Anda di halaman 1dari 38

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

KOMUNITAS

Yunita Liana.,S.Kep.,Ners.,M.Kes
ASUHAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS
(Ma’rifin Husin, 2002)

Suatu proses rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan ilmiah atau praktik
keperawatan profesional (profesional nursing practic), dilaksanakan berdasakan
ilmu dan kiat keperawatan (science and art of nursing) yang langsung diberikan
kepada komunitas, menggunakan metodologi proses keperawatan dalam lingkup
dan wewenang serta tanggung jawab keperawatan sebagai upaya mengatasi masalah
keperawatan yang dihadapi komunitas(community nursing problem), mengacu
pada standard profesional keperawatan, serta kode etik keperawatan sebagai
tuntutan utama.
PENCEGAHAN PENYAKIT &
PENINGKATAN
KESEHATAN KOMUNITAS
 Pelayanan keperawatan langsung(direct care) : terhadap individu, keluarga
& kelompok khusus dan atau komunitas.

 Pelayanan keperawatan tidak langsung : memberi perhatian terhadap


masalah issue yang mungkin timbul yang dapat mempengaruhi kesehatan
komunitas (individu/keluarga/ komunitas)
LINGKUP PRAKTIK
KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. Prevensi primer :
Mencegah sebelum sakit atau tidak berfungsi diaplikasikan
pada populasi sehat
2. Prevensi sekunder :
Berfokus pada diagnosa dini & intervensi untuk menghambat
proses patologi dan mencegah keparahan penyakit
3. Prevensi tersier :
Mengembalikan fungsi seoptimal mungkin
SIFAT DAN BENTUK
INTERVENSI KEPERAWATAN
KOMUNITAS
 SIFAT INTERVENSI :
Promotif dan preventif dengan tidak mengabaikan kuratif dan
rehabilitatif

 BENTUK INTERVENSI :
Berfokus pada edukasi, direct care dan advokasi
PENDEKATAN DALAM
CHN
3 TINGKAT PENCEGAHAN PROSES KEPERAWATAN
EPIDEMIOLOGI (LEAVELL & CLARK) (NURSING PROCESS)

•PENGKAJIAN
•PRIMARY PREVENTION •DIAGNOSIS KEPERAWATAN
SURVEILLANCE •SECONDARY •RENCANA KEPERAWATAN
PREVENTION •IMPLEMENTASI
•TERTIARY PREVENTION •EVALUASI

SASARAN
PRIORITAS PROMOTIF >>>
(RISIKO TINGGI, PREVENTIF >>> KEMANDIRIAN
RENTAN) KURATIF INDIVIDU,KELUARGA
KELOMPOK, MASYARAKAT
REHABILITATIF MENGATASI MASALAH KESEHATANNYA
PENDEKATAN NURSING PROCESS  ASUHAN
KEPERAWATAN

Pengkajian  Penetapan diagnosa  Rencana Implementasi Evaluasi

PERAN PERAWAT

PERAN KLIEN
TEMPAT PELAYANAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS
 Rumah
 Layanan ambulatory
 Sekolah
 Industri
 Panti
 Institusi keagamaan / pondok pesantren
 Masyarakat umum
SASARAN
Rumah (home care) Keluarga resti, lansia, ibu hamil, ibu melahirkan, bay,
balita, individu dengan penyakit menular dan tidak
menular, dll
Layanan Ambulantory Masyarakat umum

Sekolah Siswa , SD, SMP, SMU

Industri Home industri, karyawan kantor, pabrik, dll

Panti Panti asuhan anak, panti werdha

Institusi Keagamaan/Pondok pesantren Individu / kelompok khusus

Masyarakat umum Penduduk di daerah binaan/ wilayah kerja puskesmas


JENIS LAYANAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS
Meliputi layanan kesehatan yang bersifat :

Promotif,
Untuk memenuhi
Preventif,
kebutuhan kesehatan
Curatif,
dasar masyarakat
Rehabilitatif
ALAT KEPERAWATAN KOMUNITAS
 Komunikasi, kolaborasi, kontrak
 Pendidikan kesehatan
 Kepemimpinan & pembaharu
 Pengelolan kasus
 Penelitian
 Pengukuran kualitas dan perkembangan
 Penyusunan kebijakan dan advokasi kesehatan

DIRI PERAWAT SENDIRI


STRATEGI INTERVENSI KEPERAWATAN
KOMUNITAS
KETERKAITAN KEP.KOMUNITAS DGN
PROG.KESEHATAN LAIN
Promkes Gizi KIA&KB P2M Kesling Pengobatan

PERKESMAS/KEP.KOM

UPAYA KES. LAIN

STANDAR PELAYANAN MINIMAL


ASUMSI, KEYAKINAN & FALSAFAH
KEPERAWATAN KOMUNITAS
 Sistem pelayanan bersifat kompleks
 Pelayanan kesehatan primer, sekunder & tertier
 Keperawatan merupakan subsistem pelayanan kesehatan dimana
hasil pendidikan dan pelatihan akan
melandasi praktik komunitas.
 Fokus utama adalah keperawatan primer, Sehingga keperawatan
komunitas perlu dikembangkan di tatanan
pelayanan kesehatan Utama
Lanjutan

Keyakinan :
 Setiap pelkes sebaiknya tersedia, dapat dijangkau & dapat
diterima semua orang
 Penyusun kebijakan seharusnya melibatkan penerima
pelayanan(komunitas)
 Perawat sebagai pemberi pelayanan & klien sebagai penerima
pelayanan harus terjalin kerja sama yang baik
 Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan komunitas baik
bersifat mendukung a/ menghambat sehingga perlu diantisipasi
 Pencegahan penyakit dilakukan dalam upaya peningkatan
kesehatan
 Kesehatan merupakan tanggung jawab orang/pribadi
Lanjutan

FALSAFAH KEPERAWATAN KOMUNITAS:


Pelayanan yang memberikan perhatian terhadap
pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosial-kultural &
spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan memberikan
prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan.
Lanjutan

Falsafah yang mendasari keperawatan komunitas


mengacu pada paradigma keperawatan secara
umum : KEPERAWATAN

MANUSIA KESEHA
TAN

LINGKUNGAN
PARADIGMA KEP.KOMUNITAS
(Logan & Dawkins, 1987)

MANUSIA
(komunitas dengan klien sebagai unipel.dasar)

KEPERAWATAN KESEHATAN
(3 level prevention) ( sehat – sakit)

LINGKUNGAN
(fisik-biologis-sosial-psikologis)
KONSEP MANUSIA

 Komunitas sebagai klien pada lokasi/ batas geografis


tertentu, memiliki nilai, keyakinan, minat relatif sama, ada
interaksi untuk mencapai tujuan
 Komunitas sebagai sumber 7 lingkungan bagi keluarga
 Komunitas sebagai klien dengan perhatian khusus: resti,
daerah terpencil, daerah konflik, rawan & kumuh
KONSEP KESEHATAN

 Suatukondisi terbebasnya dari penyimpangan


pemenuhan kebutuhan dasar klien / komunitas
 Keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari
keberhasilan mengatasi stressor.
KONSEP LINGKUNGAN

Semua faktor internal & eksternal atau pengaruh di sekitar


klien yang bersifat biologis, psikologis, sosio-kultural
KONSEP KEPERAWATAN

Intervensi yang bertujuan untuk menekan


stressor atau meningkatkan kemampuan
komunitasmenghadapi stresor melalui
pencegahan primer, sekunder & tertier.
PERBEDAAN KEP.KOMUNITAS DAN
KEPERAWATAN KLINIK (RS)
KEPERAWATAN KOMUNITAS KEPERAWATAN DI KLINIK/RS:

 Fokus pada total populasi  Fokus pada klien di rumah sakit


 Pelayanan keperawatan bersifat kontinue  Pelayanan keperawatan bersifat Kasuistik
 Bekerja dengan semua kondisi (sehat-sakit) (episodik
dan Berbagai tatanan  Bekerja pada unit tertentu & klien tertentu
 Bekerja dengan semua institusi terkait  Bekerja pada satu institusi(rs)
 Otonomi klien dikembangnkan  Otonomi klien terbatas
 Bentuk pelayanan berfokus pada: promotif &  Bentuk pelayanan adalah kuratif dan
preventif dan tidak mengenyampingkan Rehabilitatif
kuratif & rehabilitatif  Sasaran pelayanan: individu
 Sasaran pelayanan: individu, kelg, kelompok
khusus dan masyarakat
PENDEKATAN  KEGIATAN
LEVELS OF PREVENTION

LEVELS OF PREVENTION

CONTINUM

Primary prevention Secondary prevention Tertiary prevention

General Health Early Diagnosis


Promotion Prompt Treatment
Rehabilitation
Spesific Protection Disability Limitation
TINGKAT PENCEGAHAN
(CLARK & LEAVELL, 1955)
1. Health promotion
2. Specific protection
3. Early diagnosis & prompt treatmen
4. Disability limitation
5. Rehabilitation
A.PRIMARY PREVENTION…..PRE PATOGENESIS
PERIOD
(Fase ini memungkinkan u/ mencegah timbulnya penyakit secara biologi)
Kegiatannya :
1.HEALTH PROMOTION:
= Penyuluhan kesehatan masyarakat
= Peningkatan gizi
= Perhatian thd perkembangan individu
= Kesempatan memperoleh rumah sehat, rekreasi,
pekerjaan…kes.mental & sosial
= Konseling perkawinan & pendidikan sex
= Keturunan
= Pengendalian lingkungan hidup….. Mempengaruhi timbulnya
penyakit.
Lanjutan

2.SPESIFIC PROTECTION:

 Imunisasi masal pada bayi, bumil


 Perhatian terhadap personal hygiene
 Memperhatikan kesehatan lingkungan
 Melindungi terhadap bahaya akibat kerja(helm, masker,sarung
tangan)
 Menghindari kecelakaan(helm)
 Menggunakan spesifik nutrien
 Melindungi dari zat2 carsinogenis
 Menghindari zat2 yg dapat timbulkan alergen
B. SECONDARY PREVENTION………..PERIOD PATOGENESIS

1. EARLY DIAGNOSIS & PROMPT TREATMENt

 Menemukan kasus dini secara individual atau masal


 Survey skreening (u/ kajian kesehatan umum & rutin)
 Melaksanakan pengkajian secara selektif:
 Pengobatan pencegahan penyakit
 Pencegahan agar penyakit tidak meluas
 Pencegahan terjadinya komplikasi & cacat
 Memperpendek masa ketidakmampuan
DISABILITY LIMITATION

 Pengobatan penyakit yang adekuat dan mencegah terjadinya


komplikasi & kecacatan
 Meningkatkan keteraturan pengobatan pada penyakit kronis untuk
mencegah kematian
TERTIARY PREVENTION
REHABILITATION :
 Penyuluhan & usaha2 tindk lanjut yang dilakukan pasca sakit
 Penyadaran lingkungan masyarakat untuk dapat menerima bekas klien
dalam fase rehabilitasi
 Pengembangan lembaga rehabilitasi dengan peran serta masyarakat
 Pencegahan kecacatan setelah sembuh
PERAN PERAWAT KOMUNITAS
 Praktisi klinik
 Praktik holistic
 Pemberi kesejahteraan
 Referal health provider
 Peran pendidik kesehatan
 Advokat
 Manajer (perencana, organisatoris, pemimpin, pengawas dan
evaluator)
 Pengelola kasus ( kolaborator, pemimpin, peneliti )
PERAN PERAWAT PUSKESMAS
(MINIMAL VS IDEAL)

PEMODIFIKASI KONSULTAN
LINGKUNGAN
PENDIDIK KESEHATAN
KOORDINATOR
PENEMU KASUS
PEMBAHARU /PENGHUBUNG
PENELITI
(CHANGE AGENT) KLIEN
KONSELOR ROLE MODEL

PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN


MANAJER KASUS ADVOKAT
PERAN PERAWAT MINIMAL
(SAAT INI)
 Pendidik kesehatan/penyuluh kesehatan
– Mengajarkan kepada individu, keluarga, kelompok khusus, masyarakat tentang a.L sehat, penyakit,
perawatan kesehatan, hubungan antar individu dalam keluarga, kelompok/masyarakat, dll
 Pemberi pelayanan kesehatan
– Memberikan pelayanan kesehatan / asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok khusus,
masyarakat
 Penemu kasus
– Mendeteksi penyakit dan menemukan kasus
 Koordinator,kolaborator, penghubung
– Melakukan koordinasi terhadap pelayanan kesehatan yang diterima klien dari berbagai program,
bekerjasama dengan klien dalam perencanaan pelayanan dan sebagai penghubung dengan institusi
kesehatan lain
 Konselor
– Mempunyai peran terapeutik dalam menolong klien untuk mencari solusi terhadap masalah kesehatan
atau perubahan perilaku yang terjadi
 Role model
– Secara terus menerus berperan sebagai panutan untuk orang lain melalui kegiatan yang dilakukan
sehari-hari
KEGIATAN PERKESMAS
1. ASKEP KLIEN (PRIORITAS) KONTAK PUSKESMAS

 Pengkajian kep deteksi dini (sasaran prioritas)


 Penyuluhan kesehatan
 Tindakan keperawatan (direct care)
 Konseling Keperawatan
 Pengobatan (sesuai kewenangan)
 Rujukan klien/masalah kesehatan
 Dokumentasi keperawatan
lanjutan

2. KUNJUNGAN RUMAH OLEH PERAWAT (HOME VISIT/HOME


CARE) TERENCANA PEMBINAAN KELUARGA

 Pengkajian kep anggota kelg lain deteksi dini kasus/masalah kontak


serumah
 Pendidikan/penyuluhan kes/kep terencana di keluarga
 Tindakan kep (direct care)
 Pemantauan keteraturan pengobatan
 Pengendalian infeksi di keluarga
 Konseling keperawatan /kesehatan
 Dokumentasi keperawatan
lanjutan

3. KUNJUNGAN PERAWAT KE KELOMPOK PRIORITAS TERENCANA


 Pengkajian keperawatan individu di kelompok
 Pendidikan/penyuluhan kesehatan di kelompok
 Pengobatan (sesuai kewenangan)
 Rujukan klien/masalah kesehatan
 Konseling keperawatan/kesehatan
 Dokumentasi keperawatan
Lanjutan

4. Asuhan keperawatan klien di ruang rawat inap puskesmas

 Pengkajian keperawatan individu


 Tindakan keperawatan langsung (direct care dan tidak langsung
(lingkungan)
 Pendidikan/penyuluhan kesehatan
 Pencegahan infeksi di ruangan
 Pengobatan (sesuai kewenangan)
 Penanggulangan kasus gawat darurat
 Rujukan klien/masalah kesehatan

Anda mungkin juga menyukai