Imogene M. King: Teori Pencapaian Tujuan menyatakan bahwa "Keperawatan adalah proses
tindakan, reaksi, dan interaksi di mana perawat dan klien berbagi informasi tentang persepsi
mereka dalam situasi keperawatan." (Alligood MR, 2019)
Ontologi
1
Sebelum mengalami cuci darah Tn. T memiliki penyakit darah tinggi yang sudah sekitar 6
tahun diderita, Pasien kadang-kadang tidak teratur mengkonsumsi obat darah tinggi. Dan
pada bulan April 2022 akhirnya pasien di rawat di RS advent Bandung karena mengalami
sesak nafas berat dan bengkak di ekstremitas. Pada tanggal 24 April 2022 Tn. T diharuskan
cuci darah, setelah 3 bulan cuci darah akhirnya Tn. T divonis Cuci darah permanen.
Sebelumnya Tn. T melakukan cuci darah 2x seminggu, karena sering bengkak kaki dan sesak
akhirnya Tn, T bersedia mengganti jadwal menjadi 3x seminggu.
Epistemologi
Keefektifan pembatasan jumlah cairan pada pasien gagal ginjal kronik. pengkajian status
cairan yang berkelanjutan sangat lah penting, yang meliputi melakukan pembatasan asupan
dan pengukuran haluaran cairan yang akurat, menimbang berat badan setiap hari dan
memantau adanya komplikasi cairan Pentingnya pencegahan kelebihan cairan karena jika
asupan terlalu bebas dapat menyebabkan kelebihan beban sirkulasi, edema, dan intoksikasi
cairan.
Methodologi
Methode yang digunakan adalah komunikasi dan interaksi tanya jawab
Berdasarkan jurnal tersebut, maka disarankan kepda pasien cara-cara untuk mengurangi
oedem pada kaki, salah satunya adalah dengan:
1. mengurangi intake cairan,
2. mengajari pasien cara menghitung balance cairan yang baik.
Tujuan mengukur manajemen restriksi cairan pada pasien gagal ginjal kronik dengan output
urin berkurang banyak digunakan sebagai ukuran kenaikan berat badan interdialytic.
Aksiologi
1. Penelitian yang dilakukan oleh (Wulan & Emaliyawati, 2018) menjelaskan bahwa
pasien yang patuh dalam pembatasan cairan dan elektrolit, cenderung pernah
mengalami bahwa dengan ketidakpatuhan.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Beerendrakumar,
Ramamoorthy, & Haridasan, 2018 ) bahwa sebagian besar pasien tidak patuh terhadap
pembatasan asupan cairan.
2. Kurangnya konseling dari bagian tenaga kesehatan menjadi salah satu penyebab
pasien tidak patuh terhadap pembatasan asupan cairan.
Kurangnya konseling ini juga bisa menambah beban pikiran dari si pasien
dikarenakan pasien tidak bebas untuk mengungkapkan apa yang
dirasakan dan pandangannya terhadap kondisi yang dialami sehingga pasienpun
kurang memahami terkait aturan-aturan yang sudah ditentukan oleh tenaga kesehatan.
Pengkajian:
Riwayat lalu:
Tn. T yang terkena gagal ginjal sudah kurang lebih 4 bulan, sebelumnya pasien memiliki
Riwayat penyakit Hipertensi, karena tidak teratur dalam mengkonsumsi obat hipertensi yang
menyebabkan terjadinya kerusakan pada ginjal dan akhirmya mengharuskan Tn. T untuk cuci
darah. Jadwal cuci darah Tn. T 2x seminggu, setiap datang untuk cuci darah selalu mengeluh
sesak, dan kakinya bengkak.
2
Riwayat sekarang:
1. 28 Agustus 2022
DS: mengeluh tidak bisa BAB, sesak, dan kedua kaki bengkak.
DO: kakinya tampak bengkak sehingga beliau sulit untuk berjalan dan bergerak,sulit untuk
BAB. Sulit, kenaikan BB 3 kilo dari BB pulang cuci darah sebelumnya
3
DS: agak sesak
DO: kaki terlihat bengkak, kenaikan BB 2, 5 kg, pasien bisa berjalan sendiri, tampak agak
sesak R: 22x/ mnt, pasien sudah bisa BAB. Pasien datang tanpa kursi roda. Pasien menikuti
saran suster untuk olahraga ringan di rumah.
4
Mencari Jurnal yang berhubungan dengan keadaan pasien (dx pasien):
1. 2021 – 2023 (GSc Indonesia):18 jurnal.
2. 2021 – 2023 (GSc English):30 jurnal.
5
1. Teori pencapaian tujuan (Theory of Goal Attainment) merupakan bagian dari
kerangka kerja konseptual dan asumsi dasar King tentang Human Being (manusia
adalah sistem terbuka dengan kebutuhan motivasi dan keinginan unik yang berbeda),
Alligood 2019.
2. Teori pencapaian tujuan berfokus pada interpersonal systems dengan berorientasi
pada pencapaian tujuan dengan sembilan konsep utama, yaitu: interaksi, persepsi,
komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktu, dan ruang melalui sesi
diskusi, tanya jawab
3. Manfaat dari teori ini adalah: mengkontribusi pada pengembangan tubuh ilmu
pengetahuan (Body of Knowledge), dapat dijadikan sebagai rujukan dalam
memperbaiki praktek keperawatan, konsep teori ini dapat dimanfaatkan oleh pelajar,
guru dan juga peneliti.
SARAN:
1. Melibatkan partisipasi aktif klien dalam penyusunan tujuan bersama (goal
attainment), mengambil keputusan, dan interaksi untuk mencapai tujuan klien.
2. Mempunyai pengetahuan dari konsep-konsep yang ada dalam teori pencapaian tujuan
(Goal Attainment) dan memiliki kemampuan untuk membuat perencanaan
keperawatan individu sambil mendorong partisipasi aktif pasien dalam fase
pengambilan keputusan.