Anda di halaman 1dari 34

ETIK DAN LEGAL KEPERAWATAN ICU

NS. ANDRI YULIANTO, S.KEP.,M.KES

FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU
1
SASARAN PEMBELAJARAN
1. Memahami Etika Keperawatan
Pengertian Etika Keperawatan
Prinsip Etika Keperawatan

2. Memahami Isu Etik dalam Asuhan Keperawatan pada


Pasien Kritis
End of life decision
Penghentian bantuan hidup/withdrawing
Pendekatan dalam pengambilan keputusan etik

3. Memahami Aspek Hukum dalam keperawatan


Pengertian Hukum
Pengertian Inform Concern
Hak Klien secara umum
2
ETIKA KEPERAWATAN
(PPNI, 2010)

Pengetahuan tentang moral dan


susila,sistem nilai, kesepakatan, penilaian
terhadap apa yang benar dan apa yang
salah, apa yang merupakan kebaikan dan
apa yang merupakan keburukan, apa yang
merupakan kebajikan dan apa yang
merupakan kejahatan, apa yang dikendaki
dan apa yang ditolak

3
PRINSIP ETIK KEPERAWATAN
(PPNI, 2010)
 Respek
 Otonomi
 Beneficence (kemurahan hati)
 Non-Maleficence
 Veracity (Kejujuran)
 Konfidensialitas (Kerahasiaan)
 Fidelity (Kesetiaan)
 Justice (Keadilan)
4
Respek
Respek diartikan sebagai perilaku perawat yang
menghormati atau menghargai pasien/klien dan
keluarganya. Perawat harus menghargai hak-hak
pasien/klien seperti hak untuk pencegahan bahaya dan
mendapatkan penjelasan secara benar.
Penerapan “informed concent” secara tidak langsung
menyatakan suatu trilogi hak pasien yaitu, hak untuk
dihargai, hak untuk menerima dan hak untuk menolak
trietmen
Perawat juga harus menghargai rekan-rekan kerjanya
seperti dokter, ahli gizi, petugas kesehatan lainnya
Perawat adalah tenaga yang mempunyai kontak paling lama
dengan pasien, dituntut untuk dapat menjawab pertanyaan
dengan cara yang relevan, tepat, empati dan mudah
dimengerti
5
Otonomi
Pada prinsipnya otonomi berkaitan dengan hak
seseorang untuk memilih bagi diri mereka sendiri,
apa yang menurut pemikiran dan pertimbangannya
merupakan hal yang terbaik. Dengan demikian
akan melibatkan konsep diri dalam menentukan
nasib atau mempertanggung jawabkan dirinya
sendiri.

6
Beneficence (kemurahan hati)
Kemurahan hati berkaitan dengan kewajiban untuk
melakukan hal yang baik dan tidak membahayakan orang
lain. Kesulitan muncul pada waktu menentukan siapa
yang harus memutuskan hal yang terbaik untuk
seseorang.

Permasalahan lain yang muncul berpusat pada apa yang


disebut baik dan apa yang disebut tidak baik

Sebagai contohnya adalah suatu keputusan yang harus


diambil, apakah lebih baik, menopang dan
memperpanjang hidup dalam menghadapi semua
ketidakmampuan atau lebih baik memperbolehkan
seseorang untuk meninggal atau mengakhiri
penderitaannya
7
Non-Maleficence
Prinsip ini berkaitan dengan kewajiban perawat untuk
tidak dengan sengaja menimbulkan kerugian atau cidera

Kerugian atau cedera dapat diartikan adanya kerusakan


fisik seperti nyeri, kecacatan, kematian atau adanya
gangguan emosi atl adalah perasaan tidak berdaya,
merasa terisolasi dan adanya kesalahan. Kerugian juga
dapat berkaitan dengan ketidak adilan, pelanggaran atau
berbuat kesalahan

Prinsip nin maleficience atl adalah : jangan membunuh,


menghilangkan nyawa orang lain, jangan menyebabkab
nyeri atau penderitaan pada orang lain, jangan membuat
orang lain berdaya dan melukai perasaaan orang lain

8
Veracity (Kejujuran)
Prinsip ini berkaitan dengan kewajiban perawat
untuk mengatakan suatu kebenaran, tidak
berbohong atau menipu orang lain.

Kejujuran adalah landasan untuk “informed


concent” yang baik. Perawat harus dapat
menyingkap semua informasi yang diperlukan
oleh pasien maupun keluarganya sebelum
mereka membuat keputusan

9
Konfidensialitas (Kerahasiaan)
Prinsip ini berkaitan dengan penghargaan perawat
terhadap semua informasi tentang pasien/klien
yang dirawatnya. Pasien/klien harus dapat
menerima bahwa informasi yang diberikan kepada
tenaga profesional kesehatan akan dihargai dan
tidak disampaikan/ diberbagikan kepada pihak lain
secara tidak tepat.

Perlu dipahami bahwa berbagi informasi tentang


pasien/klien dengan anggota kesehatan lain yang
ikut merawat pasien tersebut bukan merupakan
pembeberan rahasia selama informasi tersebut
relevan dengan kasus yang ditangani
10
Konfidensialitas (Kerahasiaan)
Dalam praktik klinik perawat sering menemukan
prinsip-prinsip yang bertentangan, sehingga
mendapatkan kesulitan dalam menanganinya.
Sebagai contoh: adanya pasien yang tidak diberitahu
tentang diagnosa penyakitnya, sehingga dia bertanya
kepada seorang perawat.

Jika perawat tidak mempunyai kewenangan untuk


menyampaikan informasi ini, maka perawat akan
mengalami dilema etik antara memberitahu pasien
sesuai dengan penghargaan terhadap otonomi atau
tidak akan menceritakan kebenaran yang berarti
melanggar prinsip kejujuran
11
Fidelity (Kesetiaan)
Kesetiaan berkaitan dengan kewajiban untuk selalu
setia pada kesepakatan dan tanggung jawab yang
telah dibuat

Setiap tenaga keperawatan mempunyai tanggung


jawab asuhan keperawatan kepada individu,
pemberi kerja, pemerintah dan masyarakat.

Apabila terdapat konflik diantara berbagai


tanggungjawab, maka diperlukan penentuan
prioritas sesuai dengan situasi dan kondisi yang
ada
12
Justice (Keadilan)
Keadilan berkenaan dengan kewajiban untuk
berlaku adil kepada semua orang. Perkataan adil
sendiri berarti tidak memihak atau tidak berat
sebelah

Azas ini bertujuan untuk melaksanakan keadilan


dalam transaksi dan pelayanan/perlakuan antar
individu pasien/klien, berarti setiap orang harus
mendapatkan perlakuan yang sama sesuai dengan
kebutuhannya

13
Isu Etik dalam Asuhan Keperawatan
Pada Pasien Kritis
Dilema etik di unit pelayanan intensif,
khususnya berhubungan dengan
keputusan mengakhiri kehidupan “end of
life decisions” seperti do not resuscitation
(DNR).

DNR adalah suatu pernyataan tertulis


langsung untuk tidak melakukan resusitasi
jantung paru pada pasien dalam keadaan
henti jantung.

14
End of life decision / Keputusan
Mengakhiri Kehidupan

Keputusan mengakhiri kematian hampir selalu sulit


untuk pasien, keluarga dan tenaga kesehatan lain
untuk membuat keputusan tersebut

Perawat berada pada posisi yang unik sebagai


advokat untuk membantu pasien dan keluarganya
melewati proses ini.

Keputusan tidak selalu mudah dilakukan dan


jawaban-jawaban tidak selalu jelas.
15
Perawat dapat mempertimbangkan untuk
berkonsultasi pada komite etik jika :

Para paraktisi tidak sepaham dengan pasien dan


keluarganya mengenai pengobatan pasien

Para pemberi pelayanan kesehatan berselisih


pendapat tentang pilihan pengobatan

Anggota keluarga tidak setuju dengan apa yang


telah dilakukan

16
DILEMA ETIK & LEGALDI ICU
• Penghentian/withholding
Menghentikan suatu terapi / tindakan
kepada pasien yang masih memerlukan
terapi lanjutan
• Penundaan/withdrawing terapi
Menunda suatu terapi / tindakan yang
diberikan terhadap pasien yang masih
memerlukan terapi lanjutan
09/13/12
With-drawing life supports, pada keadaan sebagai berikut:

1)Pasien masih mampu membuat keputusan (kompeten) dan


menyatakan keinginannya itu sendiri,

2)Pasien tidak kompeten tetapi telah mewasiatkan pesannya


tentang hal ini (advanced directive) yang dapat berupa:
a.pesan spesifik yang menyatakan agar dilakukan with-
drawing/with-holding apabila mencapai keadaan futility (kesia-
siaan)
b. pesan yang menyatakan agar keputusan didelegasikan
kepada seseorang tertentu (surrogate decision maker),

3) Pasien yang tidak kompeten dan belum berwasiat, namun


keluarga yakin bahwa seandainya pasien kompeten akan
memutuskan seperti itu, berdasarkan kepercayaannya dan nilai-
nilai yang selama ini dianutnya.
18
PULANG PAKSA
Pulang paksa adalah istilah yang
digunakan apabila pasien tidak mau lagi
melanjutkan /menjalani rawat inap lebih
lama dan minta dipulangkan , tetapi
secara medis belum cukup stabil untuk
menjalani perawatan dirumah
EUTHANASIA
• Euthanasia Aktip
Aktif berarti melakukan tindakan positif untuk
mengakibatkan kematian (killing)

• Euthanasia pasif
berarti tidak ada perbuatan yang menuju
kematian – dan kematian terjadi karena
penyakitnya sendiri
ASPEK HUKUM DALAM KEPERAWATAN
Pengertian Hukum
Regulasi ketatalaksanaan sosial yang
dikembangkan untuk melindungi masyarakat. Suatu
aturan yang mengatur perilaku manusia dalam
hubungannya dengan orang lain di masyarakat dan
dengan pemerintahan (Aikin, 2004)

Informed Consent
Pemberian ijin atas dasar pengertian terhadap
prosedur tertentu dalam tatanan pelayanan
kesehatan.
21
Hak dan kewajiban pasien
UU no 44/2009 tentang RS
Hak mendapatkan pelayanan medis dan keperawatan.

Hak atas informasi dan persetujuan.

Hak atas privacy dan rahasia kedokteran.

Hak menghentikan pelayanan medik (pengobatan).

Hak untuk menolak pelayanan medik (pengobatan).

22
 Hak untuk mengadu dan untuk mengajukan pengaduan atau gugatan.

 Hak atas ganti rugi.

 Hak atas bantuan hukum.

 Hak untuk mendapatkan nasihat bila diminta untuk ikut serta dalam

penelitian, hak untuk menolak keikutsertaa, dan hak untuk

mengundurkan diri (setiap saat) dari keikutsertaan

penelitian/percobaan.

 Hak atas perlindungan biaya pengobatan & perawatan yang wajar, hak

untuk mendapatkan suatu penjelasan atas perhitungan biaya tersebut,

terlepas pihak mana yang membayar biaya tersebut


23
Intensive Care Unit
(Unit Perawatan/Terapi Intensif)
• ICU adalah suatu tempat atau unit tersendiri
di dalam rumah sakit, memiliki staf khusus,
peralatan khusus ditujukan untuk
menanggulangi pasien gawat karena penyakit,
trauma atau komplikasi-komplikasi.
• Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan
ketrampilan khusus serta diikuti oleh nilai etik
dan legal
Permasalahan di ICU Terhadap
Pasien dan Keluarga
• Sakit Kritis berhubungan dengan harapan
hidup
• Pembiayaan / Cost yang Tinggi
• Tekanan Psikis yang berat

Tuntutan Etik dan Legal


Liabilitas dalam praktek
keperawatan…(1)
• Liabilitas adalah tanggungan yang dimiliki
oleh seseorang terhadap setiap tindakan
atau kegagalan melakukan tindakan.
• Perawat yang melakukan tindakan kriminal
berat : kematian,sampai ringan (menampar
muka pasien  didenda atau penjara)
• Kecerobohan : menipu, melanggar privasi
pasien, memfitnah, mengancam, mengekang
kebebasan pasien di sebut katageri
kelalaian (Negligence)
• Kelalaian merupakan kegagalan
melakukan sesuatu oleh orang dengan
klasifikasi sama dan dalam situasi sama.

• Kelalaian sering terjadi akibat kegagalan


menerapkan pengetahuan dlm praktik
dan dapat merugikan pasien
Mencegah Masalah Hukum …

• Ketahui hukum/undang-undang yang mengatur


praktik keperawatan

• Jangan melakukan apapun yang anda tidak tahu


bagaimana melakukannya (bila perlu pelajari
caranya)

• Sebagai penuntun untuk meningkatkan praktik,


mendapatkan kritik dan kesenjangan pengetahuan ;
lakukan pengkajian diri, evaluasi kelompok, lakukan
audit keperawatan dan evaluasi lain.
28
Lanjt….(2)
• Berpedoman kepada Standar Praktik dan kode
etik keperawatan
• Tetap perhatian kepada pasien dan
keluarganya
• Kerjalah secara interdependensi, komunikasi
dengan pihak lain
• Dokumentasi Keperawatan : Catat secara
akurat, obyektif dan lengkap , jangan di hapus
• Delegasikan secara aman dan absah , ketahui
persiapan dan kemampuan orang-orang
dibawah pengawasan anda
29
Perlindungan Hukum Perawat
1.Undang-undang No.36 Tahun 2009 Tentang
kesehatan. BAB V SUMBER DAYA DI BIDANG
KESEHATAN: PSL 21 jun to psl 26
lebih jelas dlm psl 27 ayat (1) Tenaga
kesehatan berhak mendapatkan imbalan dan
perlindungan hukum dalam melaksanakan
tugas sesuai dengan profesinya.
Lanjutan......
• Pasal 29 : Dalam hal tenaga kesehatan diduga
melakukan kelalaian dalam menjalankan profesinya,
kelalaian tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu
melalui mediasi
• Pasal 32 ayat (1) : dalam keadaan darurat, fasilitas
pelayanan kesehatan, baik pemerintah
maupunswasta, wajib memberikan pelayanan
kesehatan bagi penyelamatan nyawa pasien dan
pencegahan kecatatan terlebih daahulu
• Ayat (2): dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan
kesehatan, baik pemerintah maupun swasta dilarang
menolak pasien dan/atau meminta uang muka
PMK NO.148/2010 TENTANG IZIN
PRAKTEK PERAWAT

• Bahwa perawat adalah seseorang yang telah


lulus pendidikan perawat baik di dalam
maupun di luar negeri sesuai peraturan
perundang-undangan.

• Diatur mengenai Izin Praktik Keperawatan


yang di tunjukan dengan SIPP dengan segala
aturan2 pendukunganya
Lanjutan.........

1. Melaksanakan asuhan keperawatan yang meliputi


pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan,
melaksanakan tindakan keperawatan dan evaluasi
keperawatan.
2. Tindakan keperawatan sebagaimana dimaksud pada butir (1)
meliputi : intervensi keperawatan, observasi keperawatan,
pendidikan dan konseling kesehatan.
3. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan sebagaimana
dimaksud angka (1) dan (2) harus sesuai dengan standar
asuhan keperawatan yang ditetapkan oleh organisasi profesi
4. Pelayanan tindakan medik hanya dapat dilakukan
berdasarkan permintaaan tertulis dari dokter.

Anda mungkin juga menyukai