Anda di halaman 1dari 14

KONSEP

PERAWATAN PALIATIF
Novita Verayanti Manalu, MAN, CWCC, CHtN
PENGERTIAN
• Perawatan paliatif adalah pelayanan kepada pasien yang penyakitnya
sudah tidak bereaksi terhadap pengobatan kuratif, atau tidak dapat
disembuhkan secara medis (stadium akhir).
• Tujuan perawatan paliatif adalah untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien dalam menghadapi setiap penyakit yang diderita dan
mempersiapkan diri menghadapi kematian dengan tenang dan nyaman
tanpa merasa tertekan atas penyakit yang diderita, baik secara fisik (nyeri,
mual, muntah) maupun psikis yang berbasis spiritual yang melibatkan
peran keluarganya.
• Definisi Perawatan palliative telah mengalami beberapa evolusi. menurut
WHO pada 1990 perawatan palliative adalah perawatan total dan aktif dari
untuk penderita yang penyakitnya tidaklagi responsive terhadap pengobatan
kuratif. Berdasarkan definisi ini maka jelas Perawatan Paliatif hanya
diberikan kepada penderita yang penyakitnya sudah tidak responsif terhadap
pengobatan kuratif. Artinya sudah tidak dapat disembuhkan dengan upaya
kuratif apapun. Tetapi definisi Perawatan Paliatif menurut WHO 15 tahun
kemudian sudah sangat berbeda.
• Di sini dengan jelas dikatakan bahwa Perawatan Paliatif diberikan sejak
diagnosa ditegakkan sampai akhir hayat. Artinya tidak memperdulikan pada
stadium dini atau lanjut, masih bisa disembuhkan atau tidak, mutlak
Perawatan Paliatif harus diberikan kepada penderita itu. Perawatan Paliatif
tidak berhenti setelah penderita meninggal, tetapi masih diteruskan dengan
memberikan dukungan kepada anggota keluarga yang berduka.
PRINSIP PERAWATAN PALIATIF CARE
• Menghormati atau mengahargai martabat dan harga diri dari pasien dan
keluarga pasien.
• Dukungan untuk caregiver, Perawatan Paliatif merupakan akses yang
kompeten dan ‘compassion/berbelas kasihan’
• Mengembangkan professional dan support social untuk Perawatan Paliatif
Pediatrik
• Melanjutkan serta mengembangkan Perawatan Paliatif Pediatrik melalui
penelitian dan Pendidikan (Ferrell & Coyle, 2007)
PRINSIP PERAWATAN PERAWATAN PALIATIF

1. Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian sebagai proses yang


normal
2. Tidak mempercepat atau menunda kematian.
3. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu.
4. Menjaga keseimbangan psikologis, sosial dan spiritual.
5. Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya
6. Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada keluarga.
7. Menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi kebutuhan pasien dan
keluarganya
MODEL/TEMPAT PERAWATAN PALIATIF

1. Dinas kesehatan propiinsi dan dinas kesehatan kabupaten/kota


2. Rumah Sakit pemerintah dan swasta
3. Puskesmas
4. Rumah perawatan/hospis
5. Fasilitas Kesehatan
KEBERHASILAN TIM
1. Kerja sama efektif dan pendekatan
interdisipliner
2. Setiap anggota tim memahami peran
dan fungsinya
3. Menyusun dan merancang tujuan akhir
perawatan secara bersama
4. Tidak ada anggota Tim yang primadona
5. Tim adalah motor penggerak semua
kegiatan pasien
6. Proses interaksi antar tim merupakan
kunci keberhasilan utama
RUANG LINGKUP
1. Kanker
2. HIV/AIDS
3. Gagal Ginjal
4. Stroke
5. Diabetes
6. CHF
7. Penyakit Degeneratif
8. Usila
LINGKUP KEGIATAN PERAWATAN
PALIATIF
1. Penatalaksanaan nyeri
2. Penatalaksanaan keluhan fisik lain
3. Asuhan keperawatan
4. Dukungan psikologis
5. Dukungan social
6. Dukungan kultural dan spiritual
7. Dukungan persiapan dan selama masa dukacita
KARAKTERISTIK PERAWAT PALIATIF DI RUANGAN
KRITIS

1. Mengurangi rasa sakit dan keluhan lain yang mengganggu


2. Menghargai kehidupan dan menyambut kematian sebagai proses yang normal
3. Tidak berusaha mempercepat atau menunda kematian
4. Mengintegrasikan aspek psikologis dan spiritual dalam perawatan pasien
5. Membantu pasien hidup seaktif mungkin sampai akhir hayat.
6. Membantu keluarga pasien menghadapi situasi selama masa sakit dan setelah
kematian
7. Menggunakan pendekatan tim untuk memenuhi kebutuhan pasien dan
keluarganya, termasuk konseling masa dukacita, jika diindikasikan.
8. Meningkatkan kualitas hidup dan mungkin juga secara positif
mempengaruhi perjalanan penyakit
9. Bersamaan dengan terapi lainnya yang ditujukan untuk memperpanjang
usia
MEMBINA HUBUNGAN
PERAWAT - PASIEN
1. Hubungan terapeutik Perawat – Pasien sebagai: Profesional, Pasangan,
terman akrab, keluarga
2. Caring relationship (J. Watson)
Perilaku Caring; jujur, sabar, bertanggung jawab, memberikan kenyamanan,
mendengarkan dengan atensi dan penuh perhatian, memberikan sentuhan,
menunjukkan kepedulian, menunjukkan rasa hormat, memberikan informasi
dengan jelas
SIKAP YANG DIMILIKI PERAWAT
1. Mempunyai falsafah hidup yang kokoh, agama, dan sistim nilai
2. Mempunyai kemampuan untuk tidak “Judgemental” terhadap pasien yang
mempunyai system nilai berbeda
3. Mempunyai kemampuan mendengar dengan baik dan memotivasi pasien
4. Tidak menunjukkan reaksi berlebihan jika terdapat bau ataupun kondisi
yang tidak wajar
5. Mampu mengkaji, mengecvaluasi secara cermat dari perilaku non verbal
6. Senantiasa menemukan cara untuk menangani setiap masalah
7. Menunjukkan perilaku caring
PERSPEKTIF PERAWATAN PALIATIF

• Secara ringkas dapat disimpulkan


bahwa perspektif adalah kerangka
kerja konseptual, sekumpulan asumsi,
nilai, gagasan yang mempengaruhi
perspektif manusia sehingga
menghasilkan tindakan dalam suatu
konteks situasi tertentu

Anda mungkin juga menyukai