Seorang kader di suatu posiandu melaporkan bahwa sebagian besar ibu yang memiliki balita
diwilayah tersebut memiliki kebiasaan yang unik saat memberi balita mereka makan, yaitu
dengan cara memasukan makan dalam mulut ibu sebelum diberikan kepada balita mereka.
Menurut kader sikap tersebut keliru dan menjadi salah satu penyebab penurunan berat badan
balita di wilayah tersebut
c. Memberikan penyuluah tentang cara pemberian makanan yang tepat untuk balita
d. Mendiamkan saja, karena merasa kebiasaan tersebut sudah menjado tradisi di wilayah A
e. Melakukan pengkajian secara menyeluruh terhadap faktor social, budaya, agama, serta
pendidikan masyarakat yang ada di daerah tersebut.
2. Berdasarkan pengkajian komunitas, didapatkan data : 53% hewan yang ada disekitar rumah
warga, 37% kondisi saluran pembuangan air limbah tertutup tergenang, 77% masyarakat buang
air di pekarangan/ladang, dan jarak sumber mata air warga dengan resapan kurang dari 10
meter. Perawat komunitas menyimpulkan adanya resiko terjadinya peningkatan penyakit
e. pengobatan massal
3. Hasil pengkajian terhadap penduduk di suatu wilayah didapatkan data sebanyak 36% lansia
merasakan keluhan penyakit DM seperti BAK terus, haus terus, lapar terus, luka lama sembuh .
Selanjutnya sebanyak 50% di antaranya masih memiliki kebiasaan sering makan dan minum
yang manis, tidak menggunakan alas kaki, jarang melakukan olahraga, tidak berpantang
terhadap makanan dan penggunaan obat penurunan gula darah tanpa resep dokter
a. Senam pernapasan
b. Modifikasi perilaku
c. Pendidikan kesehatan
5. Survey yang dilakukan pada suatu wilayah oleh perawat komunitas mendapatkan data sebagai
berikut hipertensi 30%, obesitas 10% dari 50 lansia yang ada. Sikap lansia terhadap perawatan
hipertensi seperti diet cukup baik sebesar 70%, control kesehatan 75% akan tetapi aktivifas fisik
atau olahraga hanya 10%.
6. Seorang perawat melakukan pengkajian pada masyarakat di suatu desa di peroleh angka
kesakitan ispa 42%, hipertensi 20%, penyakit kulit 10%, nyeri tulang dan sendi 15%. Selanjutnya
cara pengolahan sampah masyarakat dan data kandang ternak menempel rumah sebanyak 45%
dari semua yang memilik kandang ternak
a. Kemitraan
b. Bina suasana
c. Proses kelompok
d. Pendidikan kesehatan
e. Pemberdayaan masyarakat
8. Seorang perawat melakukan pengkajian di desa suka maju didapatkan data sebanyak 80% balita
d bawah garis hijau, 20% balita berada di garis kuning dan tidak satupun balita di bawah garis
merah. Dalam kegiatan posyandu perawat menjelaskan tentang makanan tambahan yang bergizi
untuk balita
a. Rehabilitatif
b. Preventif
c. Promotif
d. Kognitif
e. Kuratif
a. Promosi Kesehatan
b. Pendidikan kesehatan
c. Proses kelompok
d. Kemitraan
e. Tindakan mandiri
10. Di suatu daerah sedang terjadi kejadian scabies sebanyak 76% menyerang laki laki dewasa.
Masyarakat setempat menganggap penyakit tersebut sesuatu yang biasa
11. Hasil pengkajian terhadap penduduk di suatu wilayah, didapatkan 57% adalah lansia. 15
diantaranya mengeluh sering buah air kecil, mudah lapar dan penurunan beratt bedan.
selanjutnya perawat melakukan perencaan untuk screening dengan menggandeng pihak swasta
untuk bekerja sama dalam menjaring lansia yang menderita penyakit tersebut dalam
penyediaan alat pemeriksaan gula darah
a. Proses kelompok
b. Kemitraan
c. Tindakan mandiri
d. Pendidikan kesehatan
e. Pemberdayaan
12. Perawat melakukan pengkajian kesehatan pada group lansia .didapatkan keluhan terbanyak
saat penkajian. tengkuk terasa nyeri saat melakukan aktivitas, ekspresi wajah menahan nyeri. ,
sering merasa lelah. Satu orang memiliki keturunan darah tinggi dan dua memiliki kebiasaan
makan sate kambing. Dari beberapa lansia tidak menyadari bahwa yang dirasakan lansia
merupakan tanda gejala hipertensi
A. Pencegahan Primer
1. Pencegahan primer didefinisikan oleh pencetus istilah sebagai "langkah-langkah yang
dirancang untuk mempromosikan kesehatan yang optimal atau perlindungan spesifik
terhadap agen penyakit".
2. Pencegahan primer melibatkan tindakan yang diambil sebelum terjadinya masalah
kesehatan dan mencakup aspek promosi kesehatan dan perlindungan.
3. Dalam aspek promosi kesehatan, pencegahan primer berfokus pada peningkatan kesehatan
secara keseluruhan dari individu, keluarga, dan kelompok masyarakat. Perlindungan
kesehatan ditujukan untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan spesifik. Misalnya,
imunisasi adalah ukuran pelindung untuk penyakit menular tertentu.
4. Aspek perlindungan kesehatan dari pencegahan primer juga dapat melibatkan mengurangi
atau menghilangkan faktor risiko sebagai cara untuk mencegah penyakit.
B. Pencegahan Sekunder
1. Pencegahan sekunder berfokus pada identifikasi dini dan pengobatan masalah kesehatan
yang ada dan terjadi setelah masalah kesehatan telah muncul.
2. Dalam praktek kesehatan masyarakat pada tahap ini, penekanan utama adalah pada
menyelesaikan masalah kesehatan dan mencegah konsekuensi serius.
3. Kegiatan pencegahan sekunder termasuk skrining dan diagnosis dini, serta pengobatan untuk
masalah kesehatan yang ada
C. Pencegahan Tersier
Jika intervensi dirancang untuk mencegah masalah yang terjadi, itu adalah
pencegahan primer. misalnya, olahraga teratur dapat meningkatkan kesehatan.
Pembahsana soal no 6
Pemeliharaan kesehatan tidak efektif adalah ketidakmampuan mengidentifikasi, mengelola,
dan/atau menemukan bantuan untuk mempertahankan Kesehatan
Pemeliharaan kesehatan tidak efektif dapat dilihat dari
a. perilaku keluarga yang kurang menunjukkan perilaku adaptif terhadap perubahan
lingkungan,
b. kurang menunjukkan pemahaman tentang perilaku sehat,
c. tidak mampu menjalankan perilaku sehat (keluarga belum mengatur pola makan pasien
atau diit pasien,
d. keluarga masih belum memisahkan makanan pasien dengan anggota keluarga lainnya,
e. keluarga tidak melarang pasien memakan makanan yang banyak mengandung gula,
f. keluarga tidak melarang pasien memakan makanan yang siap saji (Suprajitno, 2012)),
g. kurang menunjukkan minat untuk meningkatkan perilaku sehat,
h. keluarga masih membiarkan pasien berpikir keras atau mengalami stress, tidak adanya
sistem pendukung (support system
Pembahsanan no 11