KELAS KOBUM
Menggunakan Masker,
cuci tangan, jaga jarak dan
Masuk ke kelas sesuai
tidak berkerumun
kelompok dan sesuai Team
teaching/ tim pengajar
ALAT BERSIH :
15 Bak Instrumen
16 handscon bersih,
17 gunting perban,
18 pinset anatomi bersih,
29 plester,
20 perban gulung atau elastis perban
21 kapas alcohol dalam tempatnya,
22 bengkok,
23 Larutan NaCl,
24 betadin,
25 obat sesui terapi
26 alas
27 tempat sampah.
B. Fase Interaksi
48 Lepaskan handscone
49 Bantu pasien untuk posisi yang nyaman
50 Rapihkan alat-alat
D. Fase Terminasi
Bandar Lampung……….2020
Penguji,
( ………………………… )
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN COLOSTOMI
Dilakukan
No Aspek yang dinilai
Ya Tidak
A. Fase Pre Interaksi
1 Mengecek Program terapi medic
Mempersiapkan alat
2
- Cairan fisiologis NaCl 0.9%
- Alat pembersih (tisu, air hangat, sabun,
3
washlap, kapas sublimat, handuk)
4 - Colostomy bag bersih sesuai tipe
5 - Ikat pinggang bersih
6 - Kas
7 - Cairan pelindung periostoma
8 - Bedak atau pasta kulit peristomal
9 - Pena atau pensil
10 - Gunting
11 - Elastik verban
- Antideodorant cair atau tablet bila
12
menggunakan non odor proof bag
13 - Verband
14 - Sarung tangan bersih
15 - Perlak
16 - Bad pan
17 - Sampiran
B. Fase Interaksi
18 Memberikan salam terapeutik
19 Melakukakan validasi
20 Melakukan kontrak
21 Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
22 Menjaga privacy klien
C. Fase Kerja
Menghindari prosedur pada jam makan, waktu berkunjung, sesaat setelah
23
pemberian obat.
24 Cuci tangan
25 Gunakan sarung tangan
Berkomunikasi selama prosedur dan menjaga privasi, membantu
26
meningkatkan kenyamanan baik posisi berdiri atau berbaring.
27 Kaji tipe ostomi dan lokasi
28 Kosongkan bag dan tampung dalam bedpan
29 Kaji integritas kulit disekitar stoma dan tampilan umum
Catat jumlah dan karakteristik material fekal atau urine di dalam kantung
30
ostomi atau pada verban.
31 Gunakan pencukur bila rambut/bulu sudah tumbuh
Gunakan pelarut perekat untuk melepaskan rekatan kantung bila
32
diperlukan
33 Lepaskan kantung secara perlahan sambil menehan kulit
34 Gunakan tisu untuk mengangkat feces
Gunakan air hangat, sabun dan gulungan kapas atau washlap dan handuk
35
untuk membersihkan kulit dan stoma
36 Gunakan pembersih kulit khusus untuk mengangkat feces yang keras
37 Keringkan kulit menggunakan handuk
38 Inspeksi stoma; warna, ukuran, bentuk dan pendarahan bila ada
39 Inspeksi periostoma bila ada kemerahan, ulcer, iritasi
40 Letakkan kasa pada stoma untuk menyerap cairan
41 Angkat kasa sebelum memasang kantung
42 Gunakan pasta pada area stoma sebagai skin barrier
43 Biarkan paste mongering 1-2 menit
44 Gunakan petunjuk untuk mengukur ukuran stoma
Pada bagian belakang skin barrier lubangi dengan ukuran lingkaran yang
45 sama atau gunting pola yang yang diukur (atau bila sudh tersedia alat
pengukur dapat digunakan)
46 Lepaskan kertas pelindung perekat
47 Taruh deodorant kedalam kantung, bila tersedia
Taruh dibagian tengah, tekan secara kebagian kulit dan hilangkan kerutan
48
atau gelembung udara dari arah stoma kebagian luar
Buang udara dengan melonggarkan bagian pembuangan, bila tidak ada
49
maka udara dibuang sebelum direkatkan
Fiksasi kantung, bila menggunakan kantung ikat pinggang taruhkan pada
50
tempatnya.
51 Bereskan alat-alat dan rapikan pasien
Catat tanggal, waktu dan jumlah cairan, warna, keadaan kulit dan
52
periostoma
D. Fase terminasi
53 Mengevaluasi respon klien
54 Merencanakan tindak lanjut
55 Melakukan kontrak yang akan datang
56 Melakukan pendokumentasian
Penguji,
Ya Tidak
A. Fase Preinteraksi
1 Mengecek catatan medis dan perawatan
2 Cuci tangan
Menyiapkan alat-alat yang diperlukan sesuai kondisi luka :
ALAT STERIL :
3 1 Bak instrumen
4 2 pinset anatomis
5 2 pinset cirurgis
6 1 arteri klem
7 kapas lidi
8 depper
9 gunting lurus
10 gunting up hecting
11 3 Kom Tutup
12 kassa steril dan perban gulung dalam tromol
13 Handscone
14 Korentang dalam tempatnya
ALAT BERSIH :
15 Bak Instrumen
16 handscon bersih,
17 gunting perban,
18 pinset anatomi bersih,
29 plester,
20 perban gulung atau elastis perban
21 kapas alcohol dalam tempatnya,
22 bengkok,
23 Larutan NaCl,
24 betadin,
25 obat sesui terapi
26 alas
27 tempat sampah.
B. Fase Interaksi
28 Memberikan Salam terapeutik
29 Melakukan evaluasi/validasi
30 Melakukan kontrak (waktu, tempat dan topic)
31 Menerangkan tujuan dan prosedur tindakan
32 Menjaga privasi klien dengan memasang penghalang
C. Fase Kerja
39
observasi karakter dan jumlah drainase pada balutan
Buang balutan kotor pada bengkok
Lepas sarung tangan dan buang pada bengkok
40B buka bak instrument steril
Siapkan larutan yang akan digunakan
48 Lepaskan handscone
49 Bantu pasien untuk posisi yang nyaman
50 Rapihkan alat-alat
D. Fase Terminasi
Bandar Lampung……….2020
Penguji,
( ………………………… )
NIM : …………………………
Penguji,
( ………………………… )
Nim :................................................................
C. Fase Kerja
9 Prosedur kerja
1.Bacastatus dan data klien untuk memastikan pengambilan AGD
2.Cek alat-alat yang akan digunakan
3.Cuci tangan
4.Beri salam dan panggil klien sesuai dengan namanya
5.Perkenalkan nama perawat
6.Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada klien
7.Jelaskan tujuan tindakan yang dilakukan
8.Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
9.Tanyakan keluhan klien saat ini
10.Jaga privasi klien
11.Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur klien
12.Posisikan klien dengan nyaman
13.Pakai sarung tangan sekali pakai
14.Palpasi arteri radialis
15.Lakukan allen’s test
16.Hiperekstensikan pergelangan tangan klien di atas gulungan handuk
17.Raba kembali arteri radialis dan palpasi pulsasi yang paling keras
dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah
18.Desinfeksi area yang akan dipungsi menggunakan yodium-povidin,
kemudian diusap dengan kapas alkohol
19.Berikan anestesi lokal jika perlu
20.Bilas spuit ukuran 3 ml dengan sedikit heparin 1000 U/ml dan kemudian
kosongkan spuit, biarkan heparin berada dalam jarum danspuit
21.Sambil mempalpasi arteri, masukkan jarum dengan sudut 45 ° sambil
menstabilkan arteri klien dengan tangan yang lain
22.Observasi adanya pulsasi (denyutan) aliran darah masuk spuit (apabila
darah tidak bisa naik sendiri, kemungkinan pungsi mengenai vena)
23.Ambil darah 1 sampai 2 ml
24.Tarik spuit dari arteri, tekan bekas pungsi dengan menggunakan kasa
5-10 menit
25.Buang udara yang berada dalam spuit, sumbat spuit dengan gabus atau
karet
26.Putar-putar spuit sehingga darah bercampur dengan heparin
27.Tempatkan spuit di antara es yang sudah dipecah
28.Ukur suhu dan pernafasan klien
29.Beri label pada spesimen yang berisi nama, suhu, konsentrasi oksigen
yang digunakan klien jika kilen menggunakan terapi oksigen
30.Kirim segera darah ke laboratorium
31.Beri plester dan kasa jika area bekas tusukan sudah tidak mengeluarkan
darah (untuk klien yang mendapat terapi antikoagulan,penekanan
mmbutuhkan waktu yang lama)
32.Bereskan alat yang telah digunakan, lepas sarung tangan
33.Cuci tangan
34.Kaji respon klien setelah pengambilan AGD
35.Berikan reinforcement positif pada klien
36.Buat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
37.Akhiri kegiatan dan ucapkan salam
38.Dokumentasikan di dalam catatan keperawatan waktu pemeriksaan
AGD, dari sebelah mana darah diambil dan respon klien
D. Fase Terminasi
10 Melakukan evaluasi tindakan
11 Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
12 Berpamitan dengan klien
13 Membereskan alat-alat
14 Mencuci tangan
15 Mendokumentasikan tindakan
Penguji,
Penguji,
( ………………………… )