3. Di daerah pelabuhan banyak dijumpai club malam dan tempat karoeke yang tidak
jarang menjadi tempat prostitusi terselubung. Apakah tindakan preventiv sekunder
yang dapat dilakukan perawat sesuai kasus diatas...
a. Imunisasi
b. Promosi kesehatan
c. Pemeriksaan kesehatan
d. Sanitasi lingkungan
e. Kebersihan diri
8. Di sebuah desa sering terjadi tawuran antar remaja desa. Aparat desa melakukan
musyawarah masyarakat desa bersama tenaga kesehatan setempat. Hasil pertemuan
tersebut disepakati jam belajar anak sekolah dan remaja dari pukul 18.00 s.d 22.00,
pada jam tersebut tidak ada anak usia sekolah dan remaja yang keluar rumah kecuali
untuk kegiatan belajar dan organisasi remaja. Sejak saat itu remaja desa akitif dalam
kegiatan karang taruna, remaja masjid, dan perilaku kenakalan remaja dapat dicegah.
Apakah strategi intervensi pada kasus diatas.
a. Praktik profesional
b. Proses Kelompok
c. Pendidikan
d. Pemberdayaan
e. Kemitraan
12. Perawat komunitas sedang melakukan kegiatan promosi kesehatan kepada siswa
SMP tentang pendidikan seksual . Apa saja materi promosi kesehatan yang dapat
disampaikan oleh perawat?
a. Mengajarkan bagian tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang asing
b. Mengidentifikasi penyakit akibat tidak mengganti pembalut
c. Mengajarkan untuk menolak pemberian dari orang asing
d. Mengajarkan tentang perilaku seksual yang sehat
e. Mengajarkan identifikasi organ reproduksi
14. Hasil Pengkajian di suatu desa didapatkan data peningkatan kasus hipertensi 28%,
60% warga tidak mengetahui tentang penyakit hipertensi dan penyakit degenerative
lainnya, 62% warga bekerja sebagai buruh genteng dan batu bata yang bekerja dari
jam 07.00 s.d 17.00 dan 62%warga tidak memeriksakan kesehatannya pada kegiatan
UKBM. Apakah diagnosa keperawatan yang tepat?
a. Defisiensi kesehatan komunitas
b. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
c. Kesiapan pemeliharaan kesehatan di komunitas
d. Ketidakefektifan manajemen kesehatan di komunitas
e. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan di komunitas
15. Hasil pengkajian pada sekelompok penderita TB paru didapatkan data 45% klien
menyatakan tidak melanjutkan program pengobatan, 40% menyatakan merasa tidak
nyaman dengan efek samping obat dan 20% keluarga tidak terlibat dalam pengawasan
obat. Apakah diagnosa keperawatan yang tepat?
a. Perilaku cenderung berisiko
b. Defisiensi kesehatan komunitas
c. Ketidakefektifan manajemen kesehatan
d. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
e. Kesiapan manajemen kesehatan komunitas
16.Saat pengkajian perawat menemukan prevalensi kasus hipertensi pada lansia yang
tinggi di sebuah desa. Hasil pengkajian didapatkan kebiasaan lansia merokok di setiap
pertemuan warga. Perawat melakukan intervensi menurunkan perilaku merokok pada
lansia dengan cara membuat komitmen untuk tidak merokok di tempat umum dengan
melibatkan aparat desa dan tokoh masyarakat.
Apakah bentuk strategi intervensi yang dilakukan perawat pada kasus?
a. Proses kelompok
b. Pemberdayaan
c. Kemitraan
d. Promosi kesehatan
e. Pendidikan kesehatan
18. Hasil pengkajian di sekolah, perawat menemukan 30% siswa sudah merokok,
70% diantaranya mengatakan alasan merokok karena ikut teman. Sebagian besar
mereka sudah tahu bahaya rokok tapi bingung cara menghentikannya dan takut
bertanya pada guru atau orangtuanya. Perawat membentuk kader kesehatan remaja
sebagai peer counselor untuk mengurangi perilaku merokok pada siswa.
Apakah bentuk strategi intervensi yang dilakukan perawat pada kasus?
a. Proses kelompok
b. Pemberdayaan
c. Kemitraan
d. Promosi kesehatan
e. Pendidikan kesehatan
19.Saat pengkajian rumah warga ditemukan 50% bak mandi terdapat jentik nyamuk,
40% tempat penyimpanan air tidak ditutup dan 20% pekarangan warga ditemukan ban
dan kaleng bekas serta tempat minum burung yang memiliki jentik didalamnya.
Perawat merencanakan memberikan penyuluhan dan demonstrasi pencegahan
penyakit demam berdarah
Apakah bentuk strategi intervensi yang dilakukan perawat pada kasus?
a. Proses kelompok
b. Pemberdayaan
c. Kemitraan
d. Promosi kesehatan
e. Perubahan perilaku
20. Hasil wawancara perawat didapatkan lansia mengeluh posyandu lansia tidak rutin
diadakan karena kadernya tidak aktif, mereka juga menyampaikan bahwa kader tidak
dapat memberikan kegiatan yang bervariasi sehingga mereka bosan ke Posyandu
lansia. Perawat berencana mengadakan rekrutmen dan pelatihan kader baru.
Apakah bentuk strategi intervensi yang dilakukan perawat pada kasus?
a. Proses kelompok
b. Pemberdayaan
c. Kemitraan
d. Promosi kesehatan