KASUS 1
KEPERAWATAN GERONTIK
DOSEN PENGAMPU:
Ns. Kamariyah, S.kep, M.Kep.
DISUSUN OLEH:
Jelisa Laxmi Lovy
G1B118029
STEP 1
1. Ilmu gerontologi
2. UHH
3. Researcher
4. Case manager
5. ADL
Jawab
1. Ilmu gerontologi ilmu yang memperlajari aspek penuaan, ilmu dan mental
Ilmu keperawatan yang berbentuk psikososial, spiritual & culutural
2. UHH umur harapan hidup
3. Orang yang melakukan penelitian/ peneliti
4. Case Manager adalah professional di rumah sakit yang melaksanakan
manajemen pelayanan pasien
5. ADL aktivitas pokok untuk perawatan diri, toilet, makan mandi dan
berpindah tempat
ADL aktivitas kehidupan sehari yang dilkukan dalam kehidupannya
Aktivitas yang dilakukan sepanjang hari secara normal
STEP 2
1. Apa saja masalah pisik dan psikososial yang dialami oleh lansia?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi lansia dalam ADL?
3. Pendekatan apa yang bisa dilakukam perawat dalam merawat pasien lansia
4. Bentuk kegiatan promotif apa yabg bisa diberikan kpd lansia?
5. Sebutkan contoh kegiatan preventif dan rehabilitatif dalam ?
6. Bagimana contoh tindakan perawatan sebagai advovat klien?
7. Apa saja peran perawat untuk mengatasi masalah pisik dan psikososial
lansia?
8. Apa fungsi perawat gerontik ?
9. Bagaimana peran perawat gerontik dalam care provider dan case
manager?
STEP 3
1. Masalah fisik
Fisik yang mulai melemah,sering terjadi radang persendian,indra
pendengaran mulai berkurang,indra penglihatan yang mulai kabur,serta daya
tahan tubuh yang menurun sehingga mudah terserang penyakit.
2. Masalah Psikososial
Menurut Kusumiati (2012), masalah- masalah yang dapat timbul ketika
lansia tinggal sendiri di rumah adalah kurang dukungan keluarga, kesepian,
perubahan perasaan, perubahan perilaku, masalah kesehatan, ketakutan menjadi
korban kejahatan, masalah penghasilan, dan masalah seksual.
Masalah psikososial adalah hal-hal yang dapat menimbulkan gangguan
keseimbangan sehingga membawa lansia kearah kerusakan atau kemrosotan yang
progresif terutama aspek psikologis yang mendadak, misalnya, bingung,
panik, depresif, dan apatis. Hal itu biasanya bersumber dari munculnya
stressor psikososial yang paling berat seperti, kematian pasangan hidup,
kematian sanak saudara dekat, atau trauma psikis
1. Pendekatan Fisik
Perawatan yang memperhatikan kesehatan obyektif, kebutuhan, kejadian-
kejadian yang dialami pasien lanjut usia semasa hidupnya, perubahan fisik
pada organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih bisa dicapai dan
dikembangkan, dan penyakit yang dapat dicegah atau ditekan
progresivitasnya.
a. Pendekatan Psikis
Perawat harus mempunyai peranan penting untuk mengadakan
pendekatan edukatif pada pasien lanjut usia, perawat dapat berperan
sebagai supporter, interpreter terhadap segala sesuatu yang asing dan
sebagai sahabat yang akrab.
b. Pendekatan Sosial
Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan salah satu
upaya perawat dalam pendekatan sosial. Memberi kesempatan untuk
berkumpul bersama dengan sesama klien lanjut usia berarti
menciptakan sosialisasi mereka.
c. Pendekatan Spiritual
Perawat harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam
hubungannya dengan Tuhan atau agama yang di anutnya
Ini adalah peran perawat yang utama, yakni memberi pelayanan perawatan
pada pasien yang membutuhkan sesuai dengan prinsip dan etika perawat.
Sebagai care provider, perawat dapat memberi bantuan fisik maupun
psikologis bagi pasien, agar kondisi kesehatannya membaik
Peran perawat sebagai case mananger
Perawat di tuntut untuk merencanakan, mengorganisasi, memimpin dan
mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan
asuhan keperawatan yang seefektif mungkin bagi individu, keluarga, dan
masyarakat.
STEP 4
Penduduk Lansia
Peningkatkan ADL
Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menua
bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur
mengakibat kan perubahan kumulatif, merupakan proses menurunnya daya
tahantubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh, seperti
didalam Undang-Undang No 13 tahun 1998 yang isinya menyatakan bahwa
pelaksanaan pembangunan nasional yang bertujuan mewujudkan masyarakat adil
dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945, telah
menghasilkan kondisi sosial masyarakat yang makin membaik dan usia harapan
hidup makin meningkat, sehingga jumlah lanjut usia makin bertambah. Banyak
diantara lanjut usia yang masih produktif dan mampu berperan aktif dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Upaya peningkatan
kesejahteraan sosial lanjut usia pada hakikatnya merupakan pelestarian nilai-nilai
keagamaan dan budaya bangsa. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaaan
yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses
sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai
sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti
seseorang telah melalui tiga tahap kehidupan, yaitu anak, dewasa dan tua
(Nugroho, 2006).
Akibat dari perlakuan yang buruk itu membuat penyesuaian diri lansia
menjadi burukpula. Contoh : lansia yang tinggal bersama keluarga sering
tidak dilibatkan untukpengambilan keputusan karena dianggap pola
pikirnya kuno, kondisi inilah yangmenyebabkan lansia menarik diri dari
lingkungan, cepat tersinggung dan bahkanmemiliki harga diri yang rendah
a. Pendekatan Fisik
Perawatan pada lansia juga dapat dilakukan dengan pendekatan
fisik melalui perhatian terhadap kesehatan, kebutuhan, kejadian yang
dialami klien lansia semasa hidupnya, perubahan fisik pada organ tubuh,
tingkat kesehatan yang masih dapat dicapai dan dikembangkan, dan
penyakit yang dapat dicegah atau progresifitas penyakitnya. Pendekatan
fisik secara umum bagi klien lanjut usia dapat dibagi 2 bagian:
Klien lansia yang masih aktif dan memiliki keadaanfisik yang masih
mampu bergerak tanpa bantuan orang lain sehingga dalam kebutuhan nya
sehari-hari masih mampu melakukannya sendiri.
Klien lansia yang pasif, keadaan fisik nya mengalami kelumpuhan atau
sakit. Perawat harus mengetahui dasar perawatan klien lansia ini, terutama
yang berkaitan dengan kebersihan perseorangan untuk mempertahankan
kesehatan.
b. Pendekatan Psikologis
Perawat mempunyai peranan penting untuk mengadakan
pendekatan edukatif pada klien lansia. Perawatdapat berperan sebagai
pendukung terhadap segala sesuatu yang asing, penampung rahasia pribadi
dan sahabat yang akrab. Perawat hendaknya memiliki kesabaran dan
ketelitian dalam member kesempatan dan waktu yang cukup banyakuntuk
menerima berbagai bentuk keluhan agar lansia merasa puas. Perawat harus
selalu memegang prinsip triple S yaitu sabar, simpatik dan service.
Bilaingin mengubah tingkah laku dan pandangan mereka terhadap
kesehatan, perawat bisa melakukannya secara perlahan dan bertahap.
c. Pendekatan Sosial
Berdiskusi serta bertukar pikiran dan cerita merupakan salah satu
upaya perawatdalam melakukan pendekatansosial. Memberi kesempatan
untuk berkumpul bersama dengan sesama klien lansia berarti menciptakan
sosialisasi. Pendekatan social ini merupakan pegangan bagi perawat bahwa
lansia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Dalam
pelaksanaannya, perawat dapat menciptakan hubungan sosial, baik antar
lansia maupun lansia dengan perawat. Perawat memberi kesempatan
seluas-luasnya kepada lansia untuk mengadakan komunikasi dan
melakukan rekreasi. Lansia perlu dimotivasi untuk membaca surat kabar
dan majalah. (Siti Nur Kholifah 2016)
Gerontologi berasal sari bahasa latin yaitu geros berarti lanjut usia dan
logos berarti ilmu. Gerontologi merupakan cabang ilmu yang
mempelajari proses menua dan masalah yang terjadi pada lanjut usia
(Artinawati, 2014).
2. Perubahan demografi
3. Respect the tight of older adults and ensure other do the same
(menghormati hak orang yang lebih tua dan memastikan yang lain
melakukan hal yang sama).
4. Overse and promote the quality of service delivery (mengawasi dan
mendorong kualitas pelayanan).
5. Notice and reduce risks to health and well being (memperhatikan dan
mengurangi resiko terhadap kesehatan dan kesejahteraan).
14. Link services with needs (memberikan pelayanan yang sesuai dengan
kebutuhan).
15. Nurture future gerontological nurses for advancement of the speciality
(membangun masa depan perawat gerontik supaya menjadi spesialis
dibidangnya).
18. Support and comfort through the dying process (memberikan dukungan
dan kenyamanan pada saat menghadapi proses kematian.
b. Edukator
Perawat berperan memberikan informasi dan pengetahuan kepada klien
lansia tentang penyakit atau masalah yang dihadapinya seperti
menjelaskan faktor-faktor resiko penyakit yang dialami klien lansia
sehingga pola hidup lansia tersebut dapat berubah dan status kesehatannya
dapat bertambah. Mengajarkan dan membimbing klien lansia juga dapat
membuat mereka mandiri dan merasa mempunyai andil dalam kesehatan
tubuhnya (Miller, 2012).
c. Manajer
d. Advokat
e. Peneliti
f. Komunikator
Komunikasi bersifat esensial bagi seluruh peran keperawatan dan
aktivitasnya. Perawat secara rutin berkomunikasi dengan lansia dan
keluarganya serta dengan tenaga kesehatan lainnya. Tanpa komunikasi
yang jelas, sangat sulit untuk memberikan kenyamanan dan dukungan
emosional kepada lansia.
g. Konsultan
h. Kolaborator
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang
terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain. Perawat berupaya
mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi
atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
i. Motivator
j. Pengamat kesehatan
1. Promosi(Promotif)
3. Rehabilitasi (Rehabilitatif)
Darmojo, B, Hadi, M. (2009). Buku ajar geriatric, ilmu kesehatan usia lanjut . Jakarta : Fakultas
Kedokteran Indonesia.
Nugroho, W. 2010. Keperawatan gerontik dan geriatric. Edisi ketiga. Jakarta : EGC.
Darmojo, B, Hadi, M. (2009). Buku ajar geriatric, ilmu kesehatan usia lanjut . Jakarta : Fakultas
Kedokteran Indonesia.
Nugroho, W. 2010. Keperawatan gerontik dan geriatric. Edisi ketiga. Jakarta : EGC.
Sumber :Kholifah,Siti Nur. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak KeperawatanGerontik. Jakarta:
KEMENKES RI
Aspiani, R.Y. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta: Trans Info Media.
Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness in older adults. 6th Edition. Philadelphia: Wolters
Potter, P.A., dan Perry A.G. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses, dan