Anda di halaman 1dari 4

SOAL UKOM KOMUNITAS

Sesi 1

1. Seorang perawat komunitas bertugas untuk membantu klien dan keluarga dalam
menyelesaikan masalah dan mengembangkan koping yang konstruktif. Keluarga
diajak untuk memaparkan masalah, penyebab, dan kemungkinan alternatif solusi.
Apakah peran perawat komunitas yang dilakukan pada kasus tersebut?
a. Manajer kasus
b. Pendidik
c. Konselor
d. Advokat
e. Pelaksana asuhan

2. Seorang perawat bertugas untuk memberikan perawatan luka pada sebuah keluarga
yang menderita luka ganggren akibat Diabetes Mellitus yang ia derita selama 5 tahun
belakangan ini. Perawat juga mengajarkan kepada keluarga untuk menjaga
kebersihan area luka dan bagaimana cara-cara sederhana yang bisa dilakukan oleh
keluarga untuk mempercepat proses penyembuhan luka. Perawat sedang melakukan
implementasi sebagai salah satu proses keperawatan komunitas. Apakah peran
perawat komunitas yang dilakukan pada kasus tersebut?
a. Manajer kasus
b. Pendidik
c. Konselor
d. Advokat
e. Pelaksana asuhan

3. Tim perawat komunitas mengumpulkan tokoh masyarakat di suatu desa untuk


memaparkan hasil pengkajian. Proses pengkajian dilakukan dengan penyebaran
kuesioner, observasi, dan wawancara. Permasalahan yang ditemukan di desa tersebut
kemudian dibahas bersama dengan tokoh masyarakat dan merencanakan kegiatan-
kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan yang muncul. Kegiatan-kegiatan
dilaksanakan masyarakat dengan bantuan kader dan aparat desa. Apakah strategi
intervensi keperawatan komunitas yang dilakukan oleh perawat tersebut?
a. Advokasi
b. Pendidikan kesehatan
c. Partnership
d. Pemberdayaan masyarakat
e. Proses kelompok

4. Masyarakat sebuat desa sudah memahami tentang cara-cara pencegahan dan


penanggulangan DBD. Masyarakat sudah mengetahui apa penyebabnya, tanda
gejalanya, serta cara pencegahannya. Hal ini merupakan hasil dari pendidikan
kesehatan yang dilakukan oleh perawat-perawat puskesmas . Apakah pencapaian dari
tujuan promosi kesehatan tersebut?
a. Jangka pendek
b. Jangka menengah
c. Jangka panjang
d. Jangka pencapaian triwulan
e. Jangka pencapaian tengah tahun
5. Seorang perawat komunitas melakukan intervensi pada kelompok lansia yang sehat
dengan melakukan pendidikan kesehatan tentang nutrisi yang sehat bagi lansia.
Apakah bentuk intervensi yang dilakukan perawat tersebut?
a. Pencegahan primer
b. Pencegahan sekunder
c. Pencegahan Tersier
d. Rehabilitatif
e. Pemberdayaan masyarakat

6. Seorang perawat komunitas sedang melakukan pengkajian di sebuah desa. Hasil


pengkajian bahwa 30% warga menderita diare 3 bulan terakhir, 79% warga MCK di
sungai, 56% warga minum air dari sungai. Lingkungan tampak kotor, tempat
pembuangan sampah di luar rumah dan tidak ditutup. Apakah diagnosis keperawatan
yang paling tepat?
a. Perilaku kesehatan cenderung berisiko diare
b. Gaya hidup kurang gerak
c. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif tentang diare
d. Manajemen kesehatan komunitas tidak efektif
e. Defisiensi kesehatan komunitas

7. Desa X merupakan desa yang selalu mengalami banjir tiap tahunnya bahkan apabila
turun hujan beberapa jam maka desa akan tergenang air. Berdasarkan data
pengkajian 3 bulan terakhir 25% warga mengeluh gatal-gatal, 50% warga pernah
mengalami diare, banyak genangan air dan sampah berserakan. Apakah intervensi
keperawatan yang paling tepat dilakukan ke Desa X?
a. Pendidikan kesehatan tentang kesehatan lingkungan
b. Kerja bakti dan 3M plus
c. Pengobatan gratis untuk diare dan penyakit kulit
d. Pelatihan kader jentik nyamuk
e. Pembentukan kader dan pokja kesehatan

8. Seorang perawat melakukan pemeriksaan pada keluarga yang mengalami masalah


gangguan jiwa di sebuah desa. Perawat melatih kader untuk mampu
mengidentifikasi tanda dan gejala awal gangguan jiwa. Apakah strategi intervensi
keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat?
a. Proses kelompok
b. Pemberdayaan masyarakat
c. Pendidikan kesehatan
d. Partnership
e. Kemitraan

9. Hasil pengkajian komunitas diperoleh data bahwa 67% warga RW X tidak


mengetahui tentang tanda dan gejala DBD, 20% warga terkena DBD, 65% warga
tidak mengetahui cara pencegahan dan penanganan DBD. Apakah strategi intervensi
komunitas yang bisa dilakukan oleh perawat untuk mengatasi masalah tersebut?
a. Proses kelompok
b. Pemberdayaan masyarakat
c. Pendidikan kesehatan
d. Partnership
e. Kemitraan
10. Seorang perawat merupakan perawat puskesmas yang menangani masalah kesehatan
ibu dan anak di suatu wilayah puskesmas. Perawat melakukan diskusi tentang gizi
kepada warga untuk mengetahui data lebih mendalam penyebab masalah gizi kurang
pada balita. Kelompok juga akan mendiskusikan tentang upaya-upaya penanganan
masalah tersebut. Apakah metode yang digunakan oleh perawat?
a. Observasi
b. Focus group discussion
c. Pendidikan kesehatan
d. Ceramah
e. Tanya jawab

11. Suatu desa jauh dari kota, akses menuju kota dengan kendaraan roda dua sekitar 6
jam melewati hutan dan jalan setapak yang belum aspal. 50% lansia di desa tersebut
mengalami hipertensi, tidak ada program kesehatan untuk menangani masalah
kesehatan. Puskesmas hanya ada di kota, tidak ada petugas kesehatan di desa,
sumber informasi hanya televisi di beberapa rumah warga. 40% Lansia
mengkonsumsi ikan asin hampir setiap hari, dan tidak ada diet khusus bagi lansia
yang sudah terdiagnosis hipertensi. Apakah diagnosis keperawatan yang paling
tepat?
a. Perilaku kesehatan cenderung berisiko hipertensi
b. Defisiensi kesehatan komunitas
c. Koping komunitas tidak efektif
d. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif tentang hipertensi
e. Gaya hidup kurang gerak

12. Seorang perawat melakukan pengkajian komunitas di suatu desa dan mendapatkan
hasil bahwa 20% warga menderita TB Paru, 54% warga tidak mengetahui
pencegahan dan penularan TB Paru, 50% warga penderita TB Paru merupakan
pasien lama yang tidak tuntas pengobatannya. Hasil wawancara dengan kader
kesehatan mengatakan masyarakat malas mengambil obat tiap bulan ke puskesmas
serta jenuh harus konsumsi obat tiap hari. Kader PMO tidak sanggup untuk
mengawasi semua warga yang terjangkit TB. Apakah diagnosis keperawatan yang
paling tepat?
a. Perilaku kesehatan cenderung berisiko TB Paru
b. Defisiensi kesehatan komunitas
c. Koping komunitas tidak efektif
d. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif tentang TB Paru
e. Manajemen kesehatan komunitas tidak efektif

13. Seorang laki-laki merupakan salah satu karyawan di unit produksi di suatu
perusahaan X, ia mengeluh kulitnya perih dan dadanya sesak. Klien tidak
menggunakan masker sebagai APD. Apakah paparan health hazard yang mungkin
terjadi pada klien tersebut?
a. Fisik
b. Kimia
c. Biologi
d. Psikososial
e. Ergonomi

14. Sebuah puskesmas di suatu wilayah membentuk tim pemantau jentik nyamuk
(jumantik) yang terdiri dari tokoh masyarakat, kader, dan warga masyarakat di desa
tersebut. Tim jumantik ini juga melakukan pendataan warga yang berisiko terkena
Demam Berdarah Dengue (DBD) dan mengidentifikasi warga yang menunjukkan
gejala mengarah pada DBD. Apakah prinsip penyelengaraan puskemas yang
digambarkan dalam kasus tersebut?
a. Paradigma sehat
b. Pertanggungjawaban wilayah
c. Kemandirian masyarakat
d. Pemerataan
e. Teknologi tepat guna

15. Seorang perawat komunitas membina beberapa kader di sebuah desa tentang
bagaimana cara mengidentifikasi penyakit yang sering dialami oleh masyarakat di
desa tersebut. Selama 2 minggu ini kader sudah menemukan 3 keluarga yang
mengalami batuk-batuk dan di duga suspek TB serta 2 orang suspek DM karena
mempunyai luka yang tak kunjung sembuh. Kader sebagai bagian dari masyarakat
telah mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Apakah prinsip penyelenggaraan
puskesmas yang telah dilakukan pada kasus tersebut?
a. Paradigma sehat
b. Pertanggungjawaban wilayah
c. Kemandirian masyarakat
d. Pemerataan
e. Teknologi tepat guna

Anda mungkin juga menyukai