Anda di halaman 1dari 14

UAS KOMUNITAS

1. Era industry 4.0 memberikan dampak terhadap dunia pendidikan, pelayanan kesehatan
dan penelitian.
Apakah dampak revolusi industry 4.0 terhadap dunia pendidikan keperawatan ?
a. Melakukan inovasi terbuka
b. Kinerja perawat harus melebihi standar praktik
c. Sentuhan-sentuhan manusiawi lebuh dibutuhkan
d. Mengembangkan media belajar yang kreatif dan inovatif
e. Mengembangkan teknologi tepat guna dalam intervensi keperawatan
2. Strategi upaya prevensi terhadap kejadian adalah dengan memberikan informasi
kesehatan kepada masyarakat. Pemberian informasi ini bertujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan dan mengurangi disabilitas serta mengaktualisasikan potensi kesehatan
yang dimiliki oleh individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Hal ini sesuai strategi
intervensi…
a. Pemberdayaan
b. Kemitraan
c. Pendidikan kesehatan
d. Proses individu
e. Proses kelompok
3. Masalah pembangunan di Indonesia masih sangat kompleks. IPM Indonesia masih
rendah dan IKM. Derajat kesehatan masyarakat sangat mempengaruhi IPM. Maupun
IKM. Pembangunan kesehatan telah dilaksanakan bertahap dan kesinambungan, telah
berhasil meningkatkan status kesehatan masyarakat dengan cukup bermakna, namun
masih menghadapi berbagai masalah dalam pembangunan kesehatan.
Apakah upaya pembangunan kesehatan yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah
pada kasus diatas
a. Mengembangkan system jaminan social tenaga kerja untuk perlindungan,
keamanan, k3
b. Meningkatkan cakupan imunisasi
c. Menyediakan fasilitas anak terlantar
d. Menekankan angka kematian
e. Eradikasi penyakit infeksi
4. Hal yang tidak perlu diperhatikan saat membuat prioritas masalah adalah…
a. Kesadaran individu akan masalah
b. Motivasi masyarakat untuk menyelesaikan masalah
c. Kemampuan perawat dalam mempengaruhi penyelesaian masalah
d. Ketersediaan ahli/pihak terkait terhadap solusi masalah
e. Beratnya konsekuensi jika masalah tidak diatasi
5. Seorang perawat melakukan asuhan keperawatan komunitas pada daerah musibah banjir
dijakarta. Perawat melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat untuk memberikan
pelayanan kesehatan focus pada masalah lansia.
Apakah keterampilan yang ditunjukan perawat pada kasus diatas
a. Berfikir kritis
b. Membuat keputusan
c. Negosiasi
d. Intelegensi emosional
e. Kreatifitas
6. Desentralisasi kesehatan memberikan kewenangan pemerintah daerah mengatur sector
system kesehatan di daerah. Dalam prosesnya pemerintah daerah masih tergantung pada
beberapa faktor.
Apakah perubahan paradigm pembangunan ksehatan dalam era desentralisasi tersebut?
a. Program dan kebijakan bottom up
b. Menunggu intruksi program pusat
c. Pembangunan kesehatan sector
d. Pelayanan kesehatan purna bayar
e. Menggali potensi local
7. Perawat komunitas ketika menjalin kemitraan dengan masyarakat maka harus dapat
memberikan dorongan kepada masyarakat. Kemitraan yang dijalik memiliki prinsip
bekerja bersama dengan masyarakat bukan bekerja untuk masyarakat, oleh karena itu
perawat komunitas perlu memberikan dorongan. Hal ini sesuai strategi intervensi…
a. Pemberdayaan
b. Kemitraan
c. Pendidikan kesehatan
d. Proses individu
e. Proses kelompok
8. Seorang perawat sedang melakukan pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang
PHBS diaula kantor desa. Warga yang hadir 35 orang. Setelah penyampaian materi,
selanjutnya diskusi. Warga tampak antusias dalam kegiatan tersebut. Apa yang menjadi
outcome dari kegiatan diatas?
a. Warga melakukan PHBS
b. Warga antusias dalam diskusi
c. Warga mengetahui tentang PBHS
d. Warga merencanakan program PHBS
e. Warga mengikuti kegiatan awal sampai akhir
9. Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan menye;enggarakan upaya UKM dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, mengutamakan upaya promotif dan
preventif, dilandasi oleh peraturan menteri kesehatan nomor 75 tahun 2014 tentang
puskesmas dipandang sudah tidak sesuai dengan kebutuhan pelayanan dan hokum dan
diganti dengan peraturan mentri kesehatan nomor 45 tahun 2019.
Apakah prinsip penyelenggaraan puskesmas, dengan mendorong pemangku kebijakan
komitmen menggerakan masyarakat untuk hidup sehat?
a. Pertanggung jawaban wilayah
b. Kemandirian masyarakat
c. Teknologi tepat guna
d. Peradigma kesehatan
e. Pemerintah
10. Perawat komunitas melakukan pengkajian pada sebuah desa, didapatkan data 60%
kelompok lansia mengalami hipertensi, 30% lansia yang paham mengenai hipertensi,
30% lansia memiliki kebiasaan olahraga rutin. Perawat memberikan pendidikan
kesehatan tentang hipertensi pada kelompok lansia tersebut. Perawat ingin melihat
apakah ada peningkatan pengetahan pada lansia setelah diberikan penkes.
Apakah strategi evaluasi yang tepat pada kasus?
a. Observasi
b. Survey
c. Studi kasus
d. Pemantauan proses
e. Desain ekeperimental
11. Sebuah RW tredapat ibu hamil. Terdapat 4 ibu hamil yang mengalami lemah, letih, lesu.
3 ibu hamil mengeluh mual dan muntah, 2 ibu hamil mengeluh pusing. 80% ibu hamil
tidak mengikuti senam ibu hamil. Terdapat 3 ibu hamil (60%) tidak mengetahui tanda
dan bahaya kehamilan. Terdapat 1 ibu hamil yang memiliki riwayat keguguran. Lebih
dari setengah jumlah ibu hamil tidak mengetahui tanda bahaya kehamilan, tidak
mengetahui gizi yang baik untuk kehamilan. Perawat merencanakan kegiatan prevensi
sekunder.
Apakah kegiatan prevensi sekunder yang tepat dalam menyelesaiakan masalah diatas?
a. Melatih senam hamil
b. Pemeriksaan ibu hamil
c. Melakukan perawatan payudara
d. Pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil
e. Pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan
12. Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan ti gkat pertama, mengutamakan
upaya promotif dan preventif, dilandasi oleh peraturan menteri kesehatan nomor 75 tahun
2014 tentang puskesmas dipandang sudah tidak sesuai dengan kebutuhan pelayanan dan
hokum dan diganti dengan peraturan mentri kesehatan nomor 45 tahun 2019.
Manakah upaya kesehatan wajib yang perlu dilaksanakan puskesmas?
a. Perawatan kesehatan masyarakat
b. Kesehatan olahraga
c. Promosi kesehatan
d. Kesehatan sekolah
e. Kesehatan kerja
13. Seleksi atau penampisan masalah kesehatan komunitas menurut format mueke (1988)
mempunyai kriteria penapisan, yang bukan termasuk kriteria dalam penapisan masalah
adalah...
a. Jumlah yang tidak beresiko
b. Besarnya resiko
c. Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan
d. Minat masyarakat
e. Kemungkinan untuk diatasi
14. Perawat komunitas melakuakn pengkajian pada sebuat desa, didapatkan pada 60%
kelompok lansia mengalami hipertensi, 30% lansia yang paham mengenai penyakit
hipertensi, 30% lansia memiliki kebiasaan olahraga rutin. Perawat telah melakukan
rangkaian intervensi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Perawat juga sudah
melakukan evaluasi, hasil evaluasi sudah didesiminasikan hasil evaluasi
Apakah tahap proses evaluasi selanjutnya?
a. Menyusun desain evaluasi
b. Mendiskusikan rencana evaluasi
c. Menggunakan hasil evaluasi
d. Menentukan pelaku evaluasi
e. Melakukan evaluasi
15. Hasil pengkajian ditemukan 25% lansia diwilayah X terkena hipertensi, dan sedang
menjalankan pengobatan. Hasil wawancara pada keluarga dan lansia tersebut diperoleh
70% lansia yang hipertensi hanya minum obat jika ada keluhan sakit kepala. Data lainnya
lansia tidak control secara rutin dan jarang olahraga.
Apa masalah keperawatan yang tepat?
a. Deficit kesehatan kelompok balita
b. Tidak efektifnya menejemen masyarakat
c. Tidak efektifnya pemeliharaan kesehatan kelompok balita
d. Perilaku cenderung beresiko
e. Peningkatan kesehatan menejemen masyarakat
16. Perawat melakukan pengkajian pada kelompok masyarakt yang memiliki balita.
Instrument yang akan digunakan memiliki spesifikasi sesuai kelompok umur. Dalam
pengolahan data imunisasi, apa yang perlu diperhatikan tentang kelengkapan imunisasi
dasar kelompok balita?
a. Jenis imunisasi
b. Dosis imunisasi
c. Waktu imunisasi
d. Umur balita
e. Berat badan balita
17. Seorang perawat melakukan asuhan keperawatan komunitas pada daerah terkena
musibah banjir di Jakarta, perawat focus memberikan pelayanan kesehatan pada masalah
kesehatan lansia korban banjir yang mengalami luka akibat menginjak benda tajam.
Apakah keterampilan yang ditunjukan perawat pada kasus diatas?
a. Berorientasi melayani
b. Membuat keputusan
c. Negosiasi
d. Intelegensia emosional
e. Kreatifitas
18. Hasil pengkajian perawat komunitas di keluarahan X didapatkan data 35% masyaratak
mengalami hipertensi, 15% mengalami stroke ringan, masyarakat biasa mengkonsumsi
makan-makanan yang asin, 65% pendidikan masyarakat tidak tamat SD, belum pernah
diberikan pendidikan ataupun informasi tentang ksehatan. Apakah peran utama perawat
yang sesuai dengan kasus diatas?
a. Counselor
b. Educator
c. Motivator
d. Care giver
e. Advocator
19. Hasil pengkajian disebuah desa, lansia mengalami hipertensi 32%, lansia yang
memanfaatkan pelayanan kesehatan hanya 32,74%. Lansia merokok 61,95%,
mengkonsumsi kopi atau the 59,9%. Hasil wawancara mengatakan jauh kepelayanan
kesehatan untuk memeriksa diri. Didesa belum ada posyandu lansia. Perawat
merencanakan kegiatan prevensi tersier.
Apa kegiatan prevensi tersier yang tepat dalam menyelesaikan masalah diatas?
a. Melatih semua lansia terapi ketuk
b. Pemeriksaan tekanan darah pada lansia
c. Pendidikan kesehatan tentang bahaya merokok
d. Melatih lansia yang hipertensi terapi relaksasi
e. Pendidikan kesehatan kepada warga tentang hipertensi
20. Kelompok balita memiliki karakteristik pertumbuhan dan perkembangan sehingga sangat
tergantung pada keluarga. Manakah data utama yang dituangkan dalam kuesioner untuk
menunjang masalah keperawatan pada kelompok tersebut?
a. Jaminan kesehatan
b. Kebersihan lingkungan
c. Pendapatan keluarga
d. Riwayat penyakit
e. Variasi menu makanan
21. Intervensi keperawatan didalam tatanan komunitas menjadi lebih efektif dan mempunyai
kekuatan untuk melaksanakan perubahan pada individu, kluarga dan komunitas apabila
dilakukan oleh perawat komunitas bekerjasama dengan masyarakat. Hal ini sesuai
strategi intervensi…
a. Pemberdayaan
b. Kemitraan
c. Pendidikan kesehatan
d. Proses individu
e. Proses kelompok
22. Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan ti gkat pertama, mengutamakan
upaya promotif dan preventif, dilandasi oleh peraturan menteri kesehatan nomor 75 tahun
2014 tentang puskesmas dipandang sudah tidak sesuai dengan kebutuhan pelayanan dan
hokum dan diganti dengan peraturan mentri kesehatan nomor 45 tahun 2019.
Manakah upaya kesehatan wajib yang perlu dilaksanakan puskesmas?
a. Perawatan kesehatan masyarakat
b. Kesehatan olahraga
c. Promosi kesehatan
d. Kesehatan sekolah
e. Kesehatan kerja
23. Pada era revolusi industry 4.0 diperkirakan terjadi transisi demografi pada kelompok usia
lansia, hal ini akan mendorong terjadinya pergeseran permasalahan kesehatan kepada
penyakit kronis. Dalam upaya meningkatkan pekayanan kesehatan kepada masyarakat
diperlukan pergeseran focus pelayanan kesehatan.
Apakah focus pelayanan kesehatan yang dimaksud pada kasus diatas?
a. Promotf
b. Preventif
c. Kuratif
d. Rehabilitative
e. Promotif dan preventif

24. Hasil pengkajian pada masyarakat kelompok dewasa diperoleh 60% tidak mengikuti
kegiatan posyandu lansia, tidak olahraga, pola makan tidak teratur. Hasil pemeriksaan
ditemukan kelompok dewasa lebih dari sebagian terjadi peningkatan asam urat lebih dari
normal.
Manakah data yang utama menunjang munculnya masalah keperawatan untuk kelompok
tersebut?
a. Pola makan
b. Olahraga
c. Pola tidur
d. Pekerjaan
e. Tingkat stress
25. Prinsip yang umum yang tidak digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada
keperawatan komunitas adalah…
a. Inovatif
b. Integrative
c. Irrasional
d. Mampu dan mandiri
e. Ugem/keyakinan
26. Di Indonesia pada than 2009, lebih dari 43% penduduk tinggal diwilayah perkotaan,
prediksi pada tahun 2025 akan meningkat menjadi 60%. Akibanya pemerintah kota akan
menghadapi tantangan besar, peratran bersama menteri dalam negri dan menteri
kesehatan nomor 34 tahun 2005 dan nmor 1138/menkes/PB/VIII/2005 tentang
penyelenggaraan kabupaten/kota sehat.
Apakah masalah utama yang akan terjadi dengan meningkatknya penduduk diperkotaan?
a. Meningkatnya sampah, limbah air, udara
b. Meningkat perhatian pemerintah
c. Kurang jamban kelurga
d. Penyakit menular meningkat
e. Peran masyarakat meningkat
27. Masalah pembangunan di Indonesia masih sangat kompleks. IPM Indonesia masih
rendah dan IKM. Derajat kesehatan masyarakat sangat mempengaruhi IPM. Maupun
IKM. Pembangunan kesehatan telah dilaksanakan bertahap dan kesinambungan, telah
berhasil meningkatkan status kesehatan masyarakat dengan cukup bermakna, namun
masih menghadapi berbagai masalah dalam pembangunan kesehatan.
Manakah kebijakan pembangunan kesehatan yang ditetapkan mengatasi masalah kasus
diatas?
a. Pembangunan berwawasan kesehatan
b. Pemberdayaan masyarakat dan daerah
c. Revitalisasi pembangunan kesehatan
d. Reformasi pembangunan kesehatan
e. Desentralisasi
28. Desentralisasi kesehatan memberikan wewenang pemerintah daerah mengatur sector
system kesehatan didaerah. Dalam prosesnya pemerintah daerah masih tergantung pada
beberapa faktor. Apa salah satu faktor utama dari masalah desentralisasi tersebut
a. Kerjasama dengan pusat
b. Peraturan adat daerah
c. Pembiayaan
d. Pendidikan
e. Program
29. Pengkajian komunitas pada kelompok lansia, membutuhkan data penunjang dari
masyarakat. Melalui metoda wawancara maupun interview, bias data tersebut bias
digalih. Manakah data yang tepat diperoleh sebagai penunjang masalah kesehatan lansia
tersebut?
a. Fasilitas kesehatan
b. Jaminan kesehatan
c. Keberadaan posyandu lansia
d. Aktivitas waktu luang lansia
e. Kegiatan senam lansia
30. Hasil pengkajian wilayah binaan diperoleh 60% lansia DM, 50% lansia masih makan
malam, 20%kk tidak melakukan kunjungan pada posyandu lansia, 30% mengkonsumsi
sirup, apa masalah keperawatan utama yang ditemukan di wilayah binaan?
a. Defisiensi kesehatan komunitas
b. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
c. Resiko terjadinya penyakit
d. Ketidakmampuan mempertahankan kesehatan
e. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
31. Di Indonesia pada than 2009, lebih dari 43% penduduk tinggal diwilayah perkotaan,
prediksi pada tahun 2025 akan meningkat menjadi 60%. Akibanya pemerintah kota akan
menghadapi tantangan besar, peratran bersama menteri dalam negri dan menteri
kesehatan nomor 34 tahun 2005 dan nmor 1138/menkes/PB/VIII/2005 tentang
penyelenggaraan kabupaten/kota sehat.
Manakah indicator udara bersih kabupaten/kota sehat?
a. Pengolahan akhir sampah tidak mengganggu lingkungan
b. Program udara bersih dengan SK bupati/walikota
c. Tersedia toilet memenuhi syarat di pasar
d. Sungai bersih dari sampah dan tinja
e. Kualitas air minum meningkat

32. Masalah pembangunan di Indonesia masih sangat kompleks. IPM Indonesia masih
rendah dan IKM. Derajat kesehatan masyarakat sangat mempengaruhi IPM. Maupun
IKM. Pembangunan kesehatan telah dilaksanakan bertahap dan kesinambungan, telah
berhasil meningkatkan status kesehatan masyarakat dengan cukup bermakna, namun
masih menghadapi berbagai masalah dalam pembangunan kesehatan.
Manakah salah satu faktor penting masalah pembangunan kesehatan di Indonesia?
a. Rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat
b. Minimnya fasilitas kesehatan
c. Daerah tetinggi
d. Angka kematian
e. Kemiskinan
33. Sebuah desa memiliki permasalahan pada lansia. 34% lansia mengalami hipertensi, 3,4%
DM, 12,5 % rematik. 45% lansia tidak mengikuti kegiatan posyandu lansia. Kader
menyatakan bahwa yang tidak mengikuti posyandu lansia adalah perempuan dan alas an
lansia tidak mengikuti posyandu karena merasa sehat, jarak posyandu yang jauh dari
tempat tinggal. Oleh karena itu perawat merencanakan akan melakukan pemberdayaan
pada lansia untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraannya.
Langkah apa yang penting dilakukan dalah kegiatan diatas?
a. Pendidikan kesehatan tentang kesehatan lansia
b. Memberi harapan dalam perubahan positif
c. Memotivasi lansia mengikuti posyandu tiap bulan
d. Mengidentifikasi masalah yang sedang dihadapi lansia
e. Dialog dengan lansia terkait keyakinan tentang kesehatan
34. Perawat komunitas melakukan intervensi pendidikan kesehatan tentang bahaya narkoba
pada kelompok remaja disebah desa. Perawat melibatkan mantan pecandu untuk ikut
terlibat dalam kegiatan tersebut. Perawat mengevaluasi kegiatan tersebut sangat
bermanfaat bagi remaja sehingga dapat terus dilanjutkan.
Apakah kriteria evaluasi yang dilakukan oleh perawat pada kasus?
a. Effectiveness
b. Sustainebillity
c. Relevance
d. Outcome
e. Efficiency
35. Hasil pengkajian perawat komunitas pada kelurahan X didapatkan data 35% masyarakat
mengalami hipertensi, 15% mengalami stroke ringan, masyarakat biasa mengonsumsi
makanan yang asin, 65% pendidikan masyarakat tidak tamat SD, belum pernah mendapat
informasi tentang kesehatan, menurut kader kesehatan masyarakat tidak pernah
mengalami olahraga.
Masalah yang dapat ditegakkan berdasarkan kasus diatas adalah
a. Defesiensi kesehatan masyarakat
b. Ketidak efektifan manejemen masyarakat
c. Kesiapan untuk meningkatkan pengetahuan
d. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
e. Defisiensi pengetahuan masyarakat
36. Hasil pengjaian pada anak remaja di SMP X ditemukan 65% anak menyukai jajanan
dikantin, tidak ada yang membawa bekal, mengkonsumsi minuman dan makanan instan.
Kegiatan penyuluhan secara berkala sering diadakan pihak sekolah, namun belum ada
perubahan. Apa masalah keperawatan yang muncul pada kasus tersebut?
a. Defisiensi kesehatan kelompok balita
b. Tidakefektifnya manejemen masyarakat
c. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan kelompok remaja
d. Perilaku cenderung beresiko
e. Peningkatan kesehatan manejemen masyarakat
37. Pada saat posyandu, cakupan kunjungan balita kurangdari 70%. Permasalahan ini sudah
lama dirasakan oleh kader kesehatan, karena sulitnya memotivasi ibu-ibu untuk
berkunjung ke posyandu. Seorang perawat merencanakan kegiatan pendidikan kesehatan
pada ibu-ibu tentang pentingnya mengikuti kegiatan posyandu.
Apa langkah awal yang harus dilakukan dalam kegiatan diatas?
a. Memprioritaskan kebutuhan masyarakat target
b. Menentukan target dalam pendidikan kesehatan
c. Mempresentasikan program posyandu yang kreatif
d. Menentukan faktor social budaya terhadap perilaku kesehatan
e. Menentukan pengetahuan dan gaya hidup masyarakat
38. Perawat melakukan pengkajian komunitas disebuah wilayah, dan ditemukan sekelompok
balita dengan masalah ISPA 41%, riwayat diare 20%, DHF 20%. Hasil wawancara ada
posyandu di wilayah, tapi tidak berjalan rutin karena kader tidak aktif, petugas puskesmas
hanya saru orang. Apa diagnose yang tepat pada kasus tersebut?
a. Defisiensi kesehatan komunitas
b. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
c. Resiko terjadinya penyakit
d. Ketidakmampuan mempertahankan kesehata
e. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
39. Berdasarkan hasil pengkajian komunitas didapatkan data 53% hewan yang ada disekitar
rumah warga merupakan vector penyakit, 47% kodisi saluran pembuangan air limbah
tergenang, 77% masyarakat buang air dipekarangan/ladang, dan jarak sumber mata air
warga dengan pusat pembuangan sampah kurang dari 10 m. perawat komunitas
menyimpulkan resiko terjadinya peningkatan penyakit berbasis lingkungan. Apakah
intervensi yang bersifat pencegahan primer yang dapat dilakukan
a. Koordinasi dengan dinas kesehatan
b. Koordinasi dengan dinas kebersihan
c. Pengkajian kesehatan lingkungan
d. Penyuluhan kesehatan lingkungan
e. Penyuluha kesehatan keluarga
40. Hasil pengkajian diperoleh data terdapat 30% remaja merokok, sebagian besar warung
disekitar wilayah menjadi tempat remaja berkumpul hingga larut malam dengan bermain
gitar, informasi beberapa sekolah remaja sering terlambat dating sekolah
Apa masalah keperawatan yang sesuai dengan kasus diatas?
a. Defisiensi kesehatan kelompok balita
b. Tidak efektifnya manajemen masyarakat
c. Tidak efektifnya pemeliharaan kesehatan kelompok balita
d. Perilaku cenderung beresiko
e. Peningkatan kesehatan manajemen masyarakat
41. Perencenaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosis keperawatan yang telah
ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan klien. Hal yang tidak termasuk saat
penyusunan perencanaan adalah
a. Menetapkan prioritas
b. Menetapkan tujuan
c. Menetapkan sasaran
d. Melaksanakan tindakan
e. Menetapkan rencana
42. Hasil pengkajian perawat komunitas di keluarahan X didapatkan data 35% masyaratak
mengalami hipertensi, 15% mengalami stroke ringan, masyarakat biasa mengkonsumsi
makan-makanan yang asin, 65% pendidikan masyarakat tidak tamat SD, belum pernah
diberikan pendidikan ataupun informasi tentang ksehatan. Topic penyuluhan yang sesuai
untuk kasus diatas adalah
a. Pola makan yang sehat dimasyarakat
b. Penurunan bb bagi penderita hipertensi
c. Pembatasan konsumsi alcohol pada hipertensi
d. Pengurangan konsumsi natriun pada penderita hipertensi
e. Cara mengatasi stress pada penderita hipertansi
43. Perawat komunitas melakukan pengkajian pada kelompok balita disebuah desa,
didapatkan data 10% balita mengalami berat badan BGM, 20% orang tua sering
memberikan anak jajan chiki, 30% orang tuan tdak paham tentang gizi pada balita.
Perawat komunitas melakukan pendidikan kesehatan tentang gizi seimbang. Perawat
menggunakan leaflet sebagai salah satu media untuk penkes.
Apakah kriteria evaluasi formatif yang tepat pada tindakan keperawatan tersebut?
a. Kasus BGM menurun
b. Pengetahuan orang tua tentang gizi balita meningkat
c. Leaflet dapat digunakan dengan tepat oleh perawat
d. Anak mengkonsumsi makanan sehat
e. BB anak meningkat
44. Perawat komunitas melakukan pengkajian pada sebuah desa, didapatkan data 50%
kelompok lansia mengalami hipertensi, 40% lansia yang paham mengenai penyakit
hipertensi, 30% lansia memiliki kebiasaan olahraga rutin, 60% lansia senang
mengkonsumsi jeroan, dan 20% lansia mengalami struk ringan. Perawat melakukan
intervensi pensisikan kesehatan pda kasus tersebut.
Apakah kriteria evaluasi sumatif yang pada tindakan keperawatan tersebut?
a. Lansia memliki kebiasaan berolahraga
b. Pengetahuan lansia tentang hipetensi meningkat
c. Lansia tidak lagi memiliki kebiasaan mengkonsumsi jeroan
d. Kasus hipertensi menurun 10%
e. Lansia tidak menglami stress
45. Perawat melakukan pengkajia pada masyarakat yang memiliki anak uasia sekolah.
Manakah data yang spesifik untuk masalah kesehatan anak usia sekolah tersebut
a. Imunisasi
b. Pola bermain
c. Pola makan
d. Pola belajar
e. Pola bergul
46. Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan menye;enggarakan upaya UKM dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, mengutamakan upaya promotif dan
preventif, dilandasi oleh peraturan menteri kesehatan nomor 75 tahun 2014 tentang
puskesmas dipandang sudah tidak sesuai dengan kebutuhan pelayanan dan hokum dan
diganti dengan peraturan mentri kesehatan nomor 45 tahun 2019.
Apa tujuan umu perubahan peraturan menteri kesehatan pada kasus diatas?
a. Kewenangan klinis tenaga kerja
b. Keselamatan pasien/masyarakat
c. Meningkatkan kesejahteraan
d. Mutu pelayanan kesehatan
e. Meningkatkan kesehatan
47. Era industry 4.0 memberikan dampak terhadap dunia pendidikan, pelayanan kesehatan
dan penelitian.
Apakah dampak revolusi industry 4.0 terhadap dunia pelayanan keperawatan ?
a. Melakukan inovasi terbuka dalam
b. Kinerja perawat harus melibihi standar praktik
c. Mengembangkan media belajar yang kreatif inovatif
d. Lulusan perawatan harus memiliki keterampilan belajar mandiri
e. Mengembangkan teknologi tepat guna dalam intervensi keperawatan
48. Perawat melakukan pengkajian pada kelompok usia dewasa disuatu wilayah kelurahan X.
beberapa data spesifik untuk kelompok dewasa sebagai sama dengan kelompok.
Manakah data utama yang bukan spesifik untuk pengkajian kelompok dewasa.
a. Penyakit dewasa
b. Aktivitas/olahraga
c. Penyakit hipertensi
d. Posbindu
e. Waktu luang
49. Sebuah desa memiliki permasalahan terkait penyakit demam berdarah, lingkungan sekitar
rumah warga banyak tempat genangan air. Perawat akan melaksanakan program promosi
kesehatan 3M plis kepada warga.
Apa langkah awal yang harus dilakukan dalam pelaksanaan program tersebut?
a. Pemberdayaan masyarakat
b. Menjalin kerjasama dengan tokoh masyarakat
c. Pendekatan dan diskusi dengan pengambilan keputusan
d. Bersama-sama warga melaksanaan program 3M plus
e. Diskusi dengan kader kesehatan tentang program 3M plus
50. Hasil pengkajian diperoleh KK dengan balita diare 20% diare, resiko gizi kurang 10%
dan ISPA 55%, kader yang aktif hanya 2 orang dari 10 kader, kegiatan tidak optimal. Apa
masalah keperawatan yang sesuai dengan kasus tersebut?
a. Defisi kesehatan kelompok balita
b. Tidak efektifnya manajemen masyarakat
c. Tidak efektifnya pemeliharaan kesehatan kelompok balita
d. Perilaku cenderung beresiko
e. Gagal tumbuh kembang pada kelompok balita
51. Seorang perawat melakukan asuhan keperawatan di satu wilayah dengan 300 KK. Hasil
pengkajian ditemukan 20% KK tidak membuka jendela, 21% membuang sampah
sembarangan, 5,14 KK menggunakan sumber air bersih, dan 27% KK tidak menutup
penampung air. Apa masalah keperawatan utama?
a. Ketidakefektifan perlindungan
b. Devisiensi kesehatan komunitas
c. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
d. Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan
e. Ketidak efektifan manajemen kesehatan diri
52. Perawat komunitas perlu membangun dukungan, kolaborasi dan koalisi sebagai suatu
mekanisme peningkatan peran serta aktif masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, dan evaluasi implementasi. Hal yang sesuai strategi intervensi…
a. Pemberdayaan
b. Kemitraan
c. Pendidikan kesehatan
d. Proses individu
e. Proses kelompok
53. Dibawah ini yang bukan merupakan strategi intervensi keperawatan komunitas adalah…
a. Pemberdayaan
b. Kemitraan
c. Pendidikan kesehatan
d. Proses individu
e. Proses kelompok

Anda mungkin juga menyukai