Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

AGREGAT PADA POPULASI


RENTAN, KECACATAN DAN
MENTAL

Amelia Devin Krisnawati 1903009


Cicilia Ester Herawati Bunga A 1903019
Dwi Fitriani Amalia 1903023
Ni'amatun Aprilia 1903039
Siti Fatimah 1903057
Tinjauan Kasus
Pengkajian yang telah dilakukan pada kelompok Paguyuban
Aishwaria jl. Pierre Tendean rakyat Ngujung Kulon RW 1. Menurut salah
satu warga, pengamen di daerah sana adalah penduduk baru. Di daerah
tersebut terdapat sebuah paguyuban yang beranggotakan para pengamen
dengan usia rata-rata 20- 25 tahun. Dengan jenis kelamin anggota paguyuban
laki- laki beranggotakan 6 orang dan anggota paguyuban perempuan
beranggotakan 4 orang . Tingkat pendidikan rata- rata SD danSMP, anggota
paguyuban rata- rata dari suku jawa dan betawi. Menurut salah satu warga
di desa tersebut mengatakan anggota peguyuban sering terserempet
mobil kendaraan lain ketika mengamen.
Wilayah paguyuban terletak di bawah rel kereta api dan di dekat jalan
raya yang rawan kecelakaan dan Wawan mengatakan walaupun ada
kejadian terserempet anggota pengamen paguyuban tetap tidak
pernah menggunakan alat pelindung diri karena kondisi ekonomi
yang rendah. Anggota paguyuban tidak pernah menggunakan alat
pelindung diri seperti masker di jalan sehingga sering terpapar dan
sering mengalami batuk, pusing dan mengatakan itu merupakan hal
biasa. Di daerah tersebut tidak tersedianya program untuk mencegah
satu atau lebih masalah kesehatan bagi anggota paguyuban. Hasil
pendapatan sehari-hari pada saat mengamen belum cukup untuk
memenuhi kebutuan hidup secara financial dan itu merupakan salah
satu factor yang menyebabkan terganggunya status psikologis
anggota paguyuban.
Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
Pengkajian Community As Partner (CAP)
B. Analisa Data
Analisis Masalah
1. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif b.d
ketidakcukupan sumberdaya (mis.
Keuangan, fasilitas) (D.0117).
2. Defisit pengetahuan d.d kurang terpapar
informasi tentang keamanan diri (D.0111).
3. Deficit kesehatan komunitas d.d program
tidak memiliki anggaran yang cukup
(D.0110).

Diagnosa Keperawatan
(SDKI)
D. Penapisan Masalah
Dari hasil analisis data, didapatkan data yang kemudian dilakukan penapisan
masalah untuk menentukan prioritas masalah, adapun penapisan tersebut dapat dilihat
sebagai berikut :

1. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif (D.0117) akibat perilaku Pengamen tidak pernah menggunakan alat
pelindung diri seperti masker karena kondisi ekonomi yang rendah sehingga sering terpapar polusi dari
asap kendaraan dan sering mengalami batuk, pusing.

2. Defisit pengetahuan (D.0111) akibat perilaku Pengamen sering terserempet kendaraan yang melintas di
jalan karna wilayah paguyuban terletak di dekat jalan raya yang rawan kecelakaan dan pengamen
merupakan warga baru
3. Defisit kesehatan komunitas (D.0110) Tidak tersedianya program untuk mencegah satu atau lebih masalah
kesehatan bagi anggota paguyuban (pengamen) dan Hasil pendapatan saat mengamen belum cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup secara finansial

Keterangan Kriteria : Keterangan pembobotan:


• Sesuai dengan perawat komunitas • sangat rendah
• Resiko terjadi • rendah
• Resiko parah • Cukup
• Potensi untuk pendidikan kesehatan
• Interest untuk komunitas
• Tinggi
• Kemungkinan diatasi • Sangat tinggi
• Relevan dengan program
• Tersedianya tempat
• Tersedianya waktu
• Tersedianya dana
• Tersedianya fasilitas
• Tersedianya sumber daya
 
Diagnosa Keperawatan

Pemeliharaan kesehatan tidak efektif (D.0117)


akibat perilaku Pengamen tidak pernah
menggunakan alat pelindung diri seperti
masker karena kondisi ekonomi yang
rendah sehingga sering terpapar polusi dari 3 3 3 9
asap kendaraan dan sering mengalami
batuk, pusing
Defisit pengetahuan (D.0111) akibat perilaku
Pengamen sering terserempet kendaraan
yang melintas di jalan karna wilayah
paguyuban terletak di dekat jalan raya 3 3 2 8
yang rawan kecelakaan dan pengamen
merupakan warga baru
Defisit kesehatan komunitas (D.0110) Tidak
tersedianya program untuk mencegah satu
atau lebih masalah kesehatan bagi anggota
paguyuban (pengamen) dan Hasil
pendapatan saat mengamen belum cukup 2 2 3 7
untuk memenuhi kebutuhan hidup secara
finansial
E. Prioritas Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan skoring diatas, maka prioritas diagnosa keperawatan komunitas jl.Pierre
Tendean rakyat Ngujung Kulon RW 1 adalah sebagai berikut :
F. Intervensi Keperawatan Komunitas (SIKI)

No Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi Keperawatan Tanda


Tangan
1 Setelah dilakukan tindakan 2 x 24 jam Edukasi kesehatan : Perawat
diharapkan pemeliharaan kesehatan Observasi :
( L.12106) meningkat dengan kriteria - Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
hasil : - Identifikasi faktor – faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan
- Menunjukkan perilaku adaftif motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
meningkat (5) Terapeutik :
- Menunjukkan perilaku sehat meningkat - Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
(5) Edukasi :
- Kemampuan menjalankan perilaku - Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
sehat meningkat (5) - Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
- Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat
No Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi Keperawatan Tanda
Tangan
2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 x 24 Edukasi kesehatan : perawat
jam . Diharapkan Tingkat pengetahuan Observasi :
(L.12111) meningkat dengan kriteria hasil : - Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Perilaku sesuai anjuran meningkat (5) - Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan
- Kemampuan menjelaskan pengetahuan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
tentang suatu topik meningkat (5) Terapeutik :
- Kemampuan menggambarkan - Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
pengalaman sebelumnya yang sesuai - Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
dengan topik meningkat (5) - Berikan kesempatan untuk bertanya
- Perilaku sesuai dengan pengetahuan Edukasi :
meningkat (5) - Jekaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan.
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat.
- Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat
No Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi Keperawatan Tanda
Tangan
3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pengembangan Kesehatan Masyarakat : perawat
2 x 24 jam . Diharapkan Status Observasi :
kesehatan Komunitas (L.12109) - Identifkasi masaiah atau isu kesehatan dan prioritasnya
meningkat dengan kriteria hasil : - Identifikasi potensi atau aset dalam masyarakat terkait isu yang dinadapi
- Ketersediaan program promosi - Identifikasi kekuatan dan partner dalam pengembangan hesehatan.
kesehatan meningkat (5) - Identifikasi pemimpin/tokoh dalam masyarakat.
- Partisipasi dalam program Terapeutik :
kesehatan komunitas meningkat - Berikan kesempatan kepada setiap anggota masyarakat untuk berpartisipasi
(5) sesuai aset yang dimiliki.
- Sistem surveilens kesehatan - Libatkan anggota masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap isu
meningkat (5) dan masalah kesehatan yang dihadapi.
- Ketersediaan program proteksi - Libatkan masyarakat dalam musyawarah untuk mendefinisikan isu
kesehatan komunitas meningkat kesehatan dan mengembangkan rencana kerja.
(5) - Libatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan Implementasi serta
revisinya.
- Libatkan anggota masyarakat dalam mengembangkan jaringan kesehatan.
G. Planning of Action (POA)

Masalah Penang-gung
Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana
Keperawatan Jawab
Pemeliharaan - Pengetahuan; promosi kesehatan Remaja dan 1)4/5/22 Lingkung-an desa Masyar Atun
kesehatan tidak - Pengembangan kesehatan warga desa 2)7/5/22 Ngujung Kulon RW 01 akat
efektif b.d masyarakat Ngujung
ketidakcukupan - Status kenyamanan; lingkungan Kulon RW 01
sumberdaya - Manajemen lingkungan; keamanan
(mis.Keuangan, - Pencatatan insidensi kasus
fasilitas) (D.0117).

Defisit pengetahuan - Pengetahuan; perilaku sehat Remaja dan 1)9/5/22 Lingkung-an desa Masya- Siti
d.d kurang terpapar - Pencarian perilaku sehat warga desa 2)11/5/22 Ngujung Kulon RW 01 rakat
informasi tentang - Pendidikan kesehatan Ngujung
keamanan diri - Memfasilitasi pembelajaran Kulon RW 01
(D.0111). - Pengajaran kelompok
Masalah Penang-gung
Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana
Keperawatan Jawab
Defisit kesehatan - Kemitraan (bekerja sama dengan Remaja dan 1)12/5/2 Lingkung-an desa Masya- Wati
komunitas d.d masyarakat dalam menentukan warga desa 2 Ngujung Kulon RW 01 rakat
program tidak masalah tentang kesehatan saat Ngujung 2)14/5/2
memiliki anggaran group discussion) Kulon RW 01 2
yang cukup - Pemberdayaan (memberdayak-an
(D.0110). masyarakat dengan meningkatkan
  pengetahuan mengenai status
kesehatan dan meningkatkan
penanganan anak jalanan didesa
tersebut)
Kesimpulan
Populasi rentan atau populasi beresiko adalah kondisi yang
mempengaruhi kondisi seseorang atau populasi untuk menjadi
sakit atau sehat Faktor resiko kesehatan antara lain genetik, usia,
karakteristik biologi, kesehatan individu, gaya hidup dan
lingkungan. Jika seseorang dikatakan rawan apabila mereka
berhadapan dengan penyakit, bahaya, atau outcome negatif.
Faktor pencetusnya berupa genetik, biologi atau psikososial.
Populasi rawan atau rentan merupakan kelompok-kelompok
sosial yang memiliki peningkatan risiko yang relatif atau rawan
untuk menerima pelayanan kesehatan. Kenyataan menunjukan
bahwa Indonesia memiliki banyak peraturan perundangundangan
yang mengatur tentang Kelompok Rentan, tetapi tingkat
implementasinya sangat beragam.
Thanks!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai