Objectives
Sejarah dan perkembangan perawatan paliatif
1
5/2/23
2
5/2/23
3
5/2/23
REFERRAL CRITERIA
Uncontrolled
Complex Complex Social
Symptoms Issues
Psychological Psychospiritual
Emotional Issues
Issues
Related to illness
4
5/2/23
REFERRALS NOT
MEETING CRITERIA
Condition
inactive
and stable Chronic
Pain
Respite
Long term
care
Cont…
Menawarkan sistem pendukung untuk membantu keluarga
mengatasi penyakit pasien dan dalam masa berkabung
mereka
Menggunakan pendekatan tim untuk menangani kebutuhan
pasien dan keluarga, termasuk konseling saat masa berkabung
jika diindikasikan
Akan meningkatkan kualitas hidup dan mungkin juga secara
positif mempengaruhi perjalanan penyakit
5
5/2/23
DOKTER
DOKTER
PERAWAT SPESIALIS UMUM AHLI GIZI
FARMASI
PSIKOLOG
PASIEN
FISIOTERAPIS ROHANIAWAN
RELAWAN
SOSIAL
MEDIS KELUARGA
6
5/2/23
Palliative VS Hospis
Persamaannya:
Based on the same philosophical foundation
Sama-sama memberikan kenyamanan
Perbedaannya:
Palliative care dapat dimulai dari awal didiagnosis,
bersamaan dengan pengobatan
Hospis setelah pengobatan dihentikan dan ada
indikasi jelas bahwa pasien tidak akan sembuh dan
diperkirakan hanya bertahan hidup kurang dari 6
bulan
7
5/2/23
Care vs Cure
Dilema antara menghentikan atau melanjutkan
pengobatan
Mana yang lebih penting, curing or caring?
Model konvensional dalam menangani pasien
dengan penyakit mengancam hidup dibagi dalam 3
fase
Kuratif à bertujuan menjaga kelangsungan hidup
Paliatif à memaksimalkan kualitas hidup
Terminal à meninggal bermartabat
Problem is, tidak ada batasan jelas antara tiap fase
Perawatan paliatif di
Indonesia
Tantangan akan semakin banyaknya angka non-communicable
disease di Indonesia (kanker, diabetes, dan penyakit jantung)
(WHO, 2010)
Akan semakin banyak pasien yang membutuhkan palliative
care
Generally, palliative services are provided to people in the late
stage of disease (Utari, 2008).
8
5/2/23
Keluarga
Keterlibatan komunitas
Tantangannya
Kurangnya pendidikan ttg palliative care