3. Breathing (pernafasan) :
Periksa pernafasan pasien bernafas atau tidak dengan Listen
(suara nafas), Look (melihat gerakan dada), Feel ( Merasakan ada
udara atau tidak).
a. Bila tidak bernafas segera beri bantuan nafas :
i. Bantuan nafas buatan tanpa alat (manual) dari mulut
kemulut dengan frekuensi 1 penolong atau 2 penolong 15:2
(15 kali pijat jantung 2 kali nafas buatan)
ii. Bantuan nafas buatan dengan alat ambu bag, respirator
b. Bila pasien bernafas segera beri terapi oxygen melalui :
i. Nasal Pronge 3 liter
ii. Nasal catheter 3 liter
iii. Mask 6-8 liter
4. Circulation (sirkulasi darah) :
i. Periksa bagaimana perdarahannya
ii. Segera lakukan terapi cairan pemasangan infus dengan
pemberian cairan kristaloid (Nacl, RL, Normal Salin)
iii. Periksa tekanan darah, nadi dan perifer.
5. Drugs (obat-obatan) :
Pemberian obat-obatan bila terjadi henti jantung dan bradikardi
dengan:
i. Adrenalin dengan dosis 1-1-1/3-5 menit
ii. Atropin dengan dosis 1-1-1/3-5 menit
iii. Na-bikarbonat hanya 1 mEq/kg dan paling akhir.
6. Ecg (rekam jantung)
Periksa jantung dengan ECG disertai alat DC shok bila nadi karotis
tak teraba untuk tindakan ini dilakukan pada tempat rujukan yang
lebih berkompeten/ RS.
Hal-hal yang harus diperhatikan:
1. Terapi Cairan sesuai prosedur pemberian cairan pertama pada
pasien untuk mengatasi shock.
2. Tindakan Jaw thrust dan chin lift lebih dianjurkan untuk
menghindari trauma.
3. Lakukan tindakan pertolongan pertama pada kegawat-
daruratan dengan cepat, tepat dan cermat karena bila sirkulasi
berhenti 3-4 menit akan mengakibatkan kerusakan otak yang
permanen
1. UGD
6 Unit Terkait 2. Unit Rawat Inap
3. Rawat Jalan
7 Dokumen 1. Rekam medis pasien (F-RMU 001)
Terkait 2. INFORMED CONSENT ( F- INC 010)