Siti Setiati
KlTA &0**
PERGEMI
Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia
Indonesian tseriatrics Society
TUJUAN
KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA
Rawat Inap Akut Ruang Rawat Akut Ruang Rawat Akut Rawat inap
Psikogeriatri
Day Care Day Care Respite Care
Rawat Kronik Hospice
ayanan kesehatan bagi pra Lanjut Usia
45-59 tahun Pelayanan kesehatan bagi Lanjut Usia > 60 tahun
ngkatan kesehatan; a. pengkajian paripurna Lanjut Usia;
yuluhan kesehatan; b. pelayanan kesehatan bagi Lanjut Usia
ksi dini gangguan aktivitas sehari-hari/masalah sehat; dan
hatan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala; c. pelayanan kesehatan bagi Pasien Geriatri.
gobatan penyakit; dan dilakukan pada kondisi penyakit yang
masih dapat ditangani sesuai
ya pemulihan kesehatan. dengan kompetensi dokter di
Puskesmas.
Bila membutuhkan pelayanan lebih
lanjut, dokter harus melakukan
rujukan Pasien Geriatri ke fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat lanjutan.
Sistem Rujukan
Pasal 4 Pasal 20
Pelayanan kesehatan bagi tingkat lanjutan.
Pasien Geriatri.
Dilakukan pada kondisi penyakit yang
masih dapat ditangani sesuai
dengan kompetensi dokter di
Puskesmas.
Bila membutuhkan pelayanan
lebih lanjut, dokter harus
melakukan rujukan Pasien Geriatri
ke fasilitas pelayanan kesehatan
Pelayanan Geriatri
diberikan sesuai dengan
alur pelayanan Geriatri.
Dalam hal Pasien Geriatri
membutuhkan pelayanan Geriatri
di luar kemampuan tingkatan
pelayanannya, Tim Terpadu
Geriatri melakukan sistem rujukan.
Sistem rujukan tersebut terdiri atas:
a. rujukan internal adalah rujukan di
dalam Rumah
Sakit; atau
b. rujukan eksternal adalah rujukan
antar fasilitas
pelayanan kesehatan.
Alur Rujukan menurut Sistem JKN
Layanan Sekunder
RSUD
Upaya kuratif dan rehabilitatif
Terapi kasus kompleks
Layanan Tersier
RS Provinsi dan RS rujukan nasional
Upaya kuratif dan rehabilitatif
Terapi kasus geriatri dengan
komplikasi: frailty, geriatric
lnya berjenjang, namun sehingga mampu menentukan kondisi medis pasien
untuk layanan geriatri, geriatri dengan benar, menanganinya atau merujuk
• S perlu ada modifikasi ke PPK 2 atau bila berat dapat langsung ke PPK-3.
i kebijakan agar PPK-1
s dapat merujuk ke PPK-2
t atau juga dapat
e langsung merujuk ke
m PPK-3 bila memang
diperlukan.
r agar pasien dapat
u ditangani dengan tepat sedini
j mungkin.
u • Perlu penguatan
k pengetahuan dan
a ketrampilan layanan
n primer agar mereka
i mampu melakukan
d pengkajian paripurna
e pasien geriatri (sesuai
a Permenkes 67/2015)
Alur Rujukan Pasien Geriatri
Hospital-based
Community-based
Alur
Rujukan Layanan Primer Alur Rujukan Saat ini
Posyandu
Usulan Puskesmas, Dokter Keluarga Home care Upaya Preventif dan pro
Menekankan upaya preventif Long term care
dan promotif PUSAKA (Pusat Santunan
Terapi kasus sederhana/ tunggal Keluarga)
Panti wreda
Layanan Sekunder
RSUD
Upaya kuratif dan rehabilitatif
Seyogyanya PPK-1 mampu mengenali kondisi medis pasien geriatri yang berat dan diperbolehkan merujuk ke PPK
Terapi kasus kompleks
Tim geriatri terpadu di RS tersier akan mengkaji pasien tersebut secara menyeluruh dan menentukan apakah pas
Layanan Tersier
RS Provinsi dan RS rujukan nasional
Upaya kuratif dan rehabilitatif
Terapi kasus geriatri dengan
komplikasi: frailty, geriatric
giants
Pelayanan Kesehatan Geriatri di Komunitas
• Merupakan bagian dari continuum care setelah pasien
geriatri dirawat di rumah sakit
• Keterlibatan komunitas menjadi penting karena:
1. Kebutuhan perawatan jangka panjang (long-term care)
2. Mencegah kejadian akut atau re-hospitalisasi
3. Bagian dari upaya pencegahan, promosi dan rehabilitasi
4. Adanya kebutuhan khusus pasien dengan ketergantungan
(penurunan status fungsional)
Wolinsky FD, et al. J Gerontol A Biol Sci Med Sci. 2010 Apr;65(4):421-8.
Continuum of care
Home
Puskesmas Ruang Gawat
Posyandu lansia
Darurat Ruang Rawat
PUSAKA
Nursing home Inap Akut
dll. Klinik Rawat
Jalan
Discharge planning
Day care
Chronic geriatric
…….. Discharge
inpatient ward
Community-based Hospital-based
Elderly Health Elderly Health
Care
Steps to Achieve Healthy Aging