Anda di halaman 1dari 39

PERAN PERAWAT JIWA DALAM

PELAYANAN DAN KOLABORASI


KESEHATAN - KEPERAWATAN JIWA

Ns. RUSTAFARININGSIH, S.Kep, M.Kep


Human in Holistic Nursing

5. Kebutuah psikolososial

Kebutuhan Psikososial
PENGERTIAN KESEHATAN

 Menurut WHO :
“Keadaan sejahtera dari badan, jiwa
& sosial dan tidak hanya sekedar
keadaan bebas dari cacat &
kelemahan” (UU No 23 th 1992)
PENGERTIAN KESEHATAN JIWA

 UU Kesehatan Jiwa No.3/th 1966 :


suatu kondisi yang memungkinkan
perkembangan fisik, intelektual dan
emosional yang optimal dari
seseorang & perkembangan itu
berjalan selaras dengan keadaan
orang lain
Mengapa Kesehatan Jiwa ?

Prevalensi gangguan jiwa saat ini


Riskesdas th 2013 : prevalensi gangguan jiwa berat
(psikosis/skizofrenia) adalah 1,7 permil dari semua kelompok
umur atau 400.000 orang
Proporsi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang pernah
mengalami pemasungan secara rata-rata nasional adalah
14,3% (didaerah perkotaan 10,7% dan di pedesaan 18,2%
Diperkirakan jumlah ODGJ yang dipasung ± 50.000 orang

5
Seberapa Besar Permasalahannya
 Satu dari empat orang akan mengalami efek
gangguan jiwa pada satu saat dalam kehidupannya
 Empat dari lima orang dengan gangguan jiwa di
negara berkembang tidak mendapatkan
pengobatan
 Setiap 40 detik seseorang melakukan bunuh diri
Apa Yang Akan Terjadi Jika Tidak Ditangani
 Kematian/Bunuh Diri
 Disabilitas
 Menderita
 Pelanggaran hak asasi, stigma dan diskriminasi
Healthy is not a State, it is a Continuum
Sehat Optimal Menjelang ajal

FISIK PSIKOLOGIS SOSIAL

XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX XXXXX
XXXXX XXXXX
XXXXX XXXXX
XXXXX XXXXX XXXXX
MASALAH KESEHATAN JIWA
DI SEKITAR KITA
 Stres
 Agresif –destruktif
 Depresi
 Paranoid
 Bunuh diri
 NAPZA
RENTANG SEHAT – SAKIT JIWA

Riskesdas 2013
6 % (>1,7 jt Jatim)

Respons Adaptif Respons Maladaptif

Sehat Jiwa Masalah Psikososial Gangguan Jiwa


 Pikiran logis  Pikiran kadang  Waham
 Persepsi akurat menyimpang  Halusinasi
 Emosi konsisten  Ilusi  Ketidakmampuan
 Perilaku sesuai  Reaksi emosional mengendalikan emosi
 Hubungan sosial  Perilaku kdg tidak sesuai  Ketidakteraturan
memuaskan  Menarik diri  Isolasi sosial
Sakit Jiwa?
 Merupakan gangguan pada otak
 Gangguan pada otak dicerminkan dalam
gangguan pikiran, perasaan dan perilaku
 Perilaku memberontak, berkeyakinan,
berkepercayaan yang ekstrim; tidak sesuai
norma budaya dan agama yang dianut
masyarakat umum

11
PERAN PERAWAT JIWA
Perawat jiwa memiliki peran dalam
tingkat pelayanan kesehatan jiwa
yaitu:
1. Peran dalam prevensi primer
2. Peran dalam prevensi sekunder
3. Peran dalam prevensi tersier
AKTIVITAS PERAWAT JIWA

Perawat jiwa melakukan aktivitas


pada 3 area utama :
1. Aktivitas memberikan askep
langsung pada klien
2. Aktivitas komunikasi
3. Aktivitas dalam pengelolaan
(manajemen keperawatan)
KIPRAH PERAWAT
JIWA

PELAYANAN
PENDIDIKAN
PENELITIAN
ORGANISASI
KIPRAH BIDANG
PELAYANAN :
RSU & MASY.
Low Levels of Care & Intervention
High

MPKP
1
Mental Hospital

Frequency PICU Cost


2 Psychiatric unit in general CLMHN
hospital

3 Community mental health services AC CMHN


(outpatient/outreach)

IC CMHN
4 Mental health care
through primary health care services BC CMHN
DSSJ 5
Informal and formal community care/support
outside the health sector
KKJ
6 Self/Family care
SHG
UKSJ
High
Low
Kualitas Pelayanan yang dibutuhkan
(Keliat, 1997; Maramis A, 2005; adapted from van Ommeren, 2005)
04/19/20 16
PELAYANAN KEPERAWATAN JIWA
KOMPREHENSIVE

 Rumah Sakit Jiwa (Mental Hospital) : Tertiary Prevention


 Model Praktek Kepwa Profesional (MPKP)
(Professional Nursing Practice =PNP)
 Pelayanan spesialistik

 Unit Rawat Psikiatri di RSU (Psychiatric Unit in General


Hospital) Secondary Prevention
 Pelayanan Keperawatan Intensive Psikiatri (Psychiatric Intensive Care
Unit=PICU)
 Pelayanan Keperawatan Jiwa di RSU (CLMHN)
 Puskesmas (Health Center) : Primary Prevention
 Basic Community Mental Health Nursing (BC CMHN)
 Intermediate Community Mental Health Nursing IC CMHN)
04/19/20
 Advanced Community Mental Health Nursing (AC CMHN)
MANAJEMEN ASUHAN
KEPEPERATAN JIWA
RSJ RSU KOMUNITAS
ASKEP Individu,
SEHAT JIWA Keluarga,
Kelompok
ASKEP Individu, Individu,
RISIKO GG Keluarga, Keluarga,
JIWA Kelompok Kelompok
ASKEP Individu, Individu,
GANGGUAN Keluarga, Keluarga,
JIWA Kelompok Kelompok
MANAJEMEN MPKP CLMHN CMHN
KEPERAWATA
N
PELAYANAN DI
RUMAH SAKIT JIWA
 MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN
PROFESIONAL DI RUANG PSIKIATRI
 MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN
PROFESIONAL DI RUANG NAPZA
 MODELPRAKTEK KEPERAWATAN
PROFESIONAL DI RUANG INTENSIVE
PSIKIATRI
PELAYANAN DI RSU
UNIT INTENSIF PERAWATAN
JIWA

PELAYANAN PSIKOSOSIAL
PASIEN GANGGUAN FISIK
Asuhan yg Kompeten Bagi Perawat Jiwa
 Pengkajian biopsikososial yg peka thp budaya
 Merancang & mngimplementasi rencana tindakan untuk klien &
keluarga
 Peran serta dlm pengelolaan kasus, mengorganisasikan, mengkaji,
negosiasi, koordinasi pelayanan bagi individu & keluarga
 Memberikan pedoman pelayanan bagi individu, keluarga, kelompok
untuk menggunakan sumber yg ada di komunitas kes mental,
termasuk pelayanan yg terkait, teknologi & sisten sosial yg paling
tepat
Asuhan yg Kompeten Bagi Perawat Jiwa
 Meningkatkan & memelihara kesehatan mental
serta mengatasi pengaruh penyakit mental melalui
penyuluhan & konseling
 Memberikan Askep pd penyakit fisik yg
mengalami masalah psikologis & penyakit jiwa dg
masalah fisik
 Mengelola & mengkoordinasi sistem pelayanan yg
mengintegrasikan kebutuhan kx, keluarga, staf &
pembuat kebijakan
Standar Praktik Keperawatan Jiwa
 Standar I : Pengakajian
Perawat keswa mengumpulkan data kesehatan kx
 Standar II : Diagnosa
Perawat keswa menganalisa data pengkajian dlm
menentukan diagnosa
 Standar III : Identifikasi hasil
Perawat keswa mengidentifikasi hasil yg diharapkan
dan bersifat individual untuk kx
Standar Praktik Keperawatan Jiwa
 Standar IV : Perencanaan
Perawat keswa mengembangkan rencana asuhan yg
menggambarkan interveni unruk mencapai hasil yg
diharapkan
 Standar V : Implementasi
Perawat keswa mengimplementasikan intervensi yg
teridentivikasi dlm rencana asuhan
 Standar VI : Evaluasi
Perawat keswa mengevaluasi perkembangan kx dlm
mencapai hasil yg diharapkan
Standar Praktik Keperawatan Jiwa
(Implementasi)
 Standar Va : Konseling
 Standar Vb : Terapi lingkungan
 Standar Vc : Aktivitas asuhan mandiri
 Standar Vd : Intervensi psikobiologis
 Standar Ve : Penyuluhan kesehatan
Standar Praktik Keperawatan Jiwa
(Implementasi)
 Standar Vf : Manajemen kasus
 Standar Vg : Pemeliharaan & Peningkatan
kesehatan
 Standar Vh : Psikoterapi
 Standar Vi : Preskipsi agen farmakologis
 Standar Vj : Konsultasi
KOLABORA
SI
Kolaburasi
 Kolaborasi mrpk perencanaan,
pengambilan keputusan, penyelesaian
masalah, penetapan tujuan dan
kewajiban individu yg bekerjasama
dalam komunikasi terbuka
Kolaburasi Interdisiplin
 Pelayanan dan kolaburasi interdisipliner keperawatan
jiwa merupakan pelayanan kesehatan yang dilakukan
oleh tim kesehatan profesional (perawat, dokter, tim
kesehatan lain, pasien dan keluarga) dengan tujuan
menegakkan diagnosa, tindakan medis
dan/keperawatan, dorongan moral dan kepedulian pada
pasien gangguan jiwa
 Tim kolaburatif harus membangun komunikasi yang
efektif, bertanggung jawab dan menghargai satu sama
lain
KOLABORASI PERAWAT JIWA
MENTAL HEALTH PERSONNEL
 PERAWAT JIWA
 PSIKIATER
 PEKERJA SOSIAL
 PSIKOLOG
 TERAPIS AKTIVITAS
 CASE WORKER
 KONSELOR PENYALAHGUNAAN ZAT
Kolaburasi Interdisiplin -- Pasien
 Pasien sebagai tujuan dari semua tim,
keterlibatan pasien akan membantu dlm
penentuan rencana tindakan yang efektif
 Bagaimana dg pasien gangguan jiwa???
Keterlibatan keluarga pasien harus
dioptimalkan sebagai salah satu dasar dalam
penentuan rencana tindakan
Kolaburasi Interdisiplin -- Perawat
 Memfasilitasi dan membantu pasien untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan dari
praktik profesi kesehatan lain
 Perawat memberikan asuhan keperawatan
dengan menggunakan ilmu keperawatannya
dan sebagai penghubung pengting antara
pasien dan petugas kesehatan ynag lain
Kolaburasi Interdisiplin -- Dokter
 Dokter sebagai leader dalam tim mempunyai
peran mendiagnosis, mengobati dan
mencegah penyakit.
 Dokter menggunakan modalitas pengobatan
dan melakukan konsultasi dengan anggota tim
yang lain
Manfaat Kolaburasi Interdisiplin
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas dg menggabungkan keahlian dari
masing2 profesi
2. Meningkatkan profesionalisme dan kepuasan
kerja
3. Ada kejelasan peran
4. Menumbuhkan komunikasi, menghargai dan
memahami profesi lain
Hambatan Kolaburasi Interdisiplin
 Ketidaksetaraan pendidikan dan ketrampilan
anggota tim
 Konflik peran dan tujuan
 Kompetisi interpersonal
 Status dan kekuasaan individu dalam tim
Kobaburasi bisa berjalan dg baik bila
 Semua profesi mempunyai visi dan misi yang
sama
 Masing2 profesi mengetahui batas2 dari
pekerjaannya
 Anggota tim melakukan komunikasi efektif
sehingga mampu bertukar informasi dg baik
 Masing2 profesi mengakui keahlian dari
profesi lain yang ada dlm tim tersebut
Prinsip Upaya Kesehatan Jiwa
Sebuah usaha agar setiap
orang dapat menikmati
kehidupan kejiwaan yang
sehat, bebas dari ketakutan,
tekanan dan gangguan lain
yang dapat Startmengganggu
From:
Crudle, Conception, Pre-Married..
kesehatan
Till the Gravejiwa
TERIMAKASIH
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai