Anda di halaman 1dari 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

REHIDRASI SHOCK HIPOVOLEMIA


( Guna Memenuhi Tugas Individu Keperawatan Kritis)
Dosen Pengampu : Ns. Anto Indriyadi, M.Kep

DISUSUN OLEH :
UTAMI MARDIANINGSIH
1903063

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG
2022/2023
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
REHIDRASI SHOCK HIPOVOLEMIA

- Pengertian
Memberikan rehidrasi cairan secara intravena pada pasien
- Tujuan
1. Mencegah hipovolemik syok
2. Mencegah kehilangan/perpindahan cairan ektraseluler
- Prosedur
Alat dan Bahan
1. Infus set
2. Abbocath 18-22
3. Spigmomanometer
4. Spuit
5. Stetoskop
6. Cairan kristaloid (NaCl 0,9% atau Ringer laktat)
7. Handscone
8. Alkohol swab
- Langkah-langkah
1. Kenali tanda syok : nadi teraba halus dan tidak kuat angkat, akral dingin, tekanan
sistole < 90 mmHg atau tekanan arteri rata-rata (mean arteri pressure) turun lebih
dari 30 mmHg
2. Bebaskan jalan napas pasien dengan segera dan stabilisasi jika diperlukan
3. Berikan cairan dalam waktu singkat; tidak lebih dari 30-60 menit pertama, bila
diperlukan dapat di pasang dua jalur intravena
4. Cairan yang pertama digunakan adalah cairan kristaloid isotonik atau saline
normal (Ringer laktat atau NaCl 0,9%)
5. Bolus cairan awal 1-2 liter pada orang dewasa (20ml/kgBB pada pasien anak)
6. Observasi ketat tanda-tanda vital dan nilai respon pasien terhadap pemberian
cairan
7. Bila syok telah tertangani observasi tanda-tanda vital berkala dan tatalaksana
penyakit yang mendasarinya
8. Bila syok belum juga dapat teratasi setelah diberikan cairan sesuai protap maka
pikirkan untuk segera melakukan rujukan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut
dengan menstabilkan keadaan umum pasien terlebih dulu
- Referensi

Wijaya, I. P. (2014). Syok Hipovolemik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III,
4124–4126.

Anda mungkin juga menyukai