Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT

No. Dokumen : SOP/UGD/PMP/044


No. Revisi : 0
SPO Tanggal Terbit
Halaman
:
:
27 Juli 2016
1/3
H Dadang Suryana D
PUSKESMAS SIP.S.Kep.MSi.MMKes
PAMEUNGPEUK Pembina
19680504 199003 1 011

1. Pengertian Penanganan pasien gawat darurat adalah suatu keadaan yang


dikarenakan (penyakit, trauma, kecelakaan, tindakan anestesi) yang
bila tidak segera di tolong akan mengalami cacat, kehilangan organ
tubuh atau meninggal.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk tindakan pertolongan


pertama pada kegawat daruratan secara tepat, cepat dan cermat.
Keputusan Kepala Puskesmas Pameungpeuk No. 093/SK/K-
3. Kebijakan
PKM.PMP/I/2016 tgl. 27-07-2016 tentang Pendelegasian wewenang
4. Referensi Permenkes No 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas

5. Prosedur a. Persiapan Bahan dan Alat :


1. Tabung oksigen
2. Nasal prong, Nasal catheter, Masker oksigen
3. Ambu bag, Juctiun reese
4. Oro-pharyngeal tube/ mayo/Gudell
5. Sarung tangan steril
6. Set infuse (Slang Infus, Abocath sesuai ukuran)
7. Cairan kristaloid (Nacl,RL, Normal Salin)
8. Spuit 5 cc
9. Kasa steril
10. plester
b. Langkah – Langkah Prosedur :
1. Periksa kesadaran pasien untuk menentukan keadaan pasien
sadar atau tidak
2. Air Way (Jalan nafas)
a. Periksa jalan nafas, bebaskan jalan nafas dari sumbatan
secret, darah, benda asing.
b. Lakukan tindakan Triple maneuver : Head Tilt (ekstensi
kepala), chin lift (angkat dagu keatas), jaw Thrust (dorong
rahang bawah kedepan)
a. Buka mulut.
b. Pemasangan Oro-pharingeal tube bila pasien tidak sadar.
Puskesmas Penanganan Pasien Gawat No. Dokumen : No. Revisi : 0 Halaman :2/3
Pameungpeuk Darurat SOP/UGD/PMP/044

3. Breathing (pernafasan) :
Periksa pernafasan pasien bernafas atau tidak dengan Listen
(suara nafas), Look (melihat gerakan dada), Feel ( Merasakan
ada udara atau tidak).
a. Bila tidak bernafas segera beri bantuan nafas :
 Bantuan nafas buatan tanpa alat (manual) dari mulut
kemulut dengan frekuensi 1 penolong atau 2 penolong
15:2 (15 kali pijat jantung 2 kali nafas buatan)
 Bantuan nafas buatan dengan alat ambu bag, respirator
b. Bila pasien bernafas segera beri terapi oxygen melalui :
 Nasal Pronge 3 liter
 Nasal catheter 3 liter
 Mask 6-8 liter
4. Circulation (sirkulasi darah) :
 Periksa bagaimana perdarahannya
 Segera lakukan terapi cairan pemasangan infus dengan
pemberian cairan kristaloid (Nacl, RL, Normal Salin)
 Periksa tekanan darah, nadi dan perifer.
5. Drugs (obat-obatan) :
Pemberian obat-obatan bila terjadi henti jantung dan bradikardi
dengan:
 Adrenalin dengan dosis 1-1-1/3-5 menit
 Atropin dengan dosis 1-1-1/3-5 menit
 Na-bikarbonat hanya 1 mEq/kg dan paling
akhir.
6. Ecg (rekam jantung)
Periksa jantung dengan ECG disertai alat DC shok bila nadi
karotis tak teraba untuk tindakan ini dilakukan pada tempat
rujukan yang lebih berkompeten/ RS.
Hal-hal yang harus diperhatikan:
1. Terapi Cairan sesuai prosedur pemberian cairan pertama
pada pasien untuk mengatasi shock.
2. Tindakan Jaw thrust dan chin lift lebih dianjurkan untuk
menghindari trauma.
3. Lakukan tindakan pertolongan pertama pada kegawat-
daruratan dengan cepat, tepat dan cermat karena bila
sirkulasi berhenti 3-4 menit akan mengakibatkan kerusakan
otak yang permanen

6 Diagram Alir
7 Unit Terkait Ruang Rawat Inap dan IGD

Puskesmas Penanganan Pasien Gawat No. Dokumen : No. Revisi : 0 Halaman :3/3
Pameungpeuk Darurat SOP/UGD/PMP/044

8 Dokumen Medrek Pasien ( F-RMU 001)


Terkait Buku laporan Pasien

9 Rekaman
Historis NO YANG DI ISI PERUBAHAN TANGGAL
Perubahan UBAH MULAI
DIBERLAKUKAN

Anda mungkin juga menyukai