Anda di halaman 1dari 14

KEGAWAT DARURATAN

Kelompok 6 :
Ayu Elsha
Firda Nur Isnaeni
Ketut Windayani
Rizki Sawitri
Taupik Rohman
Kegawatdaruratan
■ Kegawatdaruratan adalah kejadian yang tidak diduga atau terjadi secara tiba-tiba,
seringkali merupakan kejadian yang berrbahaya (Dorlan, 2011).
■ Kegawatdaruratan dapat didefinisikan sebagai situasi serius dan kadang kala
berbahaya yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga dan membutuhkan
tindakan segera guna menyelamatkan jiwa/ nyawa (Campbell S, Lee C, 2000).
Filosofi Kegawatan Atau Kekritisan
■ Definisi Keperawatan Dawat Darurat:
Pelayanan profesional yg didasarkan pada ilmu keperawatan gawat darurat &
tehnik keperawatan gawat darurat berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio- spiritual
yang komprehensif ditujukan pada semua kelompok usia yang sedang mengalami
masalah kesehatan yang bersifat urgen, akut dan kritis akibat trauma, proses
kehidupan ataupun bencana.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan pelayanan keperawatan gawat darurat terdiri dari
dua area besar yaitu keperawatan emergensi dan keperawatan kiritis :
1. Emergency Nursing (Keperawatan Krisis)
Adalah seorang perawat professional terregistrasi / RN profesional yang memiliki
komitmen untuk menyelamatkan dan melaksanakan praktek keperawatan secara
efektif. Di bagi menjadi beberapa bagian :
■ Perawatan Emergensi
■ Lingkungan emergensi
■ Pasien emergensi
■ Dimensi
2. Critical Care Nursing ( Keperawatan Kritis)
Adalah Kegiatan yang tidak hanya menangani keperawatan pada lingkungan yang khusus atau
peralatan khusus namun lebih pada proses pengambilan keputusan dan kemauan untuk
mengambil keputusan oleh perawat ( Webser 1990)
■ Kemampuan Perawat kritis
Oleh karena pasien yang dirawat pada area keperawatan kritis umumnya memiliki masalah lebih
dan satu system tubuh bahkan sistemik maka perawat dituntut untuk dapat memiliki:
1. Pengetahuan tentang Fisiologi & patofisiologi tubuh manusia
2. Proses keperawatan
3. Dasar pengetahuan untuk dapat menginterpretasikan & berespon terhadap masalah
4. masalah klinis dng ketrampilan tinggi Sedangkan Perhatian Seorang Perawat kritis meliputi
antara lain : (T.E. Oh, 1997)
5. Support hidup
6. Monitoring pasien kritis serta respon pasien terhadap tindakan yg diberikan
7. Mencegah komplikasi
8. Penatalaksanaan inos
9. Perhatian pada kenyamanan pasien
10. Dapat mengerti, beker:jasama dan memberi informasi & penyuluhan pada keluarga
PPGD (Penanggulangan Penderita Gawat Darurat)
Suatu pertolongan yang cepat dan tepat untuk mencegah kematian maupun kecatatan.
Berasal dari istilah critical ill patient (pasien kritis/gawat) dan emergency patient
(pasien darurat).
■ Tujuan PPGD
1. Mencegah kematian dan kecacatan (to save life and limb) pada penderita gawat
darurat, hingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam masyarakat
sebagaimana mestinya.
2. Merujuk penderita . gawat darurat melalui sistem rujukan untuk memperoleh
penanganan yang Iebih memadai.
3. Menanggulangi korban bencana.
KONSEP HOLISTIK : PENGALAMAN PASIEN KRITIS
■ Kata “holistic” berasal dari bahasa Yunani “holos (whole, wholism)” yang berarti
satu kesatuan yang utuh (Dossey, Keegan, & Guzzetta, 2000).
■ Asosiasi Perawat Holistik Amerika (2007) mendefinisikan “keperawatan holistik”
sebagai praktik keperawatan yang menekankan pada penyembuhan (healing) dari
manusia secara utuh yang meliputi aspek badan (body), jiwa (spirit), dan pikiran
(mind).
■ Keperawatan holistik merupakan suatu pendekatan yang berpusat pada orang
dengan menyertakan konsep-konsep holism, healing, dan transpersonal caring
sebagai konsep inti. Praktik keperawatan holistik lebih menekankan pada
perawatan mandiri (self-care), itikad kuat (intentionality), keberadaan atau
menghadirkan diri secara utuh (presence), kesadaran penuh (mindfulness), dan
menggunakan diri sebagai agen terapi, sebagai landasan bagi praktik keperawatan
professional (Hess, Bark, & Southhard, 2010).
Pengalaman pasien bervariasi dari individu ke individu, pasien dengan penyakit kritis minimal harus
berhadapan dengan salah satu situasi sebagai berikut (Urden, Stacy, & Lough, 2006):
■ Ancaman kematian
■ Ancaman bisa bertahan hidup namun dengan masalah sisa atau keterbatasan akibat penyakit -
Nyeri atau ketidaknyamanan
■ Kurang tidur
■ Kehilangan kemampuan untuk mengekpresikan diri secara verbal karena terintubasi -
Keterpisahan dengan keluarga/orang yang dicintai
■ Kehilangan autonomy/kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari
■ Kehilangan control terhadap lingkungan
■ Kehilangan peran yang biasa dijalankan
■ Kehilangan harga diri
■ Kecemasan
■ Bosan, frustasi, dan pikiran-pikiran yang negative
■ Distress spiritual
ASPEK - ASPEK LEGAL DALAM KEPERAWATAN KRITIS
Adapun beberapa aspek legal dalam keperawatan kritis :
1. AREA HUKUM
Menurut Morton & Fontaine (2009) terdapat tiga area hukum yang mempengaruhi
praktik perawat perawatan kritis, yaitu
■ hukum adminstrasi
■ hukum sipil
■ hukum pidana.
PRINSIP PENGELOLAAN KEGAWATAN DARURAT
DAN KEKRITIS
1. Fase Pra Rumah Sakit
Komunikasi
a. Dalam komunikasi hubungan yang sangat diperlukan adalah :
■ Pusat komunikasi ambulans gawat darurat 119
■ Pusat komunikasi ke RS
■ Pusat komunikasi polisi 110
■ Pusat komunikasi Pemadam kebakaran 113
b. Untuk komunikasi fasilitas pager, radio, telpon, hp
c. Tugas pusat komunikasi adalah:
■ Menerima permintaan tolong
■ Mengirim ambulans terdekat
■ Mengantar dan memonitor rujukan penderita gawatb darurat
■ Memonitor kesiapan rumah sakit terutama unit gawat darurat dan ICU
Pendidikan
a. Pada orang awan
Mereka adalah anggota pramuka, PMR, guru, IRS, Pengemudi, hansip, petugas hotel dan restaurant.
Kemampuan yang harus dimiliki orang awam adalah :
■ Mengetahui cara minta tolong misalnya menghubungi EMS (119)
■ Mengetahui cara RJP (Resusitasi Jantung Paru)
■ Mengetahui cara menghentikan pendarahan
■ Mengetahui cara memasang balut atau bidai
■ Mengetahui cara transpotasi yang baik
b. Pada orang awam khusu
Kemampuan yang harus dimiliki orang awam khususnya adalah paling sedikit seperti kemampuan
orang awam dan ditambah dengan:
■ Mengetahui tanda- tanda persalinan
■ Mengetahui penyakit pernafasaan
■ Mengetahui penyakit jantung
■ Mengetahui penyakit persarafaan
■ Mengetahui penyakit anak
c. Pada perawat
Harus mampu menanggulangi penderita gawat darurat dengan gangguan:
■ Sistem pernafasan
■ Sistem sirkulasi
■ Sistem vaskuler
■ Sistem saraf
■ Sistem pencernaan
■ Sistem perkemihan
■ Sitem integumen
■ Sistem endokrin
■ Sistem muskculokeletal
■ Sistem pengindraan
Prinsip Evakuasi
Korban diangkat oleh 3 orang, hal ini hanya boleh dilakukan oleh orang yang terlatih.
Artinya jika memungkinkan, lakukan pengangkatan korban dengan tiga orang yang
terlatih untuk melakukan pengangkatan pada bagian :
■ Kepala dan bahu
■ Pinggang
■ Ekstemitas bawah
Transpotasi
Pumumnya dalam evaluasi korban gawat darurat transpotasi dapat dilaksanakan
melalui:
■ Darat dengan ambulan
■ Udara dengan helicopter atau pesawat terbang
■ Laut dengan kapal laut untuk mengangkat korban gawat darurat
ASKEP

Anda mungkin juga menyukai