Kolik Abdomen 1 Definisi Asuhan keperawatan pada pasien dengan kolik abdomen
2 Asesmen 1. Riwayat alergi
Keperawatan 2. Aktivitas/istirahat : keletihan/kelelahan, insomnia, nyeri abdomen, tanda vital berubah. 3. Sirkulasi : riwayat obstipasi, riwayat polip, riwayat striktur, riwayat kolestitis, perubahan TD, tekanan nadi sempit, takikardi, pucat. 4. Integritas ego : ansietas, takut, stress berhubungan dengan penyakitnya, marah, mudah tersinggung. 5. Eliminasi : penurunan berkemih, konstipasi. 6. Makanan/cairan : kehilangan nafsu makan, mual/muntah, distensi abdomen (asites). 7. Neurosensori : kelemahan, pening, pingsan, perubahan perilaku, disorientasi. 8. Kenyamanan : nyeri abdomen, sakit pada otot, gelisah, perilaku melindungi diri. 9. Pernafasan : dipsneu saat aktivitas, tidur sambil duduk atau dengan beberapa bantal, takipnea, nafas dangkal, penggunan otot bantu pernafasan 10. Pengkajian bio, psiko, social, spiritual, budaya. 3 Diagnosis 1. Nyeri. Keperawatan 2. Nutrisi kurang dari kubutuhan tubuh 3. Gangguan eliminasi bowel :Konstipasi 4. Intoleransi aktifitas 5. Cemas 4. Kriteria Evaluasi/ 1. TTV dalam batas normal Nursing Outcome 2. Nyeri terkontrol 3. Pasien tampak tenang 4. BB normal (sesuai dengan IMT) 5. Pasien mampu Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan 6. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya 7. Mampu memenuhi kebutuhan sehari - hari 8. Tidak ada tanda – tanda infeksi 5. Intervensi Keperawatan 1. Manajemen nyeri : lakukan teknik relaksasi, distraksi, imanjinasi terbimbing. 2. Penurunan kecemasan a) Gunakan pendekatan yang menenangkan b) Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien c) Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur d) Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut e) Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis f) Dorong keluarga untuk menemani anak g) Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi h) Barikan obat untuk mengurangi kecemasan 3. Manajemen nyeri : lakukan teknik relaksasi, distraksi, imanjinasi terbimbing. 4. Kontrol infeksi a) Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain. b) Pertahankan teknik isolasi. c) Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung, meninggalkan pasien. d) Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan. e) Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan f) Sarung tangan sebagai alat pelindung. g) Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat. h) Tingkatkan intake nutrisi i) Berikan terapi antibiotik bila perlu Infection Protection (proteksi terhadap infeksi) a) Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal. b) Partahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko. c) Berikan perawatan kulit pada area epidema. d) Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase. e) Ispeksi kondisi luka / insisi bedah. f) Dorong masukkan nutrisi yang cukup. g) Dorong masukan cairan. h) Dorong istirahat. 5 Informasi dan 1. Pola asupan dan kandungan nutrisinya. Edukasi 2. Cara menajemen nyeri 3. Latihan mobilisasi bertahap 6. Evaluasi Mengevaluasi hasil subjektif dan objektif setelah dilakukan intervensi dan membandingkan dengan kriteria evaluasi. Serta menganalisis terhadap perkembangan diagnosis nyang telah ditetapkan. 7 Penelaah Kritis Sub komite mutu keperawatan 8 Kepustakaan Carpenito, (2000). Handbook Of Nursing Diagnosis. Ed 8. ECG Nanda Internasional. (2011). Buku Saku Diagnose Keperawatan Ed. 9. ECG. Nurarif, Dkk. (2015) . Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnose Medis Dan Nanda Nic – Noc. Ed revisi jilid 1. Mediaction Publishing. Smeltzer C. Suzanne, Bare F. Brenda. 2001. Buku Kedokteran Medikal Bedah. Jakarta: EGC