Anda di halaman 1dari 20

Nuraspina (B0221317)

Juliana Hijria (B0221307)


Marlika (B0221312)
Siti hartini suhardjo (B0221338)
Andriani saharuddin (B0221325)
Steni resly Christy (B0221331)
Populasi terlantar adalah semua masyarakat yang
kebutuhannya tidak terpenuhi secara wajar baik secara
fisik, mental, spiritual dan juga sosial. Populasi terlantar
juga merupakan sebuah istilah yang biasanya merujuk
pada suatu kelompok individu maupun komunitas yang
hidupnya berada dalam kemiskinan, tidak mempunyai
tempat tinggal yang layak, tidak memiliki akses yang
memadai terhadap sumber daya dan layanan dasar
seperti makanan, air bersih, pendidikan dan perawatan
kesehatan.
Lansia Individu yang Individu yang
Individu mengidentifikasi diri dipenjara dan
dengan sebagai lesbian, gay, anggota
penyakit kronis, biseksual, keluarganya
transgender, atau Individu dengan
cacat, atau queer (LGBTQ) gangguan
hambatan Korban perdagangan kesehatan
komunikasi manusia atau mental kronis
Veteran kekerasan seksual Tunawisma
Adanya
Kurangnya Risiko
Keterbatasan
Akses Dukungan Sosial Eksploitasi
Tingkat Kondisi dan
Kemiskinan Kesehatan Yang Kekerasan
Yang Tinggi Buruk
Kemiskinan dan ketidakstabilan ekonomi
Kurangnya Pendidikan dan keterampilan
Kurangnya akses terhadap layanan Kesehatan
Perumahan yang tidak layak
Kekerasan dan eksploitasi
Dukungan sosial yang kurang
Usia
Cacat fisik
Stigma dan diskriminasi
Masalah sosial budaya
Malnutrisi
Penyakit menular
Penyakit kronis

Gangguan kesehatan mental


Ketidakmampuan mencari perawatan
kesehatan yang tepat
Kesehatan lingkungan
Pengumpulan Data
1. Data Inti
Riwayat atau sejarah, meliputi hal-hal yang
diperoleh dari pengamatan sementara di wilayah
tersebut.
Demografi, meliputi tipe-tipe orang yang dijumpai,
termasuk data mengenai usia, jenis kelamin dan
piramida penduduk.
kelompok etnis, berupa identifikasi terhadap
berbagai suku atau etnis yang dijumpai.
Nilai dan keyakinan, berupa identifikasi terhadap
nilai dan keyakinan dalam masyarakat. Misalnya,
melalui jenis dan jumlah rumah ibadah.
Pengumpulan Data
2. Subsistem
Lingkungan fisik, berupa keadaan lingkungan atau
geografis.
Pelayanan kesehatan dan sosial
Ekonomi
Keamanan dan transportasi
Pemerintahan dan politik
Komunikasi
Pendidikan
Rekreasi
Pengumpulan Data
3. Jenis Data
Data Subjektif
Data Objektif

4. Sumber Data
• Data Primer
• Data Sekunder

5. Analisa Data
Analisa data merupakan kemampuan untuk mengaitkan dan
menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki
sehingga dapat diketahui kesenjangan atau masalah yang dihadapi
oleh masyarakat.
Pemeliharaan Kesehatan tidak efektif b.d ketidakcukupan
sumber daya
Perilaku Kesehatan cenderung berisiko b.d
ketidakdekuatan dukungan sosial, status sosio-ekonomi
rendah
Defisit Kesehatan komunitas b.d keterbatasan sumber daya,
program tidak memiliki anggaran yang cukup
Diagnosa Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan

Edukasi Kesehatan(I.12383)
Pemeliharaan Kesehatan Tindakan
(L.12106) Observasi
Setelah dilakukan tindakan -Identifikasi kesiapan dan kemampuan
keperawatan diharapkan menerima informasi
-Identifikasi faktor-faktor yang dapat
pemeliharaan kesehatan tidak efektif meningkatkan dan menurunkan motivasi
berkurang, dengan kriteria hasil: perilaku hidup bersih dan sehat
Pemeliharaan Kesehatan tidak -Menunjukkan perilaku adaptif
efektif b.d ketidakcukupan meningkat Terapeutik
sumber daya -Menunjukkan perilaku sehat -Sediakan materi dan media Pendidikan
meningkat Kesehatan
(D.0003) -Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai
-Kemampuan menjalankan perilaku
sehat meningkat kesepakatan
-Berikan kesempatan untuk bertanya
-Perilaku mencari bantuan meningkat
-Menunjukkan minat meningkatkan Edukasi
perilaku sehat meningkat -Jelaskan faktor risiko yang dapat
-Memiliki sistem pendukung meningkat mempengaruhi Kesehatan
-Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
Diagnosa Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan

Modifikasi perilaku keterampilan sosial


(I.13484)
Perilaku Kesehatan(L.12107) Tindakan
Setelah dilakukan tindakan Observasi
keperawatan diharapkan -Identifikasi penyebab kurangnya
keterampilan sosial
perilaku kesehatan cenderung -Identifikasi fokus keterampilan
Perilaku Kesehatan cenderung berisiko berkurang, dengan Terapeutik
-Motivasi untuk berlatih keterampilan
berisiko b.d ketidakadekuatan kriteria hasil: sosial
dukungan sosial, status sosio- -Kemampuan melakukan -Beri umpan balik positif (pujian atau
ekonomi rendah tindakan pencegahan penghargaan)
-Libatkan keluarga selama latihan
(D.0099) masalah kesehatan meningkat keterampilan
-Kemampuan peningkatan Edukasi
-Jelaskan tujuan melatih keterampilan
kesehatan meningkat sosial
-Pencampaian pengendalian -Jelaskan respon dan konsekuensi
keterampilan sosial
kesehatan meningkatan -Latih keterampilan sosial secara
beratahap
Diagnosa Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan

Status Kesehatan komunitas Pengembangan Kesehatan


(L.12109) Masyarakat
Setelah dilakukan tindakan (I.14548)
Tindakan
keperawatan diharapkan defisit Observasi
kesehatan komunitas berkurang, -Identifikasi masalah atau isu
Defisit Kesehatan komunitas dengan kriteria hasil: kesehatan dan prioritasnya
b.d keterbatasan sumber daya, Ketersediaan promosi Kesehatan -Identifikasi potensi dan aset dalam
meningkat masyarakat terkait isu yang dihadapi
program tidak memiliki Partisipasi dalam program -Identifikasi kekuatan dan partner
anggaran yang cukup kesehatan komunitas meningkat dalam pengembangan kesehatan
(D.0110) Angka penyalahgunaan zat Terapeutik
menurun -Libatkan anggota masyarakat untuk
Angka penyalahgunaan alkohol meningkatkan kesadaran terhadap
isu dan masalah Kesehatan
menurun masyarakat
Angka kebiasaan merokok -Kembangkan strategi dalam
menurun manejemen konflik
Implementasi merupakan pelaksanaan yang menjadi inisiatif dari
rencana tindakan guna mencapai tujuan yang spesifik. Tahap ini
dimulai setelah rencana Tindakan disusun dan ditujukan pada rencana
strategi untuk membantu komunitas mencapai tujuan yang diharapkan.
Rencana Tindakan spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor
yang mempengaruhi masalah kesehatan komunitas. Tujuan dari
implementasi yaitu membantu komunitas dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan, mecakup peningkatan Kesehatan, pencegahan
penyakit, pemulihan kesehatan dan fasilitas koping.
Evaluasi merupakan Tindakan intelektual untuk melengkapi proses
keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosis
keperawatan, rencana tindakan dan implementasi yang berhasil
dicapai. Evaluasi memungkinkan perawat untuk mengawasi
kesalahan yang terjadi selama tahap pengkajian, analisis,
perencanaan dan implementasi Tindakan. Evaluasi bertujuan untuk
melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan, yang dapat
dilaksanakan melalui hubungan perawat-klien, berdasarkan respon
klien terhadap tindakan keperawatan yang diberikan, sehingga dapat
dilaksanakan.
Program Kesehatan Masyarakat
Pusat Kesehatan Masyarakat
Program Gizi
Pendidikan Kesehatan
Program Pengendalian Penyakit
Program Sosial
Program Kesehatan Lingkungan
Kemitraan dengan Sektor Swasta
Ernstmeyer K, Christman E,. 2022. Nursing: Mental Health And Community Concepts. Open Resources
For Nursing (Open RN).
Marry A, dkk. 2018. Community And Family Health Nursing-1st Indonesia Edition. Elseiver Health
Sciences.
Ratnawati, Emmelia. 2020. Keperawatan Komunitas. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. ISBN 978-602-
6237-20-0
PPNI, (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1.
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI, (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1.
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI, (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1.
Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai