Dosen Pengajar :
Di Susun Oleh :
Taupik Rohman
Kelas : 2B Keperawatan
Kesehatan lansia meliputi kesehatan badan, rohani, dan sosial lansia dan
bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Untuk itu di
perlukan adanya suatu proses keperawatan, yang meruppakan penerapan metode
pemecahan masalah ilmiah kepada masalah-masalah kesehatan/keperawatan pasien,
merencanakan dan melaksanakan asuhan keperawatan secara sistematis serta menilai
hasilnya (Depkes RI, 1994.
B. DEFINISI
1. Pendekatan Fisik
Perawat yang memerhatikan kesehatan objektif, kebutuhan, kejadian-kejadian
yang di alami klien lanjut usia semasa hidupnya, perubahan fisik pada organ
tubuh, tingkat kesehatan yang masih bisa di capai dan di kembangkan, dan
penyakit yang dapat di cegah atau di tekan progresivitasnya. Perawatan fisik
secara umum bagi klien lanjut usia dapat di bagi atas dua bagian yaitu :
a. Klien lanjut usia yang masih aktif.
b. Klien lanjut usia yang pasif atau yang tidak dapat bangun, yang keadaan
fisiknya mengalami kelumpuhan atau sakit.
2. Pendekatan Psikis
Pada pendekatan psikis perawat mempunyai peranan penting untuk
mengadakan pendekatan edukatif pada klien lanjut usia. Perawat dapat berperan
sebagai supporter, interpreter terhadap segala sesuatu yang asing, penampunga
rahasia yang pribadi, dan sebagai sahabat yang akrab. Perawat hendaknya
memiliki kesabaran dan ketelitian dalam memberikan kesempatan dan waktu
yang cukup banyak untuk menerima berbagai bentuk keluhan agar para lanjut
usia merasa puas. Perawat harus selalu memegang prinsip Tripple S yaitu
sabar, simpatik, dan service. Pada dasarnya, Klien lanjut usia membutuhkan
rasa aman dan cinta kasih saying dari lingkungan, termasuk perawat yang
memberikan perawatan. Untuk itu perawat harus selalu menciptakan suasana
yang aman tidak gaduh dan membiarkan mereka dari lingkungan, termasuk
perawat yang memberikan perawatan. Untuk itu perawat harus selalu
menciptakan suasana yang aman, tidak gaduh, dan membiarkan mereka
melakukan kegiatan dalam batas kemampuan dan hobi di milikinya
Perawat harus membangkitkan semangat dan kreasi klien lanjut usia dalam
memecahkan dan mengurangi rasa putus asa, rendah diri, rasa keterbatasan
sebagai akibat dari ketidakmampuan fisik, dan kelainan yang di deritanya. Hal
itu perlu di lakukan karena perubahan psikologi terjadi dengan semakin
lanjutnya usia. Perubahan-perubahan ini meliputi gejala-gejala, seperti
menurunnya daya ingat untuk peristiwa yang baru terjadi. Berkurangnya
kegairahan atau keinginan, peningkatan kewaspadaan, perubahan pola tidur
dengan suatu kecendrungan untuk tidur di waktu siang dan pergeseran libido.
3. Pendekatan Sosial
4. Pendekatan Spiritual
E. PENGKAJIAN
F. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Perawat menggunakan hasil pengkajian untuk menentukan diagnosis
keperawatan. Diagnosis keperawatan dapat berupa diagnosis keperawatan
individu, diagnosis, keperawatan keluarga dengan lansia, ataupun diagnosis
keperawatan pada kelompok lansia.
Masalah keperawatan yang di jumpai antara lain ketidakseimbangan
nutrisi: kurang/lebihdari kebutuhan tubuh; kerusakan sensori persepsi:
penglihatan, pendengaran; intoleransi aktivitas; risiko cedera; kerusakan
mobilitas fisik; deficit perawatan diri; Inkontinensia urin; gangguan pola tidur;
isolasi sosial; perasaan berduka; harga diri rendah; penguasaan individu tidak
efektif.
G. RENCANA KEPERAWATAN
Perawat mengembangkan rencana keperawatan pada lansia yang
berhubungan dengan masalah kesehatan lansia dan hal-hal lain yang berkaitan.
Dalam membuat rencana keperawatan perlu dirumuskan pula tujuan, prioritas,
serta pendekatan keperawatan yang di gunakan dalam rencana perawatan.
Rencana keperawatan dapat berupa upaya promotif, preventif, dan
rehabilitative dalam meningkatkan derajat kesehatan lansia. Rencana
keperawatan di tentukan dalam upaya membantu klien memperoleh dan
mempertahankan kesehatan pada tingkat yang paling tinggi, kesejahteraan dan
kualitas hidup, serta untuk mempersiapkan diri dalam menjelang kematian
secara damai.
Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam membuat rencana keperawatan
adalah :
1. Sesuaikan dengan tuuan yang spesifik
2. Libatkan klien dan keluarga dalam perencanaan
3. Kolaborasi dengan profesi kesehatan yang terkait
4. Dokumentasikan rencana asuhan keperawatan yang telah di buat
H. TINDAKAN KEPERAWATAN
I. Evaluasi Keperawatan