Anda di halaman 1dari 6

BAB III

TINJAUAN KASUS

SKENARIO 1

Bertambah nya UHH menjadi 72 tahun pada tahun 2014


makajumlahpenduduklansiaakanmeningkat. Lansiaakanmengalami proses menua,
halinimerupakanalamidengankonsekuensitimbulnyamasalahfisik danpsikososial. Agar
lansiabisamencapaikehidupansehat, mandiri, dan produktif di
usiasenjamakadibutukancabangilmuGerontologi, geriatrik, dan keperawatangerontik yang
bertujuanmeningkatkankemandirian Activity Daily Living (ADL) denganupayapromotif,
preventif, dan rehabilitatif.Perawatgerontikmemilikiperan dan fungsiyaitusebagai care provider,
advocat, educator, counselor, motivator, case mananger, consultant, researcher dan collaborator.

STEP 1
1. Ilmu gerontologi
2. UHH
3. Researcher
4. Case manager
5. ADL (

Jawab
1. Ilmu gerontologi ilmu yang memperlajari aspek penuaan, ilmu dan mental
Ilmu keperawatan yang berbentuk psikososial, spiritual & culutural
2. UHH umur harapan hidup
3. Orang yang melakukan penelitian/ peneliti
4. Case Manager adalah professional di rumah sakit yang melaksanakan manajemen
pelayanan pasien
5. ADL aktivitas pokok untuk perawatan diri, toilet, makan mandi dan berpindah tempat
ADL aktivitas kehidupan sehari yang dilkukan dalam kehidupannya
Aktivitas yang dilakukan sepanjang hari secara normal

STEP 2
1. Apa saja masalah pisik dan psikososial yang dialami oleh lansia?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi lansia dalam ADL?
3. Pendekatan apa yang bisa dilakukam perawat dalam merawat pasien lansia
4. Bentuk kegiatan promotif apa yabg bisa diberikan kpd lansia?
5. Sebutkan contoh kegiatan preventif dan rehabilitatif dalam ?
6. Bagimana contoh tindakan perawatan sebagai advovat klien?
7. Apa saja peran perawat untuk mengatasi masalah pisik dan psikososial lansia?
8. Apa fungsi perawat gerontik ?
9. Bagaimana peran perawat gerontik dalam care provider dan case manager?

STEP 3

1. Masalah fisik
Fisik yang mulai melemah,sering terjadi radang persendian,indra pendengaran mulai
berkurang,indra penglihatan yang mulai kabur,serta daya tahan tubuh yang menurun
sehingga mudah terserang penyakit.
Masalah Psikososial
Menurut Kusumiati (2012), masalah- masalah yang dapat timbul ketika lansia tinggal
sendiri di rumah adalah kurang dukungan keluarga, kesepian, perubahan perasaan,
perubahan perilaku, masalah kesehatan, ketakutan menjadi korban kejahatan, masalah
penghasilan, dan masalah seksual.

Masalah psikososial adalah hal-hal yang dapat menimbulkan gangguan keseimbangan


sehingga membawa lansia kearah kerusakan atau kemrosotan yang progresif terutama
aspek psikologis yang mendadak, misalnya, bingung, panik, depresif, dan apatis.
Hal itu biasanya bersumber dari munculnya stressor psikososial yang paling berat
seperti, kematian pasangan hidup, kematian sanak saudara dekat, atau trauma psikis

2. Umur dan Imobilisasi

3. Pendekatan Fisik
Perawatan yang memperhatikan kesehatan obyektif, kebutuhan, kejadian-kejadian yang
dialami pasien lanjut usia semasa hidupnya, perubahan fisik pada organ tubuh, tingkat
kesehatan yang masih bisa dicapai dan dikembangkan, dan penyakit yang dapat dicegah
atau ditekan progresivitasnya.
a. Pendekatan Psikis
Perawat harus mempunyai peranan penting untuk mengadakan pendekatan edukatif
pada pasien lanjut usia, perawat dapat berperan sebagai supporter, interpreter
terhadap segala sesuatu yang asing dan sebagai sahabat yang akrab.
b. Pendekatan Sosial
Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan salah satu upaya perawat
dalam pendekatan sosial. Memberi kesempatan untuk berkumpul bersama dengan
sesama klien lanjut usia berarti menciptakan sosialisasi mereka.
c. Pendekatan Spiritual
Perawat harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam hubungannya
dengan Tuhan atau agama yang di anutnya

4. Upaya promotif untuk menggairahkan semangat hidup dan meningkatkan derajat


kesehatan usia lanjut agar tetap berguna bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
Bentuk kegiatan :
a. Bimbingan rohami
b. Olahraga
c. Teknik berkomunikasi
d. Penyuluhan atau demontrasi mengenai kesehatan
e. Ceramah keagamaan
f. Rekreasi
g. Penyebarluasan informasi tentang kesehatan lanjut usia

5. Beberapa tindakan yang dapat digunakan untuk mengatasi hal tersebut antara lain dengan
senam lansia, karena manfaat senam lansia bagi kesehatan adalah sebagai upaya
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Manfaat tersebut ditinjau dari fisik, psikis
dan sosial. Manfaat fisik dari senam lansia adalah menjaga tekanan darah tetap stabil,
melenturkan otot-otot tubuh, menguatkan tulang, menjaga berat badan ideal, dan
meningkatkan kebugaran. Senam lansia adalah suatu usaha alternative alami yang sehat
untuk menghadapi ketegangan dan menghadirkan relaksasi dalam kehidupan sehari-hari.
Senam lansia bertujuan meningkatkan rasa percaya diri, menguatkan motivasi belajar,
merangsang otak kiri dan kanan, merelaksasi otak dan dapat menguatkan tulang dan otot
sehingga lansia dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik

6. Perannya sebagai advokat yaitu dengan memberikan informasi sebanyak- banyaknya


tentang kondisi pasien dan proses kesembuhannya, menjadi penghubung antara pasien
dan tim kesehatan lain, membela hak-hak pasien dan melindungi pasien dari tindakan
yang merugikannya. Contohnya : Memberikan informasi tentang hak pasien, penyakit
dan terapinya, dan tenaga kesehatan yang akan merawatnya,Memberikan kebebasan
memilih tenaga kesehatan yang akan merawatnya

Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarganya dalam
memahami dan mengerti berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain
khususnya dalam pengambilan keputusan serta persetujuan atas tindakan keperawatan
yang diberikan kepada klien. Selain itu juga dapat berperan dalam mempertahankan
serta membantu melindungi hak-hak klien, yang meliputi hak atas pelayanan yang
sebaik-baiknya, hak atas informasi mengenai penyakitnya, hak atas privasi klien, hak
untuk menentukan nasibnya sendiri, dan hak untuk menerima ganti rugi akibat
kelalaian tindakan dari tenaga medis maupun institusi rumah sakit.
7. Peran perawat dalam lingkungan fisik: Menyediakan fasilitas lingkungan fisik yang
hangat, terang, dapat menstimulasi sensori pada perawatan jangka panjang
Kemudahan mengakses, kelengkapan fasilitas, kemanan fasilitas, pembagian kamar .
peran perawat dalam lingkungan psikososial: Aspek sosial dari kehidupan, kesehatan dan
keejahteraan saling berhubungan secara kompleks
Kontak interpersonal yang penuh arti, hubungan, harga diri, otonomi, menentukan nasib
sendiri, jarak pribadi dan privasi juga diperlukan untuk memberikan dukungan
pertumbuhan dan kemandirian fungsional.

8. • Sebagai care giver atau pemberi asuhan keperawatan secara langsung


• Sebagai pendidik klien lansia
• Sebagai motivator klien lansia
• Sebagai advokasi klien lansia
• Sebagai konselor atau memberi konseling pada klien lansia

9. Peran perawat sebagai care provider (pemberi asuhan keperawatan)


Peran ini dilakukan perawat dalam memperhatikan kebutuhan dasar manusia yang
dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses
keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosa keperawatan agar bisa direncanakan dan
dilksanakan tindaka yang tepat sesuai dengan tingjat kebutuhan dasar manusia,
kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangnnya.
Peran perawat sebagai case manager
Seorang case manager bertanggung jawab atas pelaksanaan progran pemeriksaan
penunjang dan pelaksanaan terapi yg telah ditentukan agar pelayanan kepada pasien
diberikan dengan baik sesuai standar sehingga kepuasaan pasien meningkat.

Ini adalah peran perawat yang utama, yakni memberi pelayanan perawatan pada pasien
yang membutuhkan sesuai dengan prinsip dan etika perawat. Sebagai care provider,
perawat dapat memberi bantuan fisik maupun psikologis bagi pasien, agar kondisi
kesehatannya membaik
Peran perawat sebagai case mananger
Perawat di tuntut untuk merencanakan, mengorganisasi, memimpin dan mengevaluasi
sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang
seefektif mungkin bagi individu, keluarga, dan masyarakat.

STEP 4

Umur Harapan Hidup (UHH)72


tahun pada tahun 2014
Penduduk Lansia

Xmasalah fisik dan psikososial.

kehidupan sehat, mandiri, dan produktif

ilmu Gerontologi, geriatrik, dan


keperawatan gerontik

Perawat gerontik memiliki peran dan fungsi


yaitu sebagai care provider, advocat, educator,
counselor, motivator, case mananger,
consultant, researcher dan collaborator.

upaya promotif, preventif, dan rehabilitatif.

Peningkatkan ADL

KONSEP DASAR KEPERAWATAN


GERONTIK

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Keperawatan gerontik adalah ilmu yang mempelajari tentang perawatan pada lansia
yang berfokus pada pengkajian kesehatan dan status fungsional, perencanaan, implementasi
serta evaluasi.
Keperawatan gerontik bertujuan memberikan asuhan keperawatan yang efektif
terhadap klien yaitu lanjut usia. Asuhan diberikan agar klien mendapatkan kenyamanan
dalam hidup.
Peran perawat dalam gerontik adalah memberikan asuhan keperawatan dan membantu
klien dalam mengahadapi masalahnya dan membantu memenuhi kebutuhan yang tidak bias
dipenuhi sendiri oleh klien.

B. SARAN
Dalam keperawatan gerontik, seorang perawat hendaklah mengetahui asuhan
keperawatan yang akan diberikan terhadap klien yaitu para lansia sehingga lansia merasa
tercukupi kebutuhannya secara lebih efektif.
Bagi keluarga klien juga hendaklah mengetahui tentang cara-cara asuhan pada lansia
sehingga lansia dapat menjalani masa tuanya dengan lebih baik dan nyaman.

Anda mungkin juga menyukai