Anda di halaman 1dari 38

PRINSIP

PELAYANAN
PALIATIF
Dr. Siti Annisa Nuhonni,
SpKFR(K)

Pelatihan Paliatif Dasar Tenaga Kesehatan di Wilayah Jatim dan


Bali
Pendahuluan
 Pada sebagian besar pasien penyakit kronis yang progresif atau
kondisi terminal (kanker dan non-kanker) akan menderita nyeri,
fatik dan gejala lain dan sering bersamaan dengan masalah
psikososial dan spiritual.
 Pasien dengan kondisi di atas memerlukan pelayanan
paliatif
 Komunikasi dengan pasien dan keluarga sangat penting
dalam pelayanan paliatif.
 Kontrol gejala yang baik akan meningkatkan kualitas
hidup pasien
History

• Palliative derives from the Latin Pallium which


means to cloak.
• Palliation means to cloak over, to not address the
underlying causes, but to eliminate the effects.
What is palliative care ?
• Palliative care is an approach that improves the quality of life of
patients (adults and children) and their families who are facing
problems associated with life-threatening illness. It prevents and
relieves suffering through the early identification, correct
assessment and treatment of pain and other problems.
Palliative care is the prevention and relief of suffering of
any kind – physical, psychological, social, or spiritual –
experienced by adults and children living with life-limiting health
problems. It promotes dignity, quality of life and adjustment to
progressive illnesses, using best available evidence.

World Health Organization, 2016


PERAWATAN PALIATIF
“Palliative Care”
• DEFINISI
Perawatan Paliatif adalah semua tindakan aktif guna meringankan
beban penderita, terutama yang tidak bisa disembuhkan.
Tindakan aktif yang di maksud ialah antara lain menghilangkan rasa nyeri
dan keluhan lain, serta perbaikan dalam bidang psikologis, sosial dan
spiritual

• TUJUAN
Keberhasilan membebaskan pasien dari penderitaan sehingga ruas akhir
kehidupannya tetap berkualitas dan berakhir dengan tenang serta dalam
iman
PERAWATAN PALIATIF
“Palliative Care”

Sistem perawatan terpadu yang bertujuan


meningkatkan kualitas hidup, dengan cara
meringankan nyeri dan penderitaan lain,
memberikan dukungan spiritual dan
psikososial mulai saat diagnosa ditegakkan
sampai akhir hayat dan dukungan terhadap
keluarga yang kehilangan/berduka
POLA DASAR PELAYANAN PALIATIF
Menurut WHO

• Meningkatkan kualitas hidup dan


menganggap kematian sebagai proses yang normal
• Tidak mempercepat atau menunda kematian
• Menghilangkan nyeri dan keluhan lain
yang mengganggu
• Menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual
• Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayat
• Berusaha membantu mengatasi suasana duka
cita pada keluarga
Bereavement
Care
Hubungan
Pasien Kanker
dengan
Berbagai
Lapisan
Masyarakat di
Lingkungannya
Palliative care in Indonesia

Mulai diperkenalkan diIndonesia


Permenkes tentang Perawatan paliatif
1992
Tuan rumah APHC
2007
2019

al. BioPsychoSocial Medicine (2017) 11:29


LANDASAN HUKUM
PERAWATAN PALIATIF DI INDONESIA

Keputusan Menteri Kesehatan


Nomor :
812/Menkes/SK/VII/2007
tentang Kebijakan Paliatif
1. Organisasi Perawatan Paliatif di Rumah Sakit,
diatur dalam bentuk Tim Pelayanan Paliatif Terpadu

2. Alur Perawatan Paliatif

Perawatan Rumah Sakit

Perawatan Rumah Rumah Paliatif (Hospis)

Dalam alur perawatan paliatif di rumah dan hospis,


masyarakat dan organisasi masyarakat memiliki peluang
untuk berperan serta
Samsuridjal Djauzi dkk, Perawatan Paliatif dan Bebas Nyeri pada Penyakit Kanker,
Panduan untuk Petugas Kesehatan, RSKD Jakarta 2003
Model of services

Specialist Care
(Hospital / Klinik Utama)

Primary Health
Care/Klinik Pratama
Rumah Paliatif
Community
services
(Kader/Caregiver)
ASET PASIEN PALIATIF
DI INDONESIA

• Usia harapan hidup meningkat


• Jumlah pasien kanker meningkat
• Jumlah penyakit motor neuron, penyakit paru,
penyakit jantung, penyakit ginjal dan penyakit
degeneratif syaraf meningkat
• Pasien HIV – AIDS meningkat
• Pasien long covid
• Pasien akibat bencana alam
PERAWATAN PALIATIF

Prioritas Pelayanan : PERAWATAN


 Terjadi perubahan prinsip
👉 from cure to care
👉 dari intervensi ke prevensi dan rehabilitasi
👉 dari memenuhi keinginan ke prinsip efektif &
efisien
 Dasarkan pada pertimbangan rasional dari
aspek medis, psikis dan sosial
KELUHAN & PENDERITAAN
PASIEN (2)
• Gangguan respirasi 51,1%
(sesak, batuk)
• Kelemahan anggota 51,5%
gerak 42,2%
• Gangguan saluran 35,6%
kemih
• Bingung
KELUHAN & PENDERITAAN
PASIEN
• Nyeri • 68,9%
• Gangguan saluran cerna • 60,0%
• Gangguan kulit • 55,6%
(luka, stoma, dekubitus)
• Kelemahan umum • 53,3%
MASALAH KELUARGA

• PERAWATAN 75,5%
• NYERI 68,9%
• NUTRISI 64,4%
• REHABILITASI 57,8%
MEDIK
QUALITY OF LIFE

‘Quality of life is what a person say it is.’

Quality of life refers to subjective satisfaction experienced


and/or expressed by an individual;it relates to and is influenced
by all the dimensions of personhood – physical, psychological,
social and spiritual
DIMENSIONS OF QUALITY OF LIFE
• Physical concerns (symptoms,pain)
• Functional ability (activity)
• Family well being
• Emotional well being
• Spirituality
• Social functioning
• Treatment satisfaction
• Future orientation
• Sexuality/intimacy (including body image)
• Occupational functioning
Doyle, Hanks, Mac Donald; Pall, Med – 1995 – pg 64
Perencanaan Pelayanan Lanjutan
(Advanced Care Planning)

adalah suatu proses yang mendukung orang dewasa dari


berbagai usia dan berbagai tingkat kesehatan untuk memahami
dan mampu berbagi nilai-nilai
personal/pribadi, tujuan hidup, dan keinginannya yang terkait
dengan pelayanan medis masa depan. Tujuan dari
perencanaan pelayanan lanjutan ini adalah untuk
membantu memastikan mereka mendapatkan pelayanan
kesehatan yang konsisten dengan nilai-nilai, tujuan dan
keinginan selama menderita penyakit yang serius dan kronis.

International Consensus Difinition of Advance Care


Planning
Sudore et al 2017
PERAWATAN PALIATIF DI RUMAH

• Konsep : Tidak berbeda

Kooperasi dan peran serta keluarga


secara total, karena kendali utama
perawatan di tangan keluarga
PERAWATAN PALIATIF DI RUMAH (2)

PERIODE SULIT
Proses estafet “menyerahkan” perawatan subyek
kepada keluarga
• Persiapan detail dan matang
• Mental dan fisik siap
• Pengetahuan dan ketrampilan merawat
• Fasilitas dirumah
PERAWATAN PALIATIF DI RUMAH (3)

• Jaminan kemudahan komunikasi dengan


perawat dan dokter
• Kemudahan pelayanan kedaruratan
medik
• Dan lain-lain
PERAWATAN PALIATIF DI RUMAH (4)

4 ASPEK PENTING
1. Kepastian kesiapan akses keluarga ke tim paliatif 24 jam
2. Adanya seorang koordinator
3. Kesiapan fasilitas kedaruratan di rumah
4. Kemudahan akses rujukkan ke RS, tanpa birokrasi administratif

(Goldman, 1996)
HOME CARE
ADVANTAGES OF HOME DISADVANTAGES OF
HOSPITAL
• Comfort • Rigid timetable
• Privacy • Impersonal care
• Familiarity • Loss of control
• Security • Unnecessary monitoring
• Reduced Focus on of vital signs
Illness • Investigations of
• Autonomy questionable value
• Close to Family • Financial cost
Friends • Traveling distance for
• Allows Family family, friends
Involvement In Care
TIM PERAWATAN PALIATIF

1. Profesi setiap anggota tim telah dikenal


cakupan dan lingkup kerjanya
2. Para profesional ini bergabung dalam satu
kelompok kerja
3. Secara bersama mereka menyusun dan
merancang tujuan akhir perawatan melalui
beberapa langkah tujuan jangka panjang
TIM PERAWATAN PALIATIF (2)

• Bila perlu, kepemimpinan dapat terbagi diantara


anggota tim, tergantung pada kondisi yang paling
diperlukan
• Tim adalah motor penggerak dari semua kegiatan
pasien
• Proses interaksi adalah kunci keberhasilan
MEMAHAMI ARTI KEMATIAN

Proses kematian
Berbicara tentang
kematian
Dimana akan
meninggal
KEMATIAN SEBAGAI PROSES ALAMIAH
(ALLOW NATURAL DEATH)

Bila tim paliatif dan keluarga bersepakat bahwa


kematian adalah proses alamiah, maka tindakan
medis diberikan secara proporsional yaitu hanya
tindakan yang bertujuan untuk mencapai kondisi
terbebas dari penderitaan, damai dan bermartabat
(comfort, peace and dignity).
SUATU TANTANGAN :
Melalui Perawatan Paliatif,

• Kita mengubah peran seseorang dari seorang pasien,


menjadi seorang insan manusia seutuhnya
• Kita mentransformasikan dari masa-masa menuju
kematian, menjadi masa-masa mengisi sisa kehidupan
PENILAIAN PERAWATAN PALIATIF
TERHADAP PASIEN SECARA HOLISTIK

1. Aspek Medis
2. Aspek asuhan keperawatan
3. Aspek aktifitas fungsional
4. Aspek psikososial
5. Aspek lingkungan
Tujuh Langkah Pertemuan Keluarga
(Familly Meeting) menuju Rawatan Mumpuni

1. Persiapan materi diskusi


2. Perkenalan/Pendahuluan
3. Mengantar pasien dan keluarga memahami kondisi dan prognosis
penyakitnya
4. Mengantar pemahaman tentang proses penyakit dan harapan hidup
5. Berdiskusi tentang goal rawatan yang realistic (GOC = Goal of
Care)
6. Bersikap empati dan toleransi terhadap emosi pasien dan keluarga
7. Membangun/mendokumentasikan Goal of Care (GOC) dengan
fokus pada prioritas terapi dan perencanaan berikutnya

Von Guten, JAMA 2000


Suatu Tantangan:
Melalui Perawatan Paliatif

• Kita mengubah peran seseorang dari seorang pasien, menjadi seorang insan
manusia seutuhnya
• Kita mentransformasikan dari masa-masa menuju kematian, menjadi masa-
masa mengisi sisa kehidupan
• Pelayanan Paliatif di masyarakat sangat mungkin dilaksanakan ditingkat
keluarga, dan ditingkat fasilitas layanan kesehatan masyarakat setempat
• Perwujudan Pelayanan Paliatif dimasyarakat bukan hal yang mudah,
kecuali bila ditatalaksana dengan cermat dan baik
• Pelayanan paliatif di masyarakat merupakan bagian integral perawatan
pasien secara paripurna dengan dasar Cancer Control Continuum
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai