Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinan Berpikir Sistem Kesehatan
Masyarakat
Disusun oleh :
Kelompok 1 Kelas B 2017
Hanifah Hidayati 25000117120087
Riska Ro’mah Wati 25000117120101
Rika Kusma Anggraini 25000117120113
Ana Nur Miftachul Adna 25000117130125
Anggi Amaliah Dwi Pratiwi 25000117130137
Alfatika Rahayu Agustiani 25000117130149
Fungsi Esensial Pelayanan Kesehatan Masyarakat ( The Core Functions of Public Health)
adalah standar nasional yang memberi definisi kerja kesehatan masyarakat dan kerangka kerja
pedoman untuk tanggung jawab dan kegiatan kesehatan masyarakat yang harus dilakukan di
semua masyarakat (DHSS, 2013).
10 pelayanan kesehatan masyarakat yang esensial dikategorikan ke dalam tiga fungsi
utama kesehatan masyarakat yaitu :
1. Assessment (Penilaian)
a) Memantau status kesehatan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan masyarakat.
b) Mendiagnosis dan menyelidiki masalah kesehatan di masyarakat.
2. Policy Development (Pengembangan Kebijakan)
a) Menginformasikan, mendidik, dan memberdayakan orang tentang masalah
kesehatan.
b) Memobilisasi kemitraan dan tindakan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan.
c) Mengembangkan kebijakan dan rencana yang mendukung upaya kesehatan
individu dan masyarakat.
3. Assurance (Jaminan)
a) Menegakkan hukum dan peraturan yang melindungi kesehatan masyarakat.
b) Menyediakan layanan kesehatan pribadi yang dibutuhkan dan memastikan
penyediaan layanan kesehatan.
c) Memastikan tenaga kerja kesehatan publik dan individu yang kompeten.
d) Mengevaluasi efektivitas, aksesibilitas, dan kualitas kesehatan publik dan
individu.
Penelitian untuk wawasan baru dan solusi inovatif untuk masalah kesehatan.
Perbandingan Fungsi Inti Pelayanan Kesehatan Masyarakat dalam Praktik Organisasi
dan Kegiatan Kemimpinan
Menegakkan hukum dan peraturan yang melindungi Melindungi hukum dan kebijakan.
kesehatan masyarakat.
Memastikan tenaga kerja kesehatan publik dan Mengadakan pelatihan bagi tenaga
individu yang kompeten. kerja.
Proses Penilaiannya
Langkah pertama dalam proses penilaian adalah merancang sistem informasi kesehatan
masyarakat terpadu yang tahan lama. pencapaian langkah ini membutuhkan kemitraan sejati,
berdasarkan prinsip kepemimpinan kesehatan masyarakat, di antara departemen kesehatan
lokal dan negara bagian, lembaga terkait kesehatan natioonal dan kelompok warga negara serta
lembaga lainnya.
langkah ketiga adalah memanfaatkan data yang dikumpulkan. data ini perlu diubah
menjadi informasi yang dapat digunakan oleh para pemimpin kesehatan masyarakat untuk
pengambilan keputusan yang efektif. memang, kegiatan penilaian harus mengarah langsung ke
kegiatan pengembangan kebijakan yang dibahas pada bab berikutnya. Para pemimpin
kesehatan masyarakat seringkali gagal dalam memberlakukan informasi yang jelas, dan mereka
kehilangan kredibilitas dengan pembuat kebijakan sebagai akibatnya.
Unsur-unsur utama dan kegiatan utama dari fungsi penilaian kesehatan masyarakat inti adalah
sebagai berikut:
1. Pengumpulan data - Menilai status kesehatan berbaris populasi dan faktor tertentu
- Mengembangkan standar dan metode pengumpulan data untuk
memastikan keandalan, komparabilitas, dan validitas.
- Menilai pemberian layanan kesehatan masyarakat dengan
mengembangkan dan
memelihara sistem data untuk kapasitas, ketersediaan, kualitas,
biaya, dan pemanfaatan sumber daya kesehatan.
- Identifikasi hambatan untuk pemanfaatan layanan kesehatan.
2. Analisis Data - Periksa data penilaian.
- Periksa kapasitas sumber daya.
- Menarik kesimpulan dari data.
- Menganalisis dan mengoordinasikan sumber daya masyarakat
yang tersedia.
3. Analisis data - Laporkan hasil analisis kepada audiens yang sesuai, termasuk
Penyebaran penyedia layanan kesehatan negara bagian / lokal.
- Menanggapi permintaan informasi.
4. Manajemen Data - Terus meningkatkan kualitas, pemanfaatan, dan akses ke data.
- Mengembangkan dan memelihara infrastruktur yang
diperlukan untuk mendukung sistem data.
1. Pencegahan
Aktivitas asuransi fokus pada pencegahan penyakit dan promosi kese. Pencegahan primer
berarti menciptakan lingkungan yang baik agar penyakit tidak datang. Pencegahan sekunder
yaitu melakukan intervensi ketika terjadi masalah dan mengimplementasikan inisiatif untuk
mencegah masalah menjadi lebih parah. Pencegahan tersier yaitu menghentikan progres
penyakit dan kecacatan untuk mencegah ketergantungan.
2. Infrastruktur
Agensi kesehatan masyarakat menyediakan pelayanan untuk masyarakat pada basis
umum, tetapi mereka juga bertanggung jawab untuk memelihara kapasitas untuk merespon
pada situasi kritis dan darurat.
3. Rintangan
Peran negara dan departemen kesehatan lokal menampilkan model yang berbeda. Ada
negara yang tidak mempunyai kantor departemen kesehatan setempat. Ada juga yang
diorganisir oleh pusat, dan ada juga yang menggunakan sistem desentralisasi maupun
campuran.
Perbedaan sumber anggaran juga berkontribusi pada variasi tipe aktivitas asuransi yang
dilakukan. Salah satu akibat dari beragamnya aktivitas asuransi adalah pelayanan untuk akses
universal menjadi tidak nyata untuk beberapa segmen populasi. Bahkan dalam kasus berbasis
populasi, seperti pengendalian penyakit menular, manfaatnya pun tidak merata.
Agensi kesehatan masyarakat dan pemimpinnya harus proaktif daripada reaktif. Asuransi
dari pelayanan yang memadai dijamin oleh kontrak sosial. Hidup dengan jaminan bisa sulit,
karena seringkali memerlukan subsidi atau penyediaan langsung layanan kesehatan pribadi bagi
mereka yang tidak mampu membelinya.
Pada tingkat dunia, jaminan harus mencakup pelayanan yang dibutuhkan sesuai dengan
permasalahan global, seperti penularan HIV, pada tingkat negara, jaminan harus mencakup
pelayanan kesehatan masyarakat sesuai dengan yang dibutuhkan di negara tersebut. Pelayanan
kesehatan lokal bertanggung jawab memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas,
termasuk pelayanan kesehatan perorangan, perlindungan komunitas dapat diakses dan tersedia
untuk semua orang. Terkait dengan hal tersebut, pemimpin pada kesehatan masyarakat harus :
- Memastikan perkembangan prioritas program kesmas
- Menjelajah sumber anggaran untuk kebutuhan berbagai program
- Pengembangan program berbasis populasi dan berdasar data
- Memulai program dengan fokus pencegahan primer
- Menggunakan kebijakan pemerintah untuk mendukung aktivitas pencegahan
- Mengusahakan aktivitas pengembangan kapasitas
- Membangun mitra kerjasama untuk mendukung program.
Pemimpin kesehatan masyarakat dan perguruan tinggi sering dihadapkan dengan pertanyaan
apa perbedaan kesehatan masyarakat dengan perawatan kesehatan. Pelayanan berbasis
populasi/masyarakat merupakan program yang dirancang untuk mempromosikan kesehatan
dan mencegah terjadinya penyakit di lingkup geografis yang luas. Praktisi kesehatan
masyarakat lebih fokus dengan faktor yang mempengaruhi kesehatan. Pelayanan berbasis
populasi menyediakan agensi seperti surveilens, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit
menular, program lansia, program KIA, sedangakan pelayanan kesehatan perorangan termasuk
pelayanan kesehatan klinik, perawatan kesehatan primer, pelayanan gigi, dan konseling.
Beberapa pelayanan yang terdapat pada keduanya seperti misal imunisasi, skrining, dan
perawatan gigi.
Kesehatan Aktivitas
Basis Populasi Campuran
Perorangan Kepemimpinan
Pelayanan
Perawatan kesehatan Program delegasi dan
Surveilens kesehatan
komunitas evaluasi
komunitas klinik
Pelayanan klinis
Kesehatan Program skrining Merealisasikan tujuan
untuk anak yang
Lingkungan kesehatan kesehatan lingkungan
keracunan
Edukasi masyarakat,
Keluarga Monitoring statistik
Klinik sekolah mengembangkan
berencana prenatal pada remaja
kemitraan di masyarakat
Program skrining
Pelayanan kasus Memperkuat undang-
Program KIA genetik pada wanita,
manajemen undang dan peraturan
bayi, dan anak
Surveilens Kesehatan Masyarakat merupakan gabungan dari fungsi inti dari asesment dan
asuransi. Terdapat 11 alasan adanya surveilens :
1. Perencanaan kesehatan
2. Monitoring perubahan dan praktik kesmas
3. Perhitungan kuantitatif pada masalah kesehatan di masyarakat
4. Menentukan riwayat alamiah penyakit
5. Mendeteksi epidemi
6. Menentukan persebaran penyakit di populasi
7. Memfasilitasi epidemiologi dan investigasi laboratorium
8. Menguji hipotesis
9. Mengevaluasi aktivitas asuransi
10. Monitoring perubahan pada agen infeksius
11. Monitoring aktivitas isolasi
Kualitas asuransi dibagi menjadi perencanaan monitoring dan memelihara kualitas pelayanan
program kesehatan masyarakat. Kualitas asuransi termasuk lisensi dan pelatihan tenaga
profesional kesehatan, melisensi fasilitas kesehatan, memperkuat standar dan peraturan. Maka
dari itu, pemimpin pada kesehatan masyarakat harus :
DAFTAR PUSTAKA
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). 2011. Core Functions of Public Health and
How They Relate to the 10 Essential Services.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). 2014. The 10 Essential Public Health
Services.
Department of Health and Senior Services (DHSS) . 2013. Introduction Essential Public Health
Services.
G. E. A. Dever, Community Health Analysis (Gaithersburg, MD: Aspen Publishers, 1991).
Institute of Medicine, The Future of Public Health (Washington, DC: National Academy Press,
1988).
J. C. Lashof, “Commitment to the Common Good,” American Journal of Public Health 83, No.
9 (1993): 1222-1225.
Rowitz, Louis. 2009. Public Health Leadership : Putting Principles Into Practice
Rowitz, Louis. 2009. Public Health Leadership: Putting Principles into Practice. Canada:
Jones and Bartlett Publishers.
W. Keck, “Creating a Health Public,” American Journal of Public Health 82, No. 9 (1992):
1206-1209.
World Health Organization. 2003. Essential Public Health Functions.s