Anda di halaman 1dari 42

PERAN PERAWAT JIWA

dan KOLABORASI INTERDIS IPLIN


DALAM KESEHATAN DAN KEPERAWATAN
JIWA

Ns. Titik Suerni,M.Kep.,Sp.Kep.J


PENDAHULUAN
DEFINISI KESEHATAN

UU.KES. No 36 Tahun 2009


ADALAH KEADAAN SEHAT BAIK SECARA FISIK,
MENTAL, SPIRITUAL MAUPUN SOSIAL YANG
MEMUNGKINKAN SETIAP ORANG UNTUK HIDUP
PRODUKTIF SECARA SOSIAL DAN EKONOMIS.

UNSUR KESEHATAN PARIPURNA


KESEHATAN JIWA
Adalah kondisi dimana seorang individu dapat
berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial
sehingga individu tersebut:
– Menyadari kemampuan sendiri,

– Dapat mengatasi tekanan,

– Dapat bekerja secara produktif, dan

– Mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.

Undang-Undang No.18/2014 tentang Kesehatan Jiwa


ORANG DENGAN MASALAH KEJIWAAN
(ODMK)

Adalah orang yang mempunyai masalah fisik, mental,


sosial, pertumbuhan dan perkembangan dan atau kualitas
hidup sehingga memiliki risiko mengalami gangguan jiwa.

Undang-Undang No.18/2014 tentang Kesehatan Jiwa


ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA
(ODGJ)

• Orang yang mengalami gangguan (pikiran, perilaku, dan perasaan)

•Manifestasi sekumpulan gejala dan atau perubahan perilaku


yang bermakna
• Menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan
fungsi orang sebagai manusia.

Undang-Undang No.18/2014 tentang Kesehatan Jiwa


TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
(UU KESWA NO 18/2014)
• Terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
• Upaya kesehatan jiwa dengan pendekatan promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif.
• Upaya kesehatan jiwa harus diselenggarakan secara terintegrasi,
komprehensif, dan berkesinambungan oleh Pemerintah, Pemda,
dan/atau masyarakat.
• Menjamin ketersediaan dan keterjangkauan sumber daya dalam
upaya kesehatan jiwa.
• Meningkatkan mutu upaya layanan kesehatan jiwa sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
• Memberikan kesempatan bagi ODMK dan ODGJ melaksanakan
kewajibannya sbg warga negara RI.
GAMBARAN MASALAH KESEHATAN JIWA nasional dan
JATENG
MASALAH KESWA DAN KESEHATAN
NO HEALTH
FISIK SALING TERKAIT DAN WITHOUT
MEMPENGARUHI MENTAL
HEALTH

• DEPRESI • JANTUNG
• GANGGUAN JIWA • STROKE
YANG LAZIM • DIABETES
• SKIZOFRENIA • HIV/ AIDS
• GGN. KOGNITIF • MALARIA
• ALKOHOL/ ZAT • TUBERCULOSIS
PSIKOAKTIF • GGN. TUMBUH
KEMBANG PADA
• DEPRESI ANAK
MATERNAL • KEMATIAN BAYI
• PSIKOSIS
MATERNAL

*WHO, Pan American Health Organisation, the EU Council of Ministers, the World Federation of Mental Health
RISKESDAS 2018

Jateng
2013: 2,3 permil
2018: 8,7 permil
RISKESDAS 2018

Jateng
2013: 4,7 %
2018: 7,7 %
SPM KESEHATAN (PP NO.2 TAHUN 2018)

PROVINSI KABUPATEN / KOTA


1. Pelayanan kesehatan ibu hamil
1. Pelayanan kesehatan bagi 2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin
penduduk terdampak krisis 3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
kesehatan akibat bencana 4. Pelayanan kesehatan balita
5. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
dan/ atau berpotensi bencana 6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif
provinsi; dan 7. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut
2. Pelayanan kesehatan bagi 8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi
9. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus
penduduk pada kondisi
10. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat
kejadian luar biasa provinsi. 11. Pelayanan kesehatan orang dengan tuberkulosis
12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus
yang melemahkan daya tahan tubuh manusia (HIV).

Yang bersifat peningkatan/promotif dan


pencegahan/Preventif

11
Upaya Penatalaksanaan
Gangguan Jiwa
PELAYANAN KESEHATAN JIWA

1. Sepanjang hidup

2. Sepanjang rentang sehat-sakit

3. Pada setiap konteks keberadaan: di rumah, di sekolah,


di tempat kerja, di rumah sakit (di mana saja)

BERKESINAMBUNGAN
Rendah
Level Perawatan & Tindakan
Tinggi

1
Rumah sakit
jiwal
Frekuensi Biaya
kebutuhan Unit Psikiatri RSU
2

3 Tim Kesehatan Jiwa di


(Kabupaten/Kota)

4 Pelayanan Keswa di Puskesmas

5 Formal dan Informal di KomunitaS diluar sektor Kesehatan

6
Perawatan diri Individu dan Keluarga

Tinggi
Rendah
Kualitas Pelayanan yang dibutuhkan
(Maramis A, 2005; adapted from van Ommeren, 2005)
Pelayanan Kesehatan Jiwa

Individu maupun keluarga


Perawatan diri
diharapkan dapat secara
Individu dan
Keluarga mandiri memelihara
kesehatan jiwanya

(Pemberdayaan keluarga)
Pelayanan Kesehatan Jiwa

upaya solusi di masyarakat yang


Dukungan
menjadi tempat rujukan (TOMA:
Masyarakat Formal
tokoh agama, tokoh wanita,
dan Informal diluar
kepala desa/dusun, lurah, ketua
sektor kesehatan.
rukun tetanggga atau rukun
warga, Pemberi pengobatan
tradisional,Guru )
Pelayanan Kesehatan Jiwa

Rawat jalan dan kunjungan ke


Pelayanan
masyrakat sesuai wilayah kerja
Kesehatan Jiwa
puskesmas.
Melalui Pelayanan
Kesehatan Dasar (Perawat yang telah dilatih CMHN
dan dokter yang telah dilatih
kesehatan jiwa )
Pelayanan Kesehatan Jiwa
• Psikiater, psikolog klinik, perawat
jiwa plus CMHN dan psikolog plus

Pelayanan (yang telah mendapatkan pelatihan

Kesehatan Jiwa kesehatan jiwa)

Masyarakat • Tim berkedudukan di tingkat dinas


Kabupaten/kota. kesehatan kabupaten/kota.
Tim kesehatan • Tim akan bergerak secara periodik
jiwa/kota ke tiap-tiap puskesmas untuk
memberi konsultasi, supervisi,
monitoring dan evaluasi.
Pelayanan Kesehatan Jiwa

• RSU menyediakan pelayanan


Pelayanan
rawat jalan dan rawat inap bagi
Kesehatan Jiwa di
pasien gangguan jiwa.
RSU
• Rujukan dari puskesmas/tim
kesehatan jiwa masyarakat
kabupaten/kota ke RSU.
Pelayanan Kesehatan Jiwa

• RSU tidak berhasil maka pasien


dapat dirujuk ke RSJ.
Pelayanan Rumah • Sistem rujukan dari RSU dan
Sakit Jiwa. rujukan kembali ke masyarakat
yaitu puskesmas harus jelas agar
kesinambungan pelayanan di
keluarga dapat berjalan.
UPAYA / KEGIATAN
1. Advokasi dan sosialisasi kepada Gubernur/Bupati/ Wali
kota, DPRD Prop/Kab-Kota untuk membuat kebijakan yang
memihak kepada upaya peningkatan keswamas

2. Mengoptimalkan peran Dinas Kesehatan Prop/Kab/Kota


dalam upaya kesehatan jiwa

3. Meningkatkan cakupan dan pelayanan kesehatan jiwa di


pelayanan kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan
rehailitatif).

4. Meningkatkan Kapasitas Teknis Tenaga Medis dan Non


medis PKM dalam melkasanakan layanan keswa
UPAYA KESEHATAN JIWA
Tiga Jenis Pencegahan
Tiga Jenis Pencegahan
(Upaya Kesehatan Jiwa)
Jenis Aktivitas
pencegahan
UPAYA KESEHATAN JIWA

Pencegahan
• Program pendidikan kesehatan
Primer
• Program stimulasi perkembangan
• Program sosialisasi, manajemen stres,
persiapan menjadi orang tua.
• Program dukungan sosial.
• Program pencegahan penyalahgunaan
obat.
• Program pencegahan bunuh diri.
UPAYA KESEHATAN JIWA Jenis Aktivitas
pencegahan

Pencegahan • Melakukan skrining & langkah-langkah


Sekunder lanjut
• Penanganan kasus bunuh diri
• Follow up dan rujukan kasus
UPAYA KESEHATAN JIWA Jenis Aktivitas
pencegahan

Pencegahan • Program dukungan sosial dengan


Tersier menggerakkan sumber-sumber di
masyarakat;
• Program rehabilitasi dengan
memberdayakan pasien & keluarga
hingga mandiri.
• Program sosialisasi
• Program mencegah stigma
Upaya Promotif - Preventif Kesehatan Jiwa • Deteksi dini
• Pendekatan Siklus Kehidupan (Continuum of Lansia keswa lansia
• (demensia/
Care) dan Kelompok Risiko (Population at Risk) depresi, dll)
• Terintegrasi pada semua tingkat layanan
kesehatan dan kegiatan LP/LS Dewasa
• Deteksi dini
Pelayanan bagi anak keswa
an SMP/A & remaja
up
ke hid Pelayanan bagi
a
e rtam anak SD
p Pelayanan
h ari
000 bagi balita • Keswa Renaja
1 • Konseling: Adiksi
Pelayanan HV/AIDS
Persalinan,
bagi bayi • Life skill remaja
nifas & • Mindfulness
Pemeriksaan neonatal Deteksi Dini
Kehamilan keswa anak usia
sekolah
Pelayanan • Pemantauan
PUS & WUS perkembangan
• Deteksi Dini
• Pola asuh dan Keswa Anak
• Deteksi dini Keswa tumbuh kembang
• Deteksi Dini Bulin, Bufas dan anak
Keswa Ibu Hamil Buteki • Deteksi dini pd
• Konseling • Stimulasi Janin • gg perkembangan
Pranikah dalam anak
Kandungan
PERAN PERAWAT ?????????
PRAKTEK KEPERAWATAN JIWA

Kolaborasi

Askep lgs
Komunikasi

Delegasi
Manajemen

Koordinasi
PenKes
PERAN KOLABORASI INTERDISIPLIN

• Perawat bekerja di dalam tim kesehatan: dokter, psikolog,


pekerja sosial dsb.
• Perawat harus bisa memadukan secara harmonis asuhan dan
pelayanannya dengan pelayanan dari disiplin ilmu yang lain.
• Sebagai profesional ~ peran interdependen dengan profesi
lain.
FALSAFAH KEPERAWATAN JIWA
• Individu memiliki harkat dan martabat

• Tujuan individu adl tumbuh dan berkembang

• Setiap individu memiliki potensi berubah

• Setiap orang berfungsi holistik (berinteraksi dan bereaksi thd


lingkungan)
• Semua org memiliki kebutuhan dasar

• Semua perilaku bermakna

• Perilaku terdiri dari: persepsi, pikiran, perasaan, dan tindakan.


FALSAFAH KEPERAWATAN JIWA

• Kapasitas koping individu bervariasi

• Sakit menjadi pengalaman bertumbuh bagi individu

• Semua org berhak mendapatkan pelayanan kesehatan

• Kesehatan jiwa mpk komponen penting

• Setiap org berhak menentukan diri sendiri


FALSAFAH KEPERAWATAN JIWA

• Tujuan askep: meningkatkan kesehatan, memaksimalkan


fungsi, dan meningkatkan aktualisasi diri
• Hub interpersonal dpt menghasilkan perubahan dan
pertumbuhan bagi individu
SETTING PELAYANAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA

• Inpatient: di rumah sakit, rawat inap.

• Partial: perawatan paroh hari. Daycare atau night care.

• Outpatient: rawat jalan

• Residential: kunjungan ke panti-panti rehabilitasi mental.

• Home: memberikan perawatan di rumah, melalui home visit

dan home care.


PENGKAJIAN
Pengkajian Awal:
Pengkajian 2 mnt
berdasarkan keluhan
Tanda-tanda yang
pasien mendukung adanya
gangguan jiwa (+)

Pengkajian
Kesehatan Jiwa:
Menggunakan format •Keluhan utama
pengkajian •Riwayat kes.jiwa
Teknik : wawancara, •Psikososial
pengamatan, pemeriksaan •Status mental
Diagram Alur Pemeriksaan Masalah Keswa di Poli Umum
Keluhan Utama

KU Fisik KU Mental-Emosional

KU Fisik Murni KU Fisik Terindikasi ME Keluhan berhubungan


dengan perasaan,
• Keluhan fisik • Keluhan Psikosomatik pikiran & perilaku:
banyak dan • Hipertensi • Gangguan tidur
berganti-ganti • Rheumatoid Arthtritis • Gangguan perilaku
• Penyakit kronis • Tirotoksikosis • Gangguan emosi
(infeksi dan non- • Ulkus Peptikum • Gangguan pikiran
infeksi) • Kolitis Ulserativa
• Pengalaman hidup • Asma Bronkial
yang ekstrem • Neurodermatitis
• Disabilitas

MASTER
SKRINING CHART
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Status Mental
• Pemeriksaan Fisik

• Diagnosis Banding
• DIAGNOSIS
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

• Sehat
• Risiko
• Gangguan
PERENCANAAN KEPERAWATAN

Rencana Tindakan Standar Asuhan


Keperawatan Keperawatan Kes
jiwa

Tindakan Psikoterapeutik:
•Komunikasi terapeutik
•Penkes ttg prinsip-prinsip kes
jiwa & ggn jiwa
•Perawatan mandiri
•Terapi modalitas
•Tindakan kolaborasi
Membutuhkan beberapa kali
pertemuan

Tercapainya penurunan tanda dan gejala, serta


peningkatan kemampuan
yang diharapkan

Ditujukan kepada individu, keluarga,


kelompok,& masyarakat
Fokus:
INDIVIDU:
Peningkatan
keterampilan dalam
ADL & keterampilan KELUARGA
koping adaptif dalam Pemberdayaan keluarga
mengatasi masalah dalam merawat pasien
& mensosialisasikan
pasien dengan
lingkungan

KELOMPOK
Kegiatan kelompok dalam KOMUNITAS
rangka sosialisasi agar pasien Peningkatan kesadaran masyarakat
mampu beradaptasi dengan tentang kes jiwa & gangguan jiwa,
lingkungan
menggerakkan sumber-sumber yang ada
di masyarakat yang dapat dimanfaatkan
oleh pasien & keluarga
Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya
untuk Indonesia Raya

Anda mungkin juga menyukai