Anda di halaman 1dari 14

PERAWATAN PALIATIF

ANDI HARYATI HASRIB,S.Kep,Ns,MM


DEFINISI PERAWATAN PALIATIF
Perawatan Paliatif Kata paliatif berasal dari
kata Latin kuno ”pallum” yang artinya jubah
atau mantel yang biasa digunakan orang untuk
melindungi si pemakai dari kedinginan.
Kaitannya dengan perawatan paliatif, berarti
melindungi pasien dari berbagai penderitaan
yang disebabkan oleh penyakitnya.
Perawatan Paliatif (WHO 2005) Perawatan
paliatif adalah sistem perawatan terpadu yang
bertujuan meningkatkan kualitas hidup,
dengan cara meringankan nyeri dan
penderitaan lain, memberikan dukungan
spiritual dan psikososial mulai saat diagnosa
ditegakan sampai akhir hayat dan dukungan
terhadap keluarga yang kehilangan /berduka.
Saat ini, pelayanan kesehatan di Indonesia
belum menyentuh kebutuhan pasien dengan
penyakit yang sulit disembuhkan tersebut,
terutama pada stadium lanjut dimana prioritas
pelayanan tidak hanya pada penyembuhan
tetapi juga perawatan agar mencapai kualitas
hidup yang terbaik bagi pasien dan
keluarganya.
Rumah sakit yang mampu memberikan
pelayanan perawatan paliatif di Indonesia
masih terbatas di 5 (lima) ibu kota propinsi
yaitu Jakarta (Rs Ciptomangunkusumo, Rs
Dharmais), Yogyakarta (Rs Dr. Sardjito),
Surabaya (Rs Dr. Soetomo), Denpasar (Rs
Sanglah) dan Makassar (Rs Wahidin
Sudirohusodo).
Palliative home care adalah pelayanan perawatan
paliatif yang dilakukan di rumah pasien, oleh
tenaga paliatif dan atau keluarga atas bimbingan/
pengawasan tenaga paliatif
Hospise care adalah tempat dimana pasien dengan
penyakit stadium terminal yang tidak dapat
dirawat di rumah namun tidak melakukan tindakan
yang harus dilakukan di rumah sakit. Pelayanan
yang diberikan tidak seperti di rumah sakit, tetapi
dapat memberikan pelayanan untuk
mengendalikan gejala- gejala yang ada, dengan
keadaan seperti di rumah pasien sendiri
Tujuan
Mencapai kualitas hidup maksimal bagi
penderita dan keluarga. Pengobatan paliatif
tidak hanya diberikan pada penderita
menjelang akhir hayatnya, namun juga
diberikan segera setelah diagnosis penyakit
(seperti kanker) ditegakan, bersama
pengobatan kuratif.
TIM PERAWATAN PALIATIF
1. Dokter
2. Perawat
3. Terapis
4. Petugas sosal medis
5. Rohaniawan
6. Relawan
7. Anggota
Ruang Lingkup
• Kanker
• HIV / AIDS
• Gagal ginjal
• Strooke
• Diabetes
• CHF
• Penyakit degeneratif lainnya
• Usila
Kriteria perawat paliatif
• Pendidikan minimal DIII Keperawatan
• Mempunyai pengalaman klinik minimal
3 tahun
• Telah mengikuti pelatihan perawat
paliatif terakreditasi
ETIKA PERAWATAN PALIATIF
1. Pasien menghadapi kondisi di mana
penyakitnya tak dapat disembuhkan. Artinya,
terapi yang diberikan hanya simptomatis,
atau paliatif bukan kuratif
2. Pasien cenderung mengalami kelemahan dan
kerapuhan, baik fisik maupun mental. Apa
akibatnya? Ada kemungkinan bahwa pasien
tidak mampu menghadapi stress fisik
maupun mental yang timbul dari luar
ataupun dari lingkungan sendiri.
3. Pasien berada di ambang kematian yang
tentunya akan menimbulkan ketakutan dan
kegelisahan, yang sudah barang tentu perlu
mendapat simpati dan dukungan mental serta
spiritual.
PELAYANAN PERAWATAN PALIATIF
1. Rencana perawatan dan koordinasi kerja.
Diawali dengan pemeriksaan secara saksama,
sehingga diperoleh diagnosis berdasarkan
gejala klinis, baik fisik maupun psikis.
Dilanjutkan dengan tindakan yang dibutuhkan,
sesuai kondisi pasien, menuju tujuan yang
rasional, termasuk rencana program
perawatan di rumah.
2. Mengontrol gejala yang sering timbul seperti
nyeri, gangguan pernapasan, disfagi
(gangguan menelan) mual dan muntah,
delirium, gelisah, kejang, inkontinensi dan
retensi urin, perdarahan, dll. Keluarga diberi
petunjuk untuk pertolongan pertama dan
tindakan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai