Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN GAWAT DARURAT

No. Dokumen : SOP/


UGD/PB/..
S No. Revisi : 0
O Tanggal Terbit : 05 januari
P 2017
Halaman : 1/3

PUSKESMAS SAEPUL NUR


PARUNGPONTENG CAHYADI,SKM,M.Si
NIP. 197406181994031003

1. Pengertian Penanganan pasien gawat darurat adalah suatu keadaan yang


dikarenakan (penyakit, trauma, kecelakaan, tindakan anestesi) yang
bila tidak segera di tolong akan mengalami cacat, kehilangan organ
tubuh atau meninggal.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk tindakan


pertolongan pertama pada kegawat daruratan secara tepat, cepat
dan cermat.
a. Keputusan Kepala Puskesmas Bantarkalong No. 440/093/
3. Kebijakan
PKM.CPTJH/I/2017 tgl. 05-01-2017 tentang Pendelegasian
wewenang
4. Referensi - Permenkes No 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas

5. Prosedur a. Persiapan Bahan dan Alat :


1. Tabung oksigen
2. Nasal prong, Nasal catheter, Masker oksigen
3. Ambu bag, Juctiun reese
4. Oro-pharyngeal tube/ mayo/Gudell
5. Sarung tangan steril
6. Set infuse (Slang Infus, Abocath sesuai ukuran)
7. Cairan kristaloid (Nacl,RL, Normal Salin)
8. Spuit 5 cc
9. Kasa steril
10. plester
b. Langkah – Langkah Prosedur :
1. Periksa kesadaran pasien untuk menentukan keadaan pasien
sadar atau tidak
2. Air Way (Jalan nafas)
a. Periksa jalan nafas, bebaskan jalan nafas dari sumbatan
secret, darah, benda asing.
b. Lakukan tindakan Triple maneuver : Head Tilt (ekstensi
kepala), chin lift (angkat dagu keatas), jaw Thrust (dorong
rahang bawah kedepan)
a. Buka mulut.
b. Pemasangan Oro-pharingeal tube bila pasien tidak
sadar.
Puskesmas Penanganan No. Dokumen : No. Revisi Halaman :2/2
Bantarkalong Pasien Gawat SPO/UGD/PB/044 :0
Darurat

3. Breathing (pernafasan) :
Periksa pernafasan pasien bernafas atau tidak dengan Listen
(suara nafas), Look (melihat gerakan dada), Feel ( Merasakan ada
udara atau tidak).
a. Bila tidak bernafas segera beri bantuan nafas :
i. Bantuan nafas buatan tanpa alat (manual) dari mulut
kemulut dengan frekuensi 1 penolong atau 2 penolong 15:2
(15 kali pijat jantung 2 kali nafas buatan)
ii. Bantuan nafas buatan dengan alat ambu bag, respirator
b. Bila pasien bernafas segera beri terapi oxygen melalui :
i. Nasal Pronge 3 liter
ii. Nasal catheter 3 liter
iii. Mask 6-8 liter
4. Circulation (sirkulasi darah) :
i. Periksa bagaimana perdarahannya
ii. Segera lakukan terapi cairan pemasangan infus dengan
pemberian cairan kristaloid (Nacl, RL, Normal Salin)
iii. Periksa tekanan darah, nadi dan perifer.
5. Drugs (obat-obatan) :
Pemberian obat-obatan bila terjadi henti jantung dan bradikardi
dengan:
i. Adrenalin dengan dosis 1-1-1/3-5 menit
ii. Atropin dengan dosis 1-1-1/3-5 menit
iii. Na-bikarbonat hanya 1 mEq/kg dan paling akhir.
6. Ecg (rekam jantung)
Periksa jantung dengan ECG disertai alat DC shok bila nadi karotis
tak teraba untuk tindakan ini dilakukan pada tempat rujukan yang
lebih berkompeten/ RS.
Hal-hal yang harus diperhatikan:
1. Terapi Cairan sesuai prosedur pemberian cairan pertama pada
pasien untuk mengatasi shock.
2. Tindakan Jaw thrust dan chin lift lebih dianjurkan untuk
menghindari trauma.
3. Lakukan tindakan pertolongan pertama pada kegawat-
daruratan dengan cepat, tepat dan cermat karena bila sirkulasi
berhenti 3-4 menit akan mengakibatkan kerusakan otak yang
permanen
1. UGD
6 Unit Terkait 2. Unit Rawat Inap
3. Rawat Jalan
7 Dokumen 1. Rekam medis pasien (F-RMU 001)
Terkait 2. INFORMED CONSENT ( F- INC 010)

Anda mungkin juga menyukai