Anda di halaman 1dari 53

DR .

M ELY MUD JA HI DAH,


SPPD-KGER

P E L AYA N A N
G E R I AT R I
D I R U M A H
S A K I T
PENDAHULUAN

Jumlah penduduk usia lanjut semakin


meningkat --> Indonesia sudah
memasuki struktur penduduk tua
(ageing population) sejak 2021

Umur harapan hidup (UHH) meningkat


dari 69,81 menjadi 71,57 tahun di tahun
2021

Statistik Penduduk Lanjut Usia 2022. Badan Pusat Statistik


DAMPAK PENINGKATAN POPULASI GERIATRI
(Silver Tsunami)

penggunaan
sistem
gangguan pelayanan
fungsi kesehatan yang
belum siap
peningkatan
prevalensi
penyakit kronis
D A M PA K T R A N S I S I D E M O G R A F I
T E R H A D A P S TAT U S K E S E H ATA N L A N S I A

↓Kesejahteraan

↓Status
fungsional
Peningkatan
masalah
Pertambahan biopsikososial
jumlah penduduk dan spiritual
lansia
Kegagalan pecapaian tujuan
kesehatan lansia

4
M A S A L A H P E L AYA N A N K E S E H ATA N
LANSIA
Masalah pelayanan kesehatan lansia: akses terhadap pelayanan kesehatan,
keselamatan, kapasitas menghadapi bencana, kerentanan terhadap penyakit/pandemi,
dan mobilitas.

Dibutuhkan intervensi khusus untuk menghadapi masalah kesehatan pada lansia

Diperlukan kebijakan nasional dan Kerjasama lintas sektoral untuk menghadapi


masalah kesehatan lansia

5
D E F I N I S I PA S I E N G E R I AT R I
 SEMUA PASIEN GERIATRI ADALAH LANSIA

 TAPI TIDAK SEMUA PASIEN LANSIA ADALAH GERIATRI

 Pasien geriatri adalah pasien lanjut usia dengan multi penyakit/gangguan

akibat penurunan fungsi organ, psikologi, sosial, ekonomi dan


lingkungan yang membutuhkan pelayanan kesehatan secara tepadu
dengan pendekatan multi disiplin yang bekerja sama secara
interdisiplin.1,2
 Pasien >60 tahun + >1 penyakit
 Pasien >60 tahun + 1 penyakit + gangguan fungsional
 Pasien >70 tahun

1. Permenkes no 79 tahun 2014


2. Permenkes no. 67 tahun 2015
POPULASI KHUSUS GERIATRI
• Berusia 60 tahun ke atas
• Memiliki lebih dari satu penyakit pada saat
yang sama akibat gangguan fungsi jasmani,
rohani dan kondisi sosial yang bermasalah.

Pendekatan klinis multidimensional dan


interdisiplin diperlukan agar semua permasalahan
dapat difokuskan tidak saja secara medis tetapi
juga mempertimbangkan aspek kesejahteraan
pasien (well-being), serta kemampuan
SINDROMA fungsionalnya.
HEALTHY AGING
GERIATRI
K A R A K T E R I S T I K PA S I E N G E R I AT R I
• CIRI-CIRI PASIEN GERIATRI

– FRAIL ELDERLY (RENTA/RINGKIH/RAPUH)


– MULTI KOMORBIDITAS (>1 PENYAKIT)
– PENURUNAN STATUS FUNGSIONAL
• KOGNITIF

• MOBILISASI (MUSKULOSKELETAL, SYARAF)

• PENDENGARAN, PENGLIHATAN, PENCERNAAN, DLL.

– PENURUNAN CADANGAN FISIOLOGI


– POLIFARMASI
– GEJALA PENYAKIT ATIPIKAL/TIDAK KHAS
T U J U A N P E N G E L O L A A N PA S I E N
LANSIA
• Kualitas Hidup (QoL)

– Sehat
– Menunjang Kemandirian (Aktivitas Sehari-hari)
• Fasilitas Kota Ramah Lansia

– Pedestrian
– Ruang terbuka publik
– Transportasi ramah lansia

– Berdaya Guna (Produktif)


• Lansia bukan beban tapi berkontribusi untuk masyarakat
P E N ATA L A K S A N A A N
PA S I E N G E R I AT R I
• Terpadu

– Tim Multidisiplin bersifat Interdisiplin


• IPD

• IKFR

• FISIOTERAPI

• OKUPASI TERAPI

• NEUROLOGI

• PSIKIATRI

• GIZI

• GIGI MULUT

• PEKERJA SOSIAL

• APOTEKER/FARMASI
P E N ATA L A K S A N A A N
G E R I AT R I
• TUJUAN
– KUALITAS HIDUP BAIK (QoL) :5 DIMENSI KUALITAS HIDUP
• MOBILISASI/AMBULASI

• AKTIVITAS SEHARI-HARI

• PERAWATAN DIRI SENDIRI

• NYERI

• DEPRESI

• JENIS PELAYANAN
– RAWAT AKUT TERPADU
• MEDIKAL

• PSIKOGERIATRI

– RAWAT JALAN TERPADU


– RAWAT JANGKA PANJANG (KRONIS)
• HOME CARE

• PANTI WERDA/NURSING HOME

• RESPITE CARE

• HOSPICE CARE
P E L AYA N A N C O M P R E H E N S I V E G E R I A T R I C
ASSESMENT BERBASIS RUMAH SAKIT
Prinsip CGA berbasis Rumah sakit

Holistik Komprehensif Interdisiplin

Long term care

12
Seorang warga lanjut usia harus dipandang sebagai manusia seutuhnya, meliputi seluruh organ, sistem juga
lingkungan kejiwaan (psikologis) dan sosial ekonomi serta spiritual

Sifat holistik mengandung arti secara vertikal mau pun horizontal

Secara vertikal berarti pemberian pelayanan harus dimulai dari masyarakat sampai ke pelayanan rujukan
tertinggi (rumah sakit yang mempunyai pelayanan subspesialis geriatri)

Secara horisontal berarti pelayanan kesehatan harus merupakan bagian dari pelayanan kesejahteraan warga
lanjut usia secara menyeluruhperlu kerja sama lintas sektoral dengan dinas/lembaga terkait di bidang
kesejahteraan, misalnya agama, pendidikan dan kebudayaan serta dinas sosial

HOLISTIK 13
INTERDISIPLIN

Perencanaan, pengembangan
pengalaman dan penatalaksanaan Peran dan tugas serta tanggung jawab
pelayanan dikerjakan dengan penuh anggota tim tidak semata-mata Interdisiplin memerlukan multidisiplin
pemahaman bahwa terdapat tumpang berdasarkan bidang ilmu masing- perlu tim pelayanan komprehensif tim
tindih dalam hal kompetensi dan masing berdasarkan situasi dan terpadu pasien geriatri
pemahaman bahwa masalah pasien bisa masalah pasien
saling terkait satu sama lain

14
LONG TERM CARE
Pelayanan terhadap pasien
geriatri tidak hanya di rumah
Pelayanan komprehensif di
sakit, pelayanan mulai di tingkat
rumah sakit emergensi, rawat
masyarakat  community based
inap, poliklinik
geriatric service puskesmas
dan praktek dokter mandiri

Pelayanan dilakukan
Pelayanan di asuhan jangka
berkesinambungan melalui
panjang: home care, pelayanan
fasilitas asuhan jangka panjang
di panti lanjut usia
 perlu discharge planning

15
PRINSIP PENGKAJIAN
G E R I AT R I

Kognitif Medis Afektif

Dukungan
Lingkungan sosial
Status
fungsional

Ekonomi Spiritual
HASIL PENGKAJIAN CGA DI RUMAH
SAKIT

Diagnosis
Disfungsi Disabilitas
medis

Masalah
Handicap psikososial
dan spiritual
17
P E L AYA N A N B E R D A S A R K A N C G A DI
RUMAH SAKIT

Tata laksana medis,


Tatalaksana psikologis
cairan dan nutrisi

Tatalaksana spesialistik
Tatalaksna rehabilitasi
tambahan tambahan
medik
sesuai kondisi medik

18
TA N TA N G A N P E L A K S A N A A N C G A D A L A M PA N D U A N
P E L AYA N A N

Perbedaan
pemahaman Perbedaan setting
panduan oleh tim tempat
layanan

Perbedaan situasi
pelayananan

19
TA N TA N G A N P E L A K S A N A A N C G A D A L A M FA K T O R
P R O F E S S I O N A L D A N PA S I E N

Profesional Pasien dan caregiver

Gengsi dan
Kepedulian anggota tim Peran dan tanggung Pengetahuan prestise untuk
layanan jawab anggota tim rendah dianggap tua dan
tergantung

Kemampuan mengenali Keterlibatan dan


kebutuhan tergantung kepedulian
pasien dan situasi klinis garegiver

20
TA N TA N G A N P E L A K S A N A A N C G A D A L A M FA K TO R
INTERAKSI PROFESSIONAL DAN INSENTIF

Interaksi professional Insentif

Pengaturan waktu
Dibutuhkan biaya Pembiayaan pelatihan
Idealisme dan pelayanan dan untuk penghargaan dan pengembagan
arogansi profesi efektivitas profesionalisme SDM baru yg terlibat
pelayanan

21
TA N TA N G A N P E L A K S A N A A N C G A D A L A M FA K TO R
P E R U B A H A N K A PA S I TA S T I M D A N S O C I A L P O L I T I K
DAN HUKUM

Perubahan kapasitas tim Sosial politik dan hukum

Potensi perbedaan Perlu orientasi, Penerapan layanan


Kebijakan tergantung
ditentukan oleh faktor
layanan paska pelatihan dan arah politik dan
sosial,hukum dan
reorganisasi tim pengarahan ulang hukum
politik

22
TANTAN GAN PELA KSA NAAN CGA DALAM FAKTO R
PRODUKSI PENELITIAN, PRAKTISI DAN NARA
SUMBER SERTA PENGETAHUAN TEKN IK MOBILISASI
D A N I M P L E M E N TA S I K E L AYA K A N

Produksi penelitian, praktisi dan Mobilisasi pengetahuan dan


nara sumber implementasi kelayakan

Proaktivitas para peneliti dan Implementasi


praktisi serta narasumber Mobilisasi pengetahuan
Potensi penerapan hasil kelayakan ditinjau dari
dalam publikasi serta tak hanya di institusi
penelitian
transfer informasi hasil penyedia layanan dan
Pendidikan
penelitian penerima layanan

23
T R A N S I S I D A L A M L AYA N A N K E S E H ATA N B A G I PA S I E N
B E R U S I A L A N J U T

Transisi demografi usia lanjut penyakit degerasi bertambah, penyakit


infeksi belum tuntas double burden

CGA berperan penting dalam menghadapi transisi layanan kesehatan


pasien usia lanjut guna menurunkan angka kesakitan, ketergantungan dan
kematian akibat penyakit degeneratif

24
PERAN CGA DALAM MENGHADAPI TRANSISI
L AYA N A N K E S E H ATA N PA S I E N U S I A L A N J U T

CGA dapat menilai secara komprehensif status kesehatan lansia 


asset dan keterbatasan yang dimiliki lansia

Penilaian asset dan keterbatasan pada lansia digunakan sebagai input


dalam pengembangan perbaikan lansia secara individual

CGA dapat diterapkan pada berbagai tempat dan settingan situasi 


bisa dipakai sebagai data masukan untuk perbaikan program nasional

25
P E L AYA N A N K E S E H A T A N
G E R I AT R I D I I N D O N E S I A

Pelayanan Berbasis
Rumah Sakit

Sederhana: rawat jalan, Sempurna: rawat jalan, Paripurna: rawat jalan, klinik day
Lengkap: rawat jalan, rawat care, rawat inap akut, rawat inap
home care (kunjungan rawat inap akut, home care,
inap akut, home care kronik, rawat inap psikogeriatrik,
rumah) klinik day care respite care, home care, dan hospice
DEFINISI (1)
Pasien geriatri

• Pasien lanjut usia dengan multi penyakit dan/atau gangguan fungsi organ, psikologi, sosial, ekonomi, dan
lingkungan yang memerlukan pelayanan terpadu dengan pendekatan multidisiplin yang berkerja secara
interdisipin

Rumah Sakit

• Institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat

Hendaya (Handicap)

• Kondisi kemunduran seseorang akibat adanya ketunaan ataupun kelainan dan ataupun membatasi peran
sosialnya yang benar menurut umur, jenis kelamin, faktor sosial, ekonomi, dan budaya

Status fungsional

• Kemampuan untuk mempertahankan kemandirian dan untuk melakukan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari
DEFINISI (2)
Multidisiplin

• Berbagai disiplin atau bidang ilmu yang secara bersama-sama menangani penderita dengan interdisiplin

Interdisiplin

• Pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh berbagai disiplin/bidang ilmu yang saling terkait dan berkerjasama dalam
penanganan pasien yang berorientasi pada kepentingan pasien

Klinik Asuhan Siang

• Klinik rawat jalan yang memberikan pelayanan rehabilitasi, kuratif, dan asuhan psikososial

Hospice

• Pelayanan kepada pasien dengan penyakit terminal dalam bentuk meringankan penderitaan pasien terkait penyakit paliatif,
pendampingan psikis, dan spiritual sehingga pasien dapat meninggal dengan tenang dan terhormat

Tim terpadu geriatri

• Suatu tim multidisiplin yang berkerja secara interdisiplin untuk menangani masalah kesehatan lanjut usia dengan
prinsip tata kelola pelayanan terpadu dan paripurna dengan mendekati kepada pelayanan lanjut usia
P E R S YA R ATA N P E L AYA N A N
G E R I AT R I D I R S

01 02 03
Pelayanan Geriatri dilakukan Lokasi pelayanan Geriatri Bangunan pelayanan Geriatri
secara mandiri, terpisah dengan berdekatan dengan ruang juga harus memenuhi
pelayanan lainnya di Rumah perawatan dan ruang konstruksi bangunan yang
Sakit Rehabilitasi Medik serta sesuai dengan standar
berdekatan dengan akses masuk keamanan, keselamatan,dan
Rumah Sakit kesehatan Pasien Geriatri
P E R S YA R ATA N K E T E N A G A A N
P E L AYA N A N G E R I AT R I D I R S
Ketenagaan  Tim terpadu geriatri
– Tingkat Sederhana: Dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis lainnya sesuai dengan jenis penyakit pasien geriatri, dokter,
perawat yang telah mengikuti pelatihan keperawatan gerontic atau pelatihan keterampilan inteligensia, apoteker, tenaga gizi,
fisioterapis dan okupasi terapis

– Tingkat Lengkap: sama dengan tingkat sederhana ditambah dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, dokter spesialis
kedokteran jiwa/psikiater, psikolog, pekerja social

– Tingkat Sempurna dan Paripurna: sama dengan tingkat lengkap ditambah dengan terapis wicara, perekam medis
P E R S YA R ATA N B A N G U N A N
P E L AYA N A N G E R I AT R I D I R S

• Tingkat Sederhana: ruang pendaftaran, ruang tunggu, ruang periksa, dan ruang tim terpadu Geriatri

• Tingkat Lengkap: sama dengan tingkat sederhana ditambah dengan ruang bangsal Geritari akut
(rawat inap dan fisioterapi)

• Tingkat Sempurna dan Paripurna: sama dengan tingkat lengkap ditambah dengan ruang klnik
asuhan siang, ruang bangsal geriatri kronik, penitipan pasien geriatri, hospice care
P E R S YA R A T A N P E M B A N G U N A N
P E L AYA N A N G E R I A T R I D I R S ( 1 )

1.Jalan: Kuat, rata, tidak licin serta memberikan akses bagi pengguna kursi roda
2.Pintu: Lebar untuk memudahkan pasien/ pengunjung lewat dengan kursi roda atau tempat
tidur. Lebar pintu sebaiknya 120 cm terdiri dari pintu 90 cm dan pintu 30 cm
3.Listrik: Daya listrik harus cukup dengan cadangan daya bila suatu saat memerlukan
tambahan penerangan sehingga diperlukan stabilisator untuk menjamin stabilitas
tegangan
4.Penerangan: Penerangan lorong dan ruang harus terang namun tidak menyilaukan
P E R S YA R A T A N P E M B A N G U N A N
P E L AYA N A N G E R I A T R I D I R S ( 2 )

5.Lantai: Lantai harus rata, mudah dibersihkan tetapi tidak licin, bila ada undakan atau
tangga harus jelas terlihat dengan warna ubin yang berbeda untuk mencegah jatuh
6.Langit-langit: Langit-langit harus kuat dan mudah dibersihkan
7.Dinding: Dinding harus permanen dan kuat dan sebaiknya di cat berwarna terang
8.Ventilasi: Semua ruangan harus diberi cukup ventilasi
P E R S YA R A T A N P E M B A N G U N A N
P E L AYA N A N G E R I A T R I D I R S ( 3 )

9. Kamar mandi: Kamar mandi menggunakan kloset duduk dengan pegangan di sebelah kanan dan kirinya.
Shower dilengkapi dengan tempat duduk dan pegangan. Gagang shower harus diletakkan di tempat yang
mudah dijangkau oleh pasien dalam posisi duduk. Tersedia bel untuk meminta bantuan dan pintu
membuka keluar
10. Pada dinding-dinding tertentu harus diberi pengaman dan kayu atau alumunium (leuning) yang berfungsi
sebagai pegangan bagi pasien pada saat berjalan serta untuk melindungi dinding dari benturan kursi roda
P E N G E M B A N G A N L AYA N A N G E R I AT R I
DI RS
P E R S YA R AT A N P E R A L AT A N
P E M A N T A U A N D A N E VA L U A S I M U T U
• Tim Terpadu Geriatri wajib melakukan pemantauan dan evaluasi mutu pelayanan
Geriatri secara berkesinambungan untuk mewujudkan keberhasilan pelayanan Geriatri
bagi Pasien Geriatri.
• Pemantauan dan evaluasi mutu dilakukan dalam bentuk kegiatan pencatatan dan
pelaporan.
• Pencatatan  lama perawatan, status fungsional, kualitas hidup, rawat inap ulang
(rehospitalisasi), kepuasan pasien
P E L AYA N A N T E R PA D U G E R I AT R I
RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
ADMINISTRASI DAN PEMERIKSAAN
P E R A WAT
RUANG PEMERIKSAAN
( M U LT I D I S I P L I N )
RUANG PEMERIKSAAN DOKTER
R U A N G P E R A S AT / P E M E R I K S A A N S TAT U S
FUNGSIONAL
R U A N G “ G E R I AT R I C C L I N I C A L M E E T I N G ”
( P E N G K A J I A N PA R I P U R N A G E R I AT R I P 3 G )
LOKET KHUSUS LANSIA
( FA S T T R A C K )
FA R M A S I
E D U K A S I PA S I E N ( D I S P E N S I N G O B AT )
R AWAT I N A P A K U T
TOILET RAMAH LANSIA
KLINIK ASUHAN SIANG
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai