Anda di halaman 1dari 12

Latar Belakang, Pengertian Dan Langkah Langkah

NCP
[ Bu Yuliana Noor Setiawati Ulvie, S.Gz, M.Sc ]

KASUS 1
Wanita, 43 tahunBB, dirawat di RS tipe A karena dirujuk oleh Dokter Penyakit
Dalam dengan dugaan adanya keganasan. Keluhan pasien adalah sulit menelan makanan,
dan muntah. Satu bulan terakhir mengalami penurunan berat badan sebanyak 7 kg.

Saat dirawat pasien mengeluh kesakitan pada bagian perut. Selama 1 minggu
dirawat di RS pasien masih menjalani serangkaian pemeriksaan termasuk endoskopi,
laparoskopi dll.

Diet yang diberikan oleh RS adalah makanan lunak, keinginan makan pasien
cukup bagus, namun pasien tidak bisa mengkonsumsi makanan yang disajikan karena
mengeluh kesakitan, tidak bisa menelan makanan, dan muntah bila ada makanan yang
masuk. Selama perawatan tidak pernah dilakukan pemantauan diet, pengukuran berat
badan dan terlihat pasien semakin kurus. Obat yang diberikan adalah obat penahan rasa
sakit.

Pada hari ke sepuluh perawatan pasien akhirnya meninggal dunia, sebelum


diagnosis penyakit dapat ditegakkan.

KASUS 2
Laki laki, usia 40 tahun, dirawat di RS karena sebelumnya pingsan akibat rasa sakit
yang luar biasa . Px mempunyai riwayat HNP.

Dokter merencanakan akan dilakukan operasi HNP. Namun karena kadar kolesterol
tinggi (218 mg/dl), dokter merekomendasikan pasien untuk menurunkan kolesterol
melalui pemberian diet. Selain kadar kolesterol seluruh pemeriksaan lain dalam batas
normal.

Setelah satu minggu ternyata kadar kolesterol naik menjadi 230 mg/dl. Selama
dirawat pasien mendapat diet TKTP.

Pasien tidak pernah dikunjungi dan mendapat penjelasan diet baik dari Dietisien
maupun tenaga kesehatan yang lain, walaupun secara jelas dokter merekomendasikan
penurunan kolesterol melalui diet yang tercatat didalam rekam medis.
KASUS 3
Tn W usia 50 th dengan BB 70 kg dan TB 176 cm dirawat di Rumah Sakit
dengan diagnosis medis Hipertensi. Dari hasil pemeriksaan tekanan darahnya 210/100
mmHg. Keluhan utamanya adalah sakit dibagian tengkuk kepala dan nafsu makan
berkurang karena mual. Dia bekerja sebagai penjual bakso. Sebelum berangkat bekerja
biasanya dia sarapan dengan mie instan + saos sambal serta kecap dan segelas kopi
hitam. Sambil bekerja biasanya dia suka ngemil keripik singkong dan minum kopi kental.
Dia juga perokok aktif. Makan siang paling sering makan bakso atau mie ayam dengan
ditambah saos dan kecap. Dari hasil recall sebelum dirawat adalah 2200 kkal.

KASUS 4
Ny Ma usia 55 th dirawat di Rumah Sakit dengan diagnosis medis Hipertensi. Dari
hasil pemeriksaan tekanan darahnya 200/100 mmHg. Keluhan utamanya adalah sakit
dibagian tengkuk kepala, pusing dan nafsu makan berkurang karena mual. Dia bekerja
sebagai buruh tani. Hasil pengukuran antropometri BB 70 kg dan TB 160 cm. Sebelum
berangkat bekerja biasanya sarapan dengan mie instan + saos sambal serta kecap. Dia
mempunyai kebiasaan suka ngemil keripik singkong dan makanan gorengan serta makan
bakso atau mie ayam dengan ditambah saos dan kecap. Dia tidak menyukai sayuran dan
kurang suka air putih Dari hasil recall sebelum dirawat adalah 2250 kkal

PENGERTIAN
Nutrition Care Process – PAGT
Standardized of process care

Suatu proses untuk mengidentifikasi, merencanakan, dan memenuhi kebutuhan


nutrisi. Termasuk empat langkah: Asesmen Gizi, Diagnosis Gizi, Intervensi Gizi,
Pemantauan dan Evaluasi Gizi.

Medical Nutrition Terapi (MNT)


Standardized of nutrition care

Protokol Terapi Nutrisi Medis (MNT) adalah rencana atau serangkaian langkah,
yang didasarkan pada bukti yang dianalisis secara sistematis dan dengan jelas
menentukan tingkat, konten, dan frekuensi perawatan nutrisi yang sesuai untuk penyakit
atau kondisi di tempat yang diterapkan *.

Nutrition Care Process (NCP):


Metode pemecahan masalah sistematis yang dikembangkan oleh ADA yang
digunakan para ahli diet untuk berpikir kritis, membuat keputusan untuk mengatasi
masalah terkait nutrisi, dan memberikan perawatan nutrisi yang aman, efektif, dan
berkualitas tinggi.
KONSEP PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR
NURITION CARE PROCESS
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT)

o Metoda standar dalam memecahkan masalah gizi


o Meningkatkan kualitas dan keberhasilan asuhan gizi
o Membutuhkan cara berpikir kritis
o Menggunakan terminologi internasional (international Dietetic and Nutrition
Terminology –IDNT)

SASARAN ASUHAN GIZI adalah Status kesehatan

Ketidak seimbangan nutrien, baik asupan nutrien inadekuat atau kelebihan atau
bentuk nutrien tidak dapat diutilisasi oleh tubuh akan mempengaruhi kesehatan

TUJUAN PAGT

Mengembalikan ke kondisi gizi seimbang dengan mengatasi berbagai faktor yang


mempunyai kontribusi pada ketidakseimbangan atau perubahan status gizi

MASALAH GIZI MALNUTRISI

Tidak sesuai antara asupan energi ketidakseimbangan sel antara


dan nutrien dengan kebutuhan tubuh pasokan nutrisi dan energi dan
akan mereka untuk menjamin kebutuhan tubuh untuk memastikan
pertumbuhan, pemeliharaan dan pertumbuhan, pemeliharaan, dan
fungsi spesifik lainnya fungsi spesifik.
Oleh karena banyak faktor yang dapat berinteraksi, yang mempengaruhi status
gizi, maka mengidentifikasi penyebab yang mendasari ketidak seimbangan gizi
merupakan suatu proses yang kompleks.

 Ketepatan menentukan akar permasalahan akan mempengaruhi pemilihan


intervensi yang sesuai

EMPAT LANGKAH PAGT SALING BERKAITAN


ASESMEN GIZI
 PENGERTIAN

Metoda pengumpulan, verifikasi dan interpretasi data yang dibutuhkan untuk


mengidentifikasi masalah terkait gizi, penyebab, tanda dan gejalanya secara
sistematik

o Proses berkelanjutan, dinamis dan bukan linear

o Dilakukan pada pasien / klien yang beresiko/ sudah malnutrisi berdasarkan hasil
skrining atau rujukan gizi

 TUJUAN ASESMEN GIZI

 Mendapatkan informasi yang cukup untuk mengidentifikasi masalah terkait gizi


 Membuat keputusan/ menentukan mengenai gambaran dan penyebab masalah
yang terkait gizi

Nutrition Assessment Focuses On Understanding The Wide Variety Of Factors

age, sex genetic, growth,


pregnancy, disease, etc
Health care system,
educational system, food
supply system Attitude/believe,
knowledge, behaviors

Sistem : kesehatan
pendidikan pangan dan
distribusinya
Intake, quantity, quality

=Faktor-faktor ini menjadi dasar terminologi asesmen gizi=


TAHAP PENGKAJIAN GIZI
 REVIEW

Pengumpulan data, Jenis data dan metoda pengambilan data disesuaikan dengan
setting dan kondisi pasien

 CLUSTER
Data dikelola dan dikelompokkan sesuai dengan 5 domain,. kemudian ditentukan
“ defining characteristic” atau karakter penentu dari diagnosis gizi yang diduga.
(gunakan terminologi pengkajian dan matriks pengkajian – diagnosis gizi)

 IDENTIFIKASI

Membandingkan data2 rujukan standar yang disepakati ( standar pembanding)

CATEGORIES OF NUTRITION ASSESSMENT DATA


1. Food/nutrition history

2. Biochemical data, medical tests and procedures

3. Anthropometric measurements

4. Physical examination findings

5. Client history

FOOD/NUTRITION HISTORY INFORMATION

FOOD/NUTRITION HISTORY INFORMATION —CONT’D


TERMINOLOGI & MATRIX ASESMEN
• Digunakan sebagai perangkat untuk mengarahkan asesmen gizi

• Terminologi Asesmen = terminologi monitoring evaluasi , kecuali beberapa


indikator dari client history

• Matrix menggambarkan parameter ( defining characteristic atau sign


siymptoms ) dari Problem gizi yang berasal dari data asesmen gizi

• Matriks asesmen diagnosa Penetapan diagnosa


UPDATED IDNT – 2013
ASESMEN GIZI

 Penambahan terminologi untuk asupan vitamin seperti asam pantotenat dan biotin

 Penambahan terminologi asupan mineral untuk sulfat; flouride; coper, iodine,


selenium, mangan; chromium; molybdenum; boron; dan cobalt

 Memisahkan terminologi untuk dokumentasi asupan substansi bioaktif , plant


stanol ester; plant sterol ester, psyllium dan B glucan

 Menambah 2 sub klas pada klas Obat-obatan dan Suplemen Herbal, yaitu obat
dan pengobatan alternatif / complementer

 Pemisahan terminologi “remember to eat” dan “recall eating”

 Menambah beberapa terminologi pada sub klas diet history (Food allergy; Food
intolerance); pemberian enteral dan parenteral (Body position”) dan aktifitas fisik
(“neighborhood safety”; walkability of neighborhood”; Proximity to parks/green
space”; Access to physical activity facilities/programs”)

DIAGNOSA GIZI :

 Penambahan terminologi diagnosa gizi kelompok vitamin dan mineral


 Penomoran ulang pada diagnosis gizi Keseimbangan Energi menjadi NI.1.1
sampai NI.1.5

 Penggolongan terminologi berat badan diperluas penggolongannya

 Penambahan “Suboptimal growth rate” dan “Excessive growth rate”

 ND baru yaitu NO NUTRITION DIAGNOSIS AT THIS TIME (NO.1.1)

 Beberapa pemisahan sub klas

HUBUNGAN ETIOLOGI & INTERVENSI

TERMINOLOGI INTERVENSI
EMPAT KATEGORI INTERVENSI

“by what method do we reach nutrition prescription”

 Pemberian makanan dan/ zat gizi (ND)


 Edukasi gizi (E)
 Konseling gizi (C)
 Koordinasi asuhan gizi (RC)

INTERVENSI
 Contoh :
1. Pemberian Makanan dan Zat Gizi
Tujuan : menjaga berat badan aktual, mengurangi fatigue, dan mencegah retensi cairan

Preskripsi diet : Diet 1600 Kalori , 65 g protein, 184 KH. 60 lemak .Cairan 1650 ml.
Batasi garam dan bm yg mengandung kafein, 6 kali porsi kecil

2. Edukasi – Materi

Tujuan : Mengurangi efek samping (interaksi) obat dengan makanan

Preskrisi diet : Memberikan pengetahuan mengenai interaksi obat dan makanan dan
tips mengatasi anoreksia.

3. Koordinasi Asuhan

Tujuan : Mengurangi efek samping (interaksi) obbat dengan makanan

Preskripsi diet : Mengatur jadwal dan memantau pemberian obat dan makanan
bersama perawat dan farmasi.

MONITORING & EVALUASI GIZI


MONITORING GIZI:

Mengkaji ulang mengukur secara terjadwal indikator asuhan gizi dari status pasien
sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan, diagnosis gizi, intervensi dan hasil

EVALUASI GIZI:

Membandingkan secara sistematik data data saat ini dengan status sebelumnya,
tujuan intervensi gizi, efektifitas asuhan gizi secara umum dan atau rujukan standar

KOMPONEN DALAM MONEV GIZI


MONITORING  Indikator

MENGUKUR  Hasil pengukuran dr indikator asuhan gizi

EVALUASI  Membandingkan hasil saat ini dg


sebelumnya atau tujuan

KRITERIA UNTUK EVALUASI INDIKATOR ASUHAN GIZI


Dianjurkan :

 Preksripsi gizi atau goal


 Standar rujukan – standar pembanding
 Data dasar dari pengkajian gizi awal
Rujukan standar sesuai dengan :

 Practice setting ( rawat inap, rawat jalan, masyarakat, long term care)

 Umur pasien/ klien (pediatrik, geriatrik)

 Penyakit (ginjal, diabetes, sakit berat)

CASCADE of NUTRITION CARE & HEALTH OUTCOMES

 FH : Food Nutrition Related History

 BD : Biochemical Data, Medical Test And Procedures

 AD : Anthropometricmeasurement

 PD : Nutrition Focused Physical Finding

FOOD/NUTRITION HISTORIES: FOOD INTAKE


Komposisi dan kecukupan asupan makanan dan gizi, pola makan dan kudapan,
petunjuk lingkungan untuk makan, toleransi makanan dan gizi, dan pola makan dan /
atau modifikasi makanan saat ini.

FOOD/NUTRITION HISTORIES: NUTRITION AND HEALTH AWARENESS


 Pengetahuan dan keyakinan tentang rekomendasi nutrisi, praktik swa-monitor /
manajemen, dan konseling dan pendidikan nutrisi sebelumnya

FOOD/NUTRITION HISTORIES: PHYSICAL ACTIVITY AND EXERCISE

 Status fungsional, pola aktivitas, jumlah waktu menetap (TV, telepon,


komputer) dan intensitas latihan, frekuensi, dan durasi

FOOD/NUTRITION HISTORIES: FOOD AVAILABILITY

 Perencanaan pangan, pembelian, kemampuan dan batasan persiapan, praktik


keamanan pangan, pemanfaatan program pangan / gizi, dan kerawanan pangan

2. BIOCHEMICAL DATA, MEDICAL TESTS AND PROCEDURES


 Sertakan data laboratorium (misalnya elektrolit, glukosa, panel lipid
 Waktu pengosongan lambung
 Hasil kolonoskopi, CT scan atau EKG

3. ANTHROPOMETRIC MEASUREMENTS
Sertakan tinggi, berat badan, indeks massa tubuh, persentil grafik pertumbuhan,
laju pertumbuhan, dan laju perubahan berat

4. PHYSICAL EXAMINATION FINDINGS


Termasuk kesehatan mulut, penampilan fisik secara umum, pemborosan otot dan lemak
subkutan, dan pengaruhnya

5. CLIENT HISTORY
1) Sejarah sosial: status sosial ekonomi, dukungan sosial dan medis, kepercayaan
budaya dan agama, situasi perumahan, dan isolasi / koneksi sosial
2) Riwayat pribadi: faktor-faktor termasuk usia, pekerjaan, peran dalam keluarga,
dan tingkat pendidikan
3) Riwayat medis / kesehatan meliputi keluhan nutrisi utama, penyakit sekarang /
masa lalu, riwayat bedah, penyakit kronis atau risiko komplikasi, riwayat
kesehatan keluarga, kesehatan mental / emosional dan kemampuan kognitif
4) Riwayat pengobatan / suplemen: obat resep dan obat bebas, suplemen herbal dan
makanan, dan obat-obatan terlarang

Anda mungkin juga menyukai