.Menghitung Pernapasan
D.Mengukur Tekanan darah

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 17


E.Mengukur Mean Arterial Pressure

14. Bayi perempuan usia 3 hari dengan BBLR dan premature sedang dirawat di Ruang Neonatus RS
Koesma Tuban, mengalami kesedak saat minum susu lewat dot yang diberikan oleh salah satu mahasiswa
praktik Ners. Beberapa detik kemudian bayi tersebut mengalami henti nafas dan tidak sadarkan diri.
Langkah awal yang dilakukan oleh perawat neonatus adalah meletakka bayi pada alas yang rata dan keras,
kemudian membuka jalan nafas dan melihat benda asing yang ada di pharynx serta melakukan blind finger
sweeps. Apakah langkah selanjutnya harus dilakukan oleh perawat neonatus tersebut ?
a. Periksa ABC
b. Buka jalan nafas c.
Mulai RJP 5 siklus
d. Aktifkan emergency respon
e. Lakukan ulang blind finger sweeps

15. Seorang perawat sedang melakukan pemasangan bed side monitor terhadap pasien lakilaki 56 tahun
yang tiba-tiba tidak sadar, tidak bernafas dan tidak ada nadi. Setelah terpasang didapatkan irama yang
tidak teratur. Apakah irama yang dialami pasien?
a. Pulseles ventrikuler tachicardia
b. Pulseles elektrikal aktiviti
c. Irama idioventrikuler
d. Ventrikuler fibrilasi
e. Asistole

16. Seorang perempuan umur 30 tahun G2P1A0 baru saja melahirkan bayinya secara spontan , keadaan
bayinya menangis kuat, kemerahan pada kulit dan tonus ototnya baik, sedangkan plasenta belum lahir,
tinggi fundus uteri masihsetinggi pusat, sudah terdapat tanda-tanda pelepasan plasenta. Berdasarkan
kasus diatas pasienberada dalan kondisi?
a. Post Partum
b. Inpartu kala I
c. Inpartu kala II
d. Inpartu kala III
e. Inpartu Fase aktif

17.Seorang perempuan hamil usia 32 tahun datang ke poli kebidanan dan kandungan untuk periksa
kehamilan. Setelah dilakukan pengkajian didapatkan data kehamilan sekarang adalah kehamilan yang ke
4, anak pertama keguguran, anak ke 2 lahir secara normal, anak ke 3 keguguran juga. Bagaimana cara
penulisan status obstetric pada kasus diatas ? a. G4P1A2
b. G4P1A1
c. G4P2A1
d. G4P2A2
e. G4P3A1

18.Seorang perempuan berusia berusia 30 tahun G2P1A0 hamil 37 minggu, datang ke poliklinik kebidanan
dan kandungan untuk memeriksakan kehamilan, keluhan kaki bengkak, TD. 140/ 100mmHg, N. 82 x/menit,
RR. 20x/menit, S. 36.5°C, kepala janin masuk PAP, kaki edema, terdapat varices, berat badan bertambah
30 kg, urin protein positif. Apakah masalah keperawatan yang paling utama pada kasus diatas? e.
Kegawatan janin
b. Bertambahnya ukuran Janin
c. Resiko terjadinya eclampsia
d. Bertambahnya usia kehamilan
e. Kurangnya asupan nutrisi yang mengandung protein

19.Seorang laki-laki usia 24 tahun dirawat di bangsal rawat inap dengan diagnosis medis kanker tulang.
Pasien mengeluh lemas, nyeri skala 3 (1-10) dengan bantuan terapi morphin drip, dan cemas karena tidak
tahu tentang kondisi sakitnya. Pasien mengatakan sulit tidur dan berkali-kali menanyakan kondisinya pada

18 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


keluarga dan petugas kesehatan. Saat ini pasien melakukan aktivitas perawatan diri dengan bantuan
penuh dari perawat dan keluarga. Apa masalah keperawatan utama pada kasus? A.Kecemasan

B.Nyeri kronik
C.Gangguan tidur
D.Risiko cidera: jatuh
E.Gangguan mobilitas fisik

20.Anak usia 4 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan lemah, hasil pemeriksaan fisik: terdapat
pengeluaran cairan serosa melalui hidung, hidung tersumbat,Suhu tubuh 37,8°C. Anak mengeluh nyeri
kepala semakin bertambah saat batuk dan membungkuk. Ibu klien tampak gelisah dan sering bertanya
tentang keadaan anaknya. Apa intervensi perawatan pada kasus tersebut ? A.Empati

B.Manajemen nyeri
C.Kolaborasi penanganan nyeri
D.Berikan lingkungan yang mendukung manajemen nyeri
E.Penyampaian sumber informasi tentang penatalaksanaan sinusitis

21.Seorang perempuan berusia 25 tahun telah 1 minggu melahirkan anak pertama datang bersama suami
ke poli kebidanan untuk berkonsultasi. Pasien berencana akan menggunakan alat kb, tapi karena belum
pernah sama sekali menggunakan KB, pasien ingin berkonsultasi terlebih dahulu dengan petugas
kesehatan. Pasien masih memberikan ASI pada bayinya. Apakah yang paling utama disampaikan perawat
pada sesi konseling tentang kb suntik tersebut ?
a. Kerugian suntik KB
b. Keuntungan suntik KB
c. Kontraindikasi suntik KB
d. Efek samping metode suntik
e. Efektifitas mencegah kehamilan

22.Seorang wanita berusia berusia 45 tahun dibawa oleh keluarganya karena mengalami tabrakan dengan
mobil dan mengalami cedera kepala dan tampak adanya perdarahan. Pasien terlihat gelisah. Dari hasil
pengkajian didapatkan nilai GCS : 5 dengan E : 1, V : 1, M : 3; tekanan darah 95/65 mmHg, nadi 75 x/menit,
suhu 37,3 0C dan frekuensi napas 25 x/menit. Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?
a. Nyeri
b. Resiko infeksi
c. Intoleran aktivitas
d. Kurang volume cairan
e. Gangguan Perfusi jaringan serebral

23.Seorang perempuan berusia 35 tahun diantar keluarganya ke Poli RS Jiwa karena sering diam tiba-tiba,
senyum sendiri, dan berbicara sendiri. Menurut keluarga 2 bulan yang lalu pasien telah kehilangan rumah
dan harta bendanya karena kebakaran. Kepada perawat pasien berkata, ―ini tidak mungkin terjadi pada
saya, tidak mungkin‖. Manakah fase rentang respon kehilangan yang sesuai dengan kasus tersebut diatas ?
a. Fase Marah
b.Fase Depresi
c.Fase Penerimaan
d.Fase Penyangkalan
e.Fase Tawar Menawar

24. Anak usia 5 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan sesak nafas dan disertai batuk berdahak,
gelisah, ibu sering bertanya tentang keadaan anaknya hasil pemeriksaan fisik: pemeriksaan
didapatkan :Frekuensi napas 40x/mnt, frekuensi jantung 112x/mnt.

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 19


Apa diagnosis keperawatan utama pada kasus tersebut ?
A.Ansietas.
B.Defisit pengetahuan.
C.Pola nafas tidak efektif.
D.Resiko gangguan perfusi jaringan.
E.Bersihan jalan napas tidak efektif

25. Seorang laki-laki berusia 41 tahun dirawat di RS Jiwa sejak 2 tahun yang lalu dengan keluhan memukul
orang-orang di sekitar rumahnya tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya. Pengkajian saat ini oleh
perawat, pasien menunjukkan sikap kooperatif tetapi pasien berbicara terus dan pembicaraan yang
sirkumtansial, pasien memakai baju yang lusu dan sedikit robek pada lengannya. Apakah masalah
keperawatan utama berdasarkan kasus di atas?
A.Waham
B.Halusinasi C.Perilaku
Kekerasan D.Defisif
Perawatan diri E.Resiko
perilaku kekerasan

26. seorang perempuan berusia 50 tahun dirawat di ruang dewasa mengeluh nyeri kepala, tidak dapat
menelan, tidak merasakan rasa asam, manis dan pahit di lidah bagian depan, terlihat iritable/gelisah dan
ingin tidur terus. Nilai GCS E3V4 M5 Apakah prioritas masalah keperawatan pada pasien?
A. Gangguan persepsi sensori
B. Gangguan perfusi serebral
C. Gangguan nutrisi
D. Resiko jatuh
E. Nyeri akut

27. Anak dibawa ke puskesmas dengan keluhan bab cair 5 kali sehari dan tidak mau makan, hasil
pemeriksaan fisik: haluaran urine 2 mL/kg/jam, turgor kulit kembali dalam 2 detik, waktu pengisian kapiler
kembali 3 detik anak tampak lemah. Apa intervensi keperawatan utama pada kasus tersebut ?
A.Kaji status nutrisi pada anak.
B.Kaji tanda dehidrasi pada anak.
C.Pantau asupan dan haluaran cairan secara teliti.
D.Berikan cairan perinfus, sesuai dengan petunjuk.
E.Anjurkan asupan cairan per oral setiap 1-2 jam, jika tidak ada kontraindikasi

28. Seorang perempuan berusia 30 tahun diantar ibunya ke Poli Jiwa. Pasien diceraikan oleh suaminya.
Kepada perawat pasien mengatakan, ―kalau suami saya tidak kembali, saya tidak akan bisa bertahan lama.
Pasien nampak meneteskan air mata, emosi yang labil. Manakah masalah keperawatan utama sesuai
kasus di atas?
A.Halusinasi B.Resiko
bunuh diri C.Harga diri
rendah D.Berduka
disfungsional E.Resiko
perilaku kekerasan

29. Anak usia 5 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan sesak nafas disertai batuk, gelisah, ibu
sering bertanya tentang keadaan anaknya hasil pemeriksaan fisik: pemeriksaan didapatkan :Frekuensi
napas 28x/mnt, frekuensi jantung 76x/mnt, suhu tubuh 37,8 derajat celcius. Ibu tampak gelisah. Apa
diagnosis keperawatan utama pada kasus tersebut ?
A.Ansietas.
B.Hipertermi.
C.Defisit pengetahuan. D.Pola
nafas tidak efektif. E.Bersihan jalan
napas tidak efektif.

20 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


30. Seorang laki-laki berusia 34 tahun dirawat dengan Osteosarkoma klasik (stadium IIB), mengeluh nyeri
pada femur kanan, dengan skala 8 (1-10), menyebar ke seluruh ektremitas bawah, tidak bisa tidur pada
malam hari karena nyeri. Pasien mengatakan takut kehilangan anggota gerak. Pemeriksaan fisik
ditemukan pembengkakan pada femur kanan, kemerahan, nyeri tekan, dan keterbatasan aktivitas. TD:
135/80 mmHg, frekuensi nadi: 120 x/menit, frekuensi napas: 24x/menit dan suhu: 37ºC. Apakah prioritas
intervensi pada kasus?
A.Batasi aktivitas B.Mengurangi
cemas C.Memenuhi kebutuhan
tidur D.Kolaborasi pemberian
analgetik E.Kolaborasi tindakan
pembedahan

31. Seorang laki-laki berusia 33 tahun sudah dirawat di RS Jiwa sejak 3 hari yang lalu dengan isolasi sosial.
Saat ini perawat telah melaksanakan intervensi SP1 kepada pasien dan merencanakan untuk membuat
kontrak berikutnya. Apakah intervensi yang dapat dilakukan pada tindakan selanjutnya untuk kasus di atas?
A.Latih cara berkomunikasi pada lebih dari satu kegiatan rutin
B.Latih cara berkenalan dengan 3 orang atau kelompok
C.Latih cara berkenalan dengan dua orang atau lebih
D.Latih cara berkomunikasi pada 2 kegiatan rutin
E.Latih cara berkenalan dengan satu orang

JAWABAN :
1. A 11.B 21.E
2. B 12.D 22.D
3. A 13.C 23.E
3. A 14.D 24.A
4. B 15.D 25.A
5. A 16.A 26.C
6. B 17.C 27.B
7. D 18.A 28.A
8. D 19.C 29.D
9. E 20.E 30.C
10.D

SOAL. NS GALANG
1. Seorang wanita, 75 tahun, keluhan utama bercak merah kehitaman pada muka, badan dan kaki, kaki
sering kesemutan. Sejak ± 4 bulan yang lalu timbul bercak kemerahan pada kaki sebesar uang logam,
tidak terasa gatal, maupun panas dan nyeri, keluhan bertambah luas ke bagian dada dan punggung.
Apakah masalah keperawatan proritas?
A. Resiko kerusakan integritas jaringan
B. Resiko kerusakan integritas kulit
C. Kerusakan integritas jaringan
D. Kerusakan integritas kulit
E. Resiko infeksi

Answer and Rasional : D. kerusakan integritas kulit, dalam soal dijelaskan bahwa terjadi bercak merah
kehitaman pada muka, badan dan kaki sering kesemutan dan dialami sejak 4 bulan, nah data ini sudah
menandakan bahwa terjadi kerusakan integritas kulit.

2. Seorang perempuan berusia 30 tahun, Post partum normal 4 jam yang lalu.Setelah dilakukan
pemeriksaan perawat menemukan pasien nampak menggigil, kulit sejuk, gelisah dan sanngat haus.
Apakah pengkajian lanjut yang harus dilakukan oleh perawat?

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 21


A. Kaji tanda-tanda vital
B. Kaji adaya syok hipovolemia
C. Lakukan massase fundus uteri
D. Berikan oksigen dengan masker
E. Kaji kondisi pembalut setiap jam
kuncinya jawaban adalah B, mengkaji adanya syok hipopolemik karena pada post partum yang harus
diwaspadai kehilangan darah berlebih, syok hipovolemik adalah syok yang diakibatkan perdarahan yang
berlebih dan ditandai dengan menggigil, gelisa dan sngat haus.

Joon Suwarno E.S.,S.Kep.:


SOAL KEPERAWATAN KELUARGA_0037
1. Seorang Perawat Puskesmas ABC melakuan perawatan keluarga pada keluarga Tn.A di desa B Rt
03/01, kecamtan C. Sebelum berangkat perawat harus menyiapkan Kerangka Acuan Kegiatan yang
didalamnya diantaranya berisi kriteria evaluasi.
Manakah pernyataan dibawah ini yang menunjukkan kriteria evaluasi
struktur ? A.Anamnesa dengan anggota keluarga.
B.Didapatkan data susunan keluarga
C.Keluarga menyabut Perawat
D.Kepala keluarga adalah Tn. A
E. Setting tempat

Jawaban. E.
Pembahasan.
Soal meminta atau menanyakan kriteria evaluasi struktur dalam kerangka acuan kegiatan
Macam macam Kriteria evaluasi dalam Kerangka Acuan Kegiatan yaitu,
1. kriteria evaluasi struktur
2. kriteria evaluasi proses
3. kriteria evaluasi hasil,
sedangkan yang termasuk kriteria evaluasi struktur diantaranya setting tempat.

SOAL MANAJEMEN_0036
2. Ketua tim Bugar pada saat melakukan perencanaan tindakan pada pasiennya dengan perawat
pelaksana menemukan adanya masalah, ketika pasien yang dirawat tidak menunjukkan perbaikan
kesehatan, padahal ketua tim sudah melakukan berbagai macam tindakan, sesuai masalah keperawatan
yang ada pada pasien. Ketua Tim ingin berdiskusi dengan ketua tim Sehat, kepala ruangan , dan tim
kesehatan lain ruangan dengan masalah tersebut.
Apakah tindakan yang tepat dilakukan oleh ketua tim
Bugar ? A. Dokumentasi keperawatan
B. Ronde Keperawatan
C. Discharge Planing
D. Dentralisasi Obat E.
Timbang Terima

Jawaban B.
Pembahasan
Ronde keperawatan merupakan suatu cara mencari solusi terhadap asuhan keperawatan terhadap pasien
yang belum kunjung sembuh dan memperlihatkan kemajuan pada pasien, maka harus ada terobosan,
solusi cerdas dari kolaborasi semua tim kesehatan. Istilah tepat nya Interprofessional Collabotation
Practice (IPCP)
Ronde kep. bukan hanya diskusi tapi mencari solusi cerdas atas kesembuhan pasien. Dan bukan hanya
Perawat saja tapi melibatkan dokter, ahli gizi, terapis, dll

22 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


SOAL KEPERAWATAN JIWA_0033
3. Seorang laki-laki berusia 35 tahun dirawat di RS Jiwa, saat di kaji mengatakan :‖saya ini tidak berguna
dan dibuang oleh keluarga, saya sangat malu dan rasanya lebih baik saya dulu tidak usah lahir ke dunia.‖.
Klien tidak mau bergaul, tetapi ia mengaku mendengar teman temannya selalu membicarakannya. Hal
tersebut dialaminya sejak 1 tahun yang lalu saat di tinggal pergi istrinya menikah lagi. Hasil observasi :
klien kurang mempertahankan kontak mata, kepala menunduk.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus diatas?
A. Halusinasi
B. Isolasi sosial C.
Resiko suicide D.
Harga diri rendah
E. Gangguan proses pikir.
Joon Suwarno E.S.,S.Kep.:

Jawaban D.
Pembahasan
Semua permasalahan keperwatan yang tertulis di opsi jawaban itu benar atau bisa terjadi, tetapi soal
meminta masalah keperawatan utama, dari data hasil oberservasi yaitu klien kurang mempertahankan
kontak mata, kepala menunduk ini sebagai data mayor untuk menegakkan diagnosis Harga diri rendah.
Tips. Untuk menentukan masalah keperawatan jiwa khususnya jangan terfokus pada ceritera masa lalu,
tetapi gunakan data saat pengkajian.
Referensi :
Stuart GW, Sundeen, Buku Saku Keperawatan Jiwa, Jakarta : EGC, 1995
Keliat Budi Ana, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta : EGC, 1999.

SOAL KMB_0029
4. Seorang laki-laki, usia 46 tahun, dirawat di RSU dengan diagnosa medik TB Paru. Hasil pengkajian
Keluhan sesak napas, batuk berdahak, berkeringat malam hari, bunyi ronchi pada lobus kiri dan kanan
bawah. TTV : Napas 24 X/mnt, TD 110/70 mmHg, Nadi 96 X/mnt, Suhu 38 C,
Apakah intervensi keperawatan pertama untuk pada pasien tersebut
diatas ? A. Berikan inhalasi uap
B. Beri posisi semi fowler C.
Latih cara batuk efektif D.
Kolaborasi terapi oksigen E.
Lakukan postural drainage

Jawaban. B.
Pembahasan
Masalah keperawatan pada soal diatas adalah bersihan jalan napas tidak efektif dan permintaan soal
adalah intervensi keperawatan pertama dalam hal ini pada masalah keperawatan bersihan jalan napas
tidak efektif. Maka pertama tama yang harus dilakukan adalah memperikan posisi semi fowler pada pasien
tersebut sebelum melakukan tindakan yang lain

Soal KMB_0026
5. Seorang perempuan usia 55 tahun dirawat di RSU dengan diagnosis medis ulkus peptikum. Hasil
pengkajian pasien mengeluh pusing, mual, muntah, nyeri epigastrium, diare, perut kaku seperti papan,
akral dingin. Tanda tanda vital, tekanan darah 100/60 mmHg, Nadi 100x/mnt, suhu 38C, pernapasan
28x/mnt, pasien dicurigai mengalami perforasi lambung.
Apakah temuan dari pengkajian yang paling menunjukkan kejadian perforasi lambung ?
A. Diare
B. Akral dingin. C.
Mual muntah D.
Nyeri epigastrium
E. Perut yang kaku seperti papan

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 23


Jawaban : E
Pembahasan
Rasional: Perforasi lambung adalah kondisi darurat bedah yang memiliki karakteristik nyeri berat yang
mendadak dan tajam, dan tidak dapat ditoleransi pada area medio-epigastrium dan meluas keseluruh
abdomen dan kemudian menyebabkan perut menjadi kaku dan seperti papan. Mual, muntah dan diare
dapat terjadi tetapi bukan sebagi tanda khas perforasi lambung. Pada kasus perforasi lambung terjadi
takikardia sebagai akibat syok hipovolemik, jadi bukan bradikardi
Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN
Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier)

1. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat diruang ICU, diambil darah AGD nya dan didapatkan hasil pH
7,30, PCO 2 58 mm Hg, PO2 80 mm Hg, dan HCO3 27 mEq/L.TD:120/80x/menit, frekuensi nadi
86x/menit,frekuensi nafas 26x/menit. Dari nilai AGD di atas dapat di analis bahwa pasien tersebut
mengalami gangguan?
a. Asidosis metabolik
b. Alkalosis metabolik
c. Asidosis respiratorik
d. Alkalosis respiratorik
e. Alkalosis respiratorik terkompensasi
c. Asidosis Respiratorik, berdasarkan nilai, PH 7,30 menurun (normal 7,35-7,45) maka dapat
disimpulkan pasien mengalami asidosis, dan Pco 2 58 mmHg meningkat (normal 35-45 mmHg) dan HCO3
29 mEq/L meningkat (normal 22-28 mEq/L).

2.Seorang laki-laki berusia 25 tahun, masuk RS Jiwa dengan keluhan mengamuk. Hasil pengkajian pasien
sering menyendiri, melamun, kontak mata kurang, terkadang tidak menjawab pertanyaan perawat, tampak
pakaian tidak rapi, kuku panjang dan kotor. Pasien menyatakan sedih karena dikatakan sebagai anak tidak
diharapkan dalam keluarganya. Perawat berencana akan melakukan terapi keperawatan. Apakah terapi
modalitas yang akan dilakukan oleh perawat tersebut? A. Terapi aktivitas kelompok

B. Terapi Lingkungan
C. Terapi Keluarga
D. Terapi perilaku
E. Terapi kognitif
A : TAK
Df : Hasil pengkajian saat ini pasien menyendiri , melamun , kontak mata kurang , terkadang tidak
menjawab pertanyaan perawat , px juga mengatakn sedih krn tdk diharapkan oleh klwrganya.
R / : TAk bertujuan untuk meningkatkn rasa percaya diri pasien dan mengaktualisasikn tingkat emosi dan
kesedihn pasien sehingga pasien mampu bersosialisasi lg dgn org lain.

SOAL KMB_0024
3. Seorang laki-laki usia 67 tahun dirawat di ruang ICCU RS.D. sudah satu minggu, pasien mengeluh
pusing, mual, sesak napas, nyeri dada. Pada alat monitor jantung diketahui adanya perubahan mendadak
pada irama jantung. Gelombang P hilang, dan kompleks QRS melebar, dan irama ventrikuler teratur
namun melebihi 140 bpm.
Apakah jenis gangguan jantung yang dialami klien tersebut diatas ?
A. Sinus takikardi
B. Sinus bradikardi
C. Ventrikel fibrilasi
D. Ventrikuler takikardia
E. Kontraksi ventrikuler prematur (PVC)
Joon Suwarno E.S.,S.Kep.:
KUNCI DAN PEMBAHASAN SOAL KMB_0024
Jawaban : D

24 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


Pembahasan
Rasional: Ventrikuler takidarkia ditandai dengan ketiadaan gelombang P dan pelebaran kompleks QRS
(lebih dari 0,12 detik), dan kecepatan jantung meningkat diantara 140 - 180x/ menit, namun irama jantung
teratur.
Strategi mengerjakan soal: fokus pada subjek karakteristik pola elektrokardiogram dan mencermati data
pada pertanyaan. Hilngkan sinus takikardia karena gelobang P menghilang, Premature ventricular
contractions (PVC) adalah ketukan jantung terisolasi diluar siklus jantung, menumpuk pada iranma yang
ada, jadi pilihan ini juga tidak perlu dipilih. Tanda sinus bradikardi adalah siklus atrial dan ventrikal kurang
dari 60x/menit.
Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN
Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).

4. Seorang perempuan berusia 35 tahun diantar keluarganya ke Poli RS Jiwa karena sering menyendiri di
kamar dan susah tidur. Menurut keluarga pasien 1 bulan yang lalu kehilangan suami akibat kecelakaan.
Saat dikaji pasien berkata ―Kenapa harus terjadi pada keluarga saya, kenapa bukan orang lain saja‖.
Manakah fase rentang respon kehilangan yang
sesuai ? A. Fase Marah
B. Fase Depresi
C. Fase Penerimaan D.
Fase Penyangkalan E.
Fase Tawar Menawar

Jawaban: E. Fase tawar menawar.


Rasional : saat dikaji pasien berkata " kenapa harus terjadi pada keluarga saya, bukan orang lain saja"
kalimat tsb termasuk kalimat tawarenawar thdp kondisinya saat ini

5. Seorang perempuan berusia 35 tahun diantar keluarganya ke Poli RS Jiwa karena sering menyendiri di
kamar dan susah tidur. Menurut keluarga pasien 1 bulan yang lalu kehilangan suami akibat kecelakaan.
Saat dikaji pasien berkata ―Kenapa ini harus terjadi pada keluarga saya? Manakah fase rentang respon
kehilangan yang sesuai ?
A. Fase Marah
B. Fase Depresi
C. Fase Penerimaan D.
Fase Penyangkalan E.
Fase Tawar Menawar

jawaban ;D. Penyangkalan


Px menolak mempercayai bahwa kehilangan terjadi secara nyata. Dengan kalimat "kenapa ini harus terjadi
dengan keluarga saya"

Manajemen_1
6. Seorang perawat sedang bertugas mengikuti dokter visit keruangan pasien, dan saat itu dokter
mengatakan bahwa pasien tersebut sudah diperbolehkan pulang dengan membawa beberapa macam obat
dan diminta untuk kontrol kembali setelah satu minggu.
Apakah yang harus dilakukan perawat selanjutnya?
a. Mecatat perkembangan terakhir pasien
b. Memberikan resep dokter kepada pasien
c. Meminta petugas membersihkan ruangan pasien
d. Meminta dokter untuk membuat catatan pulang pasien
e. Melakukan edukasi terkait kesiapan pasien pulang pasien

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 25


Perlu di ingat kembali bahwa fokus kita adalah supaya Pasien AMAN
Melihat kasus diatas dimana ―membawa beberapa macam obat dan diminta untuk kontrol kembali setelah
satu minggu‖
Bagaimana cara kita menciptakan keamanan kepada pasien?
Apakah dg dr tidak ingat membuat catatan/resume pulang bisa mempengaruhi keamanan pasien
dirumah??
jadi jawabannya E

manajemen_1
Manajemen_jiws _2

7. Seorang perawat sedang berada dikamar pasien, saat itu anak pasien sedang marah dan menyalahkan
petugas atas kematian dari ibunya. Anak pasien marah dan mengatakan ―kenapa ibu saya bisa
meninggal, bagaimana kalian memberikan pelayanan disini sungguh mengecewakan. Tuhan sungguh tidak
adil kepada saya‖
Bagaimanakah sebaiknya sikap perawat saat itu?
a. Menasehati anak tersebut bahwa ini semua sudah suratan
b. Mengklarifikasi apa saja pelayanan yang tidak sesuai
c. Mendengarkan dan menemani anak tersebut
d. Melaporkan segera kepada kepala ruangan
e. Membuat laporan kerjadian

Dalam menjawab kasus komunikasi seperti ini, ingatlah teori atau tahapan dari kehilangan dimana ketika
orang baru saja mengalami kehilangan responnya adalah marah/ memaki/ membenci dan menyalahkan.
Sehingga ditahap ini respon kita sebagai perawat hanya bisa mendengarkan dan menemani saja Sampai
nanti difase bahwa anak ini sdh fase menerima baru bisa masuk menasehati, mengkalrifikasi.

jawaban C

Manajemen_3

8. Seorang perawat akan melakukan pemasangan infus kepada pasien. Perawat menyiapkan semua alat
yang diperlukan setelah itu masuk keruangan pasien.

Apakah hal selanjutnya yang dilakukan oleh perawat?

a. melihat status pasien


b. mencuci tangan 6 langkah
c. menyusun alat dekat pasien
d. Menjelaskan prosedur pemsangan infus
e. Mengecek pergelangan tangan pasien

jawaban D
Penting ya menjelaskan prosedur saat akan melakukan prosedur apa pun...
"Perawat menyiapkan semua alat yang diperlukan setelah itu masuk keruangan pasien."
pasien pasti terkejut seandainya langsung menyiapkan alat dan pegang pergelangan tangan tanpa
dijelaskan tujuan dan mau apa kita datang
Seorang perempuan usia 35 th hamil 30 minggu, datang ke poli kebidanan untuk periksakan kehamilan.
Setelah dilakukan pengkajian didapatkan data kehamilan sekarang adalah kehamilan yang ketiga, anak
pertama keguguran, anak kedua lahir secara normal.
Bagaimana cara penulisan status obstetri pada kasus diatas?
A. G3P1A0
B. G3P1A1
C. G3P2A0
D. G3P2A1
E. G3P2A2

26 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


Kunci
Fokus pada lead in cara penulisan status obstetri. Kata kunci Kehamilan ketiga anak pertama keguguran
anak kedua lahir normal. Ingat G = Gravida P = Para / Partus A = Abortus.
Maka jawaban yang benar yaitu B G3 = kehamilan yang ke-3, P1 = pernah melahirkan anak yg ke-2, dan
A1 = pernah keguguran anak yg ke-1

Gravida = jumlah kehamilan


Partus = Jumlah persalinan
Abortus = Jumlah Aborsi
Best answer : B

9. Kepala ruangan di bangsal penyakit dalam sedang melakukan penilaian terkait efisiensi dan gambaran
dari mutu ruangannya. Salah satu cara yang dilakukan oelh kepala ruangan adalah dengan menghitung
lama rawat seorang pasien dengan DHF.
Apakah indikator yang digunakan oleh kepala ruangan?
a. Bed occupancy rate (BOR)
b. Lengt of Stay (LOS)
c. Turn Over Interval (TOI)
d. Net Death Rate (NDR)
e. Bed Turn Over (BTO)

Pembahasan
Indikator pelayanan RS untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu dan efisiensi pelayanan RS
BOR = menghitung penggunaan tenpat tidur
LOS = menghitung lama rawat
TOI = tenggang perputaran TT terisi kemudian
NDR = Angka kematian setelah dirawat
BTO = pemakaian TT satu periode
jawaban B

10. Ketua tim saat melaksanakan supervisi medapatkan bahwa seorang perawat melakukan kesalahan
dalam melakukan pemasangan infus. Ketua tim mencoba mencari tau terkait masalah tersebut dan
didapatkan informasi bahwa perawat tersebut baru bekerja 1 bulan dan belum pernah memiliki pengalaman
kerja sebelumnya. Apakah pendekatan paling tepat saat itu yang dilakukan oleh ketua tim tersebut?

a. Memotivasi perawat tersebut agar tidak mengulangi kesalahan lagi


b. Melakukan komunikasit dengan staf lain untuk mendampingi
c. Melakukan pembinaan agar perawat tersebut lebih terampil
d. Mendelegasikan tugas tersebut terhadap perawat lain
e. Memnberikan hukuman terhadap perawat tersebut

Soal manajemen.
11. Ketua tim saat melaksanakan supervisi medapatkan bahwa seorang perawat melakukan kesalahan
dalam melakukan pemasangan infus. Ketua tim mencoba mencari tahu terkait masalah tersebut dan
didapatkan informasi bahwa perawat tersebut baru bekerja 1 bulan dan belum pernah memiliki
pengalaman kerja sebelumnya. Apakah pendekatan paling tepat saat itu yang dilakukan oleh ketua tim
tersebut?
a. Memotivasi perawat tersebut agar tidak mengulangi kesalahan lagi
b. Melakukan komunikasit dengan staf lain untuk mendampingi
c. Melakukan pembinaan agar perawat tersebut lebih terampil
d. Mendelegasikan tugas tersebut terhadap perawat lain
e. Memnberikan hukuman terhadap perawat tersebut

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 27


Manajemen
Jawaban A.
Diperhatikan pertanyaan ―pendekatan paling tepat saat itu‖
Sehingga sebagai katim harus menunjukkan kesalahan dan memotivasi agar tidak terjadi kesalahan
lagi Tahan berikutnya baru dilakukan pembinaan bisa berupa pelatihan, pendampingan

Bila katim melakukan komunikasit dengan staf lain untuk mendampingi, kan hal ini sudah terjadi.... kecuali
pertanyaannya Apakah yang selanjutnya dapat dilakukan katim supaya tidak terjadi kesalahan
kembali? Komunitas-

12. Pada musim kemarau tahun lalu, di desa R terjadi kekurangan air sehingga masyarakat banyak yang
menggunakan air sungai untuk mandi, cucu, kakus, dan minum. Masyarakat yang menggunakan air sungai
tersebut kemudian mengalami penyakit kulit dan diare.
Apakah Intervensi utama yang harus dilakukan
perawat ? A. Pendidikan kesehatan
B. Advokasi dalam pengelolaan air bersih
C. Pembinaan PHBS dimasyarakat
D. Advokasi pengelolaan lingkungan sehat
E. Advokasi dalam pembuatan jamban sederhana

Komunitas-
jawab: B
rasional: prilaku masyarakat yang memanfaatkan air sungai untuk kegiatan sehari-hari tidak menggunakan
prinsip Pola Hidup Bersih dan Sehat(PHBS). Meskipun terjadi musim kemarau, masyarakat tetap bisa
menerapkan PHBS.olehkarna itu intervensi yang harus dilakukan perawat adalah melakukan advokasi
dalam pengelolaan air bersih. Air dikatakan bersih apabila memenuhi syarat fisik seperti tidak bewarna,
tidak berbau, dan tidak berasa.

13. Seorang pasien perempuan berusia 30 tahun akan dilakukan operasi benjolan di pada payudara kanan.
Sebelum melakukan operasi, dokter bedah yang didampingi perawat pelaksana akan melakukan mark site
pada pasien.
Apakah hal yang perlu diperhatikan oleh perawat tersebut? a.
Perawat harus bisa menandai area operasi secara mandiri.
b. menandai area operasi tidak perlu melibatkan pasien
c. menandai area operasi harus dilakukan saat pasien terbius

d. menandai area operasi harus melibatkan pasien saat pasien sadar


e. menandai area operasi adalah tanggung jawab dokter.

Jawaban D.
Pembahasan.
Kesalahan atau kealfaan sering disadari saat sudah berada diruangan dan
pertama kali yg menyadari itu biasa adalah pasien/ keluarga yg merasakan adanya keganjilan
maka dari itu menurut standar sasaran keselamatan pasien harus ada yg namanya time out agar
mencegah terjadinya kesalahan.
time out disini berarti penandaan daerah operasi harus dilakukan dengan melibatkan PASIEN saat SADAR
dengan harapan ketika pada saat penandaan ada saksi yaitu pasien sendiri.

14. Seorang laki-laki berusia 37 tahun dibawa ke IGD setelah ditabrak mobil truk saat sedang melintas
jalan raya. Pasien sadar dan mengatakan badannya terasa dingin. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan
adanya fraktur terbuka di bagian tibia dan fibula dextra dengan perdarahan masif. Tekanan darah 95/72
mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit, frekuensi nafas 26 x/menit, SaO2 89%. CRT > 3 detik dan akral dingin.
Apakah tindakan keperawatan utama pada pasien tersebut?
A. Oksigenasi
B. Balut tekan
C. Menjahit luka
D. Membersihkan luka

28 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


E. Resusitasi cairan 2 jalur

Jawaban adalah B
Jelas pada pasien terjadi syok hipovolemik dengan tanda fraktur terbuka dgn perdarahan masif, nadi
meningkt tekanan darah menurun, crt >3 maka yang harus kita lakukan adalah terapi cairan namun
sebelum memberikan cairan pastikan perdarahan berhenti dlu maka diberikan tindakan balut tekan.
Oksigenasi kita kecualikan krna data fokus lebih mengarah ke perdarahan walaupun pernafasan meningkt
sampai 26 (2 diatas normal)

15. Seorang pria berusia 22 tahun diantar ke IGD karena cedera kepala setelah mengalami kecelakaan lalu
lintas. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan status neurologis sebagai berikut: penderita hanya dapat berespon
membuka mata dengan rangsangan nyeri, menggenggam tangan yang diberi rangsang nyeri, dan
mengeluarkan suara erangan yang tidak jelas. Berapakah nilai statsus neurologis GCS pasien tersebut? A.
6 (E=2, M=2, V=2)
B. 7 (E=3, M=2, V=2)
C. 8 (E=2, M=3, V=3)
D. 9 (E =2, M=5, V=2)
E. 10 (E=2, M=5, V=3)

Jawab D.
E: 2 ( membuka mata dengan rangsangan nyeri
M: 5 ( menggengma tangan saat rangsangan nyeri/ melokalisir nyeri)
V: 2 (erangan tidak jelas/mengerang)

16. Seorang perempuan berusia 23 tahun, datang ke poliklinik KIA untuk memeriksakan kehamilannya.
HPHT ibu tanggal 28 Agustus 2016. Kapankah Taksiran persalinan ibu tersebut?
A. 4 Mei 2017
B. 5 Mei 2017
C. 28 Mei 2017
D. 4 Juni 2017
E. 5 Juni 2017
A. 4 mei 2017
Rasional : hpht 28 agustus 2016. Rumus hpl tgl+7 bulan-3 thaun+1.
28+7 (hitungan tgl bukan penjumlahan matematika) = 4. Agustus-3 = mei. 2016+1 =2017. Jadi hpl adalah
4 mei 2017

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 29


Kumpulan Soal Dan Pembahasan 3

1. Tn. J usia 48 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan riwayat combustio. Hasil pemeriksaan fisik
TD: 110/90 mmHg, Nadi : 98x/mnt, Resp: 24 x/mnt, suhu: 37° C. tampak luka bakar di kedua ekstremitas
atas, dada, pungung bagian atas dan kelamin . Tampak kemerahan dan beberapa bagian berupa bula-bula
yang berwarna jernih yang tertutup daun pisang. Derajat luka bakar pada pasien tersebut adalah:
A. 37%
B. 44%
C. 18%
D. 32%
E. 23%

Tepat sekali jawabannya A. 37


Ekstremitas atas kiri: 9
Ekstremitas atas kanan : 9
Dada: 9
Punggung atas: 9
Kelamin : 1
4 x 9 + 1 = 37 %

2. Seorang perempuan berusia 30 tahun dirawat di ruang intermediate RSJ. Setelah dilakukan pengkajian,
perawat mendapatkan data bahwa pasien mengakui dirinya sebagai seorang anggota dewan dan marah
jika orang sekitarnya tidak mempercayai apa yang dikatakannya. Berdasarkan masalah utama, perawat
telah mengidentifikasi kebutuhan pasien yang tidak terpenuhi. Apakah intervensi yang harus dilakukan oleh
perawat ?
A. Berbicara dalam konteks realita
B. Melatih pasien untuk memenuhi kebutuhannya
C. Mengidentifikasi potensi/ kemampuan yang dimiliki
D. Memilih dan melatih potensi yang dimiliki oleh pasien
E. Memasukkan potensi/kemampuan yang dimiliki dalam jadwal kegiatan pasien

Kunci jawaban A. Berbicara dalam konteks realita


Jawabn tmn2 betul ketika telah diidentifikasi kebutuhan klien harusnya selanjutnya memenuhi kebutuhan
klien namun di lead in yg ditanyakan bukan selanjutnya tpi yg harus dilakukan maka terlebih dahulu harus
dilakukan orientasi realita

3. Pendataan daerah binaan dilakukan oleh perawat puskesmas. Saat berada di salah satu rumah, warga
yang lainnya mendatangi petugas tersebut dan minta untuk diukur tekanan darahnya. Apa pernyataan
perawat yang paling tepat ?
A. ―Silahkan pak/bu, kami siap dengan senang hati‖
B. ―Bapak/Ibu akan saya periksa setelah data di rumah ini telah didapatkan‖
C. ―Kami lagi ambil data di rumah ini dulu, bapak/ibu akan diperiksa oleh kader kesehatan‖
D. ―Kami akan mengunjungi semuanya, jadi bapak/ibu silahkan menunggu kami di rumah masing-
masing‖ E. ―Kami hanya mengunjungi rumah tertentu saja, jadi bapak.
jawab: D.
Rasional : pendataan daerah binaan oleh perawat PKM, secara otomatis perawat akan berkunjung
kemasing"rumah untuk memperolah data yg diharapkan.jadi yg tepat disampaikan perawat pada warga
yaitu untuk menunggu dirumah masing"karna perawat akan berkunjung kesetiap rumah.

4. Seorang perempuan berusia 25 tahun melahirkan bayi perempuan 10 menit yang lalu. Perawat
mempertahankan patensi jalan napas kemudian memberikan gelang identitas seteal itu bayi diberikan
suntikan vitamin K 1 mg i.m. Apakah tujuan pemberian vitamin K pada bayi tersebut?
A. Untuk mencegah infeksi B.
Untuk mengganti elektrolit C.
Untuk mencegah dehidrasi D.
Untuk mencegah perdarahan

30 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


E. Untuk mencegah kongjperdarahan
jawab: D. Untuk mencegah perdarahan
Rasional : vit k merupakan vitamin larut dalam lemak dan mampu berperan dalam pembekuan darah.

5. Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke poliklinik mata dengan keluhan penglihatan kabur. Ada
riwayat post operasi katarak Phacho hari ke II. Pada pemeriksaan fisik ditemukan sklera tampak merah
disertai nyeri . Klien mengatakan nyeri semakin hebat terutama pada saat miring ke arah mata yang
dioperasi. Pemeriksaan Fisik : TIO 20 mmHg, TD : 140 mmHg/ frekuensi nadi 87x/mnt, frekuensi napas
20x/mnt, suhu 37 o C. Perawat menginstruksikan untuk menghindari menunduk, batuk, dan mengangkat
benda yang berat.

Apakah rasional tindakan perawat pada kasus diatas?


A. Mengurangi peningkatan Tekanan Intra Okuler (TIO)
B. Menghindari terjadinya perdarahan post operatif
C. Meminimalkan terjadinya infeksi
D. Menghindari valsava manuver
E. Mengurangi nyeri post operatif

Kunci jawaban adalah B. Menghindari terjadinya perdarahan post operatif Kok bisa ??
berdasarkan data fokus Pada pemeriksaan fisik ditemukan sklera tampak merah dan nyeri menandakan
adanya kerusakan pembuluh darah pada mata.

6. Seorang laki-laki berusia 58 tahun datang ke poli umum dengan keluhan nyeri pada betis kiri saat
berjalan kurang lebih 100 meter. Gejala tersebut berulang saat beraktivitas dan berkurang dengan
beristirahat. Hasil pengkajian: riwayat menderita DM, Hipertensi dan perokok. Palpasi nadi femoral teraba
tanpa bruit, nadi popliteal dan dorsalis pedis kiri tidak teraba. Tidak tampak perubahan warna atau
kerusakan kulit pada kaki.

Apakah pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengidintifikasi masalah kesehatan yang dialami pasien
tersebut?
A. Melakukan pemeriksaan CRT
B. Memeriksa kemampuan ROM
C. Melakukan pemeriksaan kekuatan otot
D. Melakukan pemeriksaan Ankle-brachial index
E. Melakukan pengkajian neuropati dengan monofilament

jawab: D.rasional : riwayat HT. tdk terabanya nadi. Sedang untuk identifikasi masalah harus tau TD px krna
ada riwayat ht tersebut. Dengan dilakukan pemeriksaan ABI maka akan mengetahui tekanan darah sistolik

7. Seorang laki-laki berusia 58 tahun datang ke poli umum dengan keluhan nyeri pada betis kiri saat
berjalan kurang lebih 100 meter. Gejala tersebut berulang saat beraktivitas dan berkurang dengan
beristirahat. Hasil pengkajian: riwayat menderita DM, Hipertensi dan perokok, Palpasi nadi femoral teraba
tanpa bruit. Perawat melakukan pengukuran tekanan darah dengan dopler dan menemukan TD sistolik
pada brachial kiri 100 mmHg dan 85 mm Hg pada popliteal kiri. Tidak tampak perubahan warna atau
kerusakan kulit pada kaki.
Apakah diagnose keperawatan prioritas pasien tersebut?
A. Nyeri b.d iskemia jaringan perifer
B. Risiko disfungsi neurovaskuler perifer
C. Gangguan rasa nyaman b.d. gejala penyakit
D. Gangguan mobilitas fisik b.d. gangguan neuromuscular
E. Perfusi jaringan perifer tidak efektif b.d. penurunan aliran darah arterSosialisasi

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 31


8. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di RS Jiwa karena mengamuk dan memukul kedua
orangtuanya. Menurut keluarga, pasien tidak mandi seharian dan tampak lusuh. Saat dikaji pasien tidak
merespon dan tidak mau berbicara. Pasien sulit mempertahankan kontak mata saat interaksi. Namun
setelah 8 kali berinteraksi dengan perawat, pasien mulai berbicara walaupun masih belum
mempertahankan kontak mata.
Apa jenis Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) yang
tepat? A. TAK Stimulasi Persepsi sensori
B. TAK peningkatan harga diri
C. TAK penyaluran energi
D. TAK Orientasi Realita
E. TAK Sosialisasi
Jawaban :E
R/ Pasien sulit mempertahankan kontak mata saat interaksi. Namun setelah 8 kali berinteraksi dengan
perawat, pasien mulai berbicara walaupun masih belum mempertahankan kontak mata.Px diatas
mrupakan px isos jd TAK yg cocok yaitu TAK Sosialisasi dgn tujuan dri TAK meningkatkan kemampuan
pasien dalam melakukan interaksi sosial dan juga berperan aktif dalam lingkungan sosial.
Joon Suwarno E.S.,S.Kep.:
Soal KMB 0015

9. Seorang perempuan usia 20 tahun di rawat di ruang interna dg keluhan demam tinggi sejak 5 hari yg
lalu. Hasil pengkajian keadaan umum lemah, kesadaran apatis, mual, muntah, mukosa bibir kering, mata
cekung, konjungtiva anemia, epistaksis, nyeri pd tulang belakang, akral dingin, peteckie pada kedua lengan,
CRT > 3 detik. TD 80/50 mmHg, frekuensi nadi 120 x/mt, frekuensi nafas 24 x/mnt, suhu 39'5 °C.Hasil Lab
menunjukan HCT 27%
Apakah masalah prioritas pada kasus diatas ?
A. Perfusi perifer tidak efektif
B. Resiko syok hipovelemik
C. Defisit nutrisi
D. Hipertermia
E. Nyeri akut

Jawaban : B.
Pembahasan.
Data Fokus: kesadaran apatis, epistaksis, peteckie, akral dingin, lemah, mukosa bibir kering, mata cekung,
konjungtiva anemis, crt >3dtk, Td 80/50 mmHg, HCT 27 %
Rasional: Syock Hipovolemik merupakan kondisi ketidakmampuan jantung memasok darah yang cukup ke
seluruh tubuh akibat volume darah yang kurang.
Selain pendarahan, kekurangan banyak cairan (misalnya akibat diare, muntah-muntah, keringat berlebihan,
dan luka bakar) juga dapat memicu penurunan jumlah darah yang diedarkan di dalam tubuh.

Gejala Syok Hipovolemik : Kulit tampak pucat, Badan lemas, Keluar keringat dingin secara berlebihan,
Tampak bingung dan gelisah. Nyeri dada. Pusing. Napas dangkal dengan deru cepat. Denyut nadi lemah.
hipotensi. Jantung berdetak cepat. Bibir dan kuku tampak biru. Output urine turun atau tidak ada sama
sekali.
Hilang kesadaran.
Syok dapat diglongkan menjadi 5 klasifikasi, meliputi :
1. Syok hipovolemik (disebabkan oleh kehilagan cairan / darah)
2. Syok kardiogenik (disebabkan oleh masalah pada jantung)
3. Syok anafilaktik (disebabkan oleh reaksi alergi)
4. Syok Septik (disebabkan oleh infeksi)
5. Syok Neurogenik (disebabkan oleh kerusakan sistem saraf)

32 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


Soal GADAR_ 0007
10. Seorang laki-laki usia 50 th diantar ke UGD dg kondisi luka bakar akibat tersiram air panas sejak 20
menit yg lalu. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan wajah meringis, sulit bernafas jika nyeri muncul, tampak
luka bakar di seluruh punggung belakang, sebagian kepala, sebagian lengan kanan dan kiri, kulit yg
terkena air panas berwarna putih. TD 100/70 mmHg, frekuensi napas 24 x/mnt, frekuensi nadi 110 x/mnt,
suhu 36,8°c.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat harus dilakukan pada kasus tersebut?
A. Melakukan kompres NaCl pada area luka bakar
B. Memberikan resusitasi cairan kristaloid
C. Menghitung persentase luka bakar
D. Memberikan bantuan oksigen
E. Memantau perubahan TTV

Jawaban A.
Rasional: Dalam soal tersebut khususnya luka bakar hal utama yang harus dilakukan yaitu dengan
memberikan resusitasi cairan kristaloid JIKA pasien mengalami tanda hipovolemia (defisit volume cairan).
Namun FOKUS DATA : pada kasus diatas tidak dimunculkan data tanda-tanda resiko/aktual kekurangan
vol. Cairan, TTV juga masih toleransi dlm batas normal. jadi untuk tindakan yg paling tepat yaitu cooling
(mendinginkan) dengan NACL setelah itu hitung luas bakar baru kolaborasi pemberian cairan kristaloid

SOAL KMB _0017


11. Seoarang Perempuani usia 53 tahun datang ke RS D diantar keluarganya dengan keluhan sesak
napas dan nyeri dada klien mengatakan sakitnya sering kambuh terutama bila udara dingin, hasil
pemeriksaan , batuk , sputum kental, berkeringat,bunyi napas mengi, wheezing, dada tampak kembang
kempis, sulit bicara,gelisah, sianosis. Tanda tanda vital, napas 22x/mnt, Nadi 84x/mnt, TD 130/80 mmHg,
Suhu tubuh 36 Ƈ
Apa Intervensi keperawatan prioritas pada kasus diatas?
A. Berikan obat bronkodliator
B. Latih teknik batuk efektif
C. Berikan rasa nyaman.
D. Berikan Oksigen
E. Pasang infus

Jawaban A.
Pembahsan
Obat bronkodilator digunakan untuk menghilangkan spasme pada bronkus, dan juga bermanfaat untuk
mengencerkan dahak yang kental yang mengganggu saluran napas. Penggunaan obat ini untuk mengatasi
sesak napas pada pasien asma bronkiale biasanya dikombinasi dengan obat anti histamin untuk
memberikan efek yang baik.
Pada kasus diagnosis keperawatan subkategori respirasi intervensi yang paling utama adalah
pembebasan jalan napas ( Air way )

12. Seoarang laki-laki usia 45 tahun datang ke UGD diantar keluarganya dengan keluhan sesak napas dan
nyeri dada klien mengatakan sakitnya sering kambuh terutama bila udara dingin, klien seorang karyawan
pabrik, hasil pemeriksaan fisik, batuk, sputum kental, berkeringat, dada tampak kembang kempis, sulit
bicara,gelisah, sianosis. Tanda tanda vital, frekwensi napas 28x/mnt, Frek. Nadi 84x/mnt, TD
130/80 mmHg, Suhu tubuh 36 Ƈ,
Apa data obyektif yang penting segera ditambahkan pada pengkajian klien diatas ?
A. Analisa Gas Darah
B. Bunyi napas
C. Thorax foto
D. Sputum BTA
E. EKG

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 33


13. Seoarang Perempuani usia 42 tahun datang ke UGD diantar keluarganya dengan keluhan sesak
napas dan nyeri dada klien mengatakan sakitnya sering kambuh terutama bila udara dingin, klien seorang
karyawan pabrik, hasil pemeriksaan fisida tampak kembang kempis, sulit bicara,gelisah, sianosis. Tanda
tanda vital, frekwensi napas 22x/mnt, Frek. Nadi 84x/mnt, TD 130/80 mmHg, Suhu tubuh 36 Ƈ
Apa data obyektif utama yang dapat dikaji perawat sebagai kriteria evalaluasi hasil implementasi kasus
diatas ?
A. Analisa Gas Darah
B. Thorax foto
C. Sputum BTA
D. Bunyi napas
E. EKG.

Jawaban: D.
Rasional
Bunyi napas merupakan data mayor dari diagnosis keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif ,
sehingga sebagai tolok ukur yang dapat dikaji perawat dalam evaluasi hasil tindakan keperawatan yang
dilakukan pada masalah bersihan jalan napas tersebut

SOAL KEPERWATAN GADAR_0044


14. Seorang laki-laki usia 35 tahun dianatar ke UGD dengan kondisi tidak sadarkan diri sejak seperempat
jam yang lalu, akibat kecelakaan lalu lintas. Hasil pengkajian luka terbuka dan perdarahan aktif pada
abdomen, sianosis, sulit bernafas, akral dingin, CRT > 3 detik, bunyi nafas snoring, gurgling, TD 90/60
mmHg, Nadi 130 x/mnt, Suhu 37,6 oC, napas 32 x/mnt, nampak memar pada leher.
Apakah tindakan keperawatan prioritas pada kasus di
atas ? A. Menjahit luka
B. Memasang infus C.
Melakukan suction D.
Memberikan oksigen
E. Melakukan bebat tekan

jawab : C. karena ada bunyi napas gurgling dan snoring

15. Seorang laki-laki usia 60 tahun opname di RS. D dengan emphisema sudah empat hari yang lalu.
Pengkajian saat ini, pasien mengeluh pusing, napas sesak, batuk, bunyi napas ronchi, wizheeng, mual,
nafsu makan berkurang, Tekanan darah 110/70 mmHg, Suhu 38C, Nadi 88x/mnt, Pernapasan 28x/mnt.
Hasil gas darah arteri tercatat pH 7,30, PCO 2 58 mm Hg, PO2 80 mm Hg, dan HCO3 27 mEq/L. Perawat
mengajarkan tentang posisi yang membantu pernapasan selama episode dispnea.

Apakah intruksi yang perlu untuk dihindari karena bisa memperburuk pernapasan pasien
diatas ? E. Posisi semi fowler
B. Berdiri dan bersandar di dinding
A. Duduk dan bersandar pada meja
C. Duduk dengan siku bertumpu pada lutut
D. Berbaring pada punggung dengan posisi low fowler

Jawaban : E
Rasional:
Klien harus menggunakan posisi yang diuraikan dalam pilihan A, B, C dan D. Hal ini memungkinkan
ekspansi dada maksimal. Klien tidak dianjurkan berbaring pada punggung karena mengurangi pergerakan
daerah yang lebih besar dari dinding dada klien. Posisi duduk lebih baik dari berdiri, bila memungkinkan.
Jika tidak ada kursi yang tersedia, bersandar di dinding selama berdiri memungkinkan otot aksesori yang
akan digunakan untuk bernapas dan bukan mengendalikan postur tubuh. Posisi semi Fowler yang
memungkinkan ekspansi dada maksimal
Strategi mengerjakan soal :
Fokus pada subjek, posisi untuk menghindari hal yang bisa memperburuk pernapasan. Juga, perhatikan
bahwa Pilihan A, B, C dan D yang mirip atau sama yaitu berbicara tentang posisi tegak.

34 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


SOAL PERAWATAN GADAR_0043
15. Seorang laki- laki usia 39 tahun diantar ke UGD dengan kasus luka bakar yang terjadi satu jam yang
lalu., hasil pengkajian Luas luka bakar 37%, Tanda tanda vital : Tensi 100/60. Nadi 88X/mnt, Napas
24X/mnt, Suhu badan 37C. BB 55 Kg. Di IGD dilaksanakan reseusitasi cairan,
Apakah pertanda utama bahwa resusitasi tersebut menunjukkan hasil yang sesuai ?
A. Tanda tanda vital dalam batas normal.
B. Bibir lembab, tidak merasa haus.
C. Capillary Refill Time > 3detik
D. Produksi urine 55cc/jam
E. Turgor kulit baik

Jawaban. D.
Dalam resusitasi cairan, produksi urine sebagai tanda utama berhasil tidaknya suatu upaya resusitasi.
Produksi urine harus 1ml/kgBB/jam , kurang dari itu berarti oliguria yang menunjukkan hipovolemia.
Sumber : Materi Pelatihan GELS, RSUD Dr. Soetomo Surabaya

SOAL KMB_0021
16. Seorang perempuan usia 65 tahun diantar keluarganya ke UGD dengan riwayat DM yang tidak
terkontrol. Hasil pengkajian pasien dinyatakan mengalami Diabetik Keto Asidosis (DKA). Apakah tindakkan
diprioritas pada kasus tersebut diatas ?
A. Mengoreksi asidosis
B. Lakukan pemeriksaan EKG
C. Berikan rapid insulin intravena
D. Dokumentasikan kebutuhan klien
E. Memberikan dekstrose 5% intravena

Jawaban : C
Pembahasan
Rasional: kekurangan insulin (absolut atau relatif) adalah penyebab utama diabetic ketoacidosis (DKA).
Penatalaksanaan diantaranya pemberian rapid insulin intravena, pemberian cairan NS (normal saline) di
awal terapi, dan terapi penggantian potassium, diikuti dengan mengoreksi asidosis. Melakukan
pemeriksaan EKG bukanlah merupakan tindakan prioritas.

Strategi mengerjakan soal: Fokus pada diagnosis klien. Perhatikan kata penanda ‗diprioritaskan‘. Perlu
diingat dalam DKA, tindakan pertama adalah dengan rapid-acting insulin. Normal saline (NaCiI) diberikan
pertama kali.

Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN
Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).

SOAL KMB_0020
17. Seorang laki laki usia 67 tahun datang ke Unit gawat darurat dengan keluhan tidak dapat buang air
kecil ( berkemih ). Dicurigai klien memiliki riwayat benign prostatic hyperplasia. Sebelumnya pasien sering
menngunakan obat-obatan yang diperolah dari toko obat.

Apakah gejala awal yang perlu ketahui oleh klien untuk menentukan bahwa kasus tersebut mengalami
kekambuhan ?
A. Nocturia
B. Retensi urine
C. Urine menetes
D. Inkontinensia urgensi
E. Penurunan pancaran aliran saat berkemih

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 35


Jawab: E. Penurunan pancaran aliran urin saat berkemih.
Rasional : riwayat bph tanda gejala bph px sulit berkemih karna adanya masalah pada prostat sehingga
urin tersendat kluarnya atau pancaranya menurun.
[12/2 21:00] ns joon: Joon Suwarno E.S.,S.Kep.:

SOAL KMB_0019
18. Seorang perempuan usia 30 tahun diantar keluarga baru saja datang di UGD dengan perdarahan
lambung, kesadaran menurun, sesak napas, tampak pucat, akral dingin.
Apakah tindakan keperawatan prioritas pertama kali pada kasus diatas ?
A. Memeriksa tanda vital
B. Pemeriksaan abdomen lengkap C.
Memasang oksigen sesuai indikasi
D. Memberikan cairan intravena sesuai indikasi.
E. Pemeriksaan nasogastric tube ( NGT ) sesuai indikasi

SOAL KMB_0022
19 Seorang Laki – laki usia 40 tahun dirawat di Ruang Flamboyan RS.D. dengan diagnosa medis Tetatus,
Hasil pengkajian pasien masih sering mengalami kejang- kejang, tanda tanda vital TD 110/70 mmHg, Nadi
80x/mnt, Napas 20x/mnt, Suhu Tubuh 36C. Pasien dirawat dalam ruang isolasi. Apakah tindakan
keperwatan pada kasus tersebut diatas yang perlu dihindari ?
A. Mengekang ekstremitas
B. Mengendurkan pakaian yang ketat
C. Memfasilitasi kemungkinan muntah
D. Memposisikan klien serendah mungkin.
E. Memindahkan palang pengaman tempat tidur

Jawaban : A
Pembahasan
Rasional: Tindakan keperawatan selama klien mengalami kejang diantaranya memberikan ruang privat
untuk klien, mengendurkan pakaian yang ketat, meminggirkan guling dan menaikkan palang pengaman
tempat tidur dan menempatkan klien miring dengan kepala menekuk kedepan, jika memungkinkan,
membuat lidah jatuh keluar dan memfasilitasi kemunggkinan muntah. Ekstremitas tidak diperbolehkan
untuk dikekang, karena kontraksi otot yang kuat mungkin terjadi dan dapat mencederai klien. Jika klien
tidak diatas tempat tidur saat kejang, perwat harus memposisikan klien serendah mungkin , dan jika
mungkin, untuk menjaga klien dari cidera kepala dan menjauhkan perabot furniture yang dapat mencelakai
klien.

Strategi mengerjakan soal: focus pada subjek, intervensi yang dilarangsaat terjadi kejang. Kaji kembali
pertanyaan ini menggunakan sudut pandang kemungkinan penyebab trauma. Aktivitas dalam pilihan tidak
menimbulkan cedera kecuali tindakan mengekang ekstremitas klien. Ingatlah untuk tidak mengekah klien
selama kejang.

Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN
Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier)

SOAL KMB_0012
20. Seorang laki laki usia 67 tahun datang ke Unit gawat darurat dengan keluhan tidak dapat buang air
kecil ( berkemih ). Dicurigai klien memiliki riwayat benign prostatic hyperplasia. Sebelumnya pasien sering
menngunakan obat-obatan yang diperolah dari toko obat.
Apa yang perlu dikaji tentang obat yang dikonsumsi klien tersebut ?
A. Antitusif
B. Diurektik
C. Antibiotik
D. Analgesik
E. Antikolinergik

36 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


Jawaban : E
Pembahasan
Klien dengan benign prostatic hyperplasia (BPH), episode retensi urine dapat dipicu oleh penggunaan obat-
obatan tertentu seperti dekongestan, antikolinergik, dan antidepressan. Klien perlu ditanya tentang
penggunaan obat-obatan ini jika mengalami retensi urine. Retensi urine dapat dipicu oleh faktor lain seperti,
minuman beralkohol, infeksi, rawat tirah baring, dan kedinginan. Analgesik tidak berkaitan langsung dengan
retensi urine.

Strategi mengerjakan soal :


Fokus pada subjek, obat-obatan yg dapat menyebabkan retensi urine pada klien dengan benigna prostatic
hyperplasia. Deuritik,Antibiotik, antitusif dan analgesik diketahui tidak memiliki efek sama sekali terhadap
kasus BPH. Sedangkan dekongestan termasuk obat-obatan yang mengandung antikolinergik dapat
menyebabkan masalah pada penderita BPH sehingga terjadi rentensi urine pada klien dengan BPH.

Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners
Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination"
yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).

SOAL KMB_0023
21. Seorang perempuan usia 56 tahun dirawat di ruang ICU dengan Peningkatan Tekanan Intracranial,
hasil pengkajian kesadaran menurun, terpasang Oksigen, cairan intravena. Perawat melaksanakan
tindakan keperawatan observasi tanda tanda vital.
Apakah Tanda vital yang bukan menunjukkan manifestasi peningkatan tekanan intrakarnial ?
A. Peningkatan kecepatan irama nafas
B. Peningkatan kecepatan nadi
C. Peningkatan tekanan darah
D. Irama napas tidak teratur
E. Peningkatan suhu tubuh,

Jawaban : B
Pembahasan
Rasional: Perubahan pada tanda-tanda vital merupakan tanda lanjutan peningkatan tekanan intracranial.
Gejalanya meliputi peningkatan suhu tubuh peningkatan tekanan darah, dan peningkatan irama nafas dan
bisa juga Irama nafas tidak teratur, Frekwensi nadi justru mengalami penurunan kecepatan nadi atau
terjadi bradikardi.

Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN
Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).

SOAL KEPERAWATAN JIWA_0025


22. Seorang Perempuan berusia 30 tahun diantar keluarganya ke RSJ sejak tiga minggu lalu karena tidak
mau bergaul, mengurung diri di kamarnya, sering marah marah dan merusak barang barang, pada saat
dikaji pasien mengatakan bahwa jantungnya sudah hilang dan klien sangat meyakini apa yang
dikatakannya, klien tampak bicara sendiri sambil mondar mandir, saat diajak bicara terlihat bingung dan
sulit berkonsentrasi.

Apakah prioritas diagnosis keperawatan pada kasus diatas?


a. Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi
b. Perubahan Proses Pikir :Waham
c. Harga Diri Rendah Kronik
d. Perilaku Kekerasan
e. Isolasi sosial

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 37


Jawaban B
Pembahsan‘
Fokus pada hasil pengkajian saat ini yaitu pasien mengatakan bahwa jantugnya sudah hilang dan klien
sangat meyakini apa yang dikatakannya, klien tampak bicara sendiri sambil mondar mandir, saat diajak
bicara klien terlihat bingung dan sulit berkonsentrasi. Dari hasil pengkajian ini yang menjadi data fokus
yaitu mengatakan bahwa jantugnya sudah hilang dan klien sangat meyakini apa yang dikatakannya,
sedangkan data yang lain itu merupakan data ikutan dari masalah waham.

Strategi mengerjakan soal keperawatan jiwa diatas jangan terkecoh dengan data masa lalu, atau data tiga
minggu yang lalu karena ini merupakan data distraktor, jadi harus fokus pada data hasil pengkajian saat ini.

SOAL KMB_0027
23 Seorang perempuan usia 20 tahun dirawat di ruang interna, karena sesak. Diagnosa medik gagal
jantung kongestif. Saat dikaji pasien nampak sesak napas, ada gerakan cuping hidung; kedua tungkai
edema, pemeriksaan : JVP: 8 cm; TTV : Nadi 96 x/mnt; Napas 30x/mnt; Tensi darah 100/60 mmHg; Suhu:
36.6 C. Point of maksimal impuls bergeser ke kiri, sela iga kesatu.
Apakah data tambahan yang perlu dikaji untuk menegakan masalah keperawatan tersebut?
A. Auskultasi suara paru
B. Batuk produktif
C. Lingkar perut
D. Palpasi hepar
E. Berat Badan

Jawaban. A.
Pembahasan.
Data keluhan sesak nafas, edema pada kedua tungkai, dan terjadi pergeseran Point of maximal ke kiri,
sela iga kesatu, artinya klien mengalami edema paru, maka pengkajian yang perlu dilakukan adalah
Auskultasi suara paru untuk memastikan apakah terjadi edema paru.

SOAL KMB_0028
24 Seorang perempuan usia 41 tahun dirawat di RSU dengan diagnosa medis pneumonia. Hasil
pengkajian kesadaran kompesmentis, keluhan sesak napas, bila batuk sputum sulit di keluarkan, tampak
pernapasan cuping hidung dan retraksi dinding dada, bunyi napas rales hampir di seluruh lapang paru.
TTV: TD 110/70 mmHg, Nadi 88x/mnt, Napas: 28x/mnt, Suhu 37C.

Manakah urutan tindakan yang paling tepat untuk kasus diatas ?


A. Nebulisasi- postural drainage - batuk efektif
B. Postural drainage - batuk efektif - nebulisasi
C. Postural drainage - nebulisasi - batuk efektif
D. Batuk efektif - nebulisasi - postural drainage – suction
E. Batuk efektif - nebulisasi - posisi semi fowler - postural drainage.

Jawaban. A.
Pembahasan
Soal diatas dapat disimpulkan pasien mengalami masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif
maka urutan prosedur tindakan yang tepat adalah Inhalasi uap/nebulisasi - postural drainage, fisio terapi
dada - napas dalam dan batuk efektif.

SOAL KMB_0029
25 Seorang laki-laki, usia 46 tahun, dirawat di RSU dengan diagnosa medik TB Paru. Hasil pengkajian
Keluhan sesak napas, batuk berdahak, berkeringat malam hari, bunyi ronchi pada lobus kiri dan kanan
bawah. TTV : Napas 24 X/mnt, TD 110/70 mmHg, Nadi 96 X/mnt, Suhu 38 C, Apakah intervensi
keperawatan pertama untuk pada pasien tersebut diatas ?
A. Berikan inhalasi uap
B. Beri posisi semi fowler
C. Latih cara batuk efektif

38 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


D. Kolaborasi terapi oksigen
E. Lakukan postural drainage

Jawaban. B.
Pembahasan
Masalah keperawatan pada soal diatas adalah bersihan jalan napas tidak efektif dan permintaan soal
adalah intervensi keperawatan pertama dalam hal ini pada masalah keperawatan bersihan jalan napas
tidak efektif. Maka pertama tama yang harus dilakukan adalah memberikan posisi semi fowler pada pasien
tersebut sebelum melakukan tindakan yang lain.

Ingat kata kunci pada Lead in.,yaitu intervensi .... PERTAMA.. jadi bukan kedua atau selanjutnya.

26. Seorang perempuan berusia 26 tahun dengan kehamilan 35 minggu dibawa ke IGD karena merasa
mulas dan nyeri di bagian bawah perut sejak 1 minggu yang lalu. Hasil pemeriksaan menunjukkan IUFD
dan terdapat kanker di Rahim pasien tersebut sehingga tidak memungkinkan untuk mendapatkan anak
kembali. Perawat ditanya oleh pasien bagaimana perkembangan kesehatannya. Perawat tersebut
mengatakan bahwa pasien sebaiknya istirahat dan hasil perkembangan kondisi akan disampaikan setelah
ibu merasa lebih baik.

Apakah aspek etik legal yang diterapkan oleh perawat tersebut?


a. Maleficience
b. Beneficience
c. Autonomy
d. Veracity
e. Justice

jawab : B

27 Seorang perempuan berusia 28 tahun diantar suami pergi ke poliklinik karena mengeluh nyeri di bagian
perut dan sering mengeluarkan keputihan disertai darah. Hasil pemeriksaan menunjukkan pasien
mengalami infeksi dan pasien tidak ingin agar suaminya tahu karena khawatir akan menimbulkan
kesalahfahaman. Suami memaksa perawat untuk menyampaikan hasil pemeriksaan isterinya karena suami
merasa memiliki hak untuk tahu. Apakah aspek etik legal yang harus dihormati oleh perawat kepada suami
pasien?
a. Maleficience
b. Beneficience
c. Autonomy
d. Veracity
e. Justice
jawab : D

28. Seorang ibu berusia 32 tahun, 8 jam post partum spontan dengan diagnosa Pre Eklampsia Berat
dirawat di ruang Nifas. Hasil pengkajian: tekanan darah 180/110 mmHg, frekuensi nadi 90x/menit,
frekuensi nafas 26x/menit, dan ibu mengeluh nyeri kepala. Pasien merintih dan menangis. Perawat
mencoba menenangkan pasien agar tidak mengganggu ketenangan pasien lainnya.Apakah aspek etik
legal yang ditegakkan oleh perawat tersebut?
a. Maleficience
b. Beneficience
c. Autonomy
d. Veracity
e. Justice
jawab : E

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 39


29.Ny. K 25thn G1P0A0 mengeluh keluar bercak darah sedikit dari jalan lahirnya, sudah belangsung 15 hr,
sehingga dia bingung apakah ini termasuk normal atau tidak, dan ia ragu saat melaksanakan shalat karena
saat dia mau mandi besar ada bercak darah yang keluar. perawat menjelaskan kadang fisiologis keluar
bercak darah pada wabita hamil sebagai proses nidasi. sehingga klien bisa melaksanakan ibadah seperti
biasa, akan tetapi Ny. K merasa tidak nyaman sehingga memutuskan menunggu bersih saja untuk
melaksanakan shalat.
Berdasarkan kasus diatas prinsip etik yang terjadi adalah
a. autonomy
b. benefisience
c. nonmalefisience
d. veracity
e. ConfidenJustice
jawab : A

SOAL KMB_0042
30. Seorang Perawat Muda sedang praktik profesi di RS Paru, mendapat tugas dari Perawat senior untuk
mengobservasi kriteria hasil intervesi pasien dengan masalah pola napas.

Apa data penting yang harus diperhatikan oleh perawat muda tersebut ?
A.Upaya pernapasan yang dilakukan pasien
B.Terpasangnya Oksigen sesuai resep.
C.Suara napas pasien
D.Warna kulit pasien
E.Posisi tidur pasien

Jawaban. A.
Pembahasan
Upaya pernapasan dengan menggunkan otot otot bantu pernapasan menunjukkan tidak efektifnya suatu
pola napas.
Suara napas menunjukaknan adanya masalah pada jalan napas, warna kulit biru atau sianosi pertanda
adanya masalah pada pertukaran gas. Opsi B dan E perlu dieliminasi yang pertama-tama karena hal itu
merupakan implementasi dalam mengatasi masalah

SOAL KEPERAWATAN ANAK_0041


31. Seorang anak usia 9 tahun dirawat di ruang Mawar RSU D. dengan keluhan sudah satu minggu panas,
nyeri abdomen, tidak mau makan, perut kembung, 5 hari tidak BAB. Tensi 90/60 mmHg, Nadi 64x/mnt,
suhu 39C, Napas 28x/mnt. Pemeriksaan penunjang termasuk laboratorium sudah dilakukan dan dokter
mendiagnosa Typhus Abdominalis.
Apakah data yang tidak mendukung diagnose dokter tersebut?
A.Widal titer O 1/400
B.Panas intermiten
C.Leukositosis
D.Leukopenia
E.Bradikardia

Jawaban. C.
Pada kasus typhus abdominalis yang terjadi justru leukopenia bukan leukositosis.
Leucopenia terjadi akibat dari penghancuran lekosit oleh endotoksin
Opsi A,B,D,E itu semua mendukung DX thypus abdominalis.
Yg ditanyakan yg tidak mendukung, yaitu leukositosis...

SOAL MATERNITAS_0040
32. Seorang perempuan usia 25 tahun datang ke poli KIA pada tanggal 22 Juni 2017 untuk memeriksakan
kehamilannya, Klien mengatakan tidak merasakan keluhan apapun, dan mengatakan hari pertama haid
terakhir pada 16 Nopember 2016. Tanda tanda vital TD 120/80 mmHg, Nadi 84x/mnt, Napas 20x/mnt, suhu
36 C. TB 155cm, BB 56 kg.

40 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


Berapa taksiran usia kehamilan klien tersebut ?
A. 4 bulan
B. 5 bulan
C. 6 bulan
D. 7 bulan
E. 8 bulan

Jawaban. D
Pembahasan
Ditanyakan= taksiran usia kehamilan dlm bulan saat diperiksa.
Diketahui = diperiksa tgl 22 Juni 2017, dan HPHT= 16 Nopember 2016.
Rumus taksiran usia kehamilan = Tgl PERIKSA dikurangi tanggal HPHT
Jawab:
Tanggal 22-16 = 6 hari
Bulan 6 – 11 (tidak bisa, ambil dari tahun = 1 th (12 bulan) + 6 bln = 18 bulan).
18 bulan – 11 bulan = 7 bulan.
Jadi taksiran usia kehamilan soal diatas = 7 bulan + 6 hari.

33 Seorang laki laki bserusia 51 tahun di rawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa gagal ginjal
derajat 3 dengan edema tungkai, Perawat telah memberikan injeksi Lasix sebanyak 2 ampul satu jam yang
lalu.
Manakah hal penting yang harus dipantau setelah pemberian obat tersebut?
a. Frekuensi pernafasan
b. Keseimbangan cairan
c. Frekuensi nadi
d. Tekanan darah
e. Suhu Tubuh

ns galang: Lead in : hal penting yang harus dipantau..


Pemberian terapi lasix pasti ada indikasinya, salah satunya kelebihan cairan, krena lasix sifatnya diuresis.
Dan telah dijelaskan oleh teman2 bahwa tujuannya mengurangi cairan.
Sesuai dgn pertanyan soal yaitu hal penting yg harus dipantau, benar juga kata tmn2 bahwa efek samping
dari lasix tsb adalh pnurunan tekanan darah krena pengurangan volume cairan. Jdi setelah pmberian obt
tsb yg harus dipantau adlah tekanan darahnya (ingat TTV), sedangkan keseimbngan cairan sebagai
evaluasi kita apakah perlu adanya kolaborasi pmberian lasix brikutnya.
Jdi jwabnnya B y..

34 Seorang perawat yang bekerja di ambulans mendapatkan klien dengan kondisi luka tusuk tembus
abdomen dengan benda tajam masih tertancap di rongga abdomen. Tindakan apa yang harus perawat
tersebut lakukan?
a. Memasang infus 2 jalur
b. Menghentikan perdarahan
c. Mengirim klien ke rumah sakit untuk operasi
d. Segera mencabut benda tersebut, dan segera tutup lukanya
e. Mempertahankan benda tersebut tetap berada pada tempatnya

jawab E. Mempertahankan benda tersbut ttp ditempatnya.


Rasional : kalau benda bergerak bergeser bahkan dicabut saat itu akan menyebabkan perdrahn dan px
bisa syok hipovolemik
35: Seorang laki-laki berusia 53 tahun dibawa ke IGD dengan penurunan kesdaran akibat nyeri dada yang
menjalar ke lengan kiri sejak 30 menit yang lalu. Pada saat dilakukan pemeriksaan EKG ditemukan
gambaran ventrikel tachycardia (VT). Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada klien tersebut?
a. Pasang infus 2 jalur
b. Melakukan RJP 30:2

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 41


c. Lakukan DC syok 360 joule
d. Berikan adrenalin 1 mg intravena
e. Berikan amiodaron 300 mg intravena

lead in sdh jelas y, maka mari lihat data fokusnya.


Ada penurunan kesadaran, kemudian hasil EKG menunjukkan adanya VT.
namun pada soal ini yg menjadi pertanyaan adalah, apakah pada klien tsb ada nadi atau tidak???
Pada klien dengan VT ada nadi, maka tndkan slanjutnya adalah cek tekanan darah, bru kemudian
diberikan amiodaron 150 mg.

Namun pada option kita tidak mnemukan adanya opsi cek tekanan darah dan amiodaron 150 mg.
Dan untuk kasus VT tanpa nadi, maka hal ini mnjadi indikasi tindakan DC syok, namun benar apa kata
tmn2, tindakan DC syok butuh persiapan, oleh karena itu smbil mnggu persiapan DC syok, maka yg harus
dilakukan adalah tindkan RJP. Jdi jwabnnya B ya..

36. Pada saat melakukan pengkajian terhadap Ny. R 34 tahun, didapatkan tanda inflamasi pada kelenjar
parotis.Ny. R mengeluh tidak biasa makan karena sakit dan perih yang dirasakan saat menggerakan lidah
serta rongga mulutnya. Apakah tindakan keperawatan yang tepat untuk kasus diatas ?
a. Memberikan penkes
b. Melakukan oral hygiene,
c. Modifikasi asupan nutrisi yang adekuat
d. Melakukan pemeriksaan gigi preopeatif
e. Kolaborasi untuk menghentikan obat yang menurunkan saliva

Jawab: C. Modifikasi asupan nutrisi yg adekuat.


Rasional : tanda inflamasi parotis afau kelenjar ludah. Px mengeluh tdk bisa makan karena sakit saat
menggerakakn lidah dan rongga mulut dengan modifikasi makanan yg lunak makan px mamph untuk
memenhi nutrisinya secara adekuat.

37. PAda saat perawat sedang melakukan pemeriksaan fisik dan persarafan pada pasien tiba-tiba pasien
kejang dengan mengeluarkan sedikit buih pada mulut pasien. Apakah tindakan yang harus segera
dilakukan oleh perawat?
a. Kolaborasi obat anti kejang
b. Membersihkan jalan nafas
c. Melakukan pemeriksaan GCS
d. Membaringkan pasien pada posisi aman
e. Melakukan pengikatan pada ektremitas (restrain)

Jdi tepat yah kuncinya adalah D.


Semua pilihan akan dilakukan namun Tindakan pertama yg harus dilakukan adalah mengamankan posisi
krna pasien lepas kendali untuk menghindari jatuhnya pasien. [14/2 21:09] ns galang: #Soal malam 3

38. Pasien dengan diagnose medis COPD saat dilakukan pengkajian mengeluh sesak, batuk berdahak.
Hasil pemeriksaan fisik bibir dan kuku nampak sianosis, RR 32×/menit dan dangkal, menggunakan otot
bantu pernafasan, nafas pursed lip breathing.
Tindakan pemenuhan rasa nyaman apakah yang dapat dilakukan perawat?
a. Modifikasi lingkungan
b. Posisi semi/high fowler
c. Tarik nafas dalam
d. Guided Imagery
e. Distraksi

Jawabannya B.
Krna pasien mengalami gangguan pola nafas dan gangguan bersihan jalan nafas, sehingga harus
diberikan posisi semifowler untuk meningkatkan ekspansi paru.

42 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


Klo diperhadapkan dgn diagnosa kasus diatas lebih baik pilih gangguan pola nafas krna data lebih
dominan yakni, RR 32 dan dangkal, menggunakan otot bantu, napas pursed lip breathing sedangakn
bersihan jalan nafas hanya ad sekret dan gangguan pertukaran gas hanya ada sianosis

39: Laki-laki berusia 50 tahun mengalami penurunan kesadaran akibat serangan Stroke. Saat ini dirawat di
ICU, pasien tampak pucat, sesak dan suara nafas terdengar gargling, RR 35 x/menit, frekuensi nadi
89x/menit, TD 167/99 mmHg saturasi 92%, terpasang binasal canule 5 lpm.
Apakah tindakan keperawatan yang harus dilakukan pertama pada pasien tersebut?
a. Memasang infus
b. Melakukan Suction
c. Melakukan tindakan nebulizer
d. Memasang rebreathing mask mulai 8 liter/menit
e. Memasang simple mask mulai 6 liter/menit

Jawab: B. Melakukan suction


Rasional : px mengalami penurunan kesadaran. Tampak pucat. Sesak.suara nafas terdengar gurgling
menandakan bhwa ada sumbatan pada jalan nafas. RR. 35 kali permenit tindakan yg harus segera
dilakukan melakukan suctin dengan tujuan membebaskan jalan nafas supaya paten

Soal KMB_0052
40. Seorang perempuan usia 49 tahun dirawat di ruang Mawar RS D. dengan diare sudah 2 hari, kondisi
saat ini, mata cowong, turgor kulit jelek, mukosa mulut kering, produksi urine 0,5cc/jam. TD 90/60 mmHg,
suhu 37,5C, nadi 88x/mnt, pernapasan 24x/mnt.
Pasien memndapat terapi cairan infuse Ringer Laktat 1500cc dan Dextrose 5% 500cc dalam 24 jam.
Berapa tetes per menit infus diberikan ?
A. 20 tts/mnt
B. 21 tts/mnt
C. 24 tts/mnt
D. 26 tts/mnt
E. 28 tts /mnt

Jawaban. E.
Pembahasan
Diketahui :

Rumus JUMLAH CAIRAN x FAKTOR TETES dibagi waktu dalam menit.


Jawab: 2000cc X 20 tts/cc dibagi 24 jam x 60 menit
= 40.000 dibagi 24X60menit
= 40.000/ 1440
= 27,7 dibulatkan menjadi 28 tts/mnt

SOAL Keperawatan JIWA_0050


41. Perawat CMHN melakukan kunjungan rumah pasien ODGJ laki laki usia 45 tahun. Keluarga
menceriterakan bahwa klien dipasung sudah dua tahun, karena sering marah marah, mengancam dan
bahkan pernah memukul orang sampai meninggal. Sehari hari klien ketawa sendiri, bicara sendiri dengan
kata-kata yang tidak jelas tapi bila ditanya tidak mau menjawab. Kemudian lingkungan dan keluarga
sepakat untuk memasungnya. Akabatnya sekarang rambutnya panjang tidak disisir, kulit berdaki, kuku
panjang hitam.

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 43


Apa masalah keperawatan prioritas saat ini pada kasus di atas ?
A. Waham
B. Halusinasi
C. Isolasi social.
D. Perilaku Kekerasan
E. Defisit perawatan diri

Jawaban. E.
Fokus pada data sekarang : rambut panjang tidak disisr, kulit berdaki, kuku panjang dan hitam merupakan
data mayor Defisit perawatan diri.
Data marah, mengancam, memukul orang itu ceritera masa lalu, dan bila yang ditanyakan masalah
Keperwatan prioritas masa lalu yang menyebabkan klien dipasung maka jawabnya bisa Perilaku kekerasan.
[
Soal Keperawatan JIWA_0153
42 Seoarang perempuan usia 26 tahun diantar ke RSJ karena sering mengurung diri dalam kamarnya,
tidak mau makan bila tidak dipaksa, jarang tidur, menurut keluarga hal ini terjadi sejak ditinggal meninggal
suaminya 3 bulan yang lalu, saat dikaji klien mengatakan yakin suaminya masih hidup, dia masih sering
mendengar suara dan melihat suaminya.
Apakah tahap kehilangan yang dialami klien tersebut ?
A. Anger
B. Denial
C. Depresi
D. Halusinasi
E. Bargaining

Jawban. B.
Pembahasan
Tahap Penyangkalan (Denial)
Reaksi awal seorang individu ketika mengalami kehilangan adalah tidak percaya, syok, diam, terpaku,
gelisah, bingung, mengingkari kenyataan, mengisolasi diri terhadap kenyataan, serta berperilaku seperti
tidak terjadi apa-apa dan pura-pura senang. Manifestasi yang mungkin muncul antara lain sebagai berikut.
1. ―Tidak, tidak mungkin terjadi padaku.‖
2. ―Diagnosis dokter itu salah.‖
3. Fisik ditunjukkan dengan otot-otot lemas, tremor, menarik napas dalam, panas/dingin dan kulit
lembap, berkeringat banyak, anoreksia, serta merasa tak nyaman.
4. Penyangkalan merupakan pertahanan sementara atau mekanisme pertahanan (defense mechanism)
terhadap rasa cemas.
5. Pasien perlu waktu beradaptasi.
6. Pasien secara bertahap akan meninggalkan penyangkalannya dan menggunakan pertahanan yang
tidak radikal.
7. Secara intelektual seseorang dapat menerima hal-hal yang berkaitan dengan kematian, tapi tidak
demikian dengan emosional.
Contoh kasus diatas, saat seseorang mengalami kehilangan akibat kematian orang yang dicintai. Pada
tahap ini individu akan beranggapan bahwa orang yang dicintainya masih hidup, sehingga sering
berhalusinasi melihat atau mendengar suara seperti biasanya. Secara fisik akan tampak letih, lemah, pucat,
mual, diare, sesak napas, detak jantung cepat, menangis, dan gelisah. Tahap ini membutuhkan waktu yang
panjang, beberapa menit sampai beberapa tahun setelah kehilangan.
Referensi: Ah.Yusuf dkk, Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa, Salemba Medika,Jakarta 2015.

44 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


Soal Keperawatan JIWA_0152
43. Seorang perempuan usia 40 tahun datang berkonsolatsi ke poli psikologi, klien mengatakan sulit tidur
sejak anaknya tidak diterima masuk sekolah pendidikan Ners, ketika ditanya mengapa anaknya gagal
masuk sekolah yang diharapkan, klien menjawab bahwa anaknya bukan gagal masuk sekolah tersebut,
tapi anaknya sengaja membatalkan sekolah disana kerena takut melihat darah.

Apakah mekanisme koping yang terjadi pada klien diatas ?


A. Fantasi
B. Supresi
C. Proyeksi
D. Identifikasi
E. Rasionalisasi.

Jawab. E.
Pembahasan.
1. Rasionalisasi adalah seseorang berusaha membuktikan bahwa keadaan/perbuatannya (yang
sebenarnya tidak baik) diberi alasan yang tampak rasional supaya dapat disetujui dan diterima oleh diri
sendiri dan masyarakat.
2. Identifikasi adalah Menambah harga diri dengan menyamakan dirinya dengan seorang atau suatu hal
yang dikaguminya. Contoh: Bergaya ―pahlawan‖ seperi bintang film, atlet, penyanyi, dan sebagainya
3. Proyeksi adalah menyalahkan orang lain mengenai kesulitannya sendiri atau melemparkan kepada
orang lain keinginannya yang tidak baik. Contoh: tidak lulus UKOM mengatakan karena dosen
sentimen.
4. Supresi adalah Individu secara sadar menolak pikirannya keluar dari alam sadarnya dan memikirkan
hal yang lain. Supresi tidak begitu berbahaya karena dilakukan secara sengaja dan individu
mengetahui apa yang dibuatnya
5. Fantasi adalah Keinginan yang tidak terkabul dipuaskan dalam imajinasi, mengkhayal seolah-olah
menjadi seperti yang diinginkan.
Referensi: Ah.Yusuf dkk, Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa, Salemba Medika,Jakarta 2015.

Soal Keperawatan JIWA_0151


44. Seoarang perempuan usia 36 tahun diantar ke UGD RSJ karena berusaha gantung diri. Keluarga
mengatakan sejak dicerai suaminya 4 bulan lalu, klien selalu murung, berdiam diri, kadang bicara
mengeluh hidupnya tidak berguna lagi. Perawat melakukan pengkajaian lebih lanjut pada tingkat
kesadaran klien.

Apakah tingkat kesadaran yang tidak perlu dikaji pada kasus diatas ?
A. GCS
B. Sedasi
C. Stupor
D. Bingung
E. Disorientasi.

Jawaban. A.
Pembahasan.
Manifestasi jiwa antara lain tampak pada kesadaran, afek, emosi, psikomotor, proses berpikir, persepsi,
dan sifat kepribadian. Kesadaran dalam hal ini lebih bersifat kualitatif, diukur dengan memperhatikan
perbedaan stimulus (stressor) dan respons (perilaku yang ditampilkan), serta tidak diukur dengan Glasgow
Coma Scale (GCS).

Aspek kesadaran pada masalah kejiwaan mungkin kita temukan kesadaran yang terlalu tinggi, terlalu
rendah, atau fluktuatif. Pengkajian tingkat kesadaran dalam keperawatan jiwa yang biasa diminta terdiri
dari bagamana keadaan kesadaran klien, apakah bingung, sedasi, stupor,disorientasi ( waktu, tempat,
orang).

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 45


Soal Keperawatan MANAJEMEN_0077
45. Seorang Perawat supervisor mendapat laporan dari IGD bahwa telah terjadi bencana alam tanah
longsor yang memakan banyak korban, untuk mengaktifkan prosedur respons bencana dan merespon
keadaan tersebut serta rerta melimpahkan beberapa tugas kepada tim emergensi.

Apa gaya kepemimpinan yang diterapakan oleh perawat tersebut ?


A. Autokratik
B. Situasional
C. Demokratik
D. Laissez-faire
E. Transaksional

Jawaban : A
Pembahasan.
Jenis kepemimpinan autokratik adalah model pendekatan yang memungkinkan pemimpin mengambil alih
kendali dan memprioritaskan pendelegasian tugas. Pendekatan ini dinilai sebagai gaya kepemimpinan
yang efektif untuk diimplementasikan pada keadaan krisis atau gawat dararat. Pemimpin melimpahkan
tugas dengan jelas dan membuat alur komunikasi satu arah dengan anggotanya, dan mengambil
keputusan secara independen untuk mengatasi gadar/ bencana.

SOAL KEPERAWATAN GADAR_0048


46. Seorang perempuan usia 45 tahun diantar kelurganya ke UGD karena mengalami luka bakar akibat
ledakan kompor gas 1 jam yang lalu. Hasil pengkajian luka bakar pada wajah, dada, perut dan anggota
gerak atas bagian depan, pasien tampak mengerang kesakitan, Tekanan darah 100/60 mmHg, Nadi
88x/mnt, pernapasan 24 x/mnt, suhu tubuh 37C, berat badan 50 kg.
Berapa luas luka bakar pada klien tersebut
diatas ? A. 22,5%
B. 31,5%
C. 36 %
D. 40,5%
E. 45 %

Jawaban. B
Pembahasan
Perhitungan luas luka bakar menurut rumus rule of nine
Wajah 4,5
Dada 9
Perut 9
Anggota gerak atas bagian depan 9
Jumlah = 31,5 %

Soal KMB_0995
47. Seorang perempuan usia 24 tahun dirawat di Ruang B. RS. D, dengan trauma multiple ekstrimitas
bawah dan sudah dipasangkan fiksasi eksternal menggunkan gips, pasien mengeluh nyeri pada lokasi
fraktur, Klien sering menanyakan kapan sembuh dan apakah bisa pulih seperti sediakala, pemeriksaan
tanda tanda vital, TD 110/80 mmHg, Nadi 80x/mnt, Napas 24x/mnt, Suhu 36C. Bagaimanakah posisi yang
tepat untuk kaki yang sakit tersebut?
A. Dielevasikan selama 3 jam dan rata mendatar selama 1 jam
B. Rata mendatar selama 3 jam dan dielevasikan selama 1 jam
C. Dielevasikan secara terus menerus selama 24 sampai 48 jam
D. Rata mendatar selama 12 jam, dan dielevasikan selama 12 jam
E. Dielevasikan selama 12 jam dan rata mendatar sampai dengan 6 jam

46 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


Jawaban : C
Pembahasan
Ekstremitas yang difiksasi menggunakan gips perlu dielevasikan selama 24 sampai 48 jam pertama untuk
meminimalkan pembengkakan dan memfasilitasi aliran vena. Pilihan A, B, D, dan E tidak tepat.

Strategi mengerjakan soal:


Perhatikan kata penanda ‗tepat‘. Dengan mengingat bahwa edema merupakan salah satu perhatian pada
kasus trauma dan memahami efek gravitasi pada edema akan mengarahkan pada jawaban yang benar.
Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the
NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier)

Soal KMB_1016
48. Seorang laki –laki berusia 31 tahun diantar ke unit gawat darurat karena muntah darah, pasien tampak
pucat, diduga mengalami perdarahan lambung dan mengalami distress tingkat sedang. Apakah tindakan
keperawatan awal yang perlu diprioritaskan perawat terhadap pasien diatas ?
A. Memeriksa tanda vital
B. Pemeriksaan abdomen lengkap
C. Memberikan cairan intravena sesuai indikasi. D.
Pemeriksaan lengkap terhadap pemicu kejadian
E. Pemeriksaan nasogastric tube ( NGT ) sesuai indikasi

Jawaban : A
Rasional:
Tindakan keperawatan prioritas adalah melakukan pengkajian terhadap tanda-tanda vital klien. Tindakan
ini akan menunjukkan jumlah darah yang telah hilang dan memberikan dasar untuk mengevaluasi
kemajuan hasil tindakan. Klien mungkin tidak dapat memberikan data subjektif sampai dengan kebutuhan
fisiknya terpenuhi. Meskipun pemeriksaan abdomen dan pengkajian penyebab kejadian juga perlu, kedua
tindakan ini belum diperlukan pada saat klien datang ke unit gawat darurat. Melakukan pemasangan
nasigastric tube (NGT) dan cairan secara interavena bukanlah prioritas; justru pemariksaan tanda-tanda
vital perlu dilakukan sebelum dua tindakan tersebut dilakukan.

Strategi mengerjakan soal :


Perhatikan kata penanda 'diprioritaskan' dan gunakan rasional ABC -airway breathing and circulation untuk
membantu menemukan jawaban yang tepat.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-
RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).

48. Seorang perempuan usia 23 tahun datang ke Poli KIA untuk periksa hamil, menurut hasil pemeriksaan
usia kehamilan klien tersebut baru 8 minggu. Klien minta untuk di USG untuk mengetahui jenis kelamin
janin yang dikandungnya. Perawat menyampaikan jenis kelamin janin baru dapat diketahui pada usia
kehamilan 12 minggu.

Apakah penjelasan perawat lebih lanjut yang perlu disampaikan ?


A. Perbedaan internal laki-laki dan perempuan mulai tampak ke eksternal
B. Permulaan munculnya perbedaan bentukan kelamin janin.
C. Testis janin turun ke dalam kantung buah zakar
D. Labia mayora mulai berkembang dengan baik.
E. Kehadiran genetalia eksterna dari janin.

Jawaban : E
Pembahasan
Pada akhir minggu ke-12 kehamilan, genetalia eksterna janin telah berkembang pada tingkat di mana jenis
kelamin dapat diketahui secara visual. Pembentukan genetalia eksterna terjadi pada akhir minggu ke-9

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 47


kehamilan. Testis turun ke scrotum pada akhir minggu ke-38. Pembentukan genetalia interna mulai terjadi
pada akhir minggu ke-7 kehamilan.

Strategi mengerjakan soal :


Fokus pada subjek, jenis kelamin janin. Dengan mengingat bahwa jenis kelamin dapat diketahui secara
visual oleh penampakan genetalia eksterna pada minggu ke-12 usia kehamilan.

Soal KMB_1171
50. Seorang laki-laki usia 45 tahun dirawat di Ruang C. RS. D, dengan Emfisema, keluhan sesak napas,
sulit tidur, batuk – batuk, bunyi napas ronchi, TTV ; Tekanan Darah 110/70 mmHg, Nadi 88 x/mnt, Napas
28x/mnt, suhu 36C. Terpasang Oksigen dan infus Dextrose 5 %. Hasil gas darah arteri (AGD) laboratorium
menunjukkan pH 7,30, PCO 2 58 mm Hg, PO2 80 mm Hg, dan HCO3 27 mEq/L Apakah interpretasi hasil
laboratorium AGD tersebut ?
A. Asidosis metabolik
B. Alkalosis metabolik
C. Asidosis respiratorik
D. Alkalosis respiratorik
E. Alkalosis respiratorik terkompensasi

Jawaban : C
Rasional:
pH normal adalah 7,35-7,45. PCO2 normal adalah 35-45 mm Hg. Kondisi asidosis respiratorik, pH adalah
rendah dan PCO2 meningkat. Pilihan A, B, D dan E adalah interpretasi yang salah dari nilai-nilai yang
diidentifikasi dalam pertanyaan.

Strategi mengerjakan soal :


Fokus pada subjek, interpretasi kadar gas darah arteri/arterial blood gas (ABG). Ingat bahwa dalam
ketidakseimbangan pernapasan Anda akan mendapatkan respons yang berlawanan antara pH dan PCO2.
Juga, ingat bahwa pH rendah adalah kondisi asidosis. Ingat kembali informasi ini akan memungkinkan
Anda untuk menghilangkan setiap pilihan yang salah.
Daftar pustaka : Ignatavicius, Workman (2013), pp. 203, 205.

51. Seorang laki-laki berusia 56 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan badan cepat lelah.
Data hasil pengkajian pasien mengatakan buang air kecil 4 - 5x pada malam hari, badan terasa lemah,
kurang nafsu makan, sering haus, mukosa bibir kering,kulit kering dan kadang terasa gatal. Gula darah
puasa 167 mg/dl dan gula darah 2 jam setelah makan 201 mg/dl. Pandangan pasien saat ini kurang jelas.
Apakah masalah keperawatan yang paling prioritas dari kasus tersebut?
a. ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
b. Resiko ketidakseimbangan cairan
c. Resiko kerusakan integritas kulit
d. Resiko jatuh
e. Kelelahan

jawab B. Resiko ketidakseimbangan cairan


Rasional : keluhan badan cepat lelah. Saat pengkajian BAK 4-5 x pada malam hari.sering haus.mukosa
bibir kering.kulit kkering ,,Df terbanyak pada vignate:
Nutrisi : df badan terasa lemah, kurang nafsu makan (2)
Resiko devisit vol.cairan: DF. badan cepat lelah.bak4-5 kali.sering haus.mukosa bibir kering.kulit kering (5)
Resiko jatuh: pandangan kurang jelas (1)

52. Seorang laki-laki berusia 56 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan badan cepat lelah.
Data hasil pengkajian pasien mengatakan buang air kecil 4 - 5x pada malam hari, badan terasa lemah,
kurang nafsu makan, sering haus, mukosa bibir kering,kulit kering dan kadang terasa gatal. Gula darah
puasa 167 mg/dl dan gula darah 2 jam setelah makan 201 mg/dl. Pandangan pasien saat ini kurang jelas.

Apakah masalah keperawatan yang paling prioritas dari kasus tersebut?

48 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


a. ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
b. Resiko ketidakseimbangan cairan
c. Resiko kerusakan integritas kulit
d. Resiko jatuh
e. Kelelahan

jawab : B. Resiko ketidakseimbangan cairan


Rasional : keluhan badan cepat lelah. Saat pengkajian BAK 4-5 x pada malam hari.sering haus.mukosa
bibir kering.kulit kering.: Df terbanyak pada vignate:
Nutrisi : df badan terasa lemah, kurang nafsu makan (2)
Resiko devisit vol.cairan: DF. badan cepat lelah.bak4-5 kali.sering haus.mukosa bibir kering.kulit kering (5)
Resiko jatuh: pandangan kurang jelas (1)
Jadi data fokus terbanyak yaitu resiko kekurangan vol.cairan

53. Seorang perempuan usia 45 th datang ke RS dengan mengeluh kedua telinganya terasa nyeri hingga
kepala, dan terkadang nyeri terasa sangat hebat hingga pendengarannya menurun, demam, nampak
meringis kesakitan, raut wajah cemas. Malam sulit tidur. Tanda tanad vital tensi 170/90 mmHg. Nadi
88x/mnt, napas 24x/mnt, suhu 38 C,
Pertanyaan soal:
Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus diatas?
Pilihan Jawaban:
a. Gangguan pola tidur
b. Resiko cidera
c. Hypertermi
d. Kecemasan
e. Nyeri akut

jawab: : E. Nyeri akut


Rasional : keluhan nyeri pada telinga.nyeri terasa sangat hebat.nampak meringis kesakitan.TD 170/90 TD
meningkat akibat rangsangan dari nyeri hebat.masalah prioritas dan ygemiliki DF paling banyak yaitu nyeri
akut

Vignette:
54. Seorang laki-laki, berusia 60 tahun, dirawat di RS dengan stroke hemoragic . Tampak gelisah, bicara
ngawur, klien berespon membuka mata dengan perintah kemudian tidur lagi, saat dilakukan rangsang nyeri
pada daerah sternum klien melokalisir dengan tangannya. TTV. tensi 200/110mmHg, nadi 84x/mnt, napas
24x/mnt, suhu 37C
Berapakah nilah GCS pada klien diatas?
a. E3V3M3
b. E3V3M4
c. E3V3M5
d. E3V4M5
e. E3V4M6

jawab :D.E3V4M5
Rasional :
Nilai GCS
Eye : membuka mata dengn printah nilai 3
Verbal : bicara ngawur atau disorientasi nilai 4
Motorik : klien melokalisir nyeri nilai 5
Jadi kesimpulan:
E: 3
V: 4
M: 5

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 49


55. Seorang laki-laki berusia 50 tahun, datang berobat ke RS dengan sesak, batuk berdahak selama lebih
dua minggu, kadang dahak disertai darah, pasien mengeluh lemas, pusing, dari hasil pemeriksaan fisik
didapatkan frekuensi nadi: 90 x/mnt, frekuensi napas: 26 x/mnt, suara napas ronchi.
Apakah pemeriksaan penunjang pertama pada kasus
diatas ? A. Pemeriksaan GDA
B. Pemeriksaan CT Scan C.
Pemeriksaan foto thorak D.
Pemeriksaan sputum BTA E.
Pemeriksaan darah lengkap

jawab : D. Pemeriksaan sputum BTA


Rasional : keluhan sesak.batuk berdahak selama lebih dua minggu.lemas.pusing.RR 26 x permenit.suara
nafas ronchi. Kondisi tsb dicurigai tanda gejala TBC jadi pemeriksaan penunjang pertama yaitu
pemeriksaan BTA untuk menegakkan atau memperkuat diagnosis yg sebenarnya.

56. Seorang perempuan berusia 50 tahun, datang berobat ke RS dengan sesak, batuk berdahak selama
lebih dua minggu, kadang dahak disertai darah, pasien mengeluh lemas, pusing, dari hasil pemeriksaan
fisik didapatkan frekuensi nadi: 90 x/mnt, frekuensi napas: 26 x/mnt, suara napas ronchi.
Apakah tindakan pertama pada kasus diataakut

A. Memberikan oksigen
B. Memposisikan pasien
C. Mengajari batuk efektif
D. Pemeriksaan foto thorak
E. Pemeriksaan sputum BTA

jawab : B.memposisikan Klien.


Rasional : keluhan sesak.batuk berdahak selama 2 minggu.rr 26 x permenit.suara nafas ronchi. Maskep
bersihan jalan nafas tindakan *pertama* yaitu memposisikan px nyaman atau semifowler untuk
meningkatkan ekspansi paruu dan ngurangi sesak selanjutnya ajari batuk efektif.setelah jalan nafas paten
Baru diberi oksigen

57. Seorang perempuan berusia 45 tahun, datang berobat ke RS dengan sesak, batuk berdahak selama
lebih dua minggu, kadang dahak disertai darah, pasien mengeluh lemas, pusing, dari hasil pemeriksaan
fisik didapatkan frekuensi nadi: 90 x/mnt, frekuensi napas: 26 x/mnt, suara napas ronchi.
Apakah kriteria evaluasi keperawatan utama pada kasus diatas ?
A. Hasil sputum BTA negatif
B. Pasien dapat batuk efektif C.
Gambaran foto thorax bersih
D. Tidak ada suara napas tambahan
E. Tanda tanda vital dalam batas Normal

Jawab: D. Tdk ada suara nafas tambhan


Rasional : kriteria evaluasi keperawatan utama. Karna maskep bersihan jalan nafas dengan adanya data
batuk berdahak. sesak. rr 26 x permenit dan suara ronchi jadi dengan tdk adanya suara nafas tambahan
menandakan bahwa jalan nafas pasien sudah efektif atau paten

58. Seorang laki-laki berusia 39 tahun dirawat di RS dengan diagnosis medis tukak lambaung. Sudah 3
hari pasien mengalami nyeri pada daerah ulu hati, skala nyeri 8 (rentang skala0-10), NGT terpasang,
keluarga mengatakan bahwa BAB pasien berawarna hitam, pasien memiliki riwayat suka mengkonsumsi
alkohol.
Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus diatas?
a. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Gangguan pemenuhan cairan dan elektrolit
c. Gangguan eliminasi vekal
d. Resiko perdarahan

50 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


jawab ;E. Nyeri Akut
Rasional : maskep prioritas pada kasus dengan data sudah 3 hari px mengalami nyeri. Skala nyeri 8
menandakan nyeri merupakan masalah aktual dan harus segera diatasi

59. Seorang laki-laki, berusia 60 tahun, MRS dengan keluhan sudah tidak mau makan sudah satu minggu
mengalami hemiparese dekstra, sebelumnya hanya dirawat dirumah oleh keluarga, hasil pengkajian klien
tampak kotor berbau, rambut kusam, gigi kotor, skala otot ekstremitas dekstra 1, TTV: suhu 37C, Frekuensi
Nadi 80 x/menit, Frekuensi Napas 20 x/menit, Tekanan Darah 150/90 mmHg. diagnosa medis stroke non
hemoragic

Apakah diagnosa keperawatan yang paling prioritas pada kasus diatas?


A. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
B. Keterbatasan mobilitas fisik
C. Defisit perawatan diri
D. Intoleransi aktivitas
E. Resiko Infeksi

ja a : C.defisit perawatan diri


R/ hasil pengkajian di dapatkan px kotor,bau,rambut kusan gigi kotor

60. Seorang laki -laki, berusia 60 tahun, dirawat di RS, tidak sadarkan diri, DCS = E2V2M3, mengalami
demam tinggi suhu 38oC, Tensi darah 190/100mmHg, Nadi 88x/mnt, Napas 28x/mnt. Terpasang infus NS
30 tts/mnt, terpasang poly cateter urine, : diagnosa medis stroke hemoragic.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus diatas?
a. Hipertermia
b. Resiko cedera jatuh
c. Resiko terjadinya infeksi
d. Resiko kerusakan integritas kulit
e. Gangguan perfusi jaringan serebral

jawab : E.gangguan perfusi jaringan serebral.


Rasional : terdapt DF yg lebih prioritas ke maskep tsb. Diantaranya px tdk sadarkan diri.jumlah gcs 7. TTV
tdk normal.dx medis stroke hemoragic

61. Seorang Anak perempuan umur 3 th, BB;8 kg. TB; 70 cm. Menurut keterangan ibunya anaknya sering
mengalami demam, cepat letih, tidak ada nafsu makan, nyeri sendi dan tulang, nyeri abdomen, BB
menurun. Hasil pemeriksaan fisik: hati; bengkak teraba 1 jari, limpai; bengkak teraba 1 jari, pupil; edema.
Apa diagnosa keperawatan utama pada kasus diatas
A. Ganggguan rasa nyaman nyeri
B. Gangguan perfusi jaringan C.
Gangguan pemenuhan nutrisi D.
Resiko injuri
E. Resiko komplikasi

Berdasarkan hasil pengkajian, data lebih banyak merujuk kepada diagnosa keperawatan gangguan rasa
nyaman nyeri yang dirasakan klien mengalami nyeri sendi dan tulang serta nyeri abdomen. Perhatikan kata
diagnosa keperawan utama pada pertanyaan tersebut, pilihan jawaban dapat dieliminir pada option B,D,
dan E karena data pengkajian kurang. Pilihan A dan C kemungkinan dapat muncul dalam soal diatas, nyeri
lebih utama dibandingkan nutrisi.
Tips nya adalah : Ingat dalam memilih diagnosa keperawatan utama, fokus pada data yang lebih banyak.

Best Answer adalah A

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 51


62. Seorang perempuan hamil berusia 20 tahun datang ke IGD diantar tetangganya. Pasien mengatakan
mules dan kencang pada perutnya sejak 14 jam yang lalu. Hasil pengkajian didapat ekspresi wajah tegang,
tekanan darah 130/90mmHg suhu 37C nadi 100x/menit frekuensi napas 24x/menit pemeriksaan USG
kesan: posisi bayi presentasi bokong dan usia gestasi 36 minggu. Apakah Diagnosis keperawatan utama
pada pasien diatas?

A. Ansiestas berhubungan dgn kemajuan persalinan yg lambat


B. Nyeri akut berhubungan dgn proses melahirkan
C. Intoleransi aktivitas berhubungan dgn kelemahan fisik
D. Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan giant baby

Jawabnya A. Analisa usai ibu 20 ini mungkin G1 pada kehamilan pertama kbnyakan ibu masih mengalami
kcemasan yg lebih karena pengalaman pertama., Diantar keluarga...ini jg menjadi pertanyaan...ada
masalah dg keluarga kah...jg bikin stress...cemas. kencang sejak dlm jam...cukup lama jg bikin cemas....
Ekspresi wajah TEGANG...sbg tanda kecemasan. TTV jg mendukung kecemasan. Letsu jg bikin cemas.
Komplit sudah untuk best answer kecemasan.

63. Perawat anak sedang merawat bayi dengan kelainan kongenital hernia diafragmatika disertai sepsis,
yang sedang dirawat menggunakan ventilator di ruang NICU. Dokter mengatakan bahwa bayi tersebut
mungkin tidak akan bertahan lama karena kelainan yang dimilikinya. Ibu mengatakan tetap ingin agar
anaknya mendapatkan ventilator tersebut, sementara pada saat yang sama ada bayi lain juga
membutuhkan ventilator karena asfiksia neonatorum pasca lahir yang memerlukan ventilator segera.
Pertanyaan soal :
Dilema etik apakah yang dihadapi oleh dokter dan perawat dalam situasi tersebut?
Pilihan Jawaban
a. Justice dan autonomy
b. Confidentiality dan fidelity c.
Nonmaleficence dan fidelity d.
Veracity dan beneficence
e. Confidentiality dan nonmaleficence

jawab : : A
Rasional/ dokter dan perawat sdah memberithukan bgaimana keadaan bayi namun apabila ibu tetap
menginginkan utk bayinya mndapatkan ventilator itu hak ibu tersebut( berhak memutuskan tindakan yg
dilakukan pda bayinya ) autonomy
Kmudian saat ada bayi lain yg jga membutuhkan ventilator disaat yg sama ada dilema justice ( maka hrus
bnar" dipertimbangkan mana yg lebih membutuhkan dan berpeluang dgn diberikan ventilator keadaanya
bsa membaik dripda keadaan yg skarang dialami bayi

64. Seorang perempuan yaitu Ny.S berusia 28 tahun dirawat di RSJ Sukasenang. Berdasarkan informasi
dari keluarga, Ny S dibawa ke RSJ karena Ny S bertengkar dan berkelahi dengan tetangga rumahnya.
Saat dilakukan pengkajian di RSJ, muka pasien tampak merah dan tegang, wajah memerah dan tegang,
berbicara kasar dan suara tinggi, serta pasien sering jalan mondar mandir. Apakah masalah psikososial
pada kasus di atas?
A. Halusinasi
B. Defisit Perawatan Diri
C. Harga diri Rendah D.
Perilaku kekerasan E.
Ansietas

Kunci jawaban D,Krna semua data fokus menfarah ke PK

berdasarkan DS:bertengkar dan berkelahi dgn keluarga, DO: muka tampak merah dan tegang, berbicara
kasar dan tinggi

52 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


Soal Keperawatan Keluarga_0435
65. Seorang perawat puskesmas melakukan kunjungan keluarga terdiri dari Ayah usia 40 tahun, Ibu usia
35 tahun, anak pertama usia 14 tahun, anak kedua usia 9 tahun. Ibu mengatakan hubungan keluarganya
kurang harmonis dan sering konflik, sejak suaminya di PHK, yang membuatnya tidak bisa mencukupi
ekonomi keluarganya, sang ayah menjadi mudah tersinggung sehingga anggota keluarga menjadi takut
untuk berkominikasi secara terbuka.
Apakah masalah keperawatan yang tepat sesuai kasus di atas ?
A. Ketidakmampuan koping keluarga
B. Penampilan peran tidak efektif
C. Penurunan koping keluarga D.
Ketidakefektifan hubungan E.
Gangguan proses keluarga

Jawaban. E.
Gangguan proses keluarga adalah perubahan dalam hubungan atau fungsi keluarga, dalam soal diatas
terjadi perubahan finansial keluarga, sehingga keluarga tidak mampu beradaptasi terhadap situasi,
sehingga *tidak mampu berkomunikasi secara terbuka diantara keluarga*. Referensi, Buku SDKI Definisi
dan indikator diagnostik, terbitan tahun 2016

Soal Keperawatan Keluarga_0436


66. Seorang perawat puskesmas melakukan kunjungan rumah, keluarga terdiri dari Ayah usia 22 tahun,
Ibu usia 18 tahun, anak pertama usia 4 hari. Ibu mengatakan belum tahu cara perawatan anaknya.
Perawat merencanakan promosi kesehatan pada keluarga.
Apakah materi promosi kesehatan untuk kelurga yang paling sesuai ?
A. Program skrining perkembangan
B. Program Immunisasi
C. Program MP- ASI D.
Program laktasi
E. Program KB

Jawaban; D
Sesuai dengan anak pertama yang baru usia 4 hari maka materi penyuluhan yang paling sesuai untuk
keluarga tersebut adalah Program Laktasi yaitu pemberian ASI Ekslusif, kemudian program immunisasi,
materi program Makanan Pendamping ASI ( MP-ASI ) cocok diberikan ketika bayi sudah usia 6 bulan
keatas.
Referensi : Efendi, Fery.(2013). Keperawatan kesehatan komunitas: Teori dan praktik dalam keperawatan.
EGC: Jakarta

Soal keperawatan Keluarga_0437


67. Seorang perawat puskesmas melakukan kunjungan keluarga yang berada dekat bantaran sungai,
keluarga terdiri dari Ayah usia 32 tahun, Ibu usia 28 tahun, anak pertama usia 4 tahun yang sudah mulai
aktif bermain keluar rumah. Perawat berencana memberikan pendidikan kesehatan.
Apakah materi pendidikan kesesehatan yang tepat untuk keluarga
tersebut ? A. Stimulasi tumbuh kembang
B. Program Keluarga Berencana
C. Pencegahan cedera pada anak
D. Pentingnya pencegahan kecelakaan
E. Perkembangan sosialisasi pada anak

Jawaban. D.
Melihat data lokasi rumah keluarga dekat bantaran sungai sangat beriko bagi anak usia 4 tahun terjadinya
kecelakaan tenggelam, maka pendidikan kesehatan yang tepat untuk keluarga adalah pentingnya
pencegahan kecelakaan pada anak.

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 53


Referensi: Efendi, Fery.(2013). Keperawatan kesehatan komunitas: Teori dan praktik dalam keperawatan.
EGC: Jakarta.

Soal keperawatan Keluarga_0438


68. Seorang perawat puskesmas melakukan kunjungan rumah, keluarga terdiri dari Ibu usia 34 tahun,
anak pertama usia 14 tahun, anak kedua usia 11 tahun, Ibu mengatakan ayahnya meninggal dua tahun
yang lalu, ibu ingin dinamika keluarganya tidak kalah dengan yang lain hubungan keluarganya harmonis,
berkominikasi secara terbuka, walau disaat ayahnya baru meninggal ibu sempat meresa bingung
menjalankan peran.

Apakah hasil pengkajian yang menunjukkan aspek struktur keluarga?


A. Jumlah anggota keluarga tiga otrsebut
B. Ibu bingung menjalankan peran
C. Hubungan keluarga harmonis
D. Susunan keluarga tanpa ayah
E. Komunikasi secara terbuka.

Jawaban. E.
Hasil pengkajian yang menunjukkan aspek struktur keluarga adalah data yang terkait dengan tugas tahap
perkembangan keluarga, tugas tahap keluarga dengan anak pertama usia 14 tahun {usia remaja)
diantaranya adalah komunikasi secara terbuka dengan anak usia remaja.
Referensi: Efendi, Fery.(2013). Keperawatan kesehatan komunitas: Teori dan praktik dalam keperawatan.
EGC: Jakarta

Soal keperawatan Keluarga_0439


69. Seorang perawat puskesmas melakukan kunjungan rumah, keluarga terdiri dari Ibu usia 34 tahun,
anak pertama usia 14 tahun, anak kedua usia 11 tahun, Ibu mengatakan ayahnya meninggal dua tahun
yang lalu, ibu ingin dinamika keluarganya tidak kalah dengan yang lain, hubungan keluarganya harmonis,
berkominikasi secara terbuka, ,walau disaat ayahnya baru meninggal ibu sempat meresa bingung
menjalankan peran.
Apakah diagnosis keperawatan yang tepat pada keluarga diatas?
A. Kesiapan peningkatan menjadi orang tua
B. Risiko proses pengasuhan tidak efektif
C. Kesiapan peningkatan proses keluarga
D. Pencapaian peran menjadi orang tua E.
Penampilan peran tidak efektif

Jawaban.C
Kesiapanan peningkatan proses keluarga adalah pola fungsi keluarga yang cukup untuk mendukung
kesejahteraan anggota keluarga dan dapat ditingkatkan. Hal ini bisa dibuktikan dengan ibu ingin dinamika
keluarganya tidak kalah dengan yang lain, hubungan keluarganya harmonis, berkominikasi secara terbuka.
Referensi, Buku SDKI Definisi dan indikator diagnostik, terbitan tahun 2016.

Soal keperawatan Keluarga_0440


70. Seorang perawat puskesmas melakukan kunjungan rumah, keluarga terdiri dari Ayah usia 52 tahun,
Ibu usia 48 tahun, anak pertama usia 24 menjadi TKW di luar negeri.
Hasil pengkajian tidak ada genteng kaca, ventilasi kurang dari 20 % luas lantai, dinding papan, lantai tanah.
Ibu mengatakan sering menderita sesak napas dan bila kambuh tidur bersandar pada dinding, dan berobat
ke Puskesmas. Oleh dokter dinyatakan sakit asma dan diminta menghindari hal-hal yang memicu asma
kambuh.
Apakah tugas perawatan kesehatan keluarga yang belum terpenuhi ?
A. Mengambil keputusan dalam perawatan kesehatan keluarga
B. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada
C. Memodifikasi lingkungan untuk kesehatan keluarga D.
Melakukan perawatan kesehatan keluarga
E. Mengenal masalah kesehatan keluarga

54 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


Jawaban. C.
Tugas perawatan kesehatan keluarga yaitu pada opsi jawaban soal diatas dan tugas yang belum
dilaksanakan adalah Memodifikasi lingkungan untuk kesehatan keluarga, ini terbukti adanya data yang bisa
memicu asma kambuh dan belum dibenahi diantaranya tidak ada genteng kaca, ventilasi kurang dari 20 %
luas lantai, dinding papan, lantai tanah. Opsi A terpenuhi terbukti keluarga bisa memutuskan mencari
pertolongan ke tenaga kesehatan, Opsi B terpenuhi dengan bukti berobat ke puskesmas, opsi D.terpenuhi
dengan bukti mampu melakukan perawatan pada klien sesak dengan posisi tidur bersandar di dinding, Opsi
E sudah terpenuhi bahwa keluarga mengetahui masalah yang dihadapi adalah penderita sesak (asma)
Referensi: Efendi, Fery.(2013). Keperawatan kesehatan komunitas: Teori dan praktik dalam keperawatan.
EGC: Jakarta.

71. Seorang wanita bernama Ny.D dirawat di RSJ Maju dengan diagnose medis Skyzophrenia paranoid.
Saat dikaji, data yang didapatkan yaitu Ny.D nampak berbicara dan ketawa sendiri. Pasien SILAHKAN
mengutarakan bahwa Ny.D sering mendengarkan suara pria yang mengajaknya berbicara. Ny.D lebih
banyak berdiam diri di kamarnya dibandingkan dengan bersosialisasi dengan teman kamar lainnya.
Tindakan yang sesuai dengan kasus di atas, yaitu?
A. Mengajarkan untuk melakukan distraksi
B. Merekam pembicaraan antara pasien dengan orang lain
C. Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
D. Mengidentifikasi tingkat keparahan penyakitnya
E. Bersosialisasi

Kunci jawaban C.
Berdasarkan data fokus pasien mengalami halusinasi maka yg harus dilakukan adalah mengajarkan cara
menghardik halusinasi.

72. Seorang perempuan 21 tahun di ruang perawatan RSJ sering mengatakan ― saya itu sakit kanker
serviks stadium 2‖. Sebelumnya klien pernah dilakukan pemeriksaan laboratorium dan tidak ditemukan
tanda-tanda kanker namun klien terus mengatakan bahwa ia terserang kanker.
Apakah yang menjadi masalah utama pada pasien diatas?
a. Waham Somatik
b. Waham NihilistPKM
c. Harga Diri Rendah
d. Koping individu tidak efektif
e. Menarik diri

Oke yah kuncinya A. Waham somatik( meyakini ada gangguan dari dalam tubuh)

Waham somatik karena merasa mengalami gangguan dalam tubuhnya yakni kanker serviks stadium 2
sementra hasil pemeriksaan normal.

73. Ketika sedang melakukan kunjungan pada salah satu RW di wilayah binaan puskesmas tempat
perawat tersebut bekerja, ditemukan kasus pada salah satu anggota keluarga ada yang menderita penyakit
TBC, kemudian perawat tersebut memberikan penyuluhan tentang bagaimana pengobatan penyakit
tersebut, lalu menyarankan pasien tersebut untuk dibawa ke puskesmas supaya mendapatkan
penanganan lebih lanjut. Tindakan keperawatan yang telah dilakukan merupakan implementasi peran
perawat sebagai apa ?
a. Konselor
b. Pemberi Asuhan
c. Advokat
d. Edukator
e. Kolabolator
Kunci jawaban:
D.edukator

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 55


Dalam kasus perawat memberikan penyuluhan dan menyarankan pasien ke
puskesmas Kenapa bukan?
1. konselor, kerena dalam konseling terjadi komunikasi antara perawat dan pasien dalam
memecahkan masalah sedangkan kasus diatas hanya menyuluh
2. Tidak ada pemberian asuhan keperawatan
3. Advokat perawat hanya menyarankan ke puskesmas tidak sedang mengadvokasi masalah / hak
klien.
4. Kolaborator, perawat blum melakukan perawatan kesehatan dgn nakes lain/ masih menyarankan ke
PKM

74. laki – laki berusia 22 tahun seorang mahasiswa keperawatan di suatu perguruan tinggi di Kab Nganjuk
yang sedang melaksanakan praktek residensi komunitas di desa Kramat dan akan melaksanakan kegiatan
pemberdayaan masyarakat dengan mengundang masyarakat dalam rangka pemecahan masalah penyakit
ISPA di desa Kramat. Termasuk tahap apakah dalam keperawatan komunitas pada kasus diatas ?
a. Pengkajian
b. Perencanaan
c. Implementasi
d. Evaluasi
e. Diagnosa keperawatan

Jawab: B
R/ dalam soal trsebut dijelaskan bahwa mhsiswa akan mngumpulkan warga utk pemecahan msalah ISPA
jlas *pngkajian* sdah dilakukan, diagnosa sudah *ISPA* maka yg blum adalah perencanaan dri munculnya
msalah ISPA trsebut

Soal keperawatan Keluarga_0441


75. Seorang perawat puskesmas melakukan kunjungan rumah. Dalam keluarga hanya terdiri dari seorang
perempuan usia 72 tahun. Hasil pengkajian tidak ada genteng kaca, ventilasi kurang dari 20 % luas lantai,
dinding papan, lantai tanah. Klien mengatakan sering merasa nyeri pada sendi terutama ketika bangun dari
tempat duduk.
Apakah intervensi pertama yang
tepat? A. Kaji skala nyeri
B. Beri obat analgesik
C. Kaji penyebab nyeri
D. Ajarkan teknik relaksasi napas dalam
E. Anjurkan untuk menghindari makanan yang mengandung purin

Jawaban. A.
Klien menegluh nyeri sendi, maka intervensi pertama yang tepat yaitu mengkaji skala nyeri dengan PQRST,
bila sudah diketahui level skala nyeri maka dilanjutkan dengan mengkaji penyebab nyeri apakah misalnya
urik acid yang tinggi yang sering terjadi pada lansia, kemudian bisa dilanjut dengan memberi analgesik,
mengajarkan teknik napas dalam dan penyuluhan tentang makanan yang mengandung purin bila asam urat
diketahui diatas normal.
Referensi Efendi, Fery.(2013). Keperawatan kesehatan komunitas: Teori dan praktik dalam keperawatan.
EGC: Jakarta

76. Seorang perawat puskesmas melakukan kunjungan rumah. Dalam keluarga terdiri dari Seorang kakek
usia 70 tahun dan nenek usia 62 tahun. Hasil pengkajian tidak ada genteng kaca, ventilasi kurang dari
20 % luas lantai, dinding papan, lantai tanah. Kakek mengatakan bahwa nenek sudah dua hari tidak nafsu
makan, mual dan muntah, BAB cair lebih 5 kali sehari. Hasil pengkajian kondisi klien mengeluh pusing,
mual, selalu haus, lemah, mata cowong, mukosa mulut kering, turgor kulit jelek.
Apakah intervensi yang tepat untuk kasus diatas ?
A. Memberi makan dan minum sedikit sedikit tapi sering.
B. Menganjurkan untuk menjaga kebersihan
C. Merujuk klien dengan segera
D. Memberi cairan intra vena

56 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


E. Memberi obat anti diare

Jawaban. C.
Klien lansia dengan dehidrasi sedang – berat, ini situasi yang gawat darurat, maka intervensi yang tepat
yaitu segera merujuk klien ke fas yan kes untuk segera mendapatkan pertolongan rehidrasi.
Ingat posisi perawat dalam kunjungan rumah maka harus segera merujuk, bila posisi di fas yan kes maka
intervensi yang tepat adalah memberi cairan intravena.
Referensi Efendi, Fery.(2013). Keperawatan kesehatan komunitas: Teori dan praktik dalam keperawatan.
EGC: Jakarta

Soal keperawatan Keluarga_0443


77. Seorang perawat puskesmas melakukan kunjungan rumah, keluarga terdiri dari Ayah usia 27 tahun,
Ibu usia 25 tahun dan anak pertama usia 2 tahun. Perawat melakukan evaluasi tingkat perkembangan
anak.
Apakah yang seharusnya diamati perawat pada anak ini ?
A. Dapat menuangkan susu ke dalam cangkir sendiri
B. Dapat menggunakan pisau untuk memotong
C. Dapat menggunakan cangkir untuk minum
D. Dapat menaiki tangga dengan kedua kaki E.
Dapat menggunakan garpu untuk makan

Jawaban : C
Pembahasan
Pada anak usia 2 tahun, anak dapat menggunakan cangkir dan sendok dengan benar walau dengan
sedikit pertumpahan. Pada usia 3 sampai 4 tahun anak mulai menggunakan garpu. Pada akhir periode
prasekolah anak sudah mampu menuangkan susu kedalam cangkir dan mulai menggunakan pisau untuk
memotong. Pada usia 4 sampai 6 tahun kaki anak dapat digerakkan bergantian ketika menaiki tangga.

Soal keperawatan Keluarga_0444


78. Seorang Perawat Puskesmas melaksanakan kegiatan kunjungan rumah keluarga Tn. A. Data hasil
pengkaian bahwa Tn. A. usia 41 tahun, pekerja Pabrik berangkat pagi pulang sore , Ny. B. usia 38 tahun
istri Tn. A. sebagai ibu rumah tangga menderita kencing manis dan TB paru, Nn. C. usia 14 tahun pelajar
SLTP, Nn. D. usia 10 tahun sekolah di SD. Ny. B. mengatakan tidak bisa kontrol ke Puskesmas sesuai
yang dijadwalkan, sehingga tidak bisa minum obat secara rutin, kondisi Ny. B. semakin berat.
Apakah tema pendidikan kesehatan yang tepat untuk keluarga tersebut ?
A. PHBS
B. Gizi seimbang C.
Tugas keluarTim D.
Penyakit menular
E. Kesehatan lingkungan

Jawaban : C
Diagnosis keperawatan keluarga pada kasus diatas adalah Manajemen Kesehatan keluarga tidak efektif,
yaitu pola penanganan masalah kesehatan dalam keluarga tidak memuaskan untuk memulihkan kondisi
kesehatan anggota keluarga. Pada kasus diatas disebabkan oleh tugas keluarga tidak mampu dijalankan
dalam mengambil keputusan untuk penanganan penyakit istrinya berobat secara rutin. Hal itu dibuktikan
dengan ungkapan sang istri tidak bisa control sesuai jadwal, minum obat tidak rutin, dan kondisi semakin
berat. Maka pendidikan kesehatan yang tepat yaitu tentang Tugas keluarga dalam bidang kesehatan.
Referensi : Tim Pokja SDKI DPP PPNI, BUKU SDKI ed.1, th 2016, hal.254
Boleh dateng langsung ke kantor kita di paskal hyper square blok D33-36

Jawaban .A
Pembahasan
Penyelesaian Konflik dalam ilmu manajemen ada beberapa hal, misalnya dengan :

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 57


Gaya *menghindar* maka jika ada musuh atau ancaman dari luar memilih menghindar saja. Lebih baik
menjauhi sumber api atau menghindari sumber konflik dari pada termakan percikan api. Ada juga istilah
penyelesaian Konflik dalam manajemen yang dinamakan gaya kompetisi
Dalam manajemen kita akan bersaing, maka mau tidak mau, suka tdk suka di akhir persaingan akan keluar
pemenang. Inilah yg disebut dengan penyelesaian Konflik dengan *kompetisi*, di akhir persaingan akan
ada juaranya. Namun dalam prosesnya diperlukan kompetisi yg sehat Kata kuncinya ada pada persaingan
yang sehat.

79. Ruang Teratai Atas RSUD Sidoarjo untuk mencapai tujuan bersama diciptakan komunikasi yang
terbuka antar perawat, dan disepakati dalam menjalankan pelayanan, setiap perawat harus mempunyai
perencanaan yang tersusun dalam rencana kerja harian yang dibuat pada setiap shift.
Apakah Metode MPKP yang diterapkan pada Ruang Adenium tersebut?
A. Metode Funsional
B. Metode Kasus
C. Metode Primer
D. Metode Tim
E. Metode Campuran

Jawab. D.
Rasioanal
Metode Tim mengutamakan kumunikasi yang terbuka dan efektif untuk mencapai tujuan bersama. Tim
terbagi atas beberapa shift yang dipimpin oleh Ketua Tim [22/2 19:34] ns galang: Next Soal..

80. Di Ruang Mawar Kuning Atas RSUD Sidoarjo menerapkan MPKP Metode Primer. Seorang Perawat
asosiet mendapat pendelegasian tindakan perawatan hasil kolaborasi yaitu memberikan nutrisi secara
parenteral pada pasien yang menjadi tanggungjawabnya.Perawat tersebut mengalami kesulitan dalam
melakukan tindakan.

Kepada siapakah perawat asoiet tersebut berkonsultasi?


A.. Kepala Ruang
B. Perawat Primer
C. Ketua Tim
D. Perawat Konsultan
E. Dokter penanggung jawab

Jawaban. B.
Rasonal.
Dalam methode Primer perawat asosiet mendapat delegasi dari Perawat Primer, karena itu seorang
perawat asosiet bertanggung jawab kepada Perawat Primer atas delegasi yang diterimanya, kemudian
Perawat Primer bertanggung jawab kepada Kepala Ruang.

Soal KMB_0990
81. Seorang laki-laki usia 64 tahaun dirawat di RSU dengan keluhan sesak napas, dan mudah lelah, hasil
pengkajian muka sembab, kaki oedeem, ttv tensi 160/90mmHg, Nadi 88x/mnt, napas 24x/mnt, suhu 38C,
diagnosis medis glomerulonephritis akut.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat untuk kasus diatas ?
A. Memantau berat badan
B. Memobilisasi secara berkala
C. Menganjurkan banyak minum
D. Memberikan diet tinggi protein
E. Memberikan diet rendah kalori

58 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


Jawaban : A
Pembahasan
Klien dengan glomerulonephritis akut pada umumnya mengalami kelebihan volume cairan dan kelelahan.
Intervensi yang tepat yaitu membatasi asupan cairan dan memantau berat badan, juga perlu dilakukan
pemantauan asupan dan keluaran cairan. Diet yang disarankan adalah tinggi kalori rendah protein. Klien
disarankan untuk beristirahat atau tirah baring karena terdapat korelasi langsung antara proteinuria dengan
peningkatan aktivitas.

Soal KMB_0991
82. Seorang perempuan usia 50 tahun dirawat di ruang ICCU dengan post pembedahan jantung 24 jam
yang lalu. Hasil pemantauan luaran urine 20 cc /jam selama 2 jam. Luaran urine terukur selama 1 jam
terakhir 25cc. hasil pemeriksaan laboratorium kadar urea nitrogen dalam darah (BUN) 45 mL/dL dan kadar
serum kreatinin 2,2 mg/dL.
Apa risiko yang harus diwaspadi pada kasus di atas ?
A. Hipovolemia
B. Hiperkalsemia C.
Gagal ginjal akut D.
Glomerulonefritis
E. Infeksi saluran kemih

Jawaban : C
Rasional: Klien yang mengalami pembedahan jantung berisiko terhadap gangguan ginjal akut akibat
penurunan kualitas perfusi hemolisis dan penurunan curah jantung atau efek pemberian vasopressor.
Gangguan ginjal ditandai dengan penurunan luaran urine dan peningkatan urea nitrogen dalam darah dan
kadar kreatinin. Klien akan membutuhkan pengobatan untuk meningkatkan perfusi ginjal dan mungkin akan
membutuhkan dialisis peritoneal ataupun hemodialysis.

Strategi mengerjakan soal:. Dengan memperhatikan kadar kreatinin, akan menunjukkan untuk menghapus
hipovolemia dan mengarahkan ke jawaban gagal ginjamaneuver

Soal KMB_0992
83. Seorang laki laki usia 56 tahun sejak dua hari dirawat di ruang ICCU dengan keluhan sesak napas,
nyeri dada dan mengalami disritmia jantung Saat ini diterapi dengan procainamide intravena , Selama
menjalani terapi intravena, klien mengeluhkan pusing.
Apakah Intervensi yang perlu dilakukan pertama kali untuk kasus
diatas ? A. Memberikan nitrogliserin tablet sesuai resep dokter
B. Segera melakukan pemeriksaan EKG 12-lead
C. Menghentikan infus untuk sementara
D. Memantau adanya hipersensitivitas
E. Memeriksa tanda-tanda vital

Jawaban :E
Rasional: Tanda keracunan procainamide diantaranya kebingungan/disorientasi, pusing, keluhan
mengantuk, penurunan luaran urine, mual, muntah, dan peningkatan kecepatan jantung dengan irama
tidak teratur. Jika klien mengeluhkan pusing, perawat harus memeriksa tanda-tanda vital terlebih dahulu,
meski melaksanakan pemeriksaan EKG 12-lead juga penting tetapi dapat dilakukan setelah tanda tanda
vital.

Soal KMB_0993
84. Seorang perempuan usia 45 tahun diantar ke UDG dengan keluhan nyeri abdomen, Hasil pemeriksaan
tanda -tanda vital tekanan darah 140/90 mmHg, Nadi 94x/mnt, napas 24x/mnt, suhu 39C. diagnosis medis
pankreatitis akut. Perawat mengkaji jenis dan sifat nyeri yang dikeluhkan klien.
Apakah kasil pengkajian nyeri yang sesuai dengan diagnosis tersebut? A.
Panas dan sakit di kuadran kiri bawah dan menjalar kepanggung

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 59


B. Panas dan sakit terletak pada area epigastriumdan menjalar ke umbilicus
C. Nyeri berat dan terus menerus pada area epigastrium dan menjalar ke panggul
D. Nyeri berat dan terus menerus pada area epigastrium dan menjalar ke punggung
E. Nyeri berat dan terus menerus pada kuadran kiri bawah dan menjalar ke pangkal paha

Jawaban : D
Rasional: Nyeri akibat pankreatitis akut seringkali berat dan terus menerus, pada area epigastrium dan
menjalar ke punggung. hal ini sesuai dengan lokasi anatomis pankreas

Soal KMB_0994
85. Seorang laki –laki usia 35 tahun dirawat di RSD sudah dua minggu karena trauma kepala. Saat ini
sudah diperbolehkan pulang. Perawat menjelaskan aktivitas yang seharusnya dihindari karena bisa
mempengaruhi peningkatan tekanan intrakranial.
Apakah pernyataan klien yang menunjukkan pemahaman akan penjelasan tersebut ?
A. Menghembuskan nafas saat mengubah posisi
B. Mengejan saat buang air besar
C. Batuk sekuat tenaga
D. Valsava maneuver
E. Latihan isometric

Jawaban : A
Rasional: Aktivitas yang meningkatkan tekanan intratorak dan intraabdomen dapat menyebabkan
peningkatan tekanan intrakranial secara tidak langsung. Beberapa contoh aktivitas ini diantaranya latihan
isometrik, valsalva manuver, batuk, bersin, dan mengeluarkan ingus. Menghembuskan nafas saat
beraktivitas seperti berpindah posisi atau bergerak di tempat tidur, membuat celah udara yang mencegah
peningkatkan tekanan intratoraks sehingga bisa menghindari peningkatan tekanan intrakranial.

Soal KMB_0995
86. Seorang laki-laki dirawat di RS karena mengalami kecelakan tertimpa batangan besi pada pinggangnya
tiga hari yang lalu dan dinyatakan mengalami syok spinalis. Perawat mengevaluasi tanda gejala neurologis
seorang klien tersebut.
Apakah hasil observasi yang menunjukkan syok spinalis menetap?
A. Sensasi mual
B. Kelumpuhan
C. Hiperrefleksia
D. Refleks positif
E. Refleks pengosongan blaas

Jawaban : B
Rasional: Syok spinalis menetap berarti terjadi kelumpuhan. Bila syok spinalis yang mulai berakhir atau
sembuh akan ditandai dengan kembalinya respons-respons refleks (khususnya gerakan fleksi jika
diberikan rangsang pada kulit), status hiperrefleksia disbanding kelumpuhan, dan refleks mengosongkan
kandung kemih. Sensasi mual terjadi karena difreklesia otonom.
Strategi mengerjakan soal: Dengan mengingat bahwa syok spinalis ditandai oleh kelumpuhan atau
hilangnya kemampuan gerak otot skeletal, hilangnya fungsi dinding katung kemih, dan gerak refleks yang
tertekan (menurun drastis). Kembalinya fungsi-fungsi tersebut menunjukkan bahwa syok akan segera pulih.
Perlu dicatat bahwa pilihan A, C, D, dan E menandakan respons refleks telah mulai pulih.

60 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


KUMPULAN SOAL DAN JAWABAN GRUP UKNI
Joon Suwarno E.S.,S.Kep.:
Dalam Keperawatan Jiwa
ada tiga ranah yang kita kenal
1. Sehat jiwa
2. Masalah psikososial (ex Ansietas, HRD Situasional dan lain-lain)
3. Gangguan Jiwa/ sakit Jiwa (ex Waham, Isos, gangguan persepsi sensori dan lain-lain, yang jelasnya 7
Kompetensi utama sebagai seorang perawat jiwa kalian wajib kuasai)

Karena juga soal jiwa ada soal Terbanyak kedua setelah KMB, sama porsinya dengan anak, maternal.
JURUS untuk perawatan Jiwa yang harus kita kuasai :
1. Pahami karakteristik dari 7 diagnosis utama sebagai Kompetensi pasien jiwa seperti Waham, Isos dan
seterusnya. Pahami karakternya. Contoh:
Senyum sendiri, mulut komat kamit, ketawa sendiri, bicara sendiri, maka ini sdh Gangguan persepsi
sensori (Halusinasi) sy ga nyebut halusinasi, sy merujuk pada penyebutan SDKI, yaitu Gangguan persepsi
sensori. Kayak gitu yang sy maksud karakteristik, dan kalau sdh ada saja tanda di atas maka itu sdh
Gangguan persepsi sensori, jangan lama-lama, langsung pilih aja pasti benar

LANGSUNG AJA KE SOAL BROO!!!


1. Seorang laki laki usia 44 tahun dirujuk ke UGD RSJ karena di rumah sering berteriak teriak, mengamuk
dan berkata kata kotor. Keluarga mengatakan pasien sebelumnya tampak tidak bergairah dalam hidupnya
dan selalu mengatakan ingin mati saja. Hal ini terjadi setelah ditinggal istrinya sekitar 4 bulan yang lalu.
Hasil pengkajian saat ini, pandangan tajam, mata melotot, mengumpat kepada perawat, pasien seharian
tidak mau mandi.
Apa masalah keperawatan yang tepat untuk kasus
diatas ? A. Perilaku kekerasan
B. Defisid perawatan diri C.
Harga diri rendah Kronik D.
Resiko perilaku kekerasan
E. Harga diri rendah situasionalsituasional

jawaban A.
Pasien masih di UGD, dengan situasi seperti itu berarti pasien masih dalam situasi Perilaku Kekerasan.

2. Seorang perempuan usia 40 tahun sedang dirawat di RS J, sejak tiga minggu yang lalu. Klien dirawat
karena di mengamuk memukul tetangganya, serta merusak barang barang disekitarnya. Hasil pengkajian
saat ini pasien membisu dan tidak mampu mempertahankan kontak mata saat diajak bicara. Pasien
tampak lusuh, berbau karena tidak mandi seharian.
Apa masalah keperawatan utama pada kasus di atas ?
A. Isolasi sosial
B. Perilaku Kekerasan C.
Defisit Perawatan Diri D.
Harga diri rendah kronik
E. Harga diri rendah situasional.

Kunci soal no.2 Jawaban: A.


Pembahasan.
Ingat ini pasien lama, kita harus fokus pada hasil pengkajian saat ini, yaitu: pasien membisu dan tidak
mampu mempertahankan kontak mata saat diajak bicara. Pasien tampak lusuh, berbau karena tidak mandi
seharian. Dari data ini kita tangkap dua maslah yg terjadi yaitu isos dan DPD, karena LI meminta masalah
yang utama, maka kita pilih ISOS, sebab bila DPD itu akibat dari isos.

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 61


3. Seorang laki-laki usia 44 tahun dirawat di RSJ sejak dua bulan yang lalu karena sering mengamuk ,
memukul orang lain, dan merusak barang barang rumah tangga. Saat ini pasien masih sering marah
marah, terutama bila melihat teman sekamarnya mendapat kiriman jajan dan dia tidak cepat diberi.
Pasien sudah mendapatkan tindakan keperawatan, diantaranya latihan mengelola marah secara
fisik. Apakah latihan fisik yang tepat diajarkan oleh perawat pada kasus di atas ?
A. Berwudhlu B.
Berolah raga
C. Berkomunikasi yang baik
D. Memukul bantal dan kasur
E. Berlatih relaksasi napas dalam

Kunci soal no.3 Jawaban E.


Yang perlu diajarkan kepada pasien saat itu adalah latihan napas dalam atau relaksasi napas dalam
minimal tiga kali, latihan ini terutama dilakukan setiap mau melakukan kegiatan latihan yang lain.

4. Seorang pasien perempuan berusia 31 tahaun,dibawa kerumah sakit jiwa karena marah dan berteriak-
teriak. Hasil pengkajian diperoleh data bahwa pasien mengatakan dirinya adlah putri rajasehingga orang
lain tidak boleh sembarangan berbicara dengannya. Dua tahhun yang lalu, pasien pernah dirawat dengan
keluhan yang sama. Apakah tujuan asuhan keperawatan yang tepat untuk kasus di atas ?
A. Pasien mampu bersosialisasi
B. Pasien mampu berpikir sesuai dengan realitas
C. Pasien mampu megendalikan prilaku kekerasannya
D. Pasien mampu menilai aspek positif dan negatif dirinya
E. Pasien mampu mengindentifitikasi penyebab dari kemarahnya

Jawaban B. Pasien mampu berpikir sesuai dengan realitas


Pembahasan :dari kasus ini, pasien mengalami gangguan orientasi relitas karena ketidakmampuan menilai
dan menghadapi kenyataan. Tujuan asuhan keperawatn untuk pasien ngangguan orientasi realitas adalah
pasien mampu berpikir sesuai dengan realitas.

SOAL Jiwa UKOM-


5. Seorang perempuan berusia 23 tahun dibawa keluarganya ke RSJ karena sejak ditinggal mati
suaminya klien mengurung diri dalam kamarnya, sering bicara sendiri dan berteriak teriak ingin menyusul
suaminya.
Saat dikaji klien tampak murung, ia mengatakan tidak ada artinya lagi hidup didunia ini. ia ingin cepat
bertemu suaminya di surga Klien tampak berantakan rambut acak-acakan, TD 120/80 mmHg, Nadi 84
x/menit, suhu 37o C, dan RR 20 x/menit.
Apa masalah keperawatan prioritas pada kasus diatas ?
A. Depresi
B. Resiko bunuh diri
C. Defisit perawatan diri
D. Resiko perilaku kekerasan E.
Gangguan persepsi sensurga

Jawaban. B.
Pembahasan
Permintaan soal adalah masalah keperawatan prioritas, Jadi dari berbagai masalah yang terjadi maka
perlu ada satu masalah yang diprioritaskan. Dari data yang ada pada kasus diatas maka prioritas masalah
adalah resiko bunuh diri. Dengan data dukung : ingin menyusul suaminya, klien tampak murung, ia
mengatakan tidak ada artinya lagi hidup didunia ini. ia ingin cepat bertemu suaminya di surga

62 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


Suksesnya peserta ujian dalam mengerjakan soal uji kompetensi keperawatan terletak pada 4
(empat) kunci rahasia berikut ini:

1. Cari Kata Kunci Soal


Setiap soal kasus yang muncul memiliki kata kunci yang mengarahkan soal pada jawaban yang tepat. Jadi
langkah pertama anda dalam mengerjakan soal ukom adalah menemukan atau mengidentifikasi kata kunci.
Cara paling mudah menemukan kata kunci adalah membaca soal ukom secara cepat dan fokus. Bacalah
soal dengan cepat dan sangat fokus. Ingat jangan sampai anda kehilangan fokus saat membaca cepat.
Kehilangan fokus dapat membuat anda mengulangi bacaan dari awal karena ada informasi yang masuk ke
kepala anda.

2. Analisis Data Secara Tajam dan Akurat


Selain kata kunci, soal-soal ukom juga menyertakan data-data yang membantu analisis anda dalam
menjawab pertanyaan soal. Penting bagi anda untuk mengetahui kaitan antara kunci dengan data-data
pendukung, serta mengefektifkan waktu dalam mengerjakan soal.
Anda dapat mengeliminasi data-data yang tidak berkaitan dari pemikiran anda dan fokus pada data-data
yang benar-benar mendukung analisis.
Analisis yang tajam dan akurat berperan penting dalan ketepatan anda menjawab soal. Hal ini dapat anda
pelajari dengan terus berlatih dan belajar soal-soal uji kompetensi. Semakin banyak soal ukom yang anda
pelajari dan kerjakan, maka akan semakin mengasah kemampuan anda dalam menganalisis soal.

3. Tidak Terjebak atau Terkecoh dengan pilihan Jawaban


Seperti soal-soal ujian pada umumnya, soal-soal uji kompetensi sering menjebak peserta. Jebakan yang
sangat umum dan sudah kita ketahui bersama adalah seluruh jawaban terlihat benar semua. Jawaban
yang terlihat benar semua dapat dipecahkan dengan tingkat fokus dan ketelitian yang baik.
Disinilah ketelitian anda sebagai peserta di uji. Jika anda mendapatkan soal dengan pilihan jawaban
seperti ini, ingat kembali kata kuncinya apa. Setelah itu, periksa kembali data pendukung serta hasil
analisis anda.
Camkan bahwa dalam setiap soal ukom, selalu hanya ada satu jawaban yang paling benar dan itu pasti
dapat ditemukan dengan analisis data yang tajam dan akurat.

4. Kesampingkan Pengalaman Pribadi


Pengalaman pribadi berupa kegiatan praktikum laboratorium, magang dan lain-lainya mungkin dapat
membantu anda dalam mengerjakan soal.
Namun, ingat bahwa dalan ujian kompetensi semua soal dikerjakan berdasarkan data yang ada pada soal.
Anda harus memahami maksud isi soal sesunggungnya berdasarkan data-data yang ada pada pernyataan
soal dan jangan perrnah bias atau terjebak dalam pengalaman pribadi anda yang pernah menemui kasus
atau kejadian serupa yang mirip dengan soal.

Soal Gado gado 1


1. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di interna, pasien mengaatakan sesak napas terutama jika
beraktivitas disertai nafsu makan menurun. Hasil pengkajian ditemukan edema palperbra, pitting edema
derajat 1 pada ekstremitas bawah. Pasien nampak cemas dengan kondisinya dan dianjurkan untuk bed
rest. Hasil observasi TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi=90x/menit, suhu 36°C, frekuensi napas 29x/menit.
Hasil X ray cardiomegali dan edema paru.
Apakah masalah keperawatan yang menjadi prioritas?
A. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
B. Kelebihan volume cairan
C. Pola napas tidak efektif
D. Intoleransi aktifitas
E. Ansietas Kunci
jawaban D.
keluhannya sesak napas terutama jika *Beraktifitas*, dan data pendukung seperti Kardiomegali Adanya
udem Maka ini bagian dari Intoleransi aktivitas Intoleransi aktivitas itu sebenarnya begini, tubuhnya tidak

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 63


toleran thd aktivitas, contoh, jika dia duduk dia nyeri, jika dia bergerak ke kanan dia sesak artinya ga
toleran untuk melakukan apapun maka dianjurkan untuk bedrest Berikut soal ilmu pasti... Pelipur lara...

2. Seorang laki-laki usia 67 th dirawat di UGD RSU D, dengan keluhan sesak napas, hidung tampak
kembang kempis, muka pucat, sianosis, ada tarikan otot intercotae, suara napas ronchi basah, ektrimitas
bawah oedeem, BAK tidak lancer, dua hari belum BAB, Tanda tanda Vital kesadaran composmetis,
Tekanan Darah 160/100 mmHg, Nadi 94x/mnt kecil tidak teratur, Napas 30x/mnt dangkal, Suhu 37C, Hasil
Laboratorium AGD Ph; 7,29, pCO2; 50 mmHg, HCO3; 22mEq/L.

Apa interpretasi dari hasil laboratorium di atas ?


A.Alkalosis repiratorik
B.Acidosis respiratorik.
C.Alkalosis metabolik
D.Acidosis metabolic
E.Alkalosis metabolic terkontaminasi penuh

Kunci B
Asidosis respiratorik adalah suasana asam di dalam darah yang berlebihan yang berhubungan dengan
beberapa gangguan pada tubuh yang dapat menyebabkan penumpukan karbon dioksida dalam darah
sebagai akibat dari fungsi paru – paru yang buruk atau fungsi pernafasan yang lambat. Karbon dioksida
yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan pH darah menjadi turun dan darah berada dalam suasanan
asam. Jumlah karbon dioksida diatur oleh kecepatan dan kedalaman proses pernapasan. kadar karbon
dioksida yang tinggi dalam darah akan mengatur pusat pernapasan, sehingga pernapasan menjadi cepat
dan dalam

Pembahasan
Dalam pembahasan ini perlu dipahami konsep dasarnya, yaitu
1. Asidosis adalah kondisi dimana kadar pH darah lebih rendah dari nilai normal yang berarti bahwa
memiliki sifat asam ( acid), sedangkan
2. Alkalosis adalah kebalikannya, yaitu kondisi dimana kadar pH darah lebih tinggi dari nilai normal
yang berarti bahwa memiliki sifat basa ( alkali).
Jadi untuk membedakan itu acid atau alkali harus tahu nilai normal pH, ( 7,35 -7,45)
3. Rerpiratorik--- respirasi---- kalau ada kata respiratorik berarti berkaitan dengan masalah system
pernapasan. ( data pendukung di soal tentang masalah pernapasan )
4. Metabolik--- terkait dengan system metabolism
Terkontaminasi penuh berarti pH dalam batas normal

Kembali pada soal….


Ph29 = dibawah normal = asam=acid= acidosis
pCO2; 50 mmHg--- meningkat----mengindikasikan masalah pernapasan = repiratorik.
Jadi inertpretasi hasil lab. Adalah acidosis repiratorik

3. Seorang perempuan usia 29 tahun dg P1A0 post sectio secaria hari ke 2 dirawar di ruang nifas dg
keluhan nyeru pd kedua payudara. Hasil pengkajian tampak payudara bengkak, keras dan teraba
hanhat,TD 110/80 mmHg, frekuensi nadu 90 x/menit, suhu 38,6 oC,frek napas 22 x/menit. Pasien tidak
bergerak karena takut jahitanx terbuka.

Apakah intervensi keperawatan yang paling tepat pd kasus tsb?


A. Lakukan kompres hangat dan dingin secara bergantian
B. Ajarkan teknik distraksi
C. Bantu mobilisasi secara bertahap
D. Anjurkan memerah payudara
E. Lakukan massase payudara

Jawaban A.
Lakukan kompres hangat dan dingin secara bergantian.

64 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


Data nyeri pd payudara,bengkak, keras,teraba hangat. Untuk memperlancar ASI. Krn pd kasus ini indikasi
ASI tidak lancar.Jgn langsung lakukan massase payudara karena akan sangat nyeri jika lgsg massase.
Lunakkan dulu payudara dg kompres nex massase

NS GALANG :
SOAL 1
1. Seorang laki laki berusia 55 tahun datang ke Poliklinik setempat dengan keluhans esak napas. Hasil
pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan darah= 80/60 mmHg, Frekuensi nadi=100 kali/menit, frekuensi
nafas=35 kali/menitenit dengan irama ireguler, terdapat asites, edema pada kedua ekstrimitas bawah dan
terdengar suara ronkhi. Pasien dinyatakan mengalami Chronic Heart Failure (CHF).
Apakah penyebab edema pulmonal pada pasien diatas ?
A. Ventrikel kiri gagal memompa
B. Ventrikel kanan gagal memompa
C. Atrium kiri gagal memompa
D. Atrium kanan gagal memompa
E. Aorta gagal menutup sempurnA

KUNCI JAWABAN : D Rasional : Tekanan darah= 80/60 mmHg, Frekuensi nadi=100 kali/menit, frekuensi
nafas=35 kali/menitenit dengan irama ireguler, terdapat asites, edema pada kedua ekstrimitas bawah dan
terdengar suara ronkhi. Pasien dinyatakan mengalami Chronic Heart Failure (CHF) bias menjadi data focus
sehingga Gagal jantung kanan dapat pula terjadi karena gangguan atau hambatan pada daya pompa
ventrikel kanan sehingga isi sekuncup ventrikel kanan tanpa didahului oleh gagal jantung kiri.
Dengan menurunnya isi sekuncup ventrikel kanan, tekanan dan volum akhir diastole ventrikel kanan
akan meningkat dan ini menjadi beban atrium kanan dalam kerjanya mengisi ventrikel kanan pada waktu
diastole, dengan akibat terjadinya kenaikan tekanan dalam atr ium kanan.
Tekanan dalam atrium kanan yang meninggi akan menyebabkan hambatan aliran masuknya darah
dalam vena kava superior dan inferior ke dalam jantung sehingga mengakibatkan kenaikan dan adanya
bendungan pada vena -vena sistemik tersebut (bendungan pada vena jugularis dan bendungan dalam
hepar) dengan segala akibatnya (tekanan vena jugularis yang meninggi dan hepatomegali).
Bila keadaan ini terus berlanjut, maka terjadi bendungan sistemik yang lebih berat dengan akibat
timbulnya edema tumit atau tungkai bawah dan asites.Referensi : Smeltzer SC & Bare BG ., (2009)
Brunner & Suddarths textbook of medical-surgical nursing by: Lippincott-Raven Publisher

SOAL 2
2. Seorang perempuan berusia 42 tahun dirawat di ruang penyakit dalam terdapat luka basah pada kaki
sejak 1 minggu yang lalu. Saat ini pasien akan dilakukan penggantian dan perawatan luka. Sebelum
dibuka didapatkan data balutan kondisi basah,kotor dan bau. Setelah balutan dibuka, kondisi luka terdapat
eksudat nanah, kemerahan dan sedikit jaringan mati.
Berdasarkan fase penyembuhan pada fase apakah kondisi luka di atas ?
A. Inflamasi
B. Granulasi C.
Proliferasi D.
Remodelling E.
Homeostasis

KUNCI JAWABAN : B . Rasional : dalam kasus tersebut terdapat data kondisi luka terdapat eksudat
nanah, kemerahan dan sedikit jaringan mati sehingga fase penyembuhan dalam kasus tersebut adalah
fase granulasi.

Fase-fase dalam penyembuhan Intension primer :


1. Fase Inisial (3-5 hari)
2. Sudut insisi merapat, migrasi sel-sel epitel, mulai pertumbuhan sel
3. Fase granulasi (5 hari — 4 minggu)

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 65


Fibroblas bermigrasi ke dalam bagian luka dan mensekresi kolagen. Selama fase granulasi luka
berwarna merah muda dan mengandung pembuluh darah. Tampak granula-granula merah.
Luka berisiko dehiscence dan resisten terhadap infeksi.
Epitelium permukaan pada tepi luka mulai terlihat. Dalam beberapa hari lapisan epitelium yang tipis
bermigrasi menyebrangi permukaan luka. Epitel menebal dan mulai matur dan luka merapat.
Pada luka superficial, reepitelisasi terjadi selama 3 — 5 hari.
4. Fase kontraktur scar ( 7 hari — beberapa bulan )
Serabut-serabut kolagen terbentuk dan terjadi proses remodeling. Pergerakan miofibroblast yang aktif
menyebabkan kontraksi area penyembuhan, membentu menutup defek dan membawa ujung kulit tertutup
bersama-sama. Skar yang matur selanjutnya terbentuk. Skar yang matur tidak mengandung pembuluh
darah dan pucat dan lebih terasa nyeri daripada fase granulasi

Referensi : Smeltzer SC & Bare BG ., (2009) Brunner & Suddarths textbook of medical-surgical nursing by:
Lippincott-Raven Pummellitus

SOAL 3
3. Seorang pasien laki laki berumur 48 tahun dirawat di ruang interna. Pasien masuk rumah sakit dengan
riwayat telah menderita diabetes melitus selama 6 tahun terakhir dan terdapat luka pada telapak kaki
kanan. Setelah 3 minggu perawatan, luka pasien telah sembuh dan sekarang pasien sedang bersiap-siap
untuk pulang. Saat ini pasien mengatakan masih sering merasa haus dan lapar. Hasil pemeriksaan GDS
terakhir 345 mg/dL.
Apakah pendidikan kesehatan yang sebaiknya diberikan oleh perawat sebelum pasien pulang?
A. Cara mencegah timbulnya luka diabetik
B. Diet pada pasien diabetes
C. Cara melakukan perawatan luka
D. Pengobatan diabetes melitus E.
Pencegahan diabtes mellitus

KUNCI JAWABAN : B . Rasional : dalam kasus tersebut di dapatkan data luka pasien telah sembuh serta
masih sering merasa haus dan lapar lalu hasil pemeriksaan GDS terakhir 345 mg/dL. Sehingga
Penanganan terhadap diabetes (juga dikenal dengan istilah Kencing Manis, Penyakit Gula, dan juga DM)
mengharuskan penderitanya mengadopsi pola hidup sehat, dengan tujuan untuk mengontrol diabetes dan
kadar gula darah, serta untuk mencegah komplikasi jangka panjang yang bisa disebabkan oleh diabetes.
Mengadopsi gaya hidup sehat termasuk mengatur pola makan (diet) yang tepat untuk diabetes. Jika
seseorang didiagnosa memiliki diabetes, atau beresiko mengalami diabetes, bukan berarti segalanya telah
berakhir. Sebagian besar penderita diabetes tetap hidup sehat dan normal dengan menjalankan pola hidup
sehat secara reguler dan konsisten.

Referensi : Smeltzer SC & Bare BG ., (2009) Brunner & Suddarths textbook of medical-surgical nursing by:
Lippincott-Raven Publisher

SOAL 4
4. Seorang pasien perempuan berumur 36 tahun dirawat di ruang bedah. Pasien telah dirawat selama 3
hari akibat fraktur tibia fibula di kaki kanan. Pasien telah menjalani operasi sejak hari pertama masuk
rumah sakit. Saat ini pasien mengeluh balutan pada kaki kanannya terlalu ketat sehingga kakinya terasa
kram dan kebas. Setelah perawat melakukan pengkajian didapatkan data pasien tidak merasakan ujung
kakinya, kaki terasa nyeri saat dipegang dan akral dingin.
Apakah masalah keperawatan utama kasus di atas?
A. Kerusakan mobilitas fisik
B. Nyeri
C. Ansietas
D. Intoleransi aktivitas
E . Penurunan perfusi jaringan perifer

KUNCI JAWABAN : E. Rasional : dalam kasus tersebut di dapatkan data yang paling kuat yakni fraktur
tibia fibula di kaki kanan, kakinya terasa kram dan kebas, mengeluh balutan pada kaki kanannya terlalu

66 Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM


ketat sehingga terjadi penurunan perfusi jaringan perifer. Keadaan dimana individu mengalami atau
berisiko mengalami suatu penurunan dalam nutrisi dan pernapasan pada tingkat seluler perifer suatu
penurunan dalam suplai darah kapiler
Referensi : Smeltzer SC & Bare BG ., (2009) Brunner & Suddarths textbook of medical-surgical nursing by:
Lippincott-Raven Publikulit

SOAL 5
5. Seorang perempuan, berusia 60 tahun, dirawat di ruang rawat inap medikal bedah, pasien obesitas,
kategori III, kesadaran stupor, hemiparese sinistra, infus terpasang, cateter terpasang. Diagnosa
keperawatan pada pasien adalah resiko kerusakan integritas kulit.
Apakah intervensi keperawatan yang paling tepat untuk masalah resiko pada kasus
diatas? A. Bantu pasien untuk pemenuhan personal hygiene
B. Jaga linen pasien tetap kering dan bebas kerutan
C. Bantu pasien dalam perubahan posisi tiap 2 jam
D. Masase kulit punggung pasien dengan lotion
E. Berikan pelembab pada daerah tonjolan kulit

Kunci Jawaban : C . Rasional : Menghindari terjadinya penekanan kulit yang terlalu lama, sehingga dapat
menyebabkan terjadinya kerusakan kulit.
Referensi : Smeltzer SC & Bare BG ., (2009) Brunner & Suddarths textbook of medical-surgical nursing by:
Lippincott-Raven PKelelahan

Soal soal UJI KOMPETENSI NERS INDONESI By TIM KBS UKOM 67

Anda mungkin juga menyukai